PENDAHULUAN
.1 Latar Belakang
Dewasa ini banyak orang yang salah mengartikan profesi seorang arsitek.
Arsitek hanya dipandang sebagai seorang perancang bangunan saja. perancanga
bangunan yang berarti merancang dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya
untuk memandu keputusan yang mempengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi
estetika, budaya dan social. Namun pada kenyataannya definisi tersebut kurang tepat
dibandingkan dengan ruang lingkup pekerjaan seorang arsitek yang sebenarnya.
Karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangatlah luas mulai dari lingkup interior,
lingkup bangunan, lingkup lingkungan skala bangunan, kota dan regional sert aspek
aspek pendukung lain seperti social, budaya, ekonomi dan seluruh aspek yang
bersangkutan dengan projek yang dikerjaan seorang arsitek. Arsitek sebagai salah satu
tenaga ahli, mempunyai kedudukan dan peranan yang penting dalam pelaksanaan
suatu proyek. Keterlibatan seorang arsitek dimulai dari tahap penyusunan program
perancangan, tahap konsep dan pengembangan konsep, tahap pengembangan desain
(design development), dari mulai mendapatkan proyek hingga pada tahap pelaksanaan
dan pengawasan konstruksi sampai pada tahap pemeliharaan, pengoperasian hingga
pada evaluasi pascahuni.
Tak hanya itu seorang arsitek juga garus memiliki pengetahuan mengenai
management suatu proyek dalam administrasi perusahaan. Hal ini bertujuan sebagai
bekal arsitek kelak dalalm upaya membangun biro konsultannya sendiri maupun bekerja
sama dengan biro atau perusahaan lain dalam urusan mengatur administrasi serta
keuangan perusahaan.
Untuk bisa “survive” dalam dunia pekerjan seorang arsitek tidak hanya berbekal
ilmu teori-teori saja seperti pada bangku kuliah melainkan juga harus berbekal soft-skill
dan hard-skill dalam dunia pekerjaan. Seorang mahasiswa tidak bisa hanya melakukan
“system kupu-kupu” yakni kuliah-pulang-kuliah-pulang saja. Rugi bila fenomena ini
banyak terjadi karena sebagian besar perusahaan tidak mencari calon pekerja pasif di
semasa kuliahnnya, mereka mencari pengalaman. Karena pada dasarnya tidak semua
1
materi yang diberikan pada bangku perkuliahan sesuai dengan kondisi lapangan yang
ada.
Kerja praktek inilah yang menjembatani mahasiswa agar mampu bertahan dalam
mengarungi langkah awal pertempuran dalam upaya mencari pekerjaan. Kerja praktek
merupakan suatu bentuk training bagi mahasiswa untuk merasakan pengalaman terjun
langsung ke lapangan, bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya. Setidaknya
mahasiswa arsitek sudah berupaya untuk melakukan pengenakan terlebih dahulu dan
akan lebih mengetahui sejauh mana tingkat kesiapan untuk benar-benar bisa terjun di
dalam lapangan kerja dan bisa menjadi parameter pemilihan bidang khusus yang akan
dipilih sebagai profesi di kemudian hari. Mata kuliah Kerja Praktek ini merupakan mata
kuliah yang wajib diambil bagi mahasiswa yang memiliki kesaradaran tinggi akan
pentingnya mempersiapkan diri sebelum benar-benar terjn didalam dunia pekerjaan.
Dalam silabus terdapat dua jenis kerja praktek yaitu kerja praktek perencanaan (KP A)
dan kerja praktek pelaksanaan (KP B). Dari kedua jenis kerja praktek ini, mahasiswa
sama-sama diajarkan mengenai bagaimana pekerjaan seorang arsitek di dunia nyata
mulai dari mendesain sampai dengan pengaplikasian desain. Dengan bobot sks yang
berjumlah 2 ini diharapkan mahasiswa sudah memiliki kesiapan dan mengerti akan visi
dan misinya kelak setelah lulus dari kancah perkuliaan.
DekaroBe merupakan sebuah Konsultan Teknik yang tergabung dalam Ikatan
Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) bergerak dalam bidang Perencanaan Teknik
turut ambil bagian dalam peningkatan Pembangunan Nasional.Perusahaan ini lebih
memfokuskan pada perencanaan suatu proyek. DekaroBe adalah tempat penulis
melakukan kerja praktek dimana penulis bisa belajar, berpraktek secara langsung, dan
menambah pengalaman yang berkaitan dengan dunia kerja profesional.
2
4. Sebagai sarana pelatihan dalam hal team work dengan rekan-rekan profesi lainnya.
5. Untuk menyiapkan tenaga kerja yang ahli dan siap pakai dalam masyarakat dan
wiraswastawan dalam bidang perencanaan
Waktu pelaksanaan kerja praktek ini adalah pada tanggal 6 Februari 2017 dan
berakhir pada 10 Maret 2017.
Praktikan melakukan kerja praktek ini di PT DekaroBe. Lokasi tempat kerja
praktek ini bertempat di Jalan Gisiksari Raya No, 12 Barusari, Kota Semarang,
Jawa Tengah 50174.
Selain bekerja di kantornya, praktikan juga ikut turun ke lapangan untuk melihat
keadaan di proyek redesain Kantor Pos di Rembang dan Pati.
Project-project yang dikerjakan oleh praktikan adalah :
1. Survei lapangan
2. Pembuatan data eksisting
3. Pembuatan draft gambar kerja eksisting
4. Pembuatan gambar kerja perencanaan
Di dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis melakukan teknik pengumpulan
data melalui ;
1. Studi literatur
Untuk mengetahui dan memahami mengenai proyek yang akan penulis kerjakan.
2. Wawancara
Untuk memperkuat pemahaman akan proyek yang dikerjakan.
3. Survei lapangan
Survei lapangan diadakan oleh perusahaan untuk mengetahui bagaimana kondisi di
lapangan dalam pelaksanaan konsep desain
3
4. Sketsa
Dari hasil sketsa ini sangat diperlukan dalam proses teknik pengumpulan data
berupa data eksisting yang kemudian di satukan membentuk draft.
.5 Sistematika Penulisan
Bab I, merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang pemilihan
perusahaan tempat kerja praktek, maksud serta tujuan dan 4 permasalahan
secara umum beserta teknik pengumpulan data yang digunakan.
Bab II berisi 2 hal yaitu pengenalan perusahaan tempat kerja praktek yang
meliputi lokasi perusahaan, sejarah singkat dan profil perusahaan, struktur
organisasi perusahaan dan deskripsi pekerjaan, dan referensi proyek-proyek
yang telah dikerjakan oleh perusahaan dan yang berisi pengenalan lapangan
yang meliputi gambaran dan data umum proyek sampai pada tahap penyerahan
akhir proyek dan masa pemeliharaan proyek.
Bab III, pembahasan mengenai pelaksanaan dan hasil kerja praktek.
Bab IV, merupakan proses dalam pemilihan bahan-bahan dan material dalam
bangunan.
Bab V, merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dari penulis.
4
BAB II
Konsultan perencana ialah pihak yang dipercaya oleh pemilik proyek untuk
melaksanakan proses desain. Perencana dapat menuangkan ide atau gagasan dari
owner ke dalam gambar kerja serta perhitungan ataupun perkiraan yang terjadi pada
tahap desain.
1. Konsultan swasta
Badan usaha ini didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
modal sendiri. Atas keuntungan perusahaan tersebut maka dikenakan pajak
oleh pemerintah. Pendiri badan tersebut tidaklah mesti seorang ahli teknik
melainkan dapat juga seorang awam yang memiliki modal. Dalam hal
demikian ini ia menjalin kerja sama dengan beberapa ahli teknik.
5
2. Konsultan pemerintah
1. Mengkaji kebenaran dokumen kontrak sesuai dengan biaya waktu dan mutu.
2. Melakukan pengawasan dan mengendalikan pekerjaan sesuai dengan dokumen
kontrak antara lain: rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), gambar desain dan
detail-detail, rencana anggaran biaya, serta jadual.
3. Wajib melaporkan jalannya pekerjaan kepada pemilik dan menjaga kepentingan-
kepentingan pemilik akan kemungkinan yang merugikan akibat kesalahan atau
ketidaksempurnaan pelaksanaan.
4. Membuat laporan bulanan yang menyangkut aspek realisasi biaya dan kemajuan
pekerjaan.
5. Keputusan yang diambil oleh direksi lapangan sesuai dengan isi dan maksud dari
dokumen kontrak.
6. Memeriksa gambar-gambar pelaksanaan dan contoh yang perlu dipersiapkan
oleh kontraktor.
6
7. Wajib melakukan peninjauan ke lapangan untuk memeriksa kesesuaian
pelaksanaan dengan gambar kerja, RKS dan segala perubahan yang ada dalam
dokumen kontrak.
8. Wajib memberitahukan perbaikan bila terdapat ketidak sesuaian pelaksanaan
dengan dokumen kontrak. Memeriksa contoh bahan bangunan yang dibutuhkan
dalam pelaksaan projek tersebut.
9. Membuat laporan bulanan yang menyangkut aspek realisasi biaya dan progres.
10. Memeriksa contoh bahan yang diserahkan oleh pemborongn agar bahan yang
dipakai dengan bahan yang dipakai sesuai
7
Rekruitment konsultan (MK, perencana) untuk menterjemahkan kebutuhan
pemilik, membuat TOR, survey, feasibility study kelayakan proyek, pemilihan
desain, schematic design, program dan budget, financing. Disini merupakan
tahap pengelolaan (briefing), studi, evaluasi dan program yang mencakup hal-hal
teknis ekonomis, lingkungan, dll
Laporan survey
Studi kelayakan
Program dan bugdet
TOR (Term Of Reference)
Master plan
Tujuan dari tahap ini untuk meyakinkan Pemilik proyek bahwa proyek konstruksi
yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan
perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan), maupun aspek
lingkungannya.
8
Tahap Penjelasan (Briefing)
Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli
Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan,
merencanakan rancangan, taksiran biaya, dan persyaratan mutu.
Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu, taksiran biaya dan
implikasinya, serta rencana pelaksanaan
Mempersiapkan sketsa dengan skala tertentu yang menggambarkan denah dan
batas-batas proyek.
Yang mencakup kriteria desain, skematik desain, proses diagram blok plan,
rencana tapak, potongan, denah, gambar situasi/site plan tata ruang, estimasi cost.
9
Merupakan tahap pengembangan dari pra rancangan yang sudah dibuat dan
perhitungan-perhitungan yang lebih detail, mencakup :
Merupakan tahap akhir dari perencanaan dan persiapan untuk tahap pelelangan,
mencakup :
10
Meminta persetujuan akhir ikhtisar dari Pemilik proyek
Mempersiapkan rancangan skema (pra-desain) termasuk taksiran biayanya,
rancangan terinci (detail desain), gambar kerja, spesifikasi, jadwal, daftar volume,
taksiran baiaya akhir, dan program pelaksanaan pendahuluan termasuk jadwal
waktu.
Pr akualif ikasi
DO KUM EN KO NTR AK
11
Dokumen kontrak akan ada setelah terjadi ikatan kerjasama antara dua pihak
atau lebih. Sebelum hal itu terjadi terdapat proses pengadaan atau proses
pelelangan dimana diperlukan Dokumen lelang atau dokumen tender.
12
Selesai dengan biaya paling tidak sama dengan biaya yang direncanakan
Selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan (sosial, fisik, dan
administratif)
Pemeriksaan lab/testing
Penyerahan pertama
Masa pemeliharaan
Penyerahan kedua.
b. Proyek Swasta
Proyek swasta biasanya dapat diperoleh oleh divi pemasaran khusus melalui
penawaran, pendekatan personal, promosi/publish di media cetak maupun
online, system kepercayaan dari relasi (penunjukan langsung) dan
sayembara.
a. Monolit (Tunggal)
13
Hubungan kegiatan sangat kompak.
Cocok dikembangkan pada tapak pada tapak dengan luas tanah terbatas
Cocok dikembangkan pada tapak yang relatif datar.
Kesan formal.
2.3.2 Sirkulasi
a. Definisi Sirkulasi
Sirkulasi adalah tali yang terlihat dan menghubungkan ruang-ruang dalam suatu
bangunan atau tali yang menghubungkan deretan ruang dalam dan ruang luar secara
bersama-sama (D.K. Chink, 1973).
b. Jenis-jenis Sirkulasi
Logi Tofani (2011) dalam laporan tugas akhirnya, menyebutkan pada dasarnya
sirkulasi dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan fungsinya, yaitu:
Sistem sirkulasi memiliki dua tujuan, diantaranya yakni (Tofani, 2011 ; Yadnya, 2012):
14
Mempunyai maksud tertentu dan berorientasi ke tempat tujuan, lebih bersifat
langsung. Pemakai mengharapkan bahwa perjalanan dalam system ini akan lebih
singkat dan cepat dengan jarak seminimal mungkin.
Ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam merancang suatu sistem
sirkulasi pada bangunan yaitu (Tofani, 2011):
1. Melewati Ruang
15
Gambar : Sirkulasi melewati ruang
Sumber : http://sadonoarchitect.blogspot.co.id/2010/03/jenis-sirkulasi-penghubung-
ruang.html
2. Menembus Ruang
Sumber : http://sadonoarchitect.blogspot.co.id/2010/03/jenis-sirkulasi-penghubung-
ruang.html
16
· Sirkulasi dapat menembus sebuah ruang menerus sumbunya, miring atau sepanjang
sisinya
· Dalam memotong sebuah ruang, sirkulsi membentuk
wilayah-wilayah tertentu untuk aktifitas dan gerak dalam ruang
tersebut
Sumber : http://sadonoarchitect.blogspot.co.id/2010/03/jenis-sirkulasi-penghubung-
ruang.html
PolaSirkulasi
Linier: Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan ruang. Jalan
dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang,
atau membentuk putaran (loop). Ciri-ciri pola sirkulasi linier, antara lain (Sofyan, 2010 ;
Tofani, 2011 ; Yadnya, 2012):
17
Gambar : pola sirkulasi linier
Sumber : http://sadonoarchitect.blogspot.co.id/2010/03/jenis-sirkulasi-penghubung-
ruang.html
Sirkulasi pergerakan padat bila panjang jalan tak terbatas dan hubungan aktifitas
kurang efisien.
Gerakan hanya 2 arah dan memiliki arah yang jelas.
Cocok untuk sirkulasi terbatas.
Perkembangan pembangunan sepanjang jalan.
Mengarahkan sirkulasi pada titik pusat.
Ruang adalah suatu wadah yang tidak nyata akan tetapi dapat dirasakan oleh manusia.
Perasaan persepsi masing-masing individu melalui penglihatanya penciumanya pendengaran
dan penafsirannya. Untuk menyatakan bentuk dunianya, manusia menciptakan ruang tersendiri
dengan dasar fungsi dan keindahan yang disebut Ruang Arsitektur. Ruang Arsitektur
menyangkut (Prabawasari, 2008 ; Hutagalung, 2010):
b. Ruang Dalam
Ruang dalam dibatasi oleh tiga bidang, yaitu alas atau lantal, dinding, dan langit-langit
atau atap. Perlu diingat bahwa dalam beberapa hal, ruang dalam sulit untuk dibedakan tiga
18
bidang pembatas yang terjadi, misalnya pada konstruksi shell karena dinding dan atap menjadi
satu.
c. Ruang Luar
Ruang yang terjadi dengan membatasi alam hanya pada bidang alas dan dindingnya,
sedangkan atapnya dapat dikatakan tidak terbatas. Sebagai lingkungan luar buatan manusia,
yang mempunyai arti dan maksud tertentu dan sebagain bagian dari alam Arsitektur tanpa Atap,
tetapi dibatasi oleh dua bidang lantai dan dinding atau ruang yang terjadi dengan menggunakan
dua elemen pembatas. Hal ini menyebabkan bahwa lantai dan dinding menjadi elemen penting
di dalam merencanakan ruang luar (Prabawasari, 2008).
Ruang Hidup
Pengertian dari ruang hidup adalah bentuk yang benar dalam hubungannya dengan
ruang-ruang yang bermutu untuk berkomposisi dengan struktur yang direncanakan dengan baik.
Harus ada hubungannya dengan karakter, massa dan fungsi dari struktur-struktur seperti itu.
Ruang Mati
Ruang mati (death space) dapat disimpulkan sebagai kebalikan daripada ruang hidup,
yaitu Ruang yang terbentuk dengan tidak direncanakan, tidak terlingkup dan tidak dapat
digunakan dengan baik. (ruang yang terbentuk tidak dengan disengaja atau ruang yang tersisa).
Ruang mati bila kita iihat merupakan ruang yang terbuang percuma. Ruang tersebut tanggung
bila digunakan untuk suatu kegiatan. Sebab terjadinya tidak direncanakan (Prabawasari, 2008).
Ruang mati dapat pula terjadi karena adanya ruang yang terbentuk antara 2 atau lebih
bangunan, yang tidak direncanakan khusus sebagai ruang terbuka. Masalah ruang mati ini dapat
dipecahkan atau diubah menjadi ruang hidup bila dalam suatu perencanaan tapak, bangunan-
bangunan ditentukan letaknya dengan sebalk-baiknya, dengan memperhatikan fungsi dan
keseimbangan serta segi estetis (Prabawasari, 2008).
19
e. Ruang Terbuka
Ruang Terbuka pada dasarnya merupakan suatu wadah yang dapat menampung
kegiatan aktivitas tertentu dari masyarakat baik secara individu atau secara berkelompok.
Bentuk dari ruang terbuka ini sangat tergantung pada pola dan susunan massa bangunan.
Batasan Pola Ruang Umum terbuka adalah (Prabawasari, 2008):
Contoh ruang terbuka adalah jalan, pedestrian, taman, plaza, lapangan terbang,
lapangan olah raga.
Ruang terbuka Aktif adalah ruang terbuka yang mengundang unsur-unsur kegiatan di
dalamnya, antara lain: bermain, olah raga, upacara, berkomunikasi dan berjalanejalan. Ruang ini
dapat berupa: Piaza, lapangan olah raga, tempat bermain, penghijauan di tepi sungai sebagai
tempat rekreasi dan lain lain (Prabawasati, 2008 ; Belia, 2010).
Ruang Terbuka Pasif adalah ruang terbuka yang didaiamnya tidak mengandung kegiatan
manusia, antara lain berupa penghijauan atau taman sebagai sumber pengudaraan lingkungan,
penghijauan sebagai jarak terhadap rel kereta api dan lain lain (Prabawasati, 2008 ; Belia, 2010).
Menurut Rob Meyer (dalam Prabawasari, 2008:9), ruang terbuka (Urban Space)
secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
Berdasarkan sifatnya ada 2 (dua) jenis ruang terbuka, yaitu (Prabawasati, 2008 ;
Belia, 2010):
20
Ruang Terbuka Lingkungan adalah ruang terbuka yang terdapat pada suatu
lingkungan dan sifatnya umum. Adapun tata penyusunan ruang- ruang terbuka dan
ruangeruang tertutupnya akan mempengaruhi keserasian lingkungan.
Ruang Terbuka Bangunan adalah ruang terbuka oieh dinding bangunan dan
lantai halaman bangunan. Ruang terbuka ini bersifat umum atau pribadi sesuai dengan
fungsi bangunannya. Pada dasarnya fungsi dari Ruang terbuka dapat kita Iihat dari 2
(dua) sisil yaitu baik dari kegunaannya sendiri maupun fungsinya secara ekologis
(berkaitan dengan lingkungannya).
Ruang Positif.
Ruang Negatif.
Merupakan ruang terbuka yang menyebar dan tidak berfungsi dengan jelas dan
bersifat negatif. Biasanya terjadi secara spontan tanpa kegiatan tertentu. Setiap ruang
yang tidak direncanakan, tidak dimaksudkan untuk kegunaan manusia merupakan
Ruang Negatif. Ruang negatif sama dengan ruang mati.
21
BAB III
Informasi mengenai lokasi kerja praktek CV. DeKaroBe didapatkan dari salah
satu alumni Unika Soegijapranata. Langkah yang saya lakukan adalah dengan datang ke kantor
dan mengajukan langsung pada pemilik perusahaan. Setelah melakukan komunikasi langsung
selanjutnya saya meakukan prosedur dengan mengajukan surat resmi sebagai tanda bukti
mengikuti kerja praktek pada perusahaan tersebut. Saya bisa langsung menjalankan masa
kerja praktek saya di hari esoknya dengan ketentuan menjalani peraturan seperti karyawan
lainnya.
Pada hari pertama pelaksanaan kerja praktek saya diberikan pengarahan oleh
chief architect mengenai posisi saya dan proyek apa yang akan saya kerjakan. Beliau
penjelaskan bahwa posisi saya adalah sebagai mahasiswa internship dan berada
22
dibawah pengawasan arsitek perancangan. Jika membutuhkan informasi lebih lanjut
saya dianjurkan untuk bertanya kepada arsitek perancang hingga mengerti betul
mengenai proyek yang saya kerjakan.
Saya diberikan tanggung jawab menggarap proyek Redesain Kantor Pos yang
berlokasi di Pati, Jawa Tengah. Sebuhungan dengan waktu magang saya yang sudah
ditentukan oleh kampus adalah sebulan maka chief architect menjelaskan kepada saya
mengenai tahapan-tahapan perancanan terlebih dahulu, beliau pun menjelaskan karena
masa magang yang hanya sebulan tidak memungkinkan untuk menyelesaikan proyek ini
maka saya difokuskan pada tahap awal yakni dari survey lokasi hingga gambar pra
desain. Apabila memungkinkan adanya sisa waktu didalam masa magang maka saya
diperbolehkan melanjutkan hingga rancanan desain baru dengan bekerja sama dengan
arsitek perancang.
23
BAB IV
24
Gambar : Struktur organisasi perusahaan
Sumber : dokumen pribadi
Penunjukan langsung dilakukan oleh Kepala Kantor Regional Jateng dan DIY POS
Indonesia yang kemudian mengeluarkan Pagu Anggaran berdasarkan peraturan Gubernur
Jateng. Kemudian pihak konsultan memasukkan penawaran sesuaii tanggal di KAK (Kerangka
Acuan Kerja). Setelah memasukkan penawaran terjadilah proses negosiasi. Dalam proses
negosiasi ini Kepala Regional menghasilkan berita acara negosiasi dari harga perencanaan Rp.
38.668.000,00 menjadi 34.928.000,00. Kemudian pihak konsultan membuat surat kesanggupan.
Setelah itu keluarlah Surat Perintah Kerja dari Kantor Pos
25
Kemudian proses perencanaan sudah bisa dilaksanakan. Setelah proses perencanaan
selesai kemudian berlanjut anwizing. Untuk menuju kedalam pelaksanaan kepada kontraktor,
dibuat berita acara serah terima berupa gambar DED, gambar 3D, RAB dan Spesifikasi teknis.
yang diserahkan secara langsung oleh arsitek konsultan ke pihak kontraktor. Kemudian masuk
kedalam proses pelelangan. Dalam proses pelelagan ini memungkinkan kontraktor menawar
harga RAB. Setelah proses pelelangan kemudian Uitzel yakni menentukan titik awal untuk
pelaksanaan pekerjaan konstruksi oleh kontraktor, konsultan, pengawas dan owner.
Berlanjut pada proses pengawasan berkala oleh konsultan dimana biasanya dilakukan
disetiap penarikan termin. Setelah itu menyusun laporan perancangan yang selanjutnya
diserahkan kepada owner
26
Skema 1 – Organisasi Proyek tahap perencanaan hingga pelaksanaan
Sumber : Dokumen Pribadi
27
4.2.1 Proses Perancangan
1. Survei lokasi
Langkah awal ketika bergabung di dalam perusahaan adalah
pemapaparan jenis pryek yang akan saya kerjakan selama proses magang.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah survey lokasi. Sebelumnya saya
sudah ditunjukkan foto-foto dokumentasi dari lokasi proyek yang akan saya
kerjakan, tetpi foto dokumentasi saja tidak cukup untuk bisa memahami
kondidi eksisting bangunan. Oleh sebab itu chief architect mengajak saya
untuk survey lokasi.
Hal yang saya lakukan di lapangan adalah melakuan pengukuran denah
eksisting dan menggambar sketsa untuk permasalahan-permasalahan
bangunan yang ada.
28
Gambar : Kantor Pos Pati, vestibule
29
Selama survei juga mendata eksisting dengan sketsa-sketsa gambar, disamping
itu juga sketch ini memudahkan bagi arsitek perencana dalam mengingat-ingat
ruang apa saja dan lepetakan-peletakannya serta besaran dari ruang-rang yang
ada.
30
Gambar : Sketsa denah bagian depan.
31
Perlunya menganalisis area parkir motor ini karena dalam rencana desain akan
digunakan sebagai akses jalan yang dilalui mobil dan sekitarnya akan dijadikan
loket bagi lansia untuk mengambil pensiunan.
32
Gambar : Sketsa ukuran-ukuran jendela dan pintu
33
Gambar : data eksisting Atap
Penggambaran data ekssting atap ini untuk memperjelas bentuk awal atap
seperti apa dan sudah mengalami kerusakan seberapa parah. Terlihat pada
bagian penutup atap genteng tanah liat dan dicampur dengan penutup seng. Hal
ini dikarenakan dibawah lapisan seng tersebut merupakan ruang kluis yang
tertutup dak. Sehingga agar dak tidak mudah rusak kemudian ditutup dengan
seng.
Kemudian terlihat lagi bahwa rangka atap yang terbuat dari kayu sudah
mengalami pelapukan yang cukyp parah, sehingga data ini akan memperkuat
urgency perubahan yang harus dilakukan pertama kali pada redesain Kantor Pos
ini.
34
Gambar : data eksisting rangka atap
35
Denah awal
Denah Perubahan
Dalam perencanaan perubahan ide berasal dari chief architect dan saya langsung
pada penggambaran menuju soft drawing. Perubahan ruang disarkan pada
36
aktivitas pada masing-masing ruang dan memperhitungnya privasi untuk ruang-
ruang yang bersifat privat.
37
Gambar : Sketsa situasi yang harus diukur ulang
Yang di dalam kolom merah adalah jarak yang pada awal pertama survey masih
ragu-ragu. Kemudian dilakukan survei yang kedua kali dan didapatkan angka
tersebut. Pada kotak merah adalah jarak akses yang akan dilalui truk pengangkut
barang karena area tersebut akan dikhususkan untuk truk pengangkut barang
tersebut. Jika tidak dilakukan pengukuran ulang akan menyulitkan untuk mendesain
perubahan karena menentukan keputusan perlu tidaknya mengepras taman yang
berasa pada sudut bangunan tersebut.
Hal ini juga didukung dengan perhitungan dimensi truk. Perhitungan panjang dan
tinggi truk akan menentukan desain dari lebar akses dan ketinggian atap desain
baru tersebut.
38
Gambar : Sketsa dimensi truk pengangkut barang
Sedangkan yang didalam kolom biru adalah akses yang dilewati mobil
pengunjung maupun karyawan menuju dalam site. Memang tidak akan dilakukan
perubahan dalam akses ini akan tetapi jarak ukuran ini penting juga sebagai data
eksisting dalam penggambaran gambar pra desain.
Kesulitan lain juga dihadapi dalam menentukan bentuk asli atap bangunan
kantor pos ini. Karena keterbatasan infrastruktur sehingga harus dilakukan secara
manual dalam menentukan bentuk asli atap tersebut. Langkah dilakukan dengan
melihat atap dari arah bawah dan menentukan titik-titik kemiringan atap dan
memanjat sisi banguanan yang memungkinkan untuk dipanjat.
Gambar : Atap yang sudah lendut karena rangka atap sudah lapuk
39
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang di dapat dari hasil laporan ini adalah pentingnya Kerja Praktek
untuk mahasiswa menghadapi dunia pekerjaan. Sehingga mahasiswa sudah
diperkenalkan terlebih dahulu mengenai apa saja yang harus dikerjakan untuk menjadi
seorang arsitek konsultan. Dan didalam dunia kerja tentunya akan menemui berbagai
macam masalah yang harus diselesaikan demi kelancaran dan kesuksesan proyek yang
sedang dikerjakan.
40
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmusipil.com/konsultan-perencana-proyek
http://www.pengadaan.web.id/2016/02/tugas-dan-wewenang-konsultan-perencana-
dalam-proyek-konstruksi.html
http://sadonoarchitect.blogspot.co.id/2010/03/jenis-sirkulasi-penghubung-ruang.html
http://anggasvara.blogspot.co.id/2014/06/bab-i-pendahuluan-1.html
41
LAMPIRAN
42