Anda di halaman 1dari 4

Mendiagnosis

ð Dugaan sementara yang diberikan berdasarkan pemeriksaan dan


anamnesis yang dilakukan oleh dokter pada pasien

Mengelaborasi
ð Menjelaskan sesuatu dg lebih detail dan terperinci

Critical thinking
ð Proses intelektual scr aktif untuk menganalisi atau mengevaluasi
berdasarkan pengetahuan yg sesuai dpt didpercaya, digambarkan dan
beralasan dan jg berdasar metode yg ada
ð Proses kecerdasan yang dilakukan scr aktif dan terampil untuk
mendapatkan informasi dgn meneliti dan dengan bukti dan fakta yg ada

Clinical reasoning
ð Penalaran klinis pertimbangan baik buruk dr suatu kasus dengan
menggunakan pemikiran yg logis
ð Proses berpikir yg dilakukan oleh dokter dlm menghadapi pasien yg
bertujuan untuk mengambil keputusan klinik yg terbaik
ð Penalaran yg terdapat bukti real yg berkaitan ttg klinis
ð Proses dimana dokter memusatkan pikiran mereka kearah diagnosa
yg memungkinkan berdasarkan campuran pola pengenalan dan
penalaran deduktif hepotetik

Smart thinking
ð Kemampuan berpikir yg didasari pengetahuan luas sehingga bisa
menyelesaikan masalah tsb serta resiko yg akan ditanggung
ð Pemikiran yg inovatif, solutif, efektif
ð Berpikir cerdas oleh seseorang dlm menghadapi permasalahan

Creative thinking
ð Menemukan ide sehingga kita dpt memmiliki inovasi baru dl berpikir
ð Menciptakan hal hal baru yang menarik
ð Pemikiran yg bersifat kreatif dan unik dlm penyelesaian masalah

Ditelaah
ð Dikaji secara mendalam
ð Analisis dan evaluasi

clinical judgement: pertimbangan klinik


1. Apa tujuan dari pengelaborasian ide?
2. Apa tujuan dr critical thinking?
3. Apa manfaat berpikir kritis?
4. Bagaimana cara mengembangkan kemampuan berpikir kritis?
5. Bagaimana kriteria orang telah berpikir kritis?
6. Apa saja hambatan dalam penerapan critical thinking?
7. Bagaiman contoh penerapan critical thinking?
8. Jelaskan langkah atau tahapan critical thinking dlm kegiatan
penalaran klinis?
9. Apa hubungan antara penalaran klinis dan mendiagnosis?
10. Bagaimana tahap seorang dokter dalam mendiagnosis?
11. Mengapa sebagai calon dokter kita harus mampu
melalukan clinical reasoning?
12. Bagaimana cara menerapkan smart thinking dan
creative thinking?
13. Bagaimana cara mengembangkan kreativitas di diri
kita?
14. Bagaimana cara menelaah suatu materi yg didapat?

1. Apa tujuan dari pengelaborasian ide?


- Untuk mengembangkan pikiran kita
- Memperluas materi yang sudah kita dapat atau memperjelas wawasan
yang sudah kita punya
- Dapat memberikan alasan yang logi sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan yang baik

2. Apa tujuan dr critical thinking?


- Dapat mencari informasi dengan tepat, dapat mengelola informasi
dengan logis, dapat memecahkan masalah yang dihadapi dengan baik
- Menjadikan pembelajaran menjadi terarah dan tertata
- Mendapatkan informasi sedetail mungkin
- Melatih keahlian berpikir
- Dalam mendiagnosis lebih menguasai dan terarah
- Dapat memberikan penyelesaian suatu masalah tepat dan logis
- Membuat orang lebih aktif dan memiliki informasi yang akurat
- Dibidang klinik agar kita mencerna dengan baik apa yang dikeluhkan
pasien sehingga kita bisa mendiagnosa dgn tepat.

3. Bagaimana cara mengembangkan kemampuan berpikir kritis?


- Rajin rajin membaca, selalu up to date dengan informasi yang realiable
- Membiasakan diri melakukan SQ3R
- Menyesuaikan situasi disekitarnya dan mencari solusi yang ada dalam
permasalahan
- Berperan aktif dalam pembelajaran.
- Mengembangkan daya nalar dalam menyelesaikan masalah dan
berani mengungkapkan pendapat.
- Dengan cara mengkritisi sumber pembelajaran yang kurang baik.
- Lebih sering sharing dengan teman sejawat, expert (pakar) untuk
bertukar informasi.
- Dengan cara memilih sumber belajar yang akurat dan terpercaya.
- Mengkaji dan menguji data.

4. Bagaimana kriteria orang telah berpikir kritis?


- Terbiasa ingin tahu, banyak pengetahuan, dan terbiasa menyampaikan
alasan atau data yang dipercaya
- Dapat menanyakan suatu hal dengan tepat, dapat mengolah informasi
yang logis, mencari informasi.
- Tidak menerima info yang ada tanpa menelaah, selalu meneliti sumber
yang digunakan., menghargai ide orang lain, tidak malu bertanya.
- Berperan aktif dalam diskusi atau penyelesaian masalah
- Sering berpendapat, mau menerima masukan, memiliki sumber yang
akurat.
- Berpikiran kreatif, rasional, logis, dan sistematis
- Menjadikan masa lalunya untuk mengintrospeksi diri
- Mampu memberikan penyelesaian thd masalah atau hal-hal yang
sifatnya teknis.
- Tidak tergesa-gesa dalam menyelesaikan sesuatu
- Dapat memahami pelajaran dengan baik benar
- Cepat tanggap atau responsif, fleksibel, inovatif, dan berwawasan luas,
realistis, mengambil keputusan dengan bukti.

5. Apa saja hambatan dalam penerapan critical thinking?


- Karena kita belum terbiasa dalam berpikir kritis
- Mempunyai rasa malas yang tinggi, tidak memiliki rasa ingin tahu, tidak
ingin mengembangkan potensi yang ada didirinya
- Butuh waktu yang lebih bayak
- Malas, mengandalkan pengetahuan teman, tidak ada motivasi untuk
melengkapi informasi
- Tidak berani mengambil resiko, tertutup (tidak menerima ide baru),
takut membuat kesalahan
- Kurangnya fasilitas dan minimnya prior knowledge
- Merasa dirinya lebih unggul dari orang lain
- Mudah merasakan kepuasan.
6. Bagaiman contoh penerapan critical thinking?
- Contoh memilih terapi ke pasien, apakah didukung bukti2 ilmiah yang
kuat yang membenarkan terapi itu efektif atau tidak.
- Dibidang klinis, tidak tergesa gesa dalam mendiagnosis, agar tidak
salah mendiagnosa pasien.
- Dalam diskusi kita dapat mengambil sebanyak mungkin informasi dari
skenario yang ada

Anda mungkin juga menyukai