Anda di halaman 1dari 3

B.

Dasar Teori

Titrasi kompleksometri meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks dan pembentukan


molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Syarat terbentuknya kompleks tersebut adalah
tingkat kelarutannya tinggi, contoh kompleks logam dengan EDTA. Secara umum reaksi anara
EDTA dengan ion logam adalah sebagai berikut :

Mn+ + H2Y2 + MY(n-a) + 2H+

EDTA (H2Y) kurang larut dalam air sehingga pada proses titrasi selalu digunakan dalam
dinatriumnya dengan dua mol air hidrat terkandung didalamnya (Na2H2Y.2H2O)

(Tim Kimia Analitik, 2017:24)

Titrasi kompleksometri adalah titrasi yang berdasarkan reaksi pembentukan kompleks,


misalnya penentapan kadar Ca(ion logam) dengan EDTA (garam natrium dari asam
etilanadiaminatetra-asetat).

(Pudjaatmaka dam Meity,2002:863)

Titrasi kompleksometri dilakukan dengan beberapa cara tergantung dari reaksi yang terjadi
antara senyawa uji dengan baku primer atau baku sekunder diantaranya : titrasi lansung; titrasi
kembali; titrasi subtitusi;titrasi tidak lansung dan titrasi alkalimetri.

(Syarif Namdani,2012:27)

EDTA berpotensi sebagai ligan seksidental yang dapat berkoordinasi dengan sebuah ion
logam melalui gugus dua nitrogen dan empat karbonsilnya.diketahui dari spectrum inframerah dan
pengukuran lainnya bahwa memang demikian adanya sebut saja untuk ion kobalt (II), yang
membentuk sebuah kompleks EDTA detahedral yang strukturnya kurang lebih bias digambar
sebagai berikut :
Dalam kasus lainnya EDTA dapat bertindak sebagai ligan kuinkedentat atau kuadridentat
dengan satu atau dua gugus karboksilnya bebas dari interaksi kuat dengan logam. Untuk mudahnya
bentuk asam bebas dari EDTA sering disingkat H4Y. kompleks kobalt yang tergambar diatas
selanjutnya ditulis CoT2- dan kompleks-kompleks lainnya menjadi CuY2-, FeY-, CaY2- dan
seterusnya. Dalam larutan yang cukup bersifat asam, protonisasi sebagian EDTA tanpa perpecahan
total kompleks logam dapat terjadi, mengarah ke spesies seperti CuHY-,namun dalam kondisi yang
umum keempat hidrogen lenyap ketika ligan dikoordinasikan dengan sebuah ion logam. Pada
sebuah nilai PH yang amat tinggi, ion hidroksida dapat mempenetrasi lapisan koordinasi dari
logam dan kompleks. Kompleks seperti Cu(OH)Y3- dapat timbul.

( Day dan Underwood,1998 :198)

Hidrolisis ion logam (metal) dapat bersaing dengan proses titrasi kompleksometri dengan
menaikkan pH, dampak ini semakin memburuk dengan berpindahnya keseimbangan kekanan pada

M2+ + H2O = M(OH)+ + H+

Hidrolisis yang kestensif dapat mengarah kepada pengendapan hidroksida yang lambat
bereaksi dengan EDTA bahkan ketika kondisi kesetimbangan mendukung pembentukan kompleks
metal. Seringkali tetapan hidrolisis untuk ion logam tidak tersedia ditangan kita dan untuk itu
dampak dampak ini tidak dapat dihitung secara akurat. Tetapan produk kelarutan terkadang dapat
dipergunakan untuk memperkirakan dimana pengendapat terjadi, meskipun tetapan tetapan ini
terkadang sangat tidak akurat dalam kasus logam hidroksida.

( Day dan Underwood,1998 :207)

Terkadang pengendapat digunakan sebagai suatu cara untuk masking dalam rangka
meghindari sebuah gangguan khusus sebagai contoh pada pH 10,kalsium dan magnesium di titrasi
bersamaan dengan EDTA, keduanya data dititrasi., namun jika sebuah basa kuat ditambahkan
untuk menaikan pH diatas 12 Mg(OH)2 mengendap dan hanya kalsium yang dititrasi.

( Day dan Underwood,1998 :207)

Struktur dari erochrome black T adalah sebagai berikut :


Kelat logamterbentuk dengan molekul erochrome black T dengan hilangnya ion ion
hydrogen dari fenolat gugus OH dan pembentukan ikatan antara ion logam dan atom atom oksigen
dan juga gugus azo. Bentuk indicator ini bewarna merah. Nilai pKa untuk peruraian dari H 2 ln-
menjadi HIn2- adalah 6,3. Spesies terakhir ini bewarna biru nilai pKa untuk ionisasi dari HIn2-
mejadi bentuk In3- adalah 11,6. Ion ini kan bewarna orange kekuning kuningan. Indicator ini
membentuk komplek-kompleks 1:1 yang stabil bewarna anggur.

Anda mungkin juga menyukai