Anda di halaman 1dari 39

LEMBAR PENGESAHAN I

LAPORAN KERJA PRAKTIK


SISTEM KELISTRIKAN
DI
PT. PARAMITRA INTIPRIMA
(PROYEK HOTEL AMARIS MARGOREJO SURABAYA)

Yang telah dilaksanakan mulai tanggal 22 Agustus – 22 September 2016

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Koordinator


Kerja Praktik Kerja Praktik

Andy Suryowinoto, S.Pd., MT Wahyu Setyo Pambudi, S.ST., MT


NIP. 153074 NIP. 153102

Menyetujui,
Jurusan Teknik Elektro
Ketua

Titiek Suheta, ST., MT.


NIP. 991107

i
LEMBAR PENGESAHAN II

LAPORAN KERJA PRAKTIK


SISTEM KELISTRIKAN

DI

PT. PARAMITRA INTIPRIMA

(PROYEK HOTEL AMARIS MARGOREJO SURABAYA)

Yang telah dilaksanakan mulai tanggal 22 Agustus – 22 September 2016

Menyetujui,
Pembimbing Lapangan

A gu s B u d i o n o

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur di ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan


kesehatan, sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan dengan baik
dan benar. Karena Laporan Kerja Praktek ini merupakan tugas yang harus
diselesaikan oleh mahasiswa Program Studi S1 Teknik Elektro Institut Teknologi
Adhi Tama Surabaya.
Dengan terselesainya laporan kerja praktek ini, tidak lupa di ucapkan
banyak terima kasih kepada bapak maupun ibu dosen Teknik Elektro Institut
Teknologi Adhi Tama Surabaya yang telah membimbing dan menerapkan
ilmunya. Adapun bapak dan ibu dosen adalah :
1. Ibu Titiek Suheta, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Institut
Teknologi Adhi Tama Surabaya.
2. Bapak Wahyu Setyo Pambudi, ST., MT., selaku Koordinator Kerja
Praktek Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.
3. Andy Suryowinoto, S.Pd., MT., selaku Dosen Pembimbing pengerjaan
Laporan Kerja Praktek Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.
4. Bapak Agus Budiono selaku Site Manager di PT. Paramitra Inti Prima
Surabaya, yang telah membantu memberikan bimbingan maupun pelajaran
saat pelaksanaan Kerja Praktek

Surabaya, Oktober 2016

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv
BAB I .............................................................................................................................. 1
1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. PARAMITRA INTIPRIMA (Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah Surabaya) .......................................................... 1
1.1.1 Gambaran Khusus Topik Kerja Praktek ................................................... 2
1.1.2 Struktur Organisasi ................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 4
1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah .............................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................. 5
2.1 Persyaratan Instalasi Listrik ............................................................................. 5
2.1.1 Grouping ................................................................................................... 6
2.1.2 Single Line Diagram ................................................................................. 7
2.2 Lingkup Pekerjaan Kelistrikan ........................................................................ 7
2.2.1 Umum ....................................................................................................... 7
2.2.2 Uraian Lingkup Pekerjaan ................................................................................. 8
2.2.3 Ketentuan Bahan dan Peralatan ......................................................................... 8
2.2.3.1 Kabel Tegangan Menengah ......................................................................... .12
2.2.3.2 Transformator ................................................................................................ .12
2.2.3.3 Panel Tegangan Rendah .............................................................................. .15
2.2.3.4 Kabel Tegangan Rendah ............................................................................... 18
BAB III ......................................................................................................................... 20
3.1 Komponen Instalasi Listrik ............................................................................ 20
3.1.1 Panel Induk dan Panel Distribusi Tegangan Rendah .............................. 20
3.1.2 Persyaratan Teknis Pemasangan ............................................................. 21
3.1.3 Penentuan Arus Beban Lebih .................................................................. 21
3.1.4 Penentuan Arus Hubung Singkat ............................................................ 22
3.2 Sistem Distribusi Hotel Amaris Margorejo Surabaya ................................... 24

iv
3.3 Sistem Instalasi Pencahayaan Pada Hotel Amaris ........................................ 27
3.3.1 Ketentuan Bahan dan Peralatan ............................................................. 28
3.3.2 Persyaratan Teknis Pemasangan ............................................................ 30
BAB IV ......................................................................................................................... 34
4.1 Simpulan ......................................................................................................... 34
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 35

v
Laporan Kerja Praktek
Sistem Elektrikal Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. PARAMITRA INTIPRIMA


Surabaya (Proyek Hotel Amaris Margorejo - Surabaya)

PT. PARAMITRA INTIPRIMA Surabaya adalah sebuah perusahaan yang


bergerak dalam bidang desain perencanaan dan pengawasan Mechanical
Electrical dan Plumbing (MEP). Perusahaan ini dirintis sejak tahun 1988 dengan
melibatkan beberapa rekan kerja yang bergerak juga di jasa konstruksi MEP.
Sejak terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998, perusahaan ini tidak lagi bergerak
di bidang jasa konstruksi, tapi berfokus pada bidang perencanaan dan pengawasan
proyek, secara khusus dalam bidang MEP. Perusahaan ini bekerja sama dengan
arsitek dalam dan luar negeri dengan melakukan pertukaran data dan Gambar
melalui email. Perusahaan ini bekerja dengan menggunakan piranti lunak
Otomatis CAD. PT. PARAMITRA INTIPRIMA Surabaya yang beralamat di
Ruko Puri Mas Blok A1 – 3, Jalan Rungkut Madya Surabaya.

Logo PT. PARAMITRA INTIPRIMA Surabaya sesuai dengan Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Logo PT. PARAMITRA INTIPRIMA Surabaya

1
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

1.1.1 Gambaran Khusus Topik Kerja Praktek

Listrik adalah suatu bentuk energi yang berperan sangat penting bagi
kehidupan manusia, baik dalam kebutuhan hidup rumah tangga, dalam
perindustrian, maupun dalam bentuk usaha-usaha umum. Energi listrik kini dapat
dengan mudah dibangkitkan, didistribusikan, dan dirubah ke dalam bentuk energi
lainnya. Instalasi kelistrikan pada bangunan-bangunan, pendistribusian energi
listrik, mesin-mesin listrik dan perlengkapannya digunakan untuk pembangkitan,
konversi, distribusi, dan pemanfaatan energi listrik.Pada setiap bangunan
memiliki struktur dasar instalasi listrik, yaitu sirkuit utama, sirkuit cabang, dan
sirkuit akhir.

Proyek ini termasuk salah satu fasilitas yang memerlukan energi listrik
yang besar, sehingga perlu dirancang suatu sistem instalasi listrik yang baik dan
benar berdasarkan standart yang ada di Indonesia. Selain rancangan yang baik,
perlu juga diperhatikan pemasangannya agar sistem kelistrikan pada proyek ini
terpasang dengan baik, karena pemasangan dan pemilihan bahan serta jenis sistem
pengaman yang buruk dapat menurunkan tingkat keamanan dan keandalan dari
sistem tersebut, sehingga perlu pengawasan dan perencanaan yang baik dalam
instalasinya. Dalam laporan ini akan memaparkan mengenai Sistem Instalasi
Listrik Hotel Amaris Margorejo Surabaya.

2
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

1.1.2 Struktur Organisasi

PROYEK AMARIS HOTEL - SURABAYA


Site Manager
Agus Budiono

Admin Proyek
Andik

Drafter Spv. AC Logistic


Yusron Agus Puji

Spv. Mechanical
Akbar

Spv. Electrical
Iwan Wahyudi

Gambar 1.2 Struktur organisasi PT. PARAMITRA INTIPRIMA Surabaya


1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah secara umum dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah
bagaimana perencanaan instalasi listrik pada bangunan yang akan dibangun.
Sedangkan rumusan masalah secara khususnya yaitu :
1. Bagaimana penerapan persyaratan dan standarisasi instalasi listrik?
2. Bagaimana ruang lingkup pekerjaan sistem kelistrikan di Hotel Amaris?
3. Bagaimana sistem kelistrikan yang meliputi sistem distribusi dan
pencahayaan di Hotel Amaris?

3
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

1.3 Tujuan

Tujuan secara umum dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk
memahami bagaimana perencanaan instalasi listrik pada bangunan yang akan
dibangun. Sedangkan tujuan secara khususnya yaitu :
1. Mengetahui penerapan persyaratan dan standarisasi instalasi listrik.
2. Mengenal dan memahami prosedur atau ruang lingkup pekerjaan sistem
kelistrikan di Hotel Amaris.
3. Mempelajari sistem yang meliputi sistem distribusi dan pencahayaan yang
ada di lapangan.
4. Memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktek Sistem Tenaga
Listrik Teknik Elektro Fakultas Teknik Institut Teknologi Adhi Tama
Surabaya

1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Ruang lingkup uraian dan pembahasan pada laporan ini adalah


berdasarkan hasil pengamatan dan perencanaan terhadap pelaksanaan proyek
pembangunan. Hotel Amaris yang berlokasi di Jalan Margorejo Surabaya. Hal-hal
yang dibahas meliputi sistem jaringan distribusi listrik, sistem instalasi
penerangan, serta perencanaan perhitungan panel hubung bagi dan daya
pengkabelan yang akan digunakan. Proses pelaksanaan proyek, meliputi
pelaksanaan teknis maupun nonteknis. Pelaksanaan teknis meliputi pelaksanaan
pekerjaan selama proyek berlangsung, mulai dari perencanaan, penyediaan
material, penempatan, pengolahan serta pemasangan sarana kelistrikannya.
Sedangkan permasalahan non teknis meliputi hal-hal yang bersifat administrasi
lapangan.

4
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persyaratan Instalasi Listrik

Syarat-syarat dan juga standarisasi bertujuan demi terciptanya keselarasan


dalam bentuk barang maupun cara bekerja. Dewasa ini, rancangan bangunan dan
konstruksinya semakin rumit, sehingga diperlukan syarat-syarat dan juga
standarisasi yang baku tentang mutu barang dan konstruksi demi menghindari
terjadinya kesalahan dan kecelakaan. Dengan adanya syarat-syarat dan juga
standarisasi, maka mesin dan peralatan yang digunakan dapat dijalankan dengan
baik dan benar sehingga pekerjaan menjadi lebih baik dan efisien. Ada dua
organisasi yang khusus di bidang standarisasi, yaitu ‘’International
Electrotechnical Comission’’ (IEC) di bidang ketenagalistrikan dan
‘’International Organization for Standaryzation’’ (ISO).
Sistem ketenagalistrikan haruslah menaati peraturan-peraturan yang
berlaku dalam perancangan dan pemasangannya. Hal ini bertujuan untuk
pengamanan, baik barang maupun manusia, sehingga pekerjaan yang dilakukan
lebih aman dengan mutu barang yang berkualitas.Agar listrik dapat digunakan
seaman mungkin, Badan Standarisasi Nasional (BSN) telah menetapkan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.
Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai
kelistrikan yang berlaku, pemasangan instalasi pada proyek Hotel Amaris
Margorejo ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai
berikut:
1. AVE
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
3. National Fire Protection Association (NFPA)
4. Petunjuk dari Pabrik Pembuatan Peralatan
5. Fire Office Comitte (FOC)
6. Peraturan Plumbing Indonesia

5
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

7. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang,


seperti PLN, PT TELKOM, dan Perusahaan Daerah Air Minum
8. Peraturan Menteri Kesehatan
Pekerjaan instalasi ini hanya boleh dilaksanakan oleh perusahaan yang
memiliki Surat Ijin Instalasi dari P.T Melltech Consultindo Nusa dan telah
bisa mengerjakannya, atau bila tidak memilikinya, diperkenankan
bekerjasama dengan perusahaan lain yang telah memiliki Sertifikat atau
Surat Ijin Instalasi yang sesuai.
Pada pemasangan instalasi listrik dikenal pula adanya Faktor
Keragaman (Diversity Factor), Faktor Keserempakan (Coincidence
Factor), dan Faktor Kebutuhan (Demand Factor). Dimana Faktor
Keragaman didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah beban
maksimum dari masing-masing unit beban yang ada pada suatu sistem
terhadap beban maksimum sistem secara keseluruhan. Faktor
Keserempakan didefiniskan sebagai perbandingan antara beban
maksimum dari suatu kumpulan beban dari sistem terhadap jumlah beban
maksimum dari masing-masing unit beban. Sedangkan Demand Factor
didefinisikan sebagai perbandingan antara beban puncak suatu sistem
terhadap beban terpasang yang dilayani oleh sistem.

2.1.1 Grouping

Grouping merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam


perencanaan instalasi listrik suatu bangunan. Pengelompokkan ini
memiliki tujuan untuk memudahkan dalam pemeliharaan peralatan listrik
maupun penanganan ketika terjadi gangguan pada peralatan listrik. Dalam
pengelompokan beban penerangan, beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah posisi titik beban yang akan dikelompokkan dalam satu group
sebisanya harus diusahakan berada dalam satu wilayah, satu wilayah dapat
terdiri dari beberapa jenis lampu dan jumlah maksimum titik beban yang
berada pada tiap sirkuit akhir paling banyak adalah 20 titik untuk pemutus
daya atau pengaman lebur 10 A.

6
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

Pada pengelompokkan stop kontak, hal yang perlu diperhatikan


adalah pengelompokkan stop kontak 3 fasa yang harus dikelompokkan
dalam satu kelompok sendiri, sedangkan pengelompokan Air Conditioner
(AC), mesin-mesin atau motor-motor dapat disatukan dalam kelompok
tersendiri untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan ketika terjadi
gangguan.
2.1.2 Single Line Diagram

Single Line Diagram adalah instalasi yang menggambarkan


hubungan beban dengan catu daya dari PLN atau generator, lengkap
dengan keterangan mengenai ukuran atau daya nominal tiap
komponennya.Diagram ini juga menjelaskan tentang keterangan mengenai
beban yang terpasang dan pembagiannya, ukuran dan jenis hantarannya,
ukuran dan jenis pengamanannya, dan sistem pentanahannya.

2.2 Lingkup Pekerjaan Kelistrikan


2.2.1 Umum
Kontraktor listrik harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan
yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam
blueprint instalasi, dimana bahan yang digunakan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan . Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi
bahan dan peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan
pada pekerjaan ini, merupakan kewajiban kontraktor untuk mengganti
bahan atau peralatan tersebut, sehingga sesuai dengan ketentuan pada
pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan daya.

2.2.2 Uraian lingkup pekerjaan


Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong
pekerjaan instalasi listrik ini harus melakukan pengadaan pemasangan
serta menyertakan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi kabel Tegangan
Menengah dari gardu PLN ke panel Tegangan Menengah.
7
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi kabel Tegangan


Menengah
3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi kabel tegangan menengah
dari panel Tegangan Menengah ke Transformator
4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Transformator
5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi kabel Tegangan Rendah
dan penyambungan ke Transformator/Panel TR
6. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Panel-panel Tegangan Rendah.
7. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Instalasi Penerangan dan kotak-
kotak biasa.
8. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Armature lampu penerangan.
9. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Sistem Pembumian.
10. Pembuatan as built drawing (gambar terpasang).
11. Mendapatkan pengesahan instalasi dari P.T Melltech Consultindo Nusa.
12. Pengadaan, pemasangan Rak kabel untuk jalur kabel daya dan penerangan
dalam bangunan serta peralatan bantunya.
13. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Penangkal petir.
14. Mengadakan pelatihan terhadap operator dari pihak pemberi tugas.

2.2.3 Ketentuan Bahan dan Peralatan

Pedoman Rencana Kerja dan Syarat Teknis MEP Hotel Amaris


Margorejo , menjabarkan mengenai ketentuan bahan dan peralatan panel
induk serta panel distribusi tegangan rendah, yaitu sebagai berikut:
1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard PUIL 2000 (Bagian 6
Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali serta Komponenya)
2. Panel-panel Utama dan Panel Bagi dalam bangunan jenis floor standing
harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka besi tebal 3 mm, dan
seluruh permukaannya harus bebas karat dan di cat dengan cat Powder
Coating yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh pihak MK.

8
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

3. Panel-panel jenis pasangan dalam dinding tembok harus terbuat dari bahan
Polyesther dan dilengkapi dengan master key dengan tingkat proteksi
minimum IP 44.
4. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan
sebagainya harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan
perbaikan, penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah
dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.
5. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar fasa
R-S-T, 1 busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar
harus diperhitungkan untuk besar arus yang akan mengalir dalam busbar
tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih tinggi dari 650° C. Setiap
busbar copper harus dibungkus dengan isolasi tahan panas dan diberi
warna sesuai peraturan PUIL 2000, dan pada titik sambung/pencabangan
harus dilapisi dengan lapisan perak atau timah putih (tinned).
6. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam
kotak tahan getaran, untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x
96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas dari pengaruh
induksi, serta ada sertifikat lulus uji dari LMK/PLN (minimum 1 buah
untuk setiap jenis alat ukur).
7. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan
keperluan sesuai dengan yang telah disetujui oleh Direksi/Manajemen
Konstruksi Lapangan.
8. Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai adalah :
a. Molded Case Circuit Breaker (MCCB).
b. Miniatur Circuit Breaker (MCB).
c. Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB).
d. Surge Arrester.
e. Auxiliary Relay.
9. Komponen-komponen pengukuran yang dapat dipakai :
a. Current Transformer.
b. Digital Power Meter.
c. Amperemeter.

9
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

d. Voltmeter.
e. Frequency Meter.
f. Power faktor atau Cos phi meter.
10. Panel-panel tersebut dari satu atau beberapa unit yang masing-masing
mempunyai satu ukuran standart yang sama serta mudah untuk dapat
disatukan dengan lainya.
Ukuran maksimum dari masing-masing unit adalah :
 Tinggi : 2.200 mm
 Lebar : 1.000mm
 Tebal : 1.100mm
11. Penel-panel tersebut harus dilengkapi deengan sertifikat pengetesan dari
pabrik pembuat serta harus diserahkan kepada Direksi atau MK sebelum
dipasang.
12. Unit-unit Cubicle terdiri dari unit-unit,
a) Perlengkapan pada panel pengaman trafo :
1 (satu) set 3 poles 400 A, 40 kA peak current 24 kV, Circuit
Breaker, manual driver dilengkapi dengan :
- Q/C dan E/F protection relay
- Amper meter lengkap dengan selector switch
- On-Off Push button
- Spring Load Driving Mechanism Unit
- 4 poles Auxiliry Switch
- Automatic Tripping Mechanism Facilities jika fuse putus
- Open circuit release off for DMCR
- 1 (satu) set 3 poles, 24kV earthing switch manual drive
mechanical interlocked ke load break switch dan pintu
- 3 (tiga) set induction tioe voltage indicator
- 1 (satu) set heating resistor
b) Perlengkapan pada panel incoming system radial :
1 (satu) set 3 poles, 630 A, 40kA Peak current , 24 kV Circuit
Breaker Manual Driver dilengkapi dengan ,
- Spring Load Driving Mechanism Unit

10
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

- 4 poles Auxiliry Switch


- 1 (satu) set 3 poles, 24kV earthing switch manual drive
mechanical interlocked ke load break switch dan pintu
- 3 (tiga) set induction tioe voltage indicator
- 1 (satu) set heating resistor
c) Perlengkapan pada Panel Pengukur
- 1 (satu) set 3 poles 400 A, 40 kA peak current 24 kV LBS
- 2 (dua) set 2 poles, insulated voltage transformer 20.000/220
volt 5 VA
- 1 (satu) set 3 phase, kWh meter double tariff 220 volt, 5 A
- 3 (tiga) set Amper meter 0 – 100 A
- 1 (satu) set Volt meter 0 – 200 kV
- 1 (satu) set 3 poles, kW meter
- 1 (satu) set heating resistor
d) Circuit Breaker
Menggunakan gas SF-6 sebagai isolasi dan pemadaman busur api
ketika switching pada incoming panel tegangan menengah dari
gardu induk PLN.
e) Interlock
Untuk masing-masing unit panel Tm harus dilengkapi
dengan system interlock antara circuit breaker pintu panel dan
earthing switch.
Bila transformer mengalami panas berlebihan (over head)
circuit breaker harus terbuka secara otomatis.
f) Sebelum melaksanakan pembuatan panel-panel perlu dibuatkan
Gambar kerja dan pabrik pembuatan panel dan diajukan kepada
Direksi/MK untuk mendapatkan persetujuan.

2.2.3.1 Kabel Tegangan Menengah


A. Kabel tegangan menengah berikut perlengkapan yang akan
dipergunakan mengikuti standart PUIL 2000 serta peraturan-
peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia.

11
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

B. Kabel tegangan menengah yang dipergunakan adalah sebagai


berikut :
a. Karakteristik listrik :
- Tegangan kerja antara phase dan phase : 20 kV
- Frekuensi : 50 Hz
- Tegangan Uji AC (3X15 Menit) : 30 kV
- Tegangan Uji : 70 kV
- Short circuit : 14,1 KA per detik
(standart PUIL 2000)
b. Penghubung antara panel TM ke sisi TM dari transformator
dipakai kabel dengan isolasi polyethylene)
c. Sebelum pemesanan maka kabel serta peralatan-peralatan bantu
lainnya yang akan dipergunakan harus diajukan sertifikat
pengujiannya terlebih dahulu kepada Direksi/MK.

2.2.3.2 Transformator
Transformator yang akan dipasang agar memnuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. Standart
Transformator didesain, di buat dan di test berdasarkan
pada :
- IEC 76 : International
- VDE/DIN : Jerman
- NEMA : USA
- BS : British
- SPLN 50/82 : Indonesia
- UTE : Perancis
2. Kondisi Kerja
Transformator ini akan dipasang pada tempat dengan
ketinggian tidak lebih dari 1000 meter diatas permukaan dan
maksimum mempunyai ambient temperature tidak melebihi 40ºC
3. Tipe

12
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

Oil immersed/in door use


4. Spesifikasi
1. Manufacture :Scheneider, Trafindo,
ABB
2. Belitan primary/secondary : CU/CU
3. Design standart : IEC 76
4. Service Condition : Indoor
5. Transformer type : Hermatically Sealed,
Totally oil flLled
6. Rated power (output) : Sesuai gambar
7. Number of phases :3
8. Rated frequency : 50 Hz
9. Nominal Primary Voltage : 20 kV
10. Nominal secondary Voltage
At No. Load : 0,415 kV
11. Vector Group : Dyn 5
12. Voltage insulation of Primary
atau Secondary voltage : 24/1,1 kV
13. Impulse test voltage
of primary voltage :125 kV
14. Applied test. Voltage of primary
/Secondary voltage : 50/ 3 kV
15. Temperature insulation class :A

16. Temperature Rise


1. Oil : 60ºC
2. Winding : 65ºC
17. Type of Cooling : Onan
18. Type of Oil : Mineral oil class 1 Acc. to IEC 296
19. Tapping on HV Side : ± 2,5 % ; ± 5%
20. Impedance voltage : 4,5 %
21. Noise Level Data : 57 dB

13
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

22. Iron Losses : 1950 dB


23. Copper Losses of Nominal load : 10.200 Watts
24. Current of nominal volt : 2,5 %
25. Efficiency
Load 100 % 75 % 50 %
PF 0,8 98,02 98,34 98,58
PF 1,0 98,41 98,76 98,41
26. Regulation of nominal load
1. Secondary voltage of Nominal Load
 For PF 0,8 : 393,70 V
 For PF 1,0 : 409,53 V
2. Secondary voltage of Nominal Load
 For PF 0,8 : 3,65 %
 For PF 1,0 : 1,37 %
27. Accessories :
 Name plate, rating plate, & diagram plat
 HV plug in Bushing & LV porcelain Bushings
 Off Circuit tape changer
 Oil filling valve
 Lifting lugs
 Grounding terminal
 BI- Direction Relay DMCR/RIS
 Pressure Relief Device without contact

2.2.3.3 Panel Tegangan Rendah


1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard PUIL 2000
(Bagian 6 Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali serta
Komponenya) IP 55 minimal.
2. Panel-panel (free standing atau wall mounting) harus dibuat
dan plat besi tebal minimal 2 mm dengan rangka besi dan
seluruhnya harus di cat 2 kali dan harus di pakai cat power
coating, warna dan cat akan di tentukan kemudian oleh pihak

14
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

user. Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan


master key.
3. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-
komponen dan sebagainya harus diatur sedemikina rupa,
sehingga bila perlu dilaksankan perbaikan-perbaikan,
penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen
dapat mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-
komponen lainnya.
4. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3
busbar phase R-S-T, 1 busbar netral dan 1 busbar untuk
grounding besarnya busbar harus diperhitungkan untuk besar
arus yang akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa
menyebabkan suhu yang lebih dari 65ºC.
Setiap busbar cooper harus diberi warna sesuai peraturan PLN,
lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran
harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang
diperbolehkan. Mutu busbar 99,9% dilengkapi surat
keterangan atau sertifikat dari Sucofindo.
5. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam
kotak tahan getaran, untuk amperemeter dan voltmeter dengan
ukuran 96 X 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1% dan bebas
dari pengaruh induksi serta ada sertifikat dari LMK/PLN (min. 1
buah untuk setiap jenis alat ukur).
6. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan
dan keperluan sesuai dengan yang telah disetujui oleh Direksi/MK.
7. Panel harus dilakukan witness test pabrik dihadiri oleh pemberi
tugas, perencanaan dan MK. Pabrik panel wajib membuat laporan
pengetesan panel seperti high volt, megger continunity fungsi dll, dan
dilampirkan pada saat serah terima.
8. Komponen-komponen pengukuran yang dapat dipakai adalah :
a. A.C.B
b. MCCB
c. MB (Motor Breaker)
d. Miniatur Circuit Breaker

15
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

 Rated Circuit Breaker : Sesuai gambar


 Operating voltage : 230 V, 400 V
 Frequency : 50 Hz
 Breaking capacity : 6 kA, 10 kA
 Permitted ambient temp. : 55ºC
 Overload release : sesuai gambar
e. Auxiliary relay
9. Komponen-komponen pengukuran yang dapat dipakai :
a. Current Transformer
b. KWH meter
c. Amper meter
d. Volt meter
e. Frekuensi meter
f. Power factor/cos phi meter
 A.C.B pada incoming & outgoing
 Rated continuous current : sesuai gambar
 Type : Fixed mounted
 Number of pole : 3 phase, 4 pole
 Rated of operating voltage : 400 volts
 Frequency : 50 Hz
 Permitted ambient temp. : max. 55ºC
 Rated short time current (0,5 s): 35 KA – 60 KA
 Rated peak with star current: 60 KA – 100 KA
 Operator mechanism : Motorized withstored
energy feature motor
& closing solenoid 230 V
 Overload release : adjustable
 Instantenous over current : adjustable
 Auxiliary release yang mungkin ada : -under voltage
release 230
- shunt trip
 Auxiliary switch : 4 NO + NC

 M.C.C.B pada incoming outgoing


 Rated continuous current : 80A, 100A, 160A,

16
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

200A, dan 250A


 Number of pole : 3 phase, 4 pole
 Rated operating voltage : 400 volts
 Rated frequency : 50 Hz
 Permitted ambient temp. : max. 55ºC
 Rated short time current (0,5 s): 22 KA
 Rated peak with star current: 60 KA
 Operator mechanism : Manual operation &
Motorized (for
incoming)
 Overload release : adjustable
 Instantenous over current : adjustable
 Auxiliary switch : 4 NO + NC

 Capasitor Bank
 Step Capacitor Bank 12,5 KVAR, 25 KVAR, 50 KVAR,
100 KVAR.
 Semua Capacitor Bank harus bekerja secara otomatis
atau manual
 Pemborong/pabrik panel bertanggung jawab penuh atas
kemampuan kerja Capacitor Bank disaat beban rendah
dan bila terjadi sesuatu terhadap kemampuan tersebut
akan mengakibatkan kenaikan biaya beban listrik (biaya
KVAR) dan atau kerusakan pada sistem Capacitor Bank.
 Capacitor Bank harus dilengkapi dengan power factor
regulator 12 step over voltage, over current, double
isolasi, temperature class, internal proteksi dan
Capacitor Bank tipe lengkap dengan reactor.
 Sistem kerja Capacitor Bank, sistem circulating,
selecting (bisa kombinasi bebas menentukan komposisi
kapasitor) sehingga di bebani rendah pun IFC dapat
bekerja secara otomatis.
 Kontaktor untuk Capacitor Bank harus memakai tipe
khusus kapacitor
 Pengkabelan Capacitor Bank di buat spiral untuk
mencegah terjadinya over current
17
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

 Rated capacitor 525 V pada sistem 400 V


 Memiliki garansi anti meledak setelah pengujian
capasitor bank.
10. Panel LVDMP (PUTR) setiap cubicle harus dilengkapi dengan
lampu TL 1X20 W berikut limit switch.
11. Panel LVDMP (PUTR) sisi incoming PLN pada gardu induk, genset
dan Capacitor Bank dilengkapi dengan exhaust fan.
12. Panel kabel control dalam panel harus memakai type NYFHY ukuran
sesuai kebutuhan.
13. Sistem ATS LVMDP dilengkapi sistem kelistrikan mekanikal dan
bekerja secara otomatis atau manual dengan disetting dan dilengkapi
time delay dan power kendali utama dari PLN.
14. LVMDP dilengkapi dengan proteksi delay : UVT (Under Cove
Delay), over current, over thermis, short circuit, fasa failure, dll.

2.2.3.4 Kabel Tegangan Rendah


1. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan
minimum 0, 6KV dan 0,5 KV untuk kabel NYM.
2. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah : jenis
NYY, untuk kabel penerangan dipergunakan kabel NYM dan NYFGbY
atau NYY.
3. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus
dimintakan persetujuan terlebih dahulu pada MK.
4. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2.
5. Untuk kabel tahan api (FRC) konduktor dilapisi dengan fire proof layer
dan polyethylene (XLPE) isolator standart dengan dicover dengan poly
vinyl chloride sleath kemampuan tahan temperatur 750°C selama 3 jam.
Refrensi :
 IEC PUB 331, 1970
 BS 6387 Cat B
6. Referensi test :
 IEC 811, WI 42005
 ASTM D257, WI 42012

18
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

BAB III

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dilakukan pembahasan atas data yang diperoleh dari
dokumen perencanaan kelistrikan hotel khususnya pada perencanaan instalasi
listrik yang ada di Hotel Amaris. Pembahasan dilakukan khususnya pada
distribusi instalasi listrik, terutama pada komponen instalasi listriknya, dan apakah
rating peralatan instalasi listrik dan pengamannya sudah sesuai dengan
perhitungan.
3.1 Komponen Instalasi Listrik
3.1.1 Panel Induk dan Panel Distribusi Tegangan Rendah

Panel adalah suatu kotak yang berfungsi untuk menempatkan peralatan


proteksi listrik dan kelengkapannya seperti circuit breaker, real bicircuit
breaker, busbar, current transformer, potential transformer, peralatan ukur
tegangan dan arus, dan lain-lain. Peralatan-peralatan tersebut, khususnya
circuit breaker bagi dengan baik menjadi petak-petak yang tersusun dengan
19
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

baik yang tersusun mendatar dan tegak. Pada panel distribusi dibagi menjadi
dua tingkatan, yaitu:
a. Main Distribution Panel (MDP)
Panel ini menghubungkan tenaga listrik dari sumber tegangan dengan Sub
Distribution Panel (SDP) dan disuplai langsung oleh transformator atau
genset. Untuk tiap bagian busbarnya diberi pengaman Air Circuit Breaker
(ACB).Sebelum masuk ke SDP juga diberi pengaman Moulded Case
Circuit Breaker (MCCB) atau ACB, tergantung berapa arus yang
dilewatkan.
b. Sub Distribution Panel (SDP)
Panel ini menghubungkan tenaga listrik dari MDP menuju satu area
tertentu yang dapat terdiri atas beberapa group. Sebelum menuju ke group-
group juga diberi pengaman yang biasanya berupa MCB atau MCCB,
tergantung berapa arus yang dilewatkan.
3.1.2 Persyaratan Teknis Pemasangan

Persyaratan teknis pemasangan panel-panel berdasarkan rencana kerja


dan syarat teknis Hotel Amaris Margorejo yaitu sebagai berikut:
1. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuatnya dan harus rata (horizontal). Tinggi pemasangan adalah rata
atas 180 cm diatas finish floor untuk panel listrik pasangan dinding.
Untuk panel listrik yang berdiri sendiri (self standing type) harus
dipasang diatas pondasi setinggi minimal 10 cm diatas finish floor dan
dibaut ke pondasi dengan dynabolt pada keempat sisinya.
2. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland
dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
3. Semua bagian logam dari panel harus ditanahkan/diardekan.

3.1.3 Penentuan Arus Beban Lebih

20
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

Menentukan kapasitas pengamanan MCB, MCCB, dan ACB, digunakan


rumus kemampuan hantar arus (KHA). Persamaan untuk beban 1 fasa dan
persamaan untuk beban 3 fasa yaitu sebagai berikut :
𝐼 = 𝑃 𝑎𝑡𝑎𝑢 (𝑉𝐿−𝑁 × cos 𝜃)
Arus nominal untuk beban 1 fase

𝐼 = 𝑃 𝑎𝑡𝑎𝑢 (√3 × 𝑉𝐿−𝐿 × cos 𝜃)


Arus nominal untuk beban 3 fase

Keterangan :
𝐼 = Arus (A)
𝑃 = Daya beban (W)
𝑉 = Tegangan kerja (V)
𝐶𝑜𝑠𝜑 = Faktor daya sistem

Nilai yang didapat kemudian dicari dalam katalog pengaman MCB,


MCCB, dan ACB lalu ditentukan berapa kapasitas pengaman dan jenis
yang akan digunakan. Khusus pengaman yang mengamankan beban
berupa motor perlu diketahui cara dari starting-nya, misalnya untuk
starting direct online (DOL) maka arus start dikalikan 5-7 kali arus
nominal.

3.1.4 Penentuan Arus Hubung Singkat

Hubung singkat merupakan bahaya terbesar terhadap kesinambungan


pelayanan. Karena peralatan pelindung dan pensakelaran harus mampu
mengisolasi ataupun mengatasi pengaruh hubung singkat. Arus hubung
singkat (short circuit current) pada umumnya mempunyai nilai yang beberapa
kali lipat jauh lebih besar dari arus rata-rata atau arus normalnya. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan pada peralatan dan berbahaya pada manusia. Maka
perlu untuk tujuan keamanan dilakukan suatu evaluasi beban atau analisa
hubung singkat agar diketahui kondisi hubung singkat yang akan terjadi. Nilai

21
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

dari arus hubung singkat juga harus diketahui. Tujuan analisa hubung singkat
antara lain adalah :
a. Menentukan arus dan tegangan maksimum dan minimum pada bagian-
bagian atau titik-titik tertentu dari suatu sistem tenaga listrik
b. Dapat ditentukan setingan relay dan koordinasi pengaman untuk
mengamankan sistem dari keadaan abnormal dalam waktu yang seminimal
mungkin.
c. Menentukan daya hubung singkat (MVA) pada setiap bus dan juga daya
hubung singkat yang mengalir pada saluran yang terhubung pada
bustersebut sehingga dapat ditentukan kapasitas alat pemutus daya.
Cara menentukan besarnya arus hubung singkat adalah dengan persamaan
berikut (Saadat, 1998):
𝐼𝑆𝐶 = 𝑉 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑍
dimana :
𝑉 = 𝑉𝐿−𝑁

Keterangan :
𝐼𝑆𝐶 = arus hubung singkat (A)
𝑍 = Impedansi trafo, genset, atau saluran (Ω)
𝐼 = arus nominal (A)
𝑉𝐿−𝑁 = tegangan line to netral (V)

Untuk nilai impedansi saluran (𝑍) didapat dari memperhitungkan besar resistansi
(𝑅) dan reaktansi (𝑋) kabel persatuan jarak lalu dikalikan sesuai dengan jarak
antara titik gangguan hingga sumber listrik. Berikut rumus yang digunakan untuk
menghitung besar 𝑍 (Mismail, Budiono, 1995) :

𝑍 = √𝑅 2 + 𝑋 2
Dan berikut nilai resistansi dan reaktansi beberapa luas penampang penghantar
dari data beberapa kabel produk.
Tabel 2.1Data karakteristik kabel tembaga dari produk 4 produk besar(“Kalkulasi
tegangan jatuh dan dimensi kabel daya listrik,” n.d.)
Ukuran RDC RAC XAC Tegangan Rating Tegangan Tegangan

22
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

kabel 20°C 90°C 50 Hz jatuh Amp jatuh jatuh =


tembaga susunan maks L=100 m 1.732*R*
kabel trefoil pada I=80% I*cos phi
di udara 30°C rating +
kabel kabel 1.732*X*
trefoil di trefoil di I*sin phi
udara udara
mm2 Ohm/km Ohm/km Ohm/km mV/Amp/m Amp Volt Volt
Multicore
380 VAC,
3-fase 50
Hz
1.5 11.9 15.232 0.012 27 18 39 30
2.5 7.14 9.139 0.099 16 25 32 25.5
4 4.47 5.722 0.093 10 34 27 21.8
6 2.97 3.802 0.088 6.8 44 24 18.9
10 1.77 2.266 0.084 4 60 19 15.5
16 1.13 1.446 0.081 2.5 80 16 13.4
25 0.712 0.911 0.081 1.6 105 13 11.3
35 0.514 0.658 0.078 1.15 130 12 10.3
Singlecore
380 VAC,
3-fase 50
Hz
50 0.379 0.485 0.094 0.87 215 15 13.2
70 0.262 0.335 0.09 0.61 270 13 12.1
95 0.189 0.242 0.087 0.45 335 12 11.4
120 0.15 0.192 0.084 0.37 390 11.5 11
150 0.122 0.157 0.084 0.31 445 11 10.9
185 0.097 0.126 0.084 0.26 510 10.6 10.7
240 0.074 0.097 0.081 0.22 606 10.7 10.6
300 0.059 0.078 0.08 0.195 701 10.9 10.7
400 0.046 0.063 0.079 0.175 820 11.5 11.1
500 0.037 0.051 0.078 0.16 936 12 11.3
Tabel 2.2Data karakteristik kabel alumunium dari produk 4 produk
besar(“Kalkulasi tegangan jatuh dan dimensi kabel daya listrik,” n.d.)
Ukuran RDC RAC XAC Tegangan Rating Tegangan Tegangan
kabel 20°C 50°C 50 Hz jatuh Amp jatuh jatuh =

23
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

aluminium susunan maks L=100 m 1.732*R*


kabel trefoil pada I=80% I*cos phi
di udara 30°C rating +
kabel kabel 1.732*X*
trefoil di trefoil di I*sin phi
udara udara
2
mm Ohm/km Ohm/km Ohm/km mV/Amp/m Amp Volt Volt
Singlecore
380 VAC,
3-fase 50
Hz
50 0.641 0.718 0.106 166 14.7
70 0.443 0.497 0.103 210 9.4
95 0.32 0.359 0.098 258 8.8
120 0.253 0.284 0.097 300 8.5
150 0.206 0.232 0.097 344 8.4
185 0.164 0.185 0.096 398 8.3
240 0.125 0.142 0.092 476 8.3
300 0.1 0.114 0.09 551 8.4
400 0.078 0.09 0.09 645 8.7
500 0.061 0.071 0.089 752 9.1

3.2 Sistem Distribusi Pada Hotel Amaris Margorejo Surabaya


Sumber tenaga listrik berasal dari PLN 20 KV dan di cover oleh genset
400 KVA melalui AMF (Automatic Main Failure) alat ini berfungsi untuk
menyalakan mesin genset jika beban yang dilayani kehilangan sumber energi
listrik utama dari PLN.
Dari sumber PLN 20 KV melalui penghantar N2XSEBY 3×95 mm2, menuju
incoming PTM (Panel Tegangan Menengah), outgoing pada PTM dengan
penghantar N2XSC 3×1c× 95 mm2 di turunkan tegangannya melalui Trafo
400 KVA (∆/Y) menjadi 240/400 V 50 Hz 3 Ø dan mulai di distibusikan ke
PUTR (Panel Utama Tegangan Rendah) dengan penghantarnya NYY
2(4×1C×240 mm2), dari PUTR mulai di distribusikan lagi ke SDP (Sub
Distribution Panel).

24
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

PUTR akan membagi lagi pada beberapa panel, yaitu :


 Panel Hydrant, daya yang yang tersambung 218.667 VA
 Panel Electronic, daya yang yang tersambung 10.420 VA
 Panel Lift Service, daya yang yang tersambung 42.300 VA
 Panel Power House, daya yang yang tersambung 1.600 VA
 Panel Distribus Plumbing, daya yang yang tersambung 42.667 VA
 Panel Basement, daya yang yang tersambung 3.907 VA
 Panel Lobby, daya yang yang tersambung 119.053 VA
 Panel lantai 5, daya yang yang tersambung 115.553 VA
 Panel lantai 9, daya yang yang tersambung 183. 603 VA
 Panel outdoor lighting, daya yang yang tersambung 6.887 VA
 Panel Kitchen, daya yang yang tersambung 5.280 VA

Adapun single line diagram pada Proyek Hotel Amaris Margorejo Indah
Surabaya dari sumber gardu PLN sampai PUTR (Panel Utama Tegangan
Rendah) adalah sebagai berikut (terlampir) :

25
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Elektrikal Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

26
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Elektrikal Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

3.3 Sistem Instalasi Pencahayaan Pada Hotel Amaris

Prinsip umum pencahayaan adalah bahwa cahaya yang berlebihan tidak


akan menjadi lebih baik. Penglihatan tidak menjadi lebih baik hanya dari jumlah
atau kuantitas cahaya tetapi juga dari kualitasnya. Kuantitas dan kualitas
pencahayaan yang baik ditentukan dari tingkat refleksi cahaya dan tingkat rasio
pencahayaan pada ruangan, selain itu perlu juga memperhatikan aspek efisiensi
konsumsi energi dengan memanfaatkan cahaya alam untuk mendapatkan
keuntungan yang besar.
Penggunaan energi yang baik adalah sesuai dengan kebutuhan. Langkah-
langkah dalam mencapai efisiensi yaitu pemasangan alat kontrol pada lampu,
pengelompokan titik-titik lampu terhadap sakelar, penggunaan luminer yang
sesuai, pemanfaatan cahaya alam, pengoperasian dan perawatan sistem
pencahayaan.

Karakteristik & Ukuran


Ruangan

Pencahayaan Alam

Pencahayaan Buatan
Pencahayaan

Luminer

Gambar 2.4 Skema pengaturan energi sistem pencahayaan(“Instalasi


Peralatan Kontrol Penerangan”
2008)

Pengoperasian & Perawatan

3.3.1 Ketentuan Bahan dan Peralatan

Pedoman Rencana Kerja dan Syarat Teknis MEP Hotel Amaris


Margorejo Surabaya, menjabarkan mengenai ketentuan lighting fixture
yang digunakan, yaitu sebagai berikut:
27
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

1. Lighting fixture untuk Lampu TLD


a. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm.
b. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat
memberikan koreksi factor total minimal 0,85.
c. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Incandescent light
(warm white).
d. Fitting lampu dari tipe yang tidak menggunakan mur baut.
e. Lighting fixtures harus dicat dengan cat bakar bebas dari karat dan
lecet-lecet, harus dengan ICI acrylic paint warna putih, melalui
persetujuan Direksi atau Manajemen Konstruksi Lapangan.
f. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan
effisiensi penerangan yang maksimal, rapih, kuat, serta sedemikian
rupa, sehingga pekerjaan-pekerjaan seperti penggantian lampu,
pembersihan, pemeriksaan dan pkerjaan pemeliharaan dengan
mudah dapat dilaksanakan.
g. Lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat
terminal pentanahan (grounding).
2. Lampu Tabung (Down Light)
a. Lighting fixtures harus dilengkapi dengan reflektor aluminium.
b. Lampu holder menggunakan standard E-27.
c. Diameter dari kap lampu sesuai standart pabrik pembuat, dan
cukup lebar untuk kemudahan penggantian lampu.
d. Lampu yang dipakai dari jenis lampu LED dan/atau PLC atau
sesuai gambar, melalui persetujuan Direksi atau Manajemen
Konstruksi.

3. Lampu Sorot (Spot Light)


a. Lighting fixtures dari bahan aluminium dan berbentuk silinder atau
sesuai Gambar.
b. Lampu housing dari die-cast aluminium atau steel stoved enamel
finished dan dilengkapi dengan anodized aluminium reflector.

28
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

c. Mounting base harus diperlengkapi sehingga dapat terpasang


dengan baik.
d. Lampu housing harus tahan cuaca dari aluminium IP-44.
e. Lampu yang dipakai dari jenis metal Halide.
f. Contoh harus disetujui oleh Direksi atau Manajemen.
4. Lampu Sorot Luar (Flood Light)
a. lampu sorot luar dimaksudkan untuk menyorot bangunan seperti
yang ditunjukkan di dalam Gambar.
b. Lampu Holder menggunakan standard E-27.
c. Lighting fixtures akan dipasang outbouw pada duct plafon.
d. lampu yang dipakai dari jenis lampu Halogen atau PAR/Produk
Philips jenis reflektif.
e. Contoh melalui persetujuan Direksi atau Manajemen.
5. Lampu Emergency, Exit dan Orientasi
a. Lampu emergency yang digunakan jenis flourescent, lengkap
dengan baterai dan chargernya.
b. Pada saat listrik PLN atau genset kondisi kerja, charger akan
mengisi baterai dan lampu harus dapat dioperasionalkan dari listrik
PLN atau genset melalui rangkaian terpisah (satu buah lampu) dan
dapat dihidup matikan dengan switch. Bila PLN atau genset
kondisi mati, lampu tetap menyala (tanpa terputus) dan
dioperasikan oleh sumber daya baterai (lampu yang lain). Bila
PLN atau genset kondisi menyala, baterai harus diisi kembali dan
semua operasi tersebut di atas harus dapat bekerja secara otomatis.
c. Baterai yang dipakai jenis dry cell Nickel Cadmium dan harus
sanggup menampung operasi selama minimal 2 jam, kapasitas
baterai disesuaikan dengan TLD yang dipasang.
d. Tegangan input adalah 220 V, ± 10 % 50 Hz, 1 fasa, diperlengkapi
dengan indikator LED dan peralatan push to check battery.
e. Charger harus dapat mengisi batteray pada kapasitas penuh selama
1 x 24 jam

29
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

f. Inverternya harus tidak bekerja bila lampu dinyalakan dari sumber


utama.
g. Untuk lampu Orientasi dipakai jenis flourescent 10 W maintained
lengkap dengan baterai dan charger.
h. Untuk lampu exit dipakai jenis flourescent 10 W maintained
lengkap dengan baterai dan charger.
i. Contoh lampu exit harus disetujui oleh Direksi atau Manajemen
Konstruksi.
6. Lighting Fixtures Type Outdoor
a. Lighting fixtures yang dapat digunakan, kapnya ex-lokal dengan
menggunakan bahan kaca (glass) bening.
b. Tipe lampu yang dipakai adalah mercury.
c. Komponen-komponennya harus menggunakan kondensor yang
dapat memberikan koreksi faktor minimal 0,85 dipasang seri.
d. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan
efisiensi penerangan yang maksimal, rapi, kuat, serta sedemikian
rupa hingga pekerjaan-pekerjaan seperti penggantian lampu,
pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan
mudah dapat dilaksanakan, melalui persetujuan Direksi atau
Manajemen konstruksi.

3.3.2 Persyaratan Teknis Pemasangan

Persyaratan teknis pemasangan lampu penerangan berdasarkan rencana


kerja dan syarat teknis Hotel Amaris Margorejo Surabaya, yaitu sebagai
berikut:
1. Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana
plafond dari arsitek dan disetujui oleh Direksi atau Manajemen
Konstruksi.
2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond
yang terbuat dari bahan aluminium.

30
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

3. Penerangan lampu harus dilengkapi dengan feksibel konduit.


4. Tiang lampu penerangan untuk diluar bangunan harus dipasang tegak
lurus.

Berikut adalah contoh gambar denah pemasangan lampu atap pada lantai Lobby
dan lantai 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 (terlampir) :

31
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Elektrikal Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

32
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Elektrikal Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Simpulan yang dapat diambil oleh penulis setelah melakukan studi analisa
perencanaan instalasi listrik di Hotel Amaris Margorejo Surabaya adalah :
1. Prosedur atau sistem pelaksanaan dan pengawasan proyek Hotel Amaris
telah berjalan dengan baik serta sesuai dengan perencanaan.
2. Sistem kelistrikan pada Hotel Amaris setelah melalui analisa dan
perhitungan, didapat hasil yaitu sebagai berikut:
a. Penentuan arus beban lebih dan arus hubung singkat pada circuit
breaker yang dapat digunakan pada fuse box pada tiap panel basement
setelah dilakukan perhitungan yaitu sebesar 6-10 A.
b. Kabel daya yang dapat digunakan untuk beban pada setiap panel
setelah dilakukan perhitungan dan analisa sesuai dengan kebiijakan
atau standar PUIL 2000 yaitu 2,5 mm2.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional, 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000


(PUIL 2000). Yayasan PUIL.

33
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Laporan Kerja Praktek
Sistem Kelistrikan Proyek
Hotel Amaris Margorejo Indah

baqin, n.d. Metode Pemilihan Kebutuhan Ukuran Kabel Listrik. Menyatukan


Yang Berserakan.
Instalasi Penerangan: Teori Dasar Pencahayaan, 2008. . Instal. Penerangan.
Kalkulasi tegangan jatuh dan dimensi kabel daya listrik [WWW Document], n.d.
URL http://www.geocities.ws/kelistrikan/powercable.htm (accessed
10.1.14).
Lukmantara, A., 2014. Contruction, Mechanical and Electrical Engineering:
SISTEM TATA SUARA (SOUND SYSTEM). Contruction Mech. Electr.
Eng.
Mismail, Budiono, 1995. Rangkaian Listrik. ITB, Bandung.
NYFGbY | Mulia Cable Power [WWW Document], n.d. URL
http://www.kabellistrik.com/product/nyfgby-2/ (accessed 10.23.14).
NYM | Mulia Cable Power [WWW Document], n.d. URL
http://www.kabellistrik.com/product/nym-2/ (accessed 10.23.14).
NYY | Mulia Cable Power [WWW Document], n.d. URL
http://www.kabellistrik.com/product/nyy-2/ (accessed 10.23.14).
Saadat, H., 1998. Power System Analysis, Har/Dsk Su edition. ed. Mcgraw-Hill
College, Boston.
Setiawan, E., Harten, P.V., 1986. Instalasi Listrik Arus Kuat. Binacipta, Jakarta.

34
Juru sa n Te kn i k El ek tro
Fa ku l ta s Te kn o lo g i I n d u st r i
In st itu t Tekn o lo g i Ad h i Ta ma S u ra b a ya

Anda mungkin juga menyukai