01 GDL Caturandri 286 1 Kti - Catu 2
01 GDL Caturandri 286 1 Kti - Catu 2
DI SUSUN OLEH:
CATUR ANDRIONO
NIM. P. 10082
DI SUSUN OLEH:
CATUR ANDRIONO
NIM. P. 10082
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
KARANGANYAR.’’
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
Husada Surakarta.
Keperawatan.
v
5. Diyah Ekarini, S. Kep, Ns selaku dosen penguji III yang telah memberikan
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
Semoga studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan
kesehatan Amin.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
B. Pengkajian ............................................................................ 7
E. Implementasi Keperawatan.................................................. 10
vii
BAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
A. Pembahasan ........................................................................ 13
B. Simpulan .............................................................................. 22
C. Saran.................................................................................... . 23
Daftar Pustaka
Lampiran
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Potter dan Perry (2005), sehat merupakan sebuah keadaan yang
dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu
sosial, perkembangan dan spiritual yang sehat. Sedangkan sakit adalah suatu
proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi yang ada
akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan penuh
Gastritis terbagi menjadi 2 yaitu gastritis akut dan kronik. Gastritis akut yaitu
kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda gejala yang khas
1
2
pasien tidak mempunyai keluhan. Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu
hati, anoreksia, dan nausea ( Mansjor, 2007). Gerakan lambung terdiri dari
dihambat atau ditingkatkan oleh pengaruh sinyal saraf dan hormonal dari
ketika kontraksi tersebut menjadi sangat kuat dan kontraksi tersebut bersatu
(Ardiansyah,2012).
sendiri menurut WHO mencapai 40,8 persen (Gustin, 2011). Dari hasil data
yang penulis dapatkan pada bulan april menunjukkan terdapat 235 pasien
dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterkaitan aturan dan
bagian dari keluarga. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung
tinggi adat ketimuran yang menekankan bahwa keluarga harus dibentuk atas
3
dasar perkawinan, seperti yang tertulis dalam peraturan pemerintah (PP) No.
dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, tugas keluarga tesebut
kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang
seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu
bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi
memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah
(Suprajitno, 2004).
pada Ny. P dimana didapatkan data Ny. P mengeluh mual, nyeri dirasakan saat
telat makan. Dan saat penulis kaji keluarga Tn. W mengatakan tidak
penyakitnya.
Dari latar belakang itulah, penulis tertarik untuk menulis karya tulis ilmiah
dengan judul “Asuhan Keperawtan Keluarga pada Ny.P dengan Gastritis pada
Karanganyar”.
5
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Karanganyar.
2. Tujuan khusus
keluarga Tn. W
6
C. Manfaat Penulisan
1. Penulis
2. Bagi profesi
optimal.
3. Bagi institusi
a. Masyarakat Gondangrejo
b. Pendidikan
Pengkajian dilakukan pada hari senin, tanggal 22 April 2013, jam 17.00
dirumah keluarga Tn. W. Komposisi keluarga Tn. W terdiri dari tiga anggota
pendidikan terakir SD pekerjaan ibu rumah tangga dan anak laki laki yang
keluarga inti, dimana didalam keluarga Tn. W terdapat ayah, ibu, dan satu
B. Pengkajian
Tn. W termasuk dalam keluarga dengan anak prasekolah (anak 2-6 tahun).
serta pembagian waktu antara individu, pasangan, dan anak dengan cara
makan bersama waktu siang dan sore hari. Sedangkan yang belum terpenuhi
7
8
tahun dengan status kesehatan Tn. W baik tidak ada penyakit keturunan dan
tidak merokok, Ny. P mengatakan mual, nyeri pada abdomen, nyeri seperti
tertusuk tusuk, nyeri hilang timbul saat telat makan, skala nyeri 4. Saat
saat ditanya keluarga belum mengerti tentang penyakit Gastritis dan tampak
bingung saat ditanya, sedangkan An. A saat dikaji status kesehatanya dalam
keadaan baik tidak menderita flu dan batuk, dan pengkajian riwayat keluarga
Jantung serta penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan HIV aids.
nadi 88 kali per menit, respirasi rate 20 kali per menit, berat badan 56
dengan inspeksi tidak ada bekas luka dan jejas, auskultasi bising usus 20 kali
per menit, perkusi tympani, palpasi terdapat nyeri tekan kuadran dua
keluhannya nyeri pada perut, nyeri seperti tertusuk tusuk, skala nyeri 4, nyeri
C. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang muncul pada saat pengkajian keluarga Tn. W yaitu nyeri
mengenal masalah penyakit gastritis. Dengan data subyektif Ny. P nyeri pada
abdomen, nyeri seperti tertusuk tusuk, nyeri hilang timbul saat telat makan,
skala nyeri 4. Data obyektif pada Ny. P didapatkan nyeri di abdomen kuadran
dua, saat ditanya keluarga belum mengerti tentang penyakit gastritis dan
tampak bingung saat ditanya. Skoring dari diagnosa diatas adalah Sifat
dirasakan dan harus segera ditangani skor 2/2x1 didapatkan bobot 1, Total dari
D. Intervensi
selama 3 kali kunjungan rumah nyeri berkurang dari skala 4 menjadi skala 3.
Tujuan khusus yaitu setelah dilakukan 3 kali kunjungan rumah, Tn. W mampu
keluarga yang akan penulis lakukan antara lain pertama kaji nyeri dengan
tepat, yang kedua ajarkan cara relaksasi nafas dalam dengan rasional tenik
nyeri, yang ketiga beri penyuluhan kesehatan tentang gastritis dengan rasional
untuk mengenalkan apa itu gastritis, tanda dan gejala gastritis, dan intervensi
E. Implementasi
Implementasi dilakukan pada hari senin tanggal 22 April 2013 jam 14.00.
nyeri hilang timbul,skala nyeri 4, saat telat makan, dan data obyektif pasien
yang terakhir mengajarkan cara relaksasi nafas dalam dengan respon data
nyeri hilang timbul,skala nyeri 3, saat telat makan, dan data obyektif pasien
memperhatikan.
implementasi dilkukan pada hari rabu tanggal 24 april 2013 jam 17.00
F. Evaluasi
hari Senin, 22 April 2013 jam 14.45, dengan menggunakan metode SOAP
daerah abdomen, nyeri hilang timbul, skala nyeri 4 . Objektif pasien tampak
meringis, ada nyeri tekan pada abdomen kuadran dua. Sehingga masalah nyeri
belum teratasi. Dan tindakan keperawatan dilanjutkan yaitu kaji nyeri, ajarkan
hari Selasa, 23 April 2013 jam 17.35, didapatkan data subjektif Ny. P
tanda dan gejala gastritis . Objektif pasien tampak meringis, tidak ada nyeri
tekan pada abdomen kuadran dua. Sehingga masalah nyeri teratasi. Dan
dalam saat nyeri muncul lagi, anjurkan klien untuk makan tepat waktu dan
Tanggal 24 april 2013 hari rabu jam 17.30 didapatkan data subyektif,
klien untuk relaksasi nafas dalam saat nyeri muncul lagi dan anjurkan klien
A. Pembahasan
1. Pengkajian
penuh di perut (begah), tidak nyaman pada epigastrium, mual, dan muntah.
Dengan tanda dan gejala yaitu yang pertama nyeri pada epigastrium, yang
kedua atau yang terakhir mual dan muntah serta penyebabnya yaitu stres
yang di rasakan Ny. P yaitu terasa begah diperut dan terasa mual dengan
yang ritmis didalam korpus, ketika kontraksi tersebut menjadi sangat kuat
13
14
juga merasa nyeri pada saat lapar. Penulis memfokuskan pada nyeri
menurut Judha (2012), tidak ada cara yang tepat untuk menjelaskan
seberapa berat nyeri seseorang. Tidak ada test yang dapat mengukur
intesitas nyeri, tidak ada alat imaging ataupun alat penunjang dapat
menggambarkan nyeri, dan tidak ada alat yang dapat menentukan lokasi
nyeri dengan tepat, alat bantu yang terbaik untuk mendiagnosa pasien
adalah gambaran tentang tipe, durasi dan lokasi nyeri. Penjelasan nyeri
seperti tajam atau tumpul, hilang timbul atau menetap, dapat memberi
menggambarkan nyeri yang dialami. Beberapa hal yang harus dikaji untuk
nyeri, minta individu untuk membuat tingkatan nyeri pada skala verbal.
Misal : tidak nyeri, sedikit nyeri, nyeri sedang, nyeri berat, hebat atau
sangat nyeri atau membuat skala nyeri yang sebelumnya bersifat kualitatif
bermakna 0 sama dengan tidak nyeri dan 10 sama dengan nyeri saat
berdasarkan lokasi nyeri, durasi nyeri (menit, jam, hari atau bulan),
pengkajian yang penulis lakukan yaitu Ny. P, nyeri pada perut, nyeri
seperti tertusuk tusuk, skala nyeri 4, nyeri hilang timbul saat lelah telat
makan. Berikut keterangan lengkap tentang teori PQRST antara lain yang
daerah yang nyerinya minimal sampai ke arah nyeri yang sangat. Hal ini
akan sulit dilakukan apabila nyeri yang dirasakan bersifat menyebar atau
16
yang paling subyektif yang dirasakan oleh penderita, karena akan diminta
berapa lama menderita, seberapa sering untuk kambuh dan lain lain (
Judha, 2012). Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat
waktu untuk individu, pasangan, dan anak, yang terakhir kegiatan dan
waktu antara individu, pasangan, dan anak dengan cara makan bersama
waktu siang dan sore hari. Sedangkan yang belum terpenuhi adalah
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan
yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak
daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadan kesehatan
18
2. Diagnosa Keperawatan
dari NANDA maupun doengoes sebagai masalah individu yang sakit dan (
Judha (2012) yaitu data subyektif nyeri karena asam lambung meningkat,
nyeri seperti tertusuk tusuk di daerah abdomen skala nyeri 4 dan nyeri
19
dirasakan saat telat makan karena sibuk mengurus anak dan pekerjaan
tanda dan gejala, faktor penyebab. Orang tua perlu mengenal keadan
3. Intervensi
gastritis menurut Ardiansyah adalah yang pertama kaji dan catat keluhan
terapi, yang kedua berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering dengan
yang terakir berikan obat analgetik dan antasida dengan rasional untuk
Berdasarkan teori diatas intervensi penulis sesuai antara lain yang pertama
tanda dan gejala gastritis, dan intervensi yang terakir diskusikan dengan
4. Implementasi
keluarga dan intervensi yang telah ditetapkan yaitu yang pertama kaji
tujuan mengenalkan apa itu gastritis, tanda dan gejala gastritis (Suprajitno,
5. Evaluasi
dengan respon prilaku klien yang tampil (Mura, 2011). Evaluasi disusun
yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa
akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi (
Muhlisin, 2012 ). Dari hasil evaluasi yang penulis lakukan didapatkan data
22
seperti tertusuk tusuk, di daerah perut, nyeri hilang timbul, skala nyeri 2,
gastritis . Objektif pasien tampak ceria, tidak ada nyeri tekan pada
dalam saat nyeri muncul lagi, dan anjurkan klien untuk makan tepat waktu.
B. Simpulan
1. Hasil pengkajian pada keluarga Tn. W khususnya pada Ny. P dengan nyeri
akut pada gastritis adalah nyeri pada perut, nyeri seperti tertusuk tusuk,
skala nyeri 4, nyeri hilang timbul saat lelah ketika mengurus anak dan telat
belum tahu tentang pengertian , tanda dan gejala, faktor penyebab, dan
penatalaksanaan penyakitnya.
agar keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit, yang ketiga
23
ajarkan cara relaksasi nafas dalam dengan rasional banyak oksigen masuk
menentukan intervensi yang tepat serta tehnik relaksasi yang tepat, dan
kepada keluarga.
24 April 2013 jam 13.00 pada keluarga Tn. W khususnya pada Ny. P
C. Saran
kerjasama baik antar tim kesehatan maupun dengan klien sehingga asuhan
Mansjoer, Arif. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3, jilid 1. Jakarta : Media
Aesculapius.
Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Aplikasi dan
Teori dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.