Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Teknologi informasi sangat penting peranannya dalam dunia pendidikan
khususnya sumber daya manusia karena pendidikan adalah usaha yang secara
sadar diarahkan untuk mengembangkan potensi generasi muda agar memiliki
kemampuan dan keterampilan.
Sosialisasi atau penyampaian informasi tentang lokasi dan informasi suatu
lembaga, instansi atau perguruan tinggi kepada masyarakat dapat berupa peta
yang merupakan objek dasar. Bagi masyarakat khususnya pelajar, dalam mencari
informasi sekolah. Peta sangat diperlukan karena memberikan gambaran lokasi
dari sekolah tersebut. Peta sebagai objek dasar memberikan ukuran yang sesuai
dengan objek nyata.
Dalam penyajian peta dibutuhkan suatu sistem yang dinamakan Sistem
Informasi Geografis. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau juga dikenal sebagai
Geographic Information System (GIS) merupakan sebuah sistem untuk
pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan (display) data
yang terkait dengan permukaan bumi. Dalam SIG data terpelihara dalam bentuk
digital. Data digital ini akan lebih komplek dan akurat dibanding dengan data
dalam bentuk cetak atau bentuk konfensional lain. Dalam beberapa literatur, SIG
dipandang sebagai hasil dari gabungan antara sistem komputer untuk bidang
kartografi (Computer Assisted Cartography / CAC) atau sistem komputer untuk
bidang perancangan (Computer Aided Design / CAD) dengan teknologi basis data
(database). Sistem Informasi Geografis mengintegrasi data spasial dan non spasial
sehingga menghasilkan sistem informasi yang akurat, dan informatif.
Pemanfaatan SIG dalam dunia pendidikan khusunya dalam penyajian informasi
sekolah sangat berarti bagi masyarakat atau calon siswa yang ingin meneruskan
pendidikannya di Sekolah Menengah Atas/Kejuruan baik negeri maupun swasta.
Dengan banyaknya Sekolah Menengah Atas/Kejuruan yang ada di wilayah
Kabupaten Lombok Barat, maka agar lebih mudah mengetahui lokasi dan

1
informasi dari sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Lombok Barat perlu dibuat
peta persebaran SMA/SMK sederajat dalam bentuk program aplikasi yang dapat
diakses oleh masyarakat luas khususnya pelajar/calon siswa yang akan
meneruskan pendidikannya di tingkat menengah yaitu program aplikasi Sistem
Informasi Geografis (SIG) berbasis web yang dapat memberikan informasi peta
persebaran Sekolah Menegah Atas/Kejuruan dalam tata ruang wilayah Kabupten
Lombok Barat.
SIG Web (Sistem Informasi Geografis berbasis web) adalah suatu aplikasi
berbasis web yang dapat dijalankan dan diaplikasikan pada suatu web browser
apakah aplikasi tersebut dalam suatu jaringan komputer global yaitu internet
ataupun dalam suatu jaringan komputer berbasis LAN atau dalam suatu komputer
PC namun memiliki dan terkofigurasi dalam setting jaringan dalam Web
servernya.

I.2. Identifikasi Masalah


Dengan melihat latar belakang masalah tersebut maka identifikasi masalah
yang terbentuk adalah:
1. Masyarakat/calon siswa SMA/SMK kesulitan dalam mencari
informasi dan letak SMA/SMK yang bersifat visual dan informatif yang
terdapat di Kabupaten Lombok Barat.
2. Belum tersedianya peta lokasi SMA/SMK berbasis Web oleh
pengembang SMA/SMK, hal ini tentu saja akan sangat menghambat dalam
proses pengembangan SMA/SMK di Kabupaten Lombok Barat.

I.3. Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah dan uraian identifikasi masalah di
atas, agar hasil penelitian ini dapat maksimal maka pembahasan masalah dibatasi
pada penyajian informasi dan pembangunan sistem informasi geografis berbasis
Web SMA/SMK sederajat di Kabupten Lombok Barat dengan menggunakan
server Quantum Cloud GIS.

2
I.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah
yang akan menjadi pembahasan penelitian adalah :
1. Bagaimana membuat SIG berbasis Web yang
mampu memberikan informasi tentang lokasi SMA/SMK di Kabupaten
Lombok Barat.
2. Bagaimana membuat SIG berbasis Web dengan
menggunakan aplikasi Quantum cloud GIS.

I.5. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem informasi geografi
berbasis web untuk mengetahui letak Sekolah Menengah Atas/ Kejuruan sederajat
di kabupaten Lombok Barat.

I.6. Manfaat Penelitian


1. Memberikan kemudahan bagi masyarakat atau pelajar khususnya
para siswa dalam mencari informasi lokasi SMA/SMK sederajat yang ada di
Kabupaten Lombok Barat.
2. Menambah masukkan bagi pemerintah daerah atau dinas
pendidikan setempat untuk meningkatkan pelayanan tempat pendidikan
khususnya SMA/SMK sederajat yang terdapat di Kabupaten Lombok Barat.

I.7. Tinjauan Pustaka


SIG dipandang sebagai hasil dari penggabungan antara sistem komputer
untuk bidang kartografi (Computer Assisted Cartography / CAC) atau sistem
komputer untuk bidang perancangan (Computer Aided Design / CAD) dengan
teknologi basis data (database).
SIG Web adalah suatu aplikasi berbasis web yang dapat dijalankan dan
diaplikasikan pada suatu web browser apakah aplikasi tersebut dalam suatu
jaringan komputer global yaitu internet ataupun dalam suatu jaringan komputer
berbasis LAN atau dalam suatu komputer PC namun memiliki dan terkofigurasi
dalam setting jaringan dalam Web servernya.

3
Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mengetahui letak SMA
dan SMK negeri dan swasta di Kabupten Lombok Barat. Penelitian ini berfokus
pada bagaimana membangun aplikasi SIG yang dapat memetakan letak SMA dan
SMK negeri dan swasta di Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini telah
menghasilkan aplikasi yang cukup baik, namun masih berbasis desktop, sehingga
informasi yang dihasilkan hanya untuk kalangan internal saja. Selain itu tidak
terdapat fasilitas pencarian dan penghitungan jarak antar SMA/SMK sehingga
pengguna hanya memperoleh informasi satu arah saja. Sehingga dibutuhkan suatu
media berbasis online yang dapat menginformasikan lokasi SMA/SMK sederajat,
jarak tempuh antar sekolah, dengan menampilkan peta serta data geografisnya.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem


Istilah sistem sangat populer belakangan ini. Sistem digunakan untuk
mendeskripsikan banyak hal, khususnya untuk aktifitas-aktifitas yang diperlukan
untuk pemrosesan data. Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide,
berikut saling keterhubungannya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan atau
sasaran bersama.
Ada dua pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen.
Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem
sebagai berikut :
a. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
b. Prosedur sendiri seperti yang didefinisikan oleh Jerry Fitz
Gerald, Arda F. Fitz Gerald, dan Warren D. Stalling Jr. adalah suatu urutan
yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what)
yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when)
dikerjakan, dan bagaimana (how) mengerjakannya.
Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen mendefinisikan
sistem adalah sebagai berikut :
a. Sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu yang sering
disebut dengan tujuan (goal) atau sasaran (objective).

5
Karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki oleh sistem adalah
sebagai berikut :
a. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi
dan saling bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan. Setiap komponen
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu
dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan
c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar sistem merupakan segala sesuatu diluar batas suatu
sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya.
e. Masukan Sistem (Input)
Masukan sistem adalah energi yang diberikan pada sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan
adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
f. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa
masukan untuk subsistem yang lain.
g. Pengolahan Sistem (Proccess)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan
mengubah masukan menjadi keluaran.
h. Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Apabila suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan

6
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2 Konsep Dasar Informasi


Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi
manager sistem informasi yang apabila dikelola akan merupakan suatu modal
utama dalam pengelolaan data suatu organisasi (Sri Winiarti, 2006).
Informasi juga didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat untuk pengambilan
keputusan (Ir. Subaryono, MA. Ph.D, 2008).
Sumber suatu informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian nyata
adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata adalah berupa suatu
obyek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang benar-benar ada dan terjadi.
Istilah data dan informasi sendiri sering digunakan secara bergantian dan
saling bertukaran, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk pada masing-
masing konsep yang berbeda. Data merupakan bahasa, mathematical, dan simbol-
simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan obyek,
manusia, peristiwa, aktifitas, konsep, dan obyek-obyek penting lainnya.
Singkatnya, data adalah suatu kenyataan apa adanya (raw fact). Sedangkan
informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh
penerimanya. Adapun hubungan antara data dengan informasi dapat ditunjukkan
seperti gambar sebagai berikut :

Gambar 2.1 Transformasi Data Menjadi Informasi

7
Ciri-ciri informasi yang berguna adalah :
a. Informasi yang dirancang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna.
b. Teliti (accurate), yaitu informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, selain itu informasi juga harus
jelas mencerminkan maksudnya.
c. Tepat waktu, yaitu informasi siap digunakan pada
waktu yang diperlukan, karena informasi merupakan landasan di dalam
pengambilan keputusan.
d. Relevan, yaitu informasi mempunyai manfaat untuk
pemakainya.
e. Mudah dimengerti, artinya informasi yang disajikan
dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna.
f. Singkat (concise).
g. Dapat dipercaya (reliable).
h. Lengkap (complete).
i. Mudah diperoleh (easily accessible).

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi


Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data
dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada
pemakai/user. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software) komputer, prosedur, pedoman, model manajemen dan keputusan,
dan sebuah database. Sistem informasi memiliki beberapa komponen, yaitu :
a. Input
Input disini adalah semua data yang diambil dan dikumpulkan untuk
diproses dalam sistem informasi. Data yang diinputkan bisa dalam bentuk
data analog maupun data digital.
b. Proses
Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input
kemudian akan disimpan dalam basis data dan selanjutnya akan diolah

8
menjadi suatu output yang akan digunakan oleh end user. Manusia,
perangkat komputer, posedur, dan penyimpanan data adalah empat sumber
utama dalam proses sistem informasi.
c. Output
Merupakan semua keluaran dari model yang sudah diolah menjadi suatu
informasi yang berguna dan dipakai oleh penerima.
d. Teknologi
Teknologi berfungsi untuk memasukkan, mengolah, dan menghasilkan
keluaran. Ada tiga bagian teknologi yang digunakan, yaitu software,
hardware, dan brainware.
e. Basis Data
Basis Data merupakan kumpulan data-data yang berupa file yang saling
berhubungan yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan diolah
menggunakan perangkat lunak.
f. Kontrol
Kontrol merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem
berjalan menuju tujuannya.

2.4 Sistem Informasi Geografis (SIG)


Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi berbasis
komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi
geografis (Aronoff, 1989).
SIG adalah himpunan terpadu dari hardware, software, data, dan lineweare
(orang-orang yang bertanggung jawab dalam mendesain, mengimplementasikan,
dan menggunakan SIG) yang berorientasi pada konteks kelembagaan (Ir.
Subaryono, MA. Ph.D, 2008).
Sistem Informasi Geografis (SIG) mempunyai kemampuan untuk
menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang
akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi
geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai
dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan

9
seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang
membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.

2.4.1 Subsistem pada Sistem Informasi Geografis


Eddy Prahasta , menyebutkan bahwa Sistem Informasi Geografis
dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut:

a. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan
data spasial dan atribut dari berbagai sumber, serta bertanggung jawab
dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data
aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
b. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh
atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk
hardcopy seperti: tabel, grafik, peta, dan lain-lain.
c. Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut
ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah
dipanggil, diupdate, dan diedit.
d. Data Manipulation dan Analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat
dihasilkan oleh Sistem Informasi Geografis. Selain itu, subsistem ini
juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan
informasi yang diharapkan.

10
Berdasarkan uraian jenis masukan, proses, dan jenis keluaran
yang ada didalamnya, maka subsistem dapat digambarkan sebagai
berikut:

Gambar 2.2 Uraian Subsistem-subsistem SIG

2.4.2 Komponen Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang kompleks,
biasanya terintegrasi dengan lingkungan sistem-sistem komputer yang lain
ditingkat fungsional dan jaringan. Komponen utama Sistem Informasi
Geografis terdiri dari sistem komputer, data geospatial dan pengguna
sebagaimana gambar berikut:

Gambar 2.3 Komponen Utama SIG

a. Sistem Komputer

11
Sistem komputer untuk SIG terdiri dari perangkat keras
(hardware), dan perangkat lunak (software) untuk penyusunan,
pemasukan data, pengolahan, analisis, pemodelan (modeling), dan
penampilan data geospatial.
1) Perangkat Keras
Pada saat ini tersedia untuk berbagai platform perangkat
keras mulai dari PC dekstop, Workstation hingga Multiuser host yang
dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan
komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang
penyimpanan (harddisk) yang besar dan mempunyai kapasitas
memori (RAM) yang besar. Walaupun demikian fungsionalitas SIG
tidak terikat secara ketat dengan karakteristik-karakteristik fisik
perangkat keras ini sehingga keterbatasan memori pada PC-pun
dapat diatasi. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk
SIG adalah: komputer (PC), Mouse, Digitizer, printer, plotter dan
scanner.
2) Perangkat Lunak
SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara
modular dimana basis data memegang peranan kunci. Setiap
subsistem (data input, data output, data management, data
manipulation & analysis), diimplementasikan dengan menggunakan
perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, hingga tidak
mengherankan jika ada perangkat SIG yang terdiri dari ratusan
modul program (*.exe) yang masing-masing dapat dieksekusi
sendiri. Perangkat lunak SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool
yang mampu melaksanakan analisis, penyimpanan data, dan mampu
menampilkan informasi geografisnya.
b. Data Geospasial
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi
yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng-import-
nya dari perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung
dengan cara mendigitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan

12
data atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan keyboard. Sumber-
sumber data geospasial adalah peta digital, foto udara, citra satelit,
tabel statistik dan dokumen lain yang berhubungan.
Data geospatial dibedakan menjadi data grafis (data geometris)
dan data atribut (data tematik). Data grafis mempunyai tiga elemen
yaitu: titik (point), garis (line) dan luasan (poligon) dalam bentuk
vector ataupun raster yang mewakili geometri topologi, ukuran,
bentuk, posisi dan arah.
c. Manajemen
Suatu proyek SIG akan berhasil jika di-manage dengan baik
dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat
pada semua tingkatan. Adapun fungsi dari manajemen diantaranya
adalah memilih informasi yang diperlukan, membuat standar, membuat
jadwal updating yang efisien, menganalisa hasil yang dikeluarkan
untuk kegunaan yang diinginkan dan merencanakan aplikasi.

2.4.3 Model Data Spasial dalam Sistem Informasi Geografis


a. Model Data Raster
Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan
data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel
yang membentuk grid. Setiap pixel memiliki atribut tersendiri termasuk
koordinatnya. Model data raster disimpan didalam layers yang secara
fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya.
Model raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi
dimana saja dalam bentuk gambaran yang dinetralisir. Dunia nyata akan
disajikan sebagai sel-sel grid yang homogen. Secara konseptual model
data raster merupakan model data spasial yang paling sederhana.
b. Model Data Vektor
Model data vektor menampilkan, menempatkan dan menyimpan
data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau poligon
beserta atribut-atributnya. Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial
didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi(x,y).

13
2.4.4 Sumber Data SIG
Data Sistem Informasi Geografis berupa data digital yang berformat
raster dan vector. Vector menyimpan data digital dalam bentuk rangkaian
koordinat (x,y). Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau data foto
udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Sebagian besar data SIG
berasal dari penginderaan jauh baik satelit maupun terrestrial terdigitasi.
Foto udara digital dan citra satelit digunakan secara saling melengkapi.
Masing-masing sumber data tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan,
terutama pada kerincian dan luasan data yang dapat diperolehnya. Dengan
demikian, pemanfaatan kedua jenis data tersebut secara saling melengkapi
sangatlah menguntungkan.
Data SIG juga dapat berupa peta dasar terdigitasi. Metode digitasi
dapat dilakukan secara manual dengan alat digitizer atau menggunakan
perangkat lunak dengan teknik digitasi on screen. Perangkat lunak yang
dapat digunakan untuk proses digitasi on screen misalnya ArcView, AutoCad
Map, dan lain-lain. Sedangkan perangkat keras yang digunakan sebagai alat
bantu digitasi adalah scanner. Scanner akan mengubah gambar analog
(gambar pada selembar kertas) menjadi data digital elektronik yang dapat
direkam pada media magnetic seperti disk, CD, dan lain sebagainya.

2.4.5 Cara Kerja SIG


Sistem informasi geografis dapat merepresentasikan real world
(dunia nyata) di atas monitor komputer sebagaimana lembaran peta dapat
merepresentasikan dunia nyata di atas kertas. Tetapi, SIG memiliki kekuatan
lebih dan fleksibilitas dari pada lembaran kertas. Peta merupakan
representasi grafis dari dunia nyata, obyek-obyek yang direpresentasikan di
atas peta tersebut disebut unsur peta atau map features. Karena peta
mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasi-lokasinya, maka peta
sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh
unsur-unsurnya.
Peta menggunakan titik (point), garis (line), dan poligon (polygon)
dalam merepresentasikan obyek-obyek dunia nyata. Untuk membantu dalam

14
mengidentifikasikan unsur-unsur dan deskripsinya, peta menggunakan
simbol-simbol grafis dan warna. Sebagai contoh sungai diwarnai biru, taman
atau kebun diwarnai hijau, jalan bebas hambatan diwarnai dengan merah,
bangunan digambarkan sebagai poligon dan lain sebagainya.
Sistem Informasi Geografis (SIG) menyimpan semua informasi
deskriptif unsur-unsur geografis sebagai atribut-atribut di dalam basis data.
SIG membentuk dan menyimpannya di dalam tabel-tabel (relasional). SIG
menyimpan unsur-unsur peta dalam satuan layer, kumpulan layer-layer ini
akan membentuk basis data spasial. SIG menghubungkan basis data spasial
dalam satuan layer dengan atribut-atributnya dalam tabel yang bersangkutan
sehingga atribut-atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur peta,
sebaliknya juga, unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-
atributnya (Eddy Prahasta, 1999).
SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-
atributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Contoh-contoh layer
antara lain : sungai, jalan, batas administrasi, bangunan dan sebagainya.
Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basis data SIG. Dengan
demikian, perancangan basis data merupakan hal yang esensial di dalam
SIG. Rancangan basis data akan menentukan efektifitas dan efisiensi proses-
proses masukan, pengelolaan, dan keluaran SIG.
Ilustrasi mengenai hubungan antara layer, tabel, dan basis data SIG
dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.4 Layer, Tabel, dan Basis data SIG

15
2.5 Basis Data
Konsep mengenai basis data dapat dipandang dari beberapa sudut, dari sisi
sistem, basis data merupakan kumpulan tabel-tabel yang saling berelasi. Dari sisi
manajemen, basis data dapat dipandang sebagai kumpulan data yang memodelkan
aktivitas-aktivitas yang terdapat didalam unsur enterprise-nya.
Basis data mengandung pengertian kumpulan data non-redundant yang
dapat digunakan bersama (shared) oleh sistem-sistem aplikasi yang berbeda.
Dengan kata lain, basis data adalah kumpulan data-data (file) non-redundant yang
saling terkait sama lainnya, dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabel-
tabelnya atau struktur data dan relasi-relasi di dalam usaha membentuk bangunan
informasi yang penting (enterprise).
Basis data memiliki beberapa pengertian atas dasar sudut pandang yang
berbeda sebagai berikut:
1. Himpunan kelompok data (file) yang saling berhubungan dan
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan
kembali dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan bersama
sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk memenuhi
berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file, tabel atau arsip yang saling berhubungan dan disimpan di
dalam media penyimpanan elektronik.
Kehadiran basis data mengimplikasikan adanya pengertian keterpisahan
antara penyimpanan fisik data yang digunakan dengan program-program
aplikasi yang mengaksesnya. Dengan menggunakan sistem basis data,
perubahan, editing, dan updating data dapat dilakukan tanpa mempengaruhi
komponen-komponen lainnya didalam sistem yang bersangkutan. Perubahan
ini mencakup perubahan format data (konversi), struktur file atau relokasi data
dari satu perangkat ke perangkat-perangkat lainnya.

2.6 Relational Data Sistem Manajemen Basis Data (RDBMS)


Relational DataBase Management System (RDBMS) merupakan
seperangkat program computer yang dikonstruksi untuk memanejemen suatu

16
basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur dan dapat
dikenai opreasi-operasi tertentu atas data sebagai suatu permintaan (Query).
Relational Database adalah salah satu konsep penyimpanan data. Dalam
database relasional data disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi
dan antar tabel satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan atau relationship,
sehingga sering kita baca diberbagai literature. Untuk membuat struktur tabel,
mengisi data ke tabel, mengubah data jika diperlukan dan menghapus data dari
tabel diperlukan software. Software yang digunakan membuat tabel, isi data,
ubah data dan hapus data disebut Relational Database Management System
atau dikenal dengan singkatan RDBMS, sedangkan perintah yang digunakan
untuk membuat tabel, isi, ubah dan hapus data disebut perintah.
Sebenarnya fungsi RDBMS bukan cuma untuk buat tabel, isi data, ubah
dan hapus data, untuk manajemen data dalam skala besar dan agar bisa
mendukung proses bisnis yang kontinyu dan real time suatu RDBMS dituntut
untuk mempunyai kemampuan manajemen user dan keamanan data, backup
dan recovery data serta kemampuan lainnya yang berkaitan dengan kecepatan
pemrosesan data(performance).

2.7 Global Positioning System


Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi dan penentuan
posisi menggunakan satelit yang dapat digunakan oleh banyak orang, serta
didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti, dan
juga informasi waktu, secara kontinyu diseluruh dunia.

17
Gambar 2.5 Sistem GPS

2.8 Autodesk Map 2004


Autodesk Map adalah software yang digunakan untuk membuat dan
mengelola data ruang/spasial. AutoCAD Map memetakan data spasial dengan
atribut disimpan dalam database yang saling berhubungan. Atribut terebut
berisi geometri dari sekumpulan koordinat vektor yang nantinya disimpan
dalam format shapefile (.shp).

2.9 Quantum Cloud GIS


Quantum GIS adalah sebuah aplikasi Geographical Information System
(GIS) sumber terbuka dan lintas platform yang dapat dijalankan di sejumlah
Sistem Operasi termasuk Linux. QGIS juga memiliki kemampuan untuk
bekerjasama dengan paket aplikasi komersil terkait. QGIS menyediakan
semua fungsionalitas dan fitur-fitur yang dibutuhkan oleh pengguna GISs pada
umumnya.
Quantum GIS mendukung penggunaan “GPS tools” untuk menggunggah
(upload) atau mengunduh (download) data langsung ke unit GPS. Pengguna
juga dapat mengkonversi format-format GPS ke format GPX atau melakukan
import dan export terhadap data format GPX yang ada.

18
Quantum Cloud GIS merupakan layanan berbasis web dengan fitur GIS
terlengkap berbasiskan Cloud Computing dengan kemampuan untuk
melakukan creating, editing, uploading, sharing, publishing, processing and
analyzing geospatial and attribute data.
Dengan GIS Cloud, pengguna dapat mengakses gratis untuk pembuatan
peta secara online berikut dengan tool dan layanan untuk publishing peta pada
OGC Web map services. Tersedia pula fitur analisis dan editing geodata,
namun tidak tersedia secara gratis, dan pada versi beta ini masih belum
tersedia. GIS Cloud beta saat ini mendukung file ESRI Shapefiles, Mapinfo
MIF files, rasters (JPEG, GeoTIFF,TIFF,SID,SRTM HGT, WMS, Google
Maps), USGS DEM, PostGIS, KML, GML.

Gambar 2.6 Tampilan plugins Quantum Cloud GIS

Menggunakan plugins dan fitur inti (core features) dimungkinkan untuk


menvisualisasi (meragakan) pemetaan (maps) untuk kemudian diedit dan
dicetaksebagai sebuah peta yang lengkap. Penguna dapat menggabungkan data
yang dimiliki untuk dianalisa, diedit dan dikelola sesuai dengan apa yang
diinginkan.

19
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Persiapan
Persiapan dilakukan untuk mengawali suatu kegiatan yang akan dilakukan.

Tanpa persiapan yang matang semua tidak akan berjalan dengan lancar. Maka

dari itu, sebelum memulai penelitian, alat, bahan dan perlengkapan lainnya

yang dibutuhkan harus dipesiapkan terlebih dahulu.


3.2 Alat Penelitian
1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang digunakan adalah:
a. Laptop Sony Vaio Intel® Core ™ i3
2. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang digunakan adalah:
a. Autocad Map 2004.
b. Plugins Quantum Cloud GIS.
c. Quantum GIS 1.8.0 Lisboa.
3. Data
a. Data Spasial
 Peta Digital Skala 1:25.000
 Peta jaringan jalan
 Koordinat hasil survey GPS

b. Data Non Spasial


 Data identitas SLTA
 Data Fasilitas SLTA
 Data Guru
 Data Siswa
 Data Nama Jalan

3.3 Langkah Penelitian


Dalam proses penelitian haruslah dibuat suatu kerangka pekerjaan yang
sistematis agar mudah dipahami dan mempermudah dalam penelitian. Adapun
langkah atau diagram alir penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut :

20
Start

Persiapan
-Pengumpulan Data

Data spasial Data Non Spaslial


- Peta Administrasi - Data Identitas SLTA
- Peta Jaringan Jalan - Data Fasilitas SLTA
- Koordinat SLTA - Data Guru
- Data SIswa
- Data Nama Jalan

Digitasi dan Editting Data

Pemilihan dan Pengelempokan


Membangun Topologi Data

Ya Tidak

Cek 21
Topologi
Penyusunan Basis Data

Penyimpanan Basis
Eksport data ke SHP Data Atribut

Join Item Antara Data Spasial dan Non


Spasial

RDBMS

Eksport Data SHP Quantum GIS

Eksport Data Ke Quantum Cloud GIS

Pengujian Web

22
Finish

Keterangan diagram alir:


1. Persiapan meliputi pengumpulan data yang berupa data spasial dan data
non spasial.
2. Data spasial berupa peta administrasi, peta jaringan jalan Kabupaten
Lombok Barat skala 1:25.000 dan Koordinat SLTA.
3. Digitai dan Editing data: melakukan koreksi data spasial jika terdapat
kesalahan/eror. Jika sudah Fix/Ok maka lanjut ketahapan selanjutnya.
4. Setelah melakukan editing data dan mengkoreksi kesalahan lalu
membangun topologi dengan menggunakan software Autodesk Map 2004.
5. Export data ke SHP.
6. Penggabungan antara data spasial dan data non spasial ( join item).
7. RDBMS ( Relational Data Base Management System) merupakan hasil
penggabungan data spasial dan Non spasial.
8. Export data SHP ke Quantum GIS.
9. Eksport data ke Quantum Cloud GIS.
10. Pengujian SIG Web pada server Quantum Cloud GIS.

3.4 Jadwal Kegiatan Penelitian

23
Waktu Mei Juni Juli Agustus
No
Kegiatan 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pengumpulan Data/survey
Proses Pembuatan Sistem
Informasi Geografis untuk
3 Mengetahui Letak Sekolah
Menengah Atas/Kejuruan
Sederajat
4 Penyusunan Skripsi

Gambar 3.1. Tabel Jadwal Penelitian

3.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data


3.5.1 Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan untuk mencari koordinat SMA/SMK
sederajat kabupaten Lombok Barat dengan menggunakan alat GPS
Garmin 60 dengan system proyeksi UTM. Selain itu dilakukan
pengambilan gambar SMA/SMK sederajat Kabupaten Lombok Barat
tersebut. Pengumpulan data dan informasi sekolah juga dilakukan di
Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat.

3.5.2 Pengolahan Peta


Dalam pengolahan peta, proses pertama yang perlu dilakukan
adalah digitasi peta. Dalam proses digitasi peta, software yang
digunakan adalah Autodesk Map 2004. Karena pada penelitian ini peta
yang digunakan sudah berupa peta digitasi, digitasi yang dilakukan
adalah melengkapi data spasial yang dibutuhkan berupa point yang
mempresentasikan setiap SMA/ SMK.
a. Mendigitasi Peta
Sebelum melakukan digitasi peta, langkah awal yang
dilakukan adalah klik pada button Layer Properties Manager yang
terdapat pada Layer Bar untuk membuat beberapa layer baru yang

24
dibutuhkan seperti layer jalan besar, layer jalan kecil, layer sungai,
layer kecamatan, dan layer SMA/SMK.

Gambar 3.2. Layer Bar


Setelah layer –layer selesai dibuat maka apabila akan membat
gambar pada sebuah layer, layer tersebut harus dalam keadaan aktif
seperti contoh di atas layer Jalanbesar sedang aktif.
Dalam mendigitasi peta, Autodesk Map 2004 mempunyai Tool
Draw yang sangat bergun. Tool ini terdiri dari beberapa menu
diataranya adalah point (titik), polyline (garis), polygon (area), dan
menu- menu yang lainnya.

Polyline Point
Polygon

Gambar 3.3. Tool Draw


Langkah selanjutnya adalah pembuatan layer point sekolah.
Point sekolah dibuat dengan menggunakan menu point pada Tool
Draw kemudian masukkan koordinat SMA/ SMK pada command.
Dibawah ini adalah contoh pembuatan point SMA.
b. Drawing Cleanup
Tool Drawing Cleanup terdapat pada menubar Map, kemudian
memilih Tools, pilih Drawing Cleanup. Tool ini berfungsi
mengecek kesalahan proses digitasi.
Lakukan pengecekan pada setiap layer yang di buat, misal
pengecek kesalahan layer jalan besar. Pilih menu Map, kemudian
memilih Tools, pilih Drawing Cleanup.

25
Gambar 3.4 Drawing Cleanup

Pada toolbox layers pilih layer jalan besar, kemudian Next. Pilih
Cleanup action Add Option interactive Next.

Gambar 3.5 Drawing Cleanup

Setelah itu tandai Line to Polyline, Arc to Polyline, 3D Polyline to


Polyline, dan Circele to Polyline kemudian Next lalu Finish.

26
Gambar 3.6 Drawing Cleanup

Jika terdapat kesalahan, akan muncul Drawing Cleanup Errors,


kemudian Fix All Close.
c. Topologi
Pembuatan area pada Autodesk Map menggunakan tipe poliyline,
namun dengan merubah tipe polyline menjadi tipe topologi dengan
memilih Tool Creat Topology. Autodesk Map menyediakan menu
Topology pada Topologi Bar.

Gambar 3.7. Topology Bar

Untuk merubah dari polyline ke tipe topologi digunakan button


Create Topologi pada Topologi Bar. Ketika nama topologi pada
Topology Name lalu klik Next.

27
Gambar 3.8. Topology Type

Maka akan muncul menu create polygon topology select


links. Lalu klik / pilih select manually Next.

Gambar 3.9. Select Link


Sama seperti langkah sebelumnya pilih layer Batas_Admin, jika
ingin membuat topology semua digitasi pada layer Batas_Admin pilih
select all, jika ingin menentukan secara manual sebagian digitasi layer
Batas_Admin maka pilih Select Manually kemudian klik Next.

28
Gambar 3.10. Select Nodes
Kemudian tandai pada pilihan Create new nodes dan pilih layer
Batas_Admin lalu klik Next.

Gambar 3.11.Create New Nodes


Kemudian pilih layer Batas_Admin, jika ingin membuat topologi
semua digitasi pada layer kecamatan pilih Select all dan pilih layers
Batas_Admin, jika ingin menentukan secara manual sebagian digitasi
layer Batas_Admin maka pilih Select manually lalu klik Next.

29
Gambar 3.12.Select Centroids
Bila pembuatan Topologi berhasil maka akan ditandai dengan
sebuah titik yang tgerletak di tengah-tengah bentuk Batas_Admin
tersebut.

Gambar 3.13. Hasil Topology Batas_Admin

3.6 Pengumpulan dan Pengolahan Data

30
3.7 Perancangan Sistem
3.7.1 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (EDR) adalah model konseptual yang
mendeskripsikan hubungan antara entitas. Entity Relationship
Diagram (EDR) digunakan untuk memodelkan struktur data dan
hubungan antara data. Pada Sistem Informasi Geografis SMA/SMK
ini, perancangan Entity Relationship Diagram (EDR) sebagai berikut:
a. Entity
1. Kecamatan
2. Jalan
3. SMA/SMK (Sekolah Menengah Atas/ Sekolah
Menengah Kejuruan)
4. Fasilitas
5. Guru
6. Sisiwa
b. Interprise Rule
1. Setiap kecamatan memiliki beberapa jalan
2. Setiap jalan berada pada suatu kecamatan
3. Setiap SMA/ SMK berada pada suatu jalan
4. Setiap jalan belum tentu memiliki SMA/ SMK
5. Setiap SMA/ SMK berada pada suatu kecamatan
6. Setiap kecamatan memiliki beberapa SMA/ SMK
7. Setiap SMA/ SMK memiliki beberapa guru
8. Setiap guru dimiliki SMA/ SMK
9. Setiap SMA/SMK memiliki beberapa sisiwwa
10. Setiap siswa dimiliki SMA/ SMK
11. Setiap SMA/ SMK memiliki beberapa fasilitas
12. Setiap fasilitas dimiliki SMA/ SMK
c. Entity Realitionship

Jalan Kecamatan

SMA/SMK Kecamatan

31
SMA/SMK Jalan

SMA/SMK Guru

SMA/SMK Siswa

SMA/SMK
d. Obligatory/ Non Obligatory Fasilitas

M 1
Jalan Kecamatan
M 1
SMA/SMK Kecamatan

M M
SMA/SMK Jalan

1 M
SMA/SMK Guru
1 M

SMA/SMK Siswa

1 M
SMA/SMK Fasilitas

e. Diagram ER
Data spasial dihubungkan dengan data atribut sehingga
menjadi database SIG yang saling berhubungan.

Jalan

SMA/SMK Kecamatan

Guru 32

Fasilitas
Siswa
3.7.2 Tabel Skeleton
Dari hubungan antara entitas maka dapat dibuat table skeleton seperti
berikut.
a. Tabel skeleton SMA/ SMK – Jalan

SMA/SMK Jalan

ID_SMA Nama SMA Nama Jalan ID_Jalan


1 SMA 1 Sekotong Jalan Raya Sekotong 1
2 SMA 1 Lembar Jalan Yos Sudarso 2
3 SMA 2 Lembar Jalan Yos Sudarso 3
4 SMA 1 Gerung Jalan Gatot Subroto 4
5 SMA 1 Kediri Jalan TGH. Abdul Karim 5
6 SMA 1 Kuripan Jalan TGH. Abdul Hafidz 6
7 SMA 1 Labuapi Jalan Gunung Pengsong 7
8 SMA 2 Labuapi Jalan TGH. Ibrahim Al Kahlidi 8
Jalan Suranadi No. 51
SMA 1 Narmada
9 Narmada 9
10 SMA 1 Lingsar Jalan Gora II Lingsar 10
Jalan Pariwisata 78
SMA 1 Gunungsari
11 Gunungsari 11
Jalan Raya Senggigi
SMA 1 Batulayar
12 Batulayar 12

ID_SMK Nama SMK Nama Jalan ID_Jalan


1 SMK 1 Sekotong Jalan Raya Sekotong 1
2 SMK 2 Sekotong Jalan Mekaki Indah 2
3 SMK 1 Lembar Jalan Datu Kedaro 3
4 SMK 1 Gerung Jalan Penas IX Dasan Geres Gerung 4
5 SMK 2 Gerung Jalan Kebon Ayu 5
6 SMK 1 Kediri Jalan Wisata 6

33
7 SMK 1 Kuripan Jalan TGH. Abd. Hafidz No. 2 Kuripan 7
Jalan TGH. Ibrahim Al Khalidy-
8 SMK 2 Kuripan Kumbung 8
9 SMK 1 Labuapi Jalan TGH. Lopan Labuapi 9
10 SMK 1 Narmada Jalan Ahmad Yani No. 23 Narmada 10
11 SMK 1 Lingsar Jalan Gora II No. 4 Batu Kumbung 11
SMK 1
12 Gunungsari Jalan Raya Sesela 12
13 SMK 1 Batulayar Jalan Raya Senggigi 13

b. Tabel Skeleton SMA/SMK – Kecamatan

SMA/SMK Kecamatan

ID_SMA Nama SMA Nama Jalan ID_Jalan


1 SMA 1 Sekotong Jalan Raya Sekotong 1
2 SMA 1 Lembar Jalan Yos Sudarso 2
3 SMA 2 Lembar Jalan Yos Sudarso 3
4 SMA 1 Gerung Jalan Gatot Subroto 4
5 SMA 1 Kediri Jalan TGH. Abdul Karim 5
6 SMA 1 Kuripan Jalan TGH. Abdul Hafidz 6
7 SMA 1 Labuapi Jalan Gunung Pengsong 7
8 SMA 2 Labuapi Jalan TGH. Ibrahim Al Kahlidi 8
Jalan Suranadi No. 51
SMA 1 Narmada
9 Narmada 9
10 SMA 1 Lingsar Jalan Gora II Lingsar 10
Jalan Pariwisata 78
SMA 1 Gunungsari
11 Gunungsari 11
Jalan Raya Senggigi
SMA 1 Batulayar
12 Batulayar 12

ID_Kec Nama_Kec
1 Sekotong
2 Lembar
3 Lembar
4 Gerung
5 Kediri
6 Kuripan
7 Labuapi

34
8 Labuapi
9 Narmada
10 Lingsar
11 Gunungsari
12 Batulayar

ID_SMK Nama SMK Nama Jalan ID_Jalan


1 SMK 1 Sekotong Jalan Raya Sekotong 1
2 SMK 2 Sekotong Jalan Mekaki Indah 2
3 SMK 1 Lembar Jalan Datu Kedaro 3
4 SMK 1 Gerung Jalan Penas IX Dasan Geres Gerung 4
5 SMK 2 Gerung Jalan Kebon Ayu 5
6 SMK 1 Kediri Jalan Wisata 6
7 SMK 1 Kuripan Jalan TGH. Abd. Hafidz No. 2 Kuripan 7
Jalan TGH. Ibrahim Al Khalidy-
8 SMK 2 Kuripan Kumbung 8
9 SMK 1 Labuapi Jalan TGH. Lopan Labuapi 9
10 SMK 1 Narmada Jalan Ahmad Yani No. 23 Narmada 10
11 SMK 1 Lingsar Jalan Gora II No. 4 Batu Kumbung 11
SMK 1
12 Gunungsari Jalan Raya Sesela 12
13 SMK 1 Batulayar Jalan Raya Senggigi 13

ID_Kec Nama_Kec
1 Sekotong
2 Sekotong
3 Lembar
4 Gerung
5 Gerung
6 Kediri
7 Kuripan
8 Kuripan
9 Labuapi

35
10 Narmada
11 Lingsar
12 Gunungsari
13 Batulayar

c. Tabel Skeleton Jalan – Kecamatan

Jalan Kecamatan

ID_Jalan Nama Jalan ID_SMA ID_Kec


1 Jalan Raya Sekotong 1 1
2 Jalan Yos Sudarso 2 2
3 Jalan Yos Sudarso 3 3
4 Jalan Gatot Subroto 4 4
5 Jalan TGH. Abdul Karim 5 5
6 Jalan TGH. Abdul Hafidz 6 6
7 Jalan Gunung Pengsong 7 7
8 Jalan TGH. Ibrahim Al Kahlidi 8 8
Jalan Suranadi No. 51
9 Narmada 9 9
10 Jalan Gora II Lingsar 10 10
Jalan Pariwisata 78
11 Gunungsari 11 11
Jalan Raya Senggigi
12 Batulayar 12 12

ID_Kec Nama_Kec
1 Sekotong
2 Lembar

36
3 Lembar
4 Gerung
5 Kediri
6 Kuripan
7 Labuapi
8 Labuapi
9 Narmada
10 Lingsar
11 Gunungsari
12 Batulayar

ID_Jalan Nama Jalan ID_SMK ID_Kec


1 Jalan Raya Sekotong 1 1
2 Jalan Mekaki Indah 2 2
3 Jalan Datu Kedaro 3 3
4 Jalan Penas IX Dasan Geres Gerung 4 4
5 Jalan Kebon Ayu 5 5
6 Jalan Wisata 6 6
7 Jalan TGH. Abd. Hafidz No. 2 Kuripan 7 7
Jalan TGH. Ibrahim Al Khalidy-
8 Kumbung 8 8
9 Jalan TGH. Lopan Labuapi 9 9
10 Jalan Ahmad Yani No. 23 Narmada 10 10
11 Jalan Gora II No. 4 Batu Kumbung 11 11
12 Jalan Raya Sesela 12 12
13 Jalan Raya Senggigi 13 13

ID_Kec Nama_Kec
1 Sekotong
2 Sekotong
3 Lembar
4 Gerung
5 Gerung
6 Kediri
7 Kuripan
8 Kuripan

37
9 Labuapi
10 Narmada
11 Lingsar
12 Gunungsari
13 Batulayar

d. Tabel Skeleton SMA/SMK – Guru

SMA/SMK Guru

ID_SMA Nama SMA Nama Jalan ID_Guru


1 SMA 1 Sekotong Jalan Raya Sekotong 1
2 SMA 1 Lembar Jalan Yos Sudarso 2
3 SMA 2 Lembar Jalan Yos Sudarso 3
4 SMA 1 Gerung Jalan Gatot Subroto 4
6 SMA 1 Kediri Jalan TGH. Abdul Karim 5
7 SMA 1 Kuripan Jalan TGH. Abdul Hafidz 6
8 SMA 1 Labuapi Jalan Gunung Pengsong 7
9 SMA 2 Labuapi Jalan TGH. Ibrahim Al Kahlidi 8
Jalan Suranadi No. 51
SMA 1 Narmada
10 Narmada 9
11 SMA 1 Lingsar Jalan Gora II Lingsar 10
Jalan Pariwisata 78
SMA 1 Gunungsari
12 Gunungsari 11
Jalan Raya Senggigi
SMA 1 Batulayar
13 Batulayar 12

ID_Guru Jumlah Jml Jml Guru Gt Gt Perem Guru Tdk Gt Gt

38
Guru G.Laki G.Perem Tetap Laki tetap Laki Perem
1 32 26 6 21 17 4 11 9 2
2 49 27 22 32 17 15 17 10 7
3 32 14 18 7 5 2 25 9 16
4 56 25 31 36 13 23 20 12 8
5 47 22 25 29 16 13 18 6 12
6 48 22 26 36 16 20 12 6 6
7 48 26 22 39 20 19 9 6 3
8 40 18 22 21 9 12 19 9 10
9 62 34 28 47 27 20 15 7 8
10 50 30 20 34 17 17 16 13 3
11 50 25 25 40 17 23 10 8 2
12 31 20 11 28 18 10 3 2 1

ID_SMK Nama SMK Nama Jalan ID_Guru


SMK 1
1 Sekotong Jalan Raya Sekotong 1
SMK 2
2 Sekotong Jalan Mekaki Indah 2
3 SMK 1 Lembar Jalan Datu Kedaro 3
4 SMK 1 Gerung Jalan Penas IX Dasan Geres Gerung 4
5 SMK 2 Gerung Jalan Kebon Ayu 5
6 SMK 1 Kediri Jalan Wisata 6
7 SMK 1 Kuripan Jalan TGH. Abd. Hafidz No. 2 Kuripan 7
Jalan TGH. Ibrahim Al Khalidy-
8 SMK 2 Kuripan Kumbung 8
9 SMK 1 Labuapi Jalan TGH. Lopan Labuapi 9
SMK 1
10 Narmada Jalan Ahmad Yani No. 23 Narmada 10
11 SMK 1 Lingsar Jalan Gora II No. 4 Batu Kumbung 11
SMK 1
12 Gunungsari Jalan Raya Sesela 12
SMK 1
13 Batulayar Jalan Raya Senggigi 13

ID_Guru Jumlah Jml Jml Guru Gt Gt Guru Tdk Gt Gt

39
Guru G.Laki G.Perem Tetap Laki Perem tetap Laki Perem
1 29 23 6 6 5 1 23 18 5
2 28 22 6 3 3 0 25 19 6
3 26 18 8 13 9 4 13 9 4
4 44 18 26 23 5 18 21 13 8
5 29 19 10 7 5 2 22 14 8
6 25 17 8 1 1 0 24 16 8
7 65 42 23 44 28 16 21 14 7
8 109 77 32 53 40 13 56 37 19
9 48 23 25 11 8 3 37 15 22
10 54 33 21 14 9 5 40 24 16
11 72 49 23 29 22 7 43 27 16
12 80 43 35 22 10 12 56 33 23
13 10 6 4 10 6 4 0 0 0

e. Tabel Skeleton SMA/SMK – Siawa

SMA/SMK Siswa
ID_SMA Nama SMA Nama Jalan ID_Siswa
1 SMA 1 Sekotong Jalan Raya Sekotong 1
2 SMA 1 Lembar Jalan Yos Sudarso 2
3 SMA 2 Lembar Jalan Yos Sudarso 3
4 SMA 1 Gerung Jalan Gatot Subroto 4
6 SMA 1 Kediri Jalan TGH. Abdul Karim 5
7 SMA 1 Kuripan Jalan TGH. Abdul Hafidz 6
8 SMA 1 Labuapi Jalan Gunung Pengsong 7
Jalan TGH. Ibrahim Al
SMA 2 Labuapi
9 Kahlidi 8
Jalan Suranadi No. 51
SMA 1 Narmada
10 Narmada 9
11 SMA 1 Lingsar Jalan Gora II Lingsar 10
Jalan Pariwisata 78
SMA 1 Gunungsari
12 Gunungsari 11
13 SMA 1 Batulayar Jalan Raya Senggigi 12

40
Batulayar

ID_Sisw Jmlh_Sisw
a a Islam Protestan Katolik Hindu
1 186 170 0 2 16
2 557 533 0 2 22
3 180 168 0 0 12
4 986 975 0 0 11
5 328 326 0 0 0
6 591 587 0 0 4
7 234 215 3 1 15
8 259 231 0 2 26
9 1215 1113 0 4 98
10 666 599 0 2 65
11 830 787 0 0 43
12 146 113 2 3 30

ID_SMK Nama SMK Nama Jalan ID_Siswa


SMK 1
1 Sekotong Jalan Raya Sekotong 1
SMK 2
2 Sekotong Jalan Mekaki Indah 2
3 SMK 1 Lembar Jalan Datu Kedaro 3
4 SMK 1 Gerung Jalan Penas IX Dasan Geres Gerung 4
5 SMK 2 Gerung Jalan Kebon Ayu 5
6 SMK 1 Kediri Jalan Wisata 6
7 SMK 1 Kuripan Jalan TGH. Abd. Hafidz No. 2 Kuripan 7
Jalan TGH. Ibrahim Al Khalidy-
8 SMK 2 Kuripan Kumbung 8
9 SMK 1 Labuapi Jalan TGH. Lopan Labuapi 9
SMK 1
10 Narmada Jalan Ahmad Yani No. 23 Narmada 10
11 SMK 1 Lingsar Jalan Gora II No. 4 Batu Kumbung 11
SMK 1
12 Gunungsari Jalan Raya Sesela 12
13 SMK 1 Jalan Raya Senggigi 13

41
Batulayar

ID_Siswa Jmlh_Siswa Islam Protestan Katolik Hindu


1 149 125 0 0 24
2 163 159 0 0 4
3 261 241 0 0 20
4 231 231 0 0 0
5 179 166 0 0 13
6 359 359 0 0 0
7 561 554 0 0 7
8 438 429 0 0 9
9 193 193 0 0 0
10 278 243 0 0 35
11 979 921 0 0 58
12 191 156 0 3 32
13 132 120 0 0 12

f. Tabel Skeleton SMA/SMK – Fasilitas

SMA/SMK Fasilitas
ID_SMA Nama SMA Nama Jalan ID_Fasilitas
1 SMA 1 Sekotong Jalan Raya Sekotong 1
2 SMA 1 Lembar Jalan Yos Sudarso 2
3 SMA 2 Lembar Jalan Yos Sudarso 3
4 SMA 1 Gerung Jalan Gatot Subroto 4
6 SMA 1 Kediri Jalan TGH. Abdul Karim 5
7 SMA 1 Kuripan Jalan TGH. Abdul Hafidz 6
8 SMA 1 Labuapi Jalan Gunung Pengsong 7
9 SMA 2 Labuapi Jalan TGH. Ibrahim Al Kahlidi 8
Jalan Suranadi No. 51
SMA 1 Narmada
10 Narmada 9
11 SMA 1 Lingsar Jalan Gora II Lingsar 10
12 SMA 1 Gunungsari Jalan Pariwisata 78 11

42
Gunungsari
Jalan Raya Senggigi
SMA 1 Batulayar
13 Batulayar 12

43

Anda mungkin juga menyukai