Revitalisasi posyandu.
Komponen SKPG:
Keluarga
Pelayanan Kesehatan
Peran Keluarga:
Penyuluhan/Konseling Gizi: a. ASI eksklusif dan MP-ASI; b. Gizi seimbang; c. Pola asuh ibu dan anak
Pemanfaatan pekarangan
Konseling,
Suplementasi gizi,
BB Tidak naik (T1), Gizi kurang diberikan PMT Penyuluhan dan Konseling
Berat badan Tidak naik (T2), BGM, Gizi buruk, sakit, dirujuk ke RS atau Puskesmas
Balita yang sembuh dan perlu PMT, perlu dikembalikan ke Pusat Pemulihan Gizi untuk diberikan PMT
Balita yang sembuh, dan tidak perlu PMT, dikembalikan kepada masyarakat
Tujuan Umum:
Menurunnya prevalensi Kurang Energi Protein (KEP) menjadi setinggi-tingginya 15 % dan gizi buruk
menjadi setinggi-tingginya 2,5 % pada tahun 2014.
Tujuan Khusus:
Meningkatnya cakupan deteksi dini gizi buruk melalui penimbangan balita di Posyandu, Puskesmas
dan jaringannya.
Meningkatnya cakupan suplementasi gizi terutama pada kelompok penduduk rawan dan keluarga
miskin.
Meningkatnya jangkauan dan kualitas tata laksana kasus gizi buruk di Rumah Tangga, Puskesmas dan
Rumah Sakit.
Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan keluarga dalam menerapkan Keluarga Sadar Gizi
(KADARZI).
Semua kabupaten/kota secara terus menerus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
gizi buruk, dengan koordinasi lintas instansi/dinas dan organisasi masyarakat.
Menggalang kemitraan antara pemerintahan, dunia usaha dan masyarakat di berbagai tingkat.
Mengembalikan fungsi posyandu dan meningkatkan kembali partisipasi masyarakat dan keluarga
dalam memantau, mengenali dan menanggulangi secara dini gangguan pertumbuhan pada balita
utamanya baduta.
Menanggulangi secara langsung masalah gizi yang terjadi pada kelompok rawan termasuk keadaan
darurat melalui suplementasi zat gizi mikro, MP-ASI, makanan tambahan dan diet khusus.
Mewujudkan keluarga sadar gizi melalui advokasi, sosialisasi dan KIE gizi seimbang.
Mengoptimalkan surveilans berbasis masyarakat melalui SKDN, Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian
Luar Biasa (SKD-KLB) Gizi Buruk, dan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG), untuk
meningkatkan manajemen program perbaikan gizi.
Menggalang kerjasama lintas sektor dan kemitraan dengan masyarakat beserta swasta/dunia usaha
dalam memobilisasi sumberdaya untuk penyediaan pangan di tingkat rumah tangga, peningkatan
daya beli keluarga, dan perbaikan pola asuhan gizi keluarga.