penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1. Latar Belakang.............................................................................................1
2. Rumusan Masalah........................................................................................1
3. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
4. Manfaat Laporan..........................................................................................2
BAB II ISI................................................................................................................3
1. Bentuk Bangunan Monumen Bajra Sandhi.................................................3
2. Keadaan Monumen Bajra Sandhi...............................................................7
3. Sejarah Berdirinya Monumen Bajra Sandhi..............................................8
4. Koleksi Monumen Bajra Sandhi................................................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................13
1. Kesimpula.................................................................................................13
2. Saran..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAK
BAB I
PENDAHULUAN
Museum Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi) tercetus pada tahun 1980 yang
berawal dari ide Prof. Dr. Ida Bagus Mantra yang saat itu adalah Gubernur Bali. Ia
mencetuskan ide awalnya tentang museum dan monumen untuk perjuangan rakyat
Bali. Lalu pada tahun 1981, diadakan sayembara desain monumen, yang
dimenangkan oleh Ida Bagus Yadnya, dia adalah seorang mahasiswa jurusan
arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Lalu pada tahun 1988 dilakukan peletakan batu pertama dan selama kurang
lebih 13 tahun pembangunan monumen selesai. Tahun 2001, bangunan fisik
monumen selesai. Setahun kemudian, pengisian diorama dan penataan lingkungan
monumen dilakukan. Pada bulan September 2002, SK Gubernur Bali tentang
penunjukan Kepala UPTD Monumen dilaksanakan.
Bentuk museum ini diambil berdasarkan cerita Hindu pada saat Pemutaran
Gunung Mandara Giri oleh Para Dewa dan Raksasa guna mendapatkan Tirta
Amertha atau Air Suci Kehidupan.
Dinamakan Museum Bajra Sandi karena bentuk museum ini seperti Bajra atau
Genta yang dipakai oleh para pemimpin Agama Hindu dalam mengiringi
pengucapan japa mantra pada saat melakukan upacara Agama Hindu. Adapun
bagian-bagian yang penting dalam museum ini adalah sebagai berikut :
Monumen ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian, baik secara horizontal maupun
vertikal, yaitu:
Secara horizontal
Secara vertikal
Secara vertikal, terbagi menjadi tiga bagian yaitu mengacu pada konsep Tri
Angga. Konsep Tri Angga adalah:
1. Utama atau kepala, yaitu tidak berisi apapun atau kosong yang merupakan
simbul keabadian.
2. Madya atau badan yaitu terdapat pajangan diorama
3. Nista atau kaki, yaitu terdapat taman-taman
Selain Tri Angga dan Tri Mandala terdapat juga nilai filosofis, yaitu
pemutaran Gunung Mandara Giri oleh para dewa dan raksasa yang bekerja
sama guna memperoleh Tirta Amertha.
Bangunan utama yang tinggi merupakan lingga dan dasar bangunannya adalah
yoni. Lingga Yoni merupakan simbol dari pertemuan pria (purusa) dengan wanita
(pradana), yaitu pertemuan antara kekuatan positif dan kekuatan negatif yang
menurut kepercayaan purba merupakan pertemuan antara langit dengan bumi
dipandang sebagai lambang kesuburan.
Lingga menurut bentuknya terbagi dalam empat bagian yaitu bagian puncak
yang berbentuk bulat yang disebut Siwaghaga, merupakan simbol linggih dewa
Siwa. Bagian tengah yang berbentuk segi delapan disebut Wisnubhaga yang
merupakan simbol linggih dewa Wisnu. Bagian bawah lingga yang berbentuk segi
empat disebut Brahmabhaga adalah simbol linggih dewa Brahma. Pada bagian
bawah paling dasar di mana lingga tersebut berdiri tegak, umumnya berbentuk segi
empat yang memiliki mulut sebagai saluran air suci disebut yoni.
Dewa Brahma sepakat mencari ujung Lingga dan berubah wujud menjadi
seekor angsa yang kemudian terbang ke angkasa. Sedangkan dewa Wisnu
sepakat mencari pangkal Lingga dengan berubah wujud menjadi seekor babi dan
masuk ke dalam bumi. Dewa Wisnu tidak berhasil menemukan pangkal Lingga
namun beliau beruntung bertemu seorang gadis yaitu dewi Basundari. Dewi yang
cantik ini menyebabkan dewa Wisnu menjadi tertarik dan lupa bahwa dirinya masih
berwujud babi. Dari pertemuan antara dewa Wisnu yang masih berwujud babi
dengan dewi Basundari, maka lahirlah seorang putra yang bernama Bhoma.
Akhirnya dewa Brahma maupun dewa Wisnu sama-sama tidak berhasil
melaksanakan kesepakatan masing-masing. Mereka berdua memberi hormat
kepada Lingga tersebut yang tidak lain adalah dewa Siwa.
Kemudian dewa Siwa bersabda kepada dewa Brahma dan dewa Wisnu
dengan mengatakan bahwa bukan dewa Brahma dan juga bukan dewa Wisnu yang
tersakti dan yang menciptakan dunia ini tetapi "Aku dewa Siwa! Dewa Brahma, kau
kulahirkan dari pinggang kananku dan kau dewa Wisnu, kau kulahirkan dari
pinggang kiriku. Kita dalam wujud yang berbeda-beda tetapi sebenarnya adalah
satu".
Dalam konsep filsafat Pemutaran Gunung Mandara Giri di lautan susu, dari
bentuk bangunan monumen dapat diuraikan antara lain bangunan utama yang
kelihatan sebagai bajra atau genta merupakan simbol dari Gunung Mandara Giri.
Kolam yang mengelilingi bangunan utama sebagai wujud dari lautan susu atau
ksirarnawa dan bentuk yang seperti guci yang terdapat di ujung monumen
merupakan simbol dari akumba sebagai tempat tirtha amertha. Sedangkan
bedawangnala atau akupa merupakan dasar dari Mandara Giri dan naga basuki
yang melilit bedawangnala yang kedua-duanya terlihat di Kuri Agung. Dari konsep
Tri Mandala secara vertikal dapat dikatakan bahwa areal monumennya adalah
utamaning mandala, areal segi delapannya adalah madyaning mandala dan pada
areal segi empatnya adalah nistaning mandala.
tiga dan terasa sedikit pusing saat menaikinya. Di lantai tiga bangunan monumen,
terdapat ruangan yang cukup luas dan dikelilingi oleh jendela kaca. Dari bangunan
di lantai tiga ini, anda dapat melihat 360 derajat pemandangan kota Denpasar dan
sekitarnya. Tentunya anda tidak akan melihat bangunan pencakar langit di kota
Denpasar, karena adanya Perda (peraturan daerah) larangan membangun lebih
tinggi dari 30 meter
Di dekat ruang Utama Mandala di lantai dasar, terdapat kolam ikan yang
dikelilingi oleh delapan pilar. Pilar-pilar melambangkan bulan Agustus 1945. Dari
lantai dasar terdapat tangga menuju ruang Madya Mandala. Di ruang Madya
Mandala dipamerkan keris-keris yang pernah dipakai zaman perjuangan dan
ditampilkan 33 mini diorama sejarah Bali mulai dari zaman prasejarah sampai masa
kemerdekaan. Sangat menarik menyaksikan potongan sejarah yang ditampilkan
dalam diorama.
Salah satunya heroik rakyat Badung dalam perang puputan tahun 1906.
Tegasnya, MPRB diharapkan mampu menjadi lambang yang mengabadikan jiwa-
jiwa perjuangan rakyat Bali dari zaman ke zaman. Diorama itu sendiri diharapkan
selesai akhir tahun ini.
Wungsu tahun 1050 - 1078 M (unit 10), Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten (unit 11),
Sri Kresna Kepakisan tahun 1347 - 1350 M (unit 12), Dalem Ketut Ngelusir tahun
1380 - 1460 M (unit 13), dan Dalem Watu Renggong tahun 1460 - 1550 M (unit
14).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Sebagai siswa hendaknya kita selalu ingin tahu lagi mengenai suatu hal,
agar pengetahuan kita bisa lebih bertambah.
2. Sebagai warga Indonesia hendaknya kita mengetahui daerah-daerah yang
sangat bersejarah bagi bangsa Indonesi
DAFTAR PUSTAKA
1. Pengamatan secara langsung dan individu
2. http://www.wisatadewata.com/article/wisata/monumen-perjuangan-rakyat-
bali-bajra-sandhi
3. http://www.rentalmobilbali.net/monumen-bajra-sandhi/
4. http://www.pawongan.com/id/bali-tour-destination/cultural-
historical/bajra-sandhi/
5. http://dsn.net.id/monumen-perjuangan-bajra-sandhi/
6. https://arisudev.wordpress.com/2010/10/11/museum-bajra-sandi/
7. http://lyznhacurut.blogspot.com/2012/06/monumen-bajra-sandhi.html
8. http://djangki.wordpress.com/2012/12/18/mendadak-bali-7-belajar-
sejarah-bali-di-monumen-bajra-sandhi/
9. http://panbelog.wordpress.com/2014/05/28/monumen-perjuangan-rakyat-
bali-bajra-sandhi/
LAMPIRAN
16
17
18
19
20
21
22
23