Bambang Sumardjoko
Fakultas KIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta
email: bs131@ums.ac.id
Abstract
Scientific work writing is a form of sustainable teacher profession development and a
requirement of grade/degree raise all at once. However, in practice, many problems are still
found. What does the map of teachers’ ability in SMA/MA/SMK (Senior High School/Islamic
Senior High School/Vocational Middle School) Muhammadiyah Sukoharjo look like in writing
scientific work? For that reason, a research and development concerning a sustainable teacher
profession. This research was a preliminary research using descriptive qualitative approach. The
data was collected using in-depth interview, observation, and document analysis techniques.
Data source derived from teacher, headmaster, primary and secondary education chamber
(majlis dikdasmen), and education practitioners. Data validation was conducted using source
triangulation and method. Data analysis was carried out using an interactive model of analysis.
The result of research could be summarized as follows. Firstly, in the ability of writing scientific
work, teachers had not understood completely the concept of scientific work. Teachers’
experience with writing scientific work was largely obtained during profession training (PLPG).
Secondly, teachers had undertaken a series of activities to develop competency, whether
independently by attending workshop and seminar, buying recent textbook, attending MGMP
(Subject Teacher Discussion) activity or by discussing with their fellow teachers of same study
area. Thirdly, Teachers of SMA/MA/SMK Muhammadiyah Sukoharjo in developing sustainable
profession were inhibited with the requirement of writing scientific work and other constraints
such as time, fund, age, motivation, leader policy, school infrastructure, and internet network
access.
55%
30%
15%
Histogram 1. Pemahaman Guru Bersertifikasi Pada Karya Ilmiah
Pengembangan PKB dapat dilakukan guru menjadikan tidak ada motivasi untuk menulis
melalui jaringan sekolah. Kegiatan PKB karya ilmiah. (b) Belum berkembangnya
melalui jaringan sekolah dapat dilakukan budaya menulis di sekolah. Umumnya majalah
dalam satu rayon (kelompok kerja/ atau jurnal sekolah tidak berkembang
musyawarah kerja guru), antar rayon dalam disebabkan karena kurangnya artikel. Kondisi
kabupaten/ kota tertentu, antar provinsi, perpustakaan sekolah sebagai penopang utama
bahkan dimungkinkan melalui jaringan kegiatan menulis juga kurang memadai. (c)
kerjasama sekolah antar negara serta kerjasama Kegiatan seminar dan workshop yang sering
sekolah dan industri, baik secara langsung diikuti guru adalah pengembangan
maupun melalui teknologi informasi. Berbagai pembelajaran yang inovatif dan PTK. Dalam
kegiatan PKB melalui jaringan ini adalah kegiatan ini para guru biasanya hanya menjadi
sebagai berikut. (1) Kegiatan KKG/ MGMP/ peserta pasif dan tidak berdampak bagi
MGBK, (2) Pelatihan/ seminar/ lokakarya, (3) peningkatan pemahaman serta pengetahuan
Kunjungan ke sekolah lain, dunia usaha dan guru.
industri, dan sebagainya. (4) Mengundang Kemudian faktor lainnya adalah, (d)
narasumber dari sekolah lain, komite sekolah, kurangnya budaya membaca di kalangan guru.
dinas pendidikan, pengawas, asosiasi profesi, Dengan banyaknya seseorang menguasai
atau dari instansi/ institusi yang relevan. informasi maka ada kecenderungan semakin
mudah dalam menulis. (e) Kurangnya latihan
Kendala Guru-guru dalam Pengembangan menulis dan adanya kesulitan kerancuan dalam
Keprofesian Berkelanjutan berpikir. Faktor ini sering terjadi sehingga
Berdasarkan hasil wawancara, pencatatan tulisan kelihatan kacau dan tidak jelas alur
arsip, dan observasi yang dilakukan terdapat logika yang digunakan. (f) Kurangnya
beberapa permasalahan yang terkait dengan kesadasaran dari para guru terhadap Permen
pengembangan keprofesionalan guru PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 yang
berkelanjutan, khususnya untuk penulisan mengatur Jabatan Fungsional Guru dan Angka
karya ilmiah. Kurangnya pemahaman dan Kreditnya. Selain dari unsur utama kegiatan
kemampuan guru dalam membuat karya ilmiah mengajar, guru juga harus memenuhi unsur
adalah sebagai berikut. (a) Kurangnya pengembangan profesi melalui publikasi
pengetahuan tentang konsep karya ilmiah, kegiatan ilmiah atau karya inovatif. Penerapan
substansi, dan sistematikanya. Kondisi ini peraturan kenaikan pangkat guru tersebut