Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH AROMATERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP KUALITAS

TIDUR LANSIA DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO

Oleh: Eka Nur So’emah, Siti Khotimah

Abstract
The fulfillment of people are known from quantity and quality of their sleeping.
Sleeping quantity is the timing and sleeping amount person who is calculated by amount
of time (hours). Sleeping quality is satisfaction someone to sleep, so that someone does
not show a tired feeling, stimulating easily, anxious, lethargic and apathetic, blackish
around eyes, swollen eyelids, red conjunctiva, sore eyes, fragmented attention, headaches,
and sleepy. Sleeping quality problem is a situation where someone is not satisfied to
sleeping needed. One way to overcome sleeping quality problem uses aromatherapy
lavender flowers . Lavender contain linalyl acetate which is effective for releases work
system, relaxes the nerves, and sinews muscles that are tense. The puspose of this research
showed the influence of aromatherapy lavender flower beds to the quality of the elderly.
The design was Pre design Experiment one group pre and posttest design. The sample
was chosen by Purposive Sampling. The sample of this research was 16 people elderly.
Measuring instrument used a questionnaire PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). The
result of Wilcoxon test statistic indicated P Value = 0.001 was less than α = 0.05 which
means there was influence of aromatherapy lavender flower on sleeping quality of elderly.

Keyword: Elderly, Sleeping Quality, Aromatherapy Lavender Flowers


A. PENDAHULUAN
Sebagian besar lansia berisiko Orang lanjut usia yang sehat sering
mengalami gangguan tidur yang mengalami perubahan pada pola tidurnya
disebabkan oleh banyak faktor (misal yaitu memerlukan waktu yang lama untuk
pensiunan perubahan pola sosial, kematian dapat tidur. Mereka menyadari lebih sering
pasangan atau teman dekat, peningkatan terbangun dan hanya sedikit waktu yang
penggunaan obat-obatan, penyakit yang dapat digunakan untuk tahap tidur malam
baru saja dialami, perubahan irama sehingga mereka tidak puas terhadap
sirkadian). Meskipun perubahan- kualitas tidurnya.
perubahan pola tidur dianggap sebagai Menurut WHO, Penduduk lansia di
bagian normal dari proses penuaan, indonesia pada tahun 2020 mendatang
informasi terbaru menunjukkan bahwa sudah mencapai angka 11,34% atau
banyak dari gangguan ini yang berkaitan tercatat 28,8 juta orang. Setiap tahun
dengan proses patologis yang menyertai diperkirakan sekitar 20-50% orang dewasa
penuaan. melaporkan adanya gangguan tidur dan
sekitar 17% mengalami tidur serius.
Menua menimbulkan berbagai dapat juga terjadi gangguan psikologis
masalah baik secara fisik, mental maupun yaitu: tidak mampu berkonsentrasi,
sosial ekonomi.Lansia lebih rentan terkena meningkatkan stress, depresi, dan cemas.
berbagai macam penyakit karena semakin Telah dikatakan bahwa keluhan tentang
bertambahnya umur maka akan mengalami kualitas tidur sering terjadi dengan
penurunan fungsi organ. Hal inilah yang bertambahnya usia. Cara yang digunakan
memicu bagi sebagian besar lansia untuk menanggulangi masalah kualitas
mengalami gangguan pola tidur. tidur terdiri dari terapi farmakologis dan
Tidur merupakan kondisi tidak sadar, nonfarmakologis. Salah satunya adalah
bukan hanya keadaan penuh ketenangan terapi relaksasi yang termasuk terapi
tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan nonfarmakologi. Terapi relaksasi dapat
suatu urutan siklus yang berulang, dengan dilakukan untuk jangka waktu yang
ciri adanya aktivitas yang minim, terdapat terbatas dan biasanya tidak memiliki efek
penurunan respon terhadap rangsangan samping. Sedangkan terapi farmakologi
luar. Manfaat tidur adalah dapat yang biasa digunakan dan dianggap paling
memulihkan kesegaran badan, kestabilan, efektif adalah obat tidur, dimana jika
dan membantu berpikir lebih baik. Kurang digunakan terus-menerus akan mengalami
tidur bisa menyebabkan lelah, iritabel, sulit ketergantungan.
berkonsentrasi, kemampuan aktivitas Upaya yang bisa digunakan untuk
motorik yang terampil juga terganggu, menanggulangi kualitas tidur selain
terutama yang membutuhkan kecepatan. menggunakan obat tidur yaitu
Tidur juga dipengaruhi oleh beberapa menggunakan aromaterapi. Aromaterapi
faktor diantaranya kesehatan, lingkungan, merupakan proses penyembuhan kuno
stress, dan usia, dimana proses ini yang menggunakan sari tumbuhan,
mengakibatkan penurunan fungsi organ. aromaterapi murni yang bertujuan untuk
Kualitas tidur merupakan suatu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
gangguan pola tidur yang terjadi jika tubuh, pikiran, dan jiwa. Aromaterapi
kebutuhan tidur kurang akan menyebabkan merupakan salah satu terapi penyembuhan
gangguan fisiologis, antara lain penurunan yang melibatkan pemakaian minyak asiri
aktivitas sehari-hari, mudah lelah, tanda- murni yang disuling dari berbagai bagian
tanda vital tidak stabil, lemah dan merasa tanaman, bunga, maupun pohon yang
tidak berdaya. Selain gangguan fisiologis masing-masing mengandung sifat terapi
yang berlainan. Ada berbagai macam jenis 1. Kriteria inklusi
aromaterapi yang bisa digunakan untuk a. Lansia yang mengalami gangguan
terapi, antara lain Cajeput, Chamomile, tidur
Lemon, Basil, Orange Blossom, Lavender, b. Tidak sedang menderita flu dan
dan lain-lain. Dimana dari bermacam- gangguan pernafasan
macam minyak tersebut memiliki khasiat c. Bersedia menjadi responden
yang berbeda. Salah satu dari berbagai 2. Kriteria eksklusi
jenis aromaterapi tersebut adalah Lavender a. Lansia yang tuna rungu dan tuna
(Lavendula Angustifolia). Lavender netra
memiliki kandungan kimia linalyl atau b. Menolak menjadi responden
linalool ester yang berkhasiat
menenangkan. C. HASIL PENELITIAN

Tabel analisis perubahan kualitas


B. METODE PENELITIAN tidur pada lansia sebelum dan
sesudah pemberian aromaterapi
Jenis penelitian yang digunakan
bunga lavender
yaitu pre experiment dengan rancangan No Kualitas Pre Test Post Test
Tidur (F) (%) (F) (%)
one group pre and posttest design. 1 Sangat 0 0% 6 37,5 %
baik
Rancangan ini juga tidak ada kelompok 2 Baik 0 0% 7 43,75 %
3 Buruk 16 100 % 3 18,75 %
4 Sangat 0 0% 0 0%
pembanding (kontrol) tetapi paling tidak Buruk
Total 16 100 % 16 100 %
sudah dilakukan observasi pertama (pre P Value 0,001

test) yang memungkinkan peneliti dapat


Dari hasil uji statistik menggunakan
menguji perubahan yang terjadi setelah
SPSS versi 16 dengan uji Wilcoxon
adanya eksperimen.
tersebut, dapat disimpulkan bahwa
Pengambilan sampel pada penelitian
penilaian dapat dilihat dari nilai Asymp sig
ini telah dilaksanakan dengan metode
yaitu 0,001 yang artinya p < α (0,001 <
Purposive Sampling. Purposive Sampling
0,05), berarti ada pengaruh aromaterapi
adalah teknik penentuan sampel dengan
bunga lavender terhadap kualitas tidur
pertimbangan tertentu sesuai yang
lansia di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
dikehendaki peneliti.
Mojokerto.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 16
D. PEMBAHASAN
lansia.
Berikut kriteria inklusi dan eksklusinya:
1. Kualitas tidur lansia sebelum mengalami peningkatan. Lansia yang
diberikan aromaterapi bunga mempunyai kualitas tidur sangat baik
lavender sebanyak 6 orang (37,5%), lansia yang
Kualitas tidur pada lansia diukur mempunyai kualitas tidur baik sebanyak
dengan menggunakan Pittsburgh Sleep 7 orang (43,75%) dan lansia yang
Quality Index (PSQI). Dari pengukuran mengalami kualitas tidur buruk
pretest tersebut sebelum diberikan sebanyak 3 orang (18,75%).
aromaterapi bunga lavender, lansia yang Hal ini sesuai dengan penelitian
mengalami kualitas buruk sebanyak 16 Soemardini (2013) yang mengatakan
orang (100%). bahwa kerja aromaterapi bunga
Hal ini sesuai dengan pernyataan lavender mampu memberikan efek
Potter & Perry (2005) yang menyatakan rileks dan tenang sehingga dapat
bahwa faktor-faktor yang membuat kualitas tidur menjadi baik.
mempengaruhi tidur adalah penyakit Hal ini dikarenakan masing-masing
fisik, obat-obatan dan substansi, serta individu mempunyai tingkat
gaya hidup. kemampuan yang berbeda-beda antara
Dari data yang diperoleh dapat satu dengan yang lain dalam mengatasi
disimpulkan bahwa seiring dengan gangguan tidur.
bertambahnya usia, maka dapat memicu
terjadinya gangguan tidur pada lansia, 3. Pengaruh aromaterapi bunga
hal ini juga didukung karena biasanya lavender terhadap kualitas tidur
pada lansia sering mengalami depresi lansia
karena mungkin dari faktor ekonominya Data dianalisa menggunakan uji
maupun masalah-masalah yang Wilcoxon, dengan tingkat kepercayaan
dialaminya. 95% (α = 0,05). Berdasarkan hasil uji
Wilcoxon, didapatkan nilai p value
2. Kualitas tidur lansia sesudah adalah 0,001 dengan demikian p value <
diberikan aromaterapi bunga α (0,001 < 0,05), maka H0 ditolak dan H1
lavender diterima. Analisa tersebut dapat
Dari hasil pengukuran posttest, disimpulkan bahwa ada pengaruh
kualitas tidur sesudah diberikan aromaterapi bunga lavender terhadap
aromaterapi bunga lavender pada lansia
kualitas tidur lansia di RSU Dr. Wahidin mengalami kualitas tidur buruk
Sudiro Husodo Mojokerto. sebanyak 3 orang (18,75%). Hal ini
Aromaterapi merupakan terapi dikarenakan masing-masing individu
modalitas atau pengobatan alternatif mempunyai tingkat kemampuan yang
dengan menggunakan sari tumbuhan berbeda-beda antara satu dengan yang
aromatik murni berupa bahan cairan lain dalam mengatasi gangguan tidur.
tanaman yang mudah menguap dan 3. Analisa uji Wilcoxon menunjukkan
senyawa aromatik lain dari tumbuhan. adanya pengaruh aromaterapi bunga
Hal ini menunjukkan bahwa lavender terhadap kualitas tidur lansia di
aromaterapi bunga lavender bukan RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
hanya sekedar wangi-wangian saja Mojokerto, dengan hasil p < α, dimana
tetapi banyak manfaat yang terkandung p value = 0,001.
di dalam aromaterapi bunga lavender
tersebut. F. SARAN
1. Saran untuk pelayanan keperawatan
E. KESIMPULAN agar dapat memodifikasi kombinasi
1. Kualitas tidur pada lansia sebelum terapi nonfarmakologi sehingga tercipta
diberikan aromaterapi bunga lavender pelayanan keperawatan yang semakin
sebanyak 16 orang (100%) mengalami profesional dan berkualitas di bidang
kualitas tidur buruk. Hal ini dikarenakan kesehatan.
semakin bertambahnya usia maka 2. Saran untuk perkembangan ilmu
seseorang tersebut akan mengalami keperawatan agar mencari pengetahuan
penurunan fungsi organ tubuh, sehingga baru untuk mengatasi gangguan tidur
seseorang akan mengalami kesulitan selain menggunakan terapi farmakologi
dalam memulai tidur. dan nonfarmakologi supaya dapat
2. Kualitas tidur sesudah diberikan menemukan inovasi-inovasi baru.
aromaterapi bunga lavender pada lansia 3. Saran untuk penelitian keperawatan
mengalami peningkatan. Lansia yang agar lebih banyak lagi dalam menggali
mempunyai kualitas tidur sangat baik pengobatan yang komplementer
sebanyak 6 orang (37,5%), lansia yang terutama dalam penggunaan
mempunyai kualitas tidur baik sebanyak aromaterapi bunga lavender dalam
7 orang (43,75%) dan lansia yang meningkatkan kualitas tidur.
G. DAFTAR PUSTAKA Kuntjoro.2002.Depresi pada Lanjut Usia.
http://www.e-psikologi.com
Achir, Yani.2007.Buku Ajar Riset diakses pada tanggal 07 Januari 2014
Keperawatan Konsep, Etika &
Instrumen.Jakarta:EGC Kurnia, Dwi.2009.Jurnal Kedokteran
Brawijaya vol xxv
Adiyati, Sri.2010.Jurnal Kebidanan, No.2.
vol.II, http://www.jkb.ub.ac.id
No.02.http://www.journal.akbideub. diakses pada tanggal 27 Desember
ac.id diakses pada tanggal 27 2013
Desember 2014
LPPM STIKES Bina Sehat PPNI
Brunner & Suddart.2001.Buku Ajar Mojokerto.2012.Buku Panduan
Keperawatan Medikal Penyusunan KTI dan
Bedah.Jakarta:EGC Skripsi.Mojokerto:LPPM

Buysse.1989. Lumbantobing.2004.Kecerdasan pada


http://www.id.scribd.com diakses Usia Lanjut dan
pada tanggal 03 Maret 2014 Dimentia.Jakarta:FKUI

Darmojo & Martono.2004.Buku Ajar Notoadmodjo, S.2010.Metodologi


Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Penelitian Ilmu
Lanjut).Jakarta:FKUI Keperawatan.Jakarta:Salemba
Medika
Dewi.2013.http://www.ojs.unud.ac.id
diakses pada tanggal 27 Januari 2014 Nugroho.2000.Keperawatan
Gerontik.Jakarta:EGC
Hidayat, A, A.2006.Pengantar Ilmu
Keperawatan Anak 1 dan Nursalam.2003.Konsep & Penerapan
2.Jakarta:Salemba Medika Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan.Jakarta:Salemba
Hutasoit S, Aini.2002.Panduan Praktis Medika
Aromatherapy.Jakarta:Gramedia
Pustaka Utama Potter & Perry.2005.Buku Ajar
Fundamental Keperawatan, Konsep,
Jumarani, Louise.2009.The Essence Of Proses dan Praktik edisi 4, alih
Indonesian Spa.Jakarta:Gramedia bahasa Yasmin Asih.Jakarta:EGC
Pustaka Utama
Primadiati, Rachmi.2002.Aromaterapi
Keliat B, Anna.1999.Kedaruratan pada Perawatan Alami Untuk Sehat dan
Gangguan Alam Cantik.Jakarta:Gramedia Pustaka
Perasaan.Jakarta:EGC Utama

Kozier, Barbara.2003.Fundamental Of Setiadi.2007.Konsep & Penulisan Riset


Nursing Concept, Process, and Keperawatan.Yogyakarta:Graha
Practice ed.7.New Jersey:Pearson Ilmu
Education
Setiadi.2013.Konsep dan Praktik
Penulisan Riset Keperawatan Edisi Surini S, Utomo B.2003.Fisioterapi pada
2.Yogyakarta:Graha Ilmu Lansia.Jakarta:EGC

Soemardini.2013.Jurnal Majalah Wahyono.2014.


Kesehatan. http://www.situsonline.web.id
http://www.old.fk.ub.ac.id diakses pada tanggal 25 Januari 2014
diakses pada tanggal 27 Desember
2013 Wong, Moses Dr.2005.Tidur Tanpa
Obat.Jakarta:Bumi Aksara
Stanley dan Beare.2007.Buku Ajar
Keperawatan Gerontik Edisi
2.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai