Scribd Download - Com Sifat Teknologi Material
Scribd Download - Com Sifat Teknologi Material
Nama Dosen:
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
SINGAPERBANGSA KARAWANG
2016
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia Nya sehinga saya dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya.Dalam makalah ini saya membahas
mengenai pengujian sifat mekanik.
Makalah ini dibuat dengan berbagai macam bahan dan informasi dan
beberapa sumber yang membantu untuk menyelesaikan permasalahan pada
makalah ini. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Dan saya
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing matakuliah metalurgi fisik
ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang para pembaca untuk memberikan
saran dan kritik yang bersifat membangun pada makalah ini,untuk
penyempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
penyusun
Sifat Teknologi Bahan
Sifat Teknologis merupakan sifat bahan yang menunjukkan kemampuan atau
kemudahan suatu bahan dikerjakan dengan suatu metode proses produksi tertentu. Yang
termasuk dalam kategori sifat teknologi bahan adalah: sifat mampu las, sifat mampu bentuk,
sifat mampu cor, sifat mampu bentuk, sifat mampu mesin, dan lain sebagainya. Bahan atau
logam biasanya diproses menjadi barang setengah jadi maupun produk akhir melalui satu atau
gabungan dari beberapa proses seperti pengecoran, rolling, proses las, maupun proses
pengerjaan panas lainnya. Sifat yang menunjukkan kemudahan bahan dapat dikerjakan
dengan proses-proses tersebut dikatakan sebagai sifat teknologi.
Ketegangan saat pendinginan.Secara teori pengelasan (welding) material las (logam las /
weld metal) akan berkontraksi selama pendinginan. Karena kerapuhan dari besi tuang inilah
kontraksi cast iron mempunyai kemampuan yang lebih rendah dibandingkan Baja.
1. Bentuk yang tidak beraturan.Umumnya Besi Tuang ini dibuat dalam bentuk yang tidak
berarturan atau boleh saya bilang artistik. Dengan adanya bentuk yang rumit besi
tuang tersebut sedikit banyak mempunyai ketebalan yang tidak seragam hal ini akan
mempengaruhi kontraksi tegangan yang terjadi pada material tersebut dan mudah
terjadi retak dan perlu diingat juga yang melatarbelakangi ini adalah sifatnya yang
mempunyai daya lentur yang sangat rendah.
2. HAZ yang keras.HAZ pada Besi Tuang yang berdekatan dengan Weld Metal akan
mempunyai sifat yang KERAS. Pengerasan ini diakibatkan oleh adanya bagian HAZ
yang tidak ikut mencair.
3. Pengikatan Karbon dari Base Metal.Akibat Pengelasan Besi tuang yang tercampur
dengan Base Metal akan menyebabkan terjadinya pengikatan KARBON pada WELD
METAL sehingga menyebabkan peningkatan kandungan SULFUR dan PHOSPOR
dalam WELD METAL tersebut.
4. Penyerapan Minyak pada Besi Tuang.Karena bentuk kareketeristik material ini rata-
rata berpori maka kemungkinan terjadinya peresapan minyak dalam graphite yang
menyebabkan porositas pada logam las. Biasanya sering dialami oleh temen praktisi
welding, repair pada saat maintenance.
Mengapa Cast Iron jika di Las Sering terjadi retak? Sebelum kita bahas hanya keretakan pada
Cast Iron, ada baiknya jika kita mengerti terlebih dahulu apa yang disebut Crack pada logam,
apa yang menyebabkan crack pada logam, apa pengaruh Chemical Composition terhadap
mudah tidaknya suatu logam retak, Apa itu diagram CCT dan CCCT, dll. Sehingga kita tidak
salah dalam mengambil kesimpulan dalam memahami terjadinya crack pada pengelasan Cast
Iron…..
Keretakan pada proses pengelasan Cast Iron, ada beberapa faktor yang saling dukung
mendukung sehingga memudahkan terjadinya Crack.
Faktor utamanya adalah :
2. Faktor-faktor lain seperti bentuk yang kompleks dan lain tidak banyak berpengaruh,
karena kebanyakan pada proses pengelasan Cast Iron, keretakan terjadi pada daerah
HAZ.
3. Bagaimana pengaruh Olie dll ? Pengotor seperti ini lebih banyak berpengaruh
terhadap terjadinya Porosity pada weld metal.
Lantas bagaimana untuk menghindari terjadinya keretakan pada pada proses pengelasan Cast
Iron?
3. Sebelum mengelas harus dibersihkan terlebih dulu dari misalnya Olie, Cat dlll.
Pada umumnya Besi Tuang (Cast Iron) mempunyai bentuk yang rumit suatu contoh (PIPE
FITTING, SPROKECT, PUMP, CRANK SHAFT MESIN MOBIL dan beberapa peralatan
yang terdapat pada Pabrik GULA) bukan dalam bentuk MILD seperti STEEL yang sering kita
temui dipasaran.
Sifat yang sangat berperan dalam pemilihan material adalah sifat teknologi yaitu
kemampuan material untuk dibentuk atau diproses. Produk dengan kekuatan tinggi dapat
dibuat dibuat dengan proses pembentukan, misalnya dengan pengerolan atau penempaan.
Produk dengan bentuk yang rumit dapat dibuat dengan proses pengecoran. Sifat-sifat
teknologi diantaranya sifat mampu las, sifat mampu cor, sifat mampu mesin dan sifat mampu
bentuk. Sifat material terdiri dari sifat mekanik yang merupakan sifat material terhadap
pengaruh yang berasal dari luar serta sifat-sifat fisik yang ditentukan oleh komposisi yang
dikandung oleh material itu sendiri. Pada proses pemesinan (machining) misalkan pada
proses pemotongan logam adalah proses pembuatan dengan cara membuang material yang
tidak diinginkan pada benda kerja sehingga diperoleh produk akhir dengan bentuk, ukuran,
dan surface finish yang diinginkan.
1. Proses penarikan kawat (wire drawing) : merupakan operasi atau proses penarikan
sebuahkawat (wire) dengan penarikan ini, maka diameter penampang kawat atau
batang logamakan berkuran sesuai dengan yang diinginkan.
Untuk mengetahui spesifikasi sifat mampu mesin suatu material maka sangat perlu
untuk mengetahui karakteristik atau sifat mekanis dari material yang dikerjakan. Bahan
logam dikatakan lunak apabila mampu dibentuk dengan proses penekanan dingin tanpa
pecah/retak ( contoh : Timah). Bahan logam dikatakan tangguh apabila mampu menahan
pembebanan gabungan dan berulang dalam rentang waktu tertentu tanpa rusak. Sifat-sifat
mekanik tersebut dapat dirubah apabila kita merubah komposisi bahan tersebut atau
memberikan perlakuan panas terhadap bahan tersebut. Bila dikaitkan dengan proses
produksi , maka sifat bahan bisa dikategorikan mampu mesin (machine ability) atau tidak
mampu mesin ,serta mampu bentuk atau tidak mampu bentuk. Apabila bahan dapat
dikerjakan dengan mudah pada mesin konvensional ( mesin produksi yang mamakai alat
potong dan menghasilkan tatal) disebut mampu mesin. Logam mampu bentuk apabila dapat
dibentuk dengan proses penekanan tanpa retak atau pecah
Sifat mampu tempa (atau dalam Bahasa Inggris disebut forgeability) secara umum
adalah kemampuan sebuah material untuk berubah bentuk tanpa mengalami retak. Besarnya
sifat mampu tempa sebuah material dapat diketahui dengan dua uji coba sederhana. Kedua uji
coba sederhana tersebut adalah upsetting dan hot-twist.
Percobaan Upsetting
Percobaan upsetting dilakukan dengan cara menekan benda uji secara aksial (arah
tekanan sejajar dengan garis sumbu benda kerja) hingga terjadi perubahan bentuk. Ketika
ditekan, tinggi benda uji akan berkurang dan ukuran penampang benda uji akan membesar.
Apabila perubahan bentuk tersebut terjadi tanpa timbul retak atau terjadi dengan keretakan
yang sedikit, maka benda tersebut memiliki sifat mampu tempa yang baik. Sehingga semakin
tinggi tingkat perubahan bentuk yang bisa terjadi maka semakin tinggi sifat mampu tempa
yang dimiliki.
Percobaan Hot-twist
DAFTAR PUSTAKA
1. http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.co.id/2015/11/sifat-mampu-tempa-logam-
forgeability.html
2. http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.co.id/2015/11/sifat-mampu-tempa-logam-
forgeability.html
3. http://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/besi-baja-iron-steel/pengujian-sifat-
mekanik-bahan-logam/sifat-mampu-mesin-bahan-logam-machinability/