Anda di halaman 1dari 23

DINAMIKA FLUIDA

nurhidayah@unja.ac.id
nurhidayah.staff.unja.ac.id
Fluida adalah zat alir, sehingga memiliki kemampuan untuk
mengalir.
Ada dua jenis aliran fluida : laminar dan turbulensi
Aliran laminar adalah jenis aliran dimana fluida mengalir
secara teratur, lambat dan “searah”.
Aliran turbulensi adalah jenis aliran dimana fluida mengalir
secara tidak teratur, cepat dan “tidak terarah”.
Asumsi yang digunakan :

1. Alirannya non turbulen


2. Keadaan tunak (steady state)
3. Mengalir tanpa disipasi energi
4. Nonviskos (tak kental)
5. Inkompresibel (kerapatan konstan di seluruh bagian fluida
itu).
PERSAMAAN KONTINUITAS

 Apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa dengan luas


penampang A dan kecepatan aliran fluidanya v, maka banyaknya
fluida (volum) yang mengalir melalui penampang tersebut tiap
satuan waktu dinamakan debit.

Dalam bentuk persamaan debit dinyatakan sebagai berikut:

V
Q Av dan Q
t
Keterangan: 3
Q = debit aliran fluida (m /s) 3
V = volume fluida yang mengalir (m )
t = waktu (s)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
Contoh:
Air mengalir keluar dari keran ditampung dengan ember.
Setelah satu menit ternyata jumlah air yang tertampung
adalah 20 L. Jika diameter penampang keran adalah 1 cm,
berapakah laju aliran fluida dalam pipa keran?
Penyelesaian:
Pandang fluida yang mengalir dalam pipa yang diameternya
berbeda. Fluida mengalir dengan laju air massa = m/t, yaitu
jumlah massa fluida yang mengalir persatuan waktu.
1
 2

v1 v2
A21
A1 Jika fluidanya tidak dapat
m1 m 2
 dikompres (massa
t t jenisnya tidak berubah
dengan tekanan), maka
1V1  2 V2
 1 = 2, sehingga :
t t A1 v1 = A2 v2
1A1 1  2 A 2  2 
  v
t t t
1A1v1   2 A 2 v 2 Persamaan kontinuitas
PERSAMAAN BERNOULLI
AZAS BERNOULLI

Tekanan fluida di tempat


yang kecepatannya besar
lebih kecil daripada tekanan
fluida di tempat yang
kecepatan-nya kecil.

Persamaan bernoulli p   g h  12  v 2  konstan


Keterangan: 2
p = tekanan (N/m ) 3
 = massa jenis fluida (kg/m 2 ) Penurunan pers. Bernoulli
g = percepatan gravitasi (m/s ) utk aliran sepanjang garis
h = ketinggian fluida dari titik acuan (m) arus didasarkan pada
v = kecepatan fluida (m/s) hukum Newton II utk gerak F
=Ma
PERSAMAAN BERNOULLI
kekekalan energi pada gerak fluida

Teorema Usaha - Energi :


v2
m
P2A2
W  K U 
v1 x2 V
( P1  P2 )V  12 ( m)v22  12 ( m)v12  mgy2  mgy1
P1A1
x1 y2
y1 P1  P2  12 v22  12 v12  gy2  gy1

W1  F1x1 W2   F2 x2 P1  12 v12  gy1  P2  12 v22  gy2


 P1 A1x1   P2 A2 x2
 P
1 V  P2 V
Persamaan Bernoulli

Usaha total : P  12 v 2  gy  konstan


W  ( P1  P2 )V
Perubahan energi kinetik :
A1 : luas penampang pipa 1
A2 : Luas penampang pipa 2
K  12 ( m)v22  12 ( m)v12 v1 : kelajuan fluida di titik 1
Perubahan energi potensial : v2 : kelajuan fluida di titik 2
y1 : ketinggian pipa 1
U  mgy2  mgy1 y2 : ketinggian pipa 2
AZAS BERNOULLI

Terdapat dua kasus istimewa berkenaan dengan persamaan


Bernoulli.
1. Fluida diam atau tidak mengalir (v1 = v2 = 0)

p1  p2   g (h2  h1 )
Persamaan ini menyatakan tekanan hidrostatis dalam zat cair pada
kedalaman tertentu.

Keterangan: 2
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m )
h1 dan h2 = tinggi tempat 1 dan 2 (m)
3
 = massa jenis fluida (kg/m ) 2
g = gravitasional acceleration (m/s )
AZAS BERNOULLI

2. Fluida mengalir pada pipa horisontal (h1 = h2 = h)

1
p1  p 2   (v2  v1 )
2 2

2
Persamaan ini menyatakan jika v2 > v1, maka p1 > p2 yang berarti jika
kecepatan aliran fluida disuatu tempat besar maka tekanan fluida di
tempat tersebut kecil dan berlaku sebaliknya.

Keterangan: 2
p1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m )
v1 dan v2 = kecepatan pada 1 dan 23(m)
 = massa jenis fluida (kg/m ) 2
g = gravitasional acceleration (m/s )
UNTUK FLUIDA TAK MENGALIR
1 1
v1  v2  0 P1  gh1  v12  P2  gh2  v22
2 2
1 1
P1  gh1   0  P2  gh2   0
2 2
P1  gh1  P2  gh2
P1  P2  g h2  h1 

UNTUK FLUIDA YANG MENGALIR PADA PIPA HORIZONTAL

1 1
h1  h2  h P1  gh  v12  P2  gh  v22
2 2

P1  P2 
1
2

 v22  v12 
PENERAPAN AZAS BERNOULI

Menentukan kecepatan dan debit semburan air pada tangki yang berlubang

v 2 gh
h
Q = A.v

Q  A 2 gh

Keterangan: 3
Q = aliran debit m /s
v = kecepatan semburan air pada pada
bocoran itu m/s
h = tinggi air di atas lubang m2
g = percepatan gravitasi m/s 2
A = luas panampang lubang bocoran m
MENENTUKAN KECEPATAN ALIR PADA DINDING TABUNG
(TEOREMA TORRICELLI)
Contoh :
Sebuah tangki berisi air setinggi 1,25 m. Pada tangki terdapat lubang
kebocoran 45 cm dari dasar
2 tangki. Berapa jauh tempat jatuhnya air diukur
dari tangki (g =9,81 m/s )?
Lintasan air merupakan bagian
o dari gerak
parabola dengan sudut a = 0 (v0 arah
mendatar)

air

1,25 m

45 cm
Contoh: Tabung Venturi

 Tabung Venturi adalah sebuah pipa yang


mempunyai bagian yang menyempit.
 Sebagai contoh Tabung Venturi yaitu
Venturimeter, yaitu alat yang dipasang di dalam
suatu pipa yang berisi fluida mengalir, biasanya
digunakan untuk mengukur kecepatan aliran
fluida.
Venturimeter

2( P1  P2 )
v1 
 [( A1 / A2 ) 2  1]

Keterangan: 2
p1 = tekanan pada titik 1 N/m
2
p2 = tekanan pada titk 2 N/m

 = massa jenis fluida kg/m


3

2 gh v1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s


v 2
 A1  2
   1 A1 = luas penampang 1 m
 A2  A2 = luas penampang 2 m
2
Contoh
2
Sebuah venturimeter memiliki luas penampang besar 10 cm dan luas
2
penampang kecil 5 cm digunakan untuk mengukur kecepatan aliran air.
Jika perbedaan ketinggian permukaan air 15 cm.

Hitunglah aliran air dipenampang besar dan penampang kecil (g = 9,81


2
m/s )?

15 cm

v1
v2

A2
A1
Viskositas
Besaran yang menggambarkan adanya gesekan
antar partikel dalam fluida.

 PENGUKURAN VISKOSITAS
Fluida diletakan di antara dua keping kaca, dan mempunyai
gaya geser F :
F  V A η atau : η  F / A
d V/d
A = luas keping
V = kecepatan
d = jarak antara 2 keping
V / d = gradien kecepatan
Satuan : 1 poise = 1 dyne sec. Cm-2
 ALIRAN VISCOUS
Pengaruh kekentalan : kecepatan aliran fluida tidak sama di
semua titik penampang
a. Kecepatan Aliran
( P1- P2 )
V ( R2 - r 2 )
4η L
1

P1 – P2 = beda tekanan antara kedua ujung pipa


L = panjang pipa
R = jari-jari pipa
r = jarak titik dari sumbu pipa
. DEBIT ALIRAN Q  π R 1 2 4 ( P - P ) Persamaan Poiseuille

8 η L
 = Viskousitas = 10-3 Pa (air) = 3 – 4 .10
-3
Pa

V r ( P1  P2 )
4 (darah)

 r = jari-jari pembuluh, L = Panjang

t 8L P = Tekanan, V = Volume, t = Waktu

Debit aliran fluida dipengaruhi oleh tahanan yang tergantung pd:


• Panjang pembuluh
• Diameter pembuluh
• Viskous / kekentalan zat cair (pada darah normal kekentalan 3.5
kali air)
• Tekanan

Anda mungkin juga menyukai