Anda di halaman 1dari 6

Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology JEEST

Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11 http://jeest.ub.ac.id

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA


PRODUKSI JILBAB
Samaher1, Wayan Firdaus Mahmudy2
Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
E-mail: 1samaherbaawad@gmail.com, 2wayanfm@ub.ac.id

maksimalisasi keuntungan pada toko kue


ABSTRACT
dengan metode simpleks dan penelitian lainnya
A maximum profit is the main goal of each adalah oleh Panharesi dan Mahmudy (2015)
production processes in industry. However, the yang membahas optimasi distribusi barang
profit is limited by the availability of menggunakan algoritma genetika. Produksi
production material and investment fund. The jilbab membutuhkan sumber daya manusia dan
producer should determine the volume of each beberapa bahan, misalnya kain, renda, benang,
product types (hijab) to get a maximum profit dan lain-lain. Dari beberapa bahan tersebut
while considering various production diproses dengan model dan kombinasi bahan
constraints. This study proposes genetic yang berbeda menghasilkan beberapa jilbab
algorithm to obtain an appropriate production dengan kisaran harga yang berbeda pula.
volume. Computational experiments are Optimasi diperlukan untuk memaksimalkan
conducted to get the best parameters for the laba dengan modal yang terbatas.
genetic algorithm. By using the best Proses perhitungan optimasi laba secara
parameters, the proposed algorithm results the manual dirasa tidak mampu untuk memberi
combination of product types that should be hasil yang akurat dalam waktu yang cepat.
produced with maximum profit and lowest Oleh karena itu dibutuhkan algoritma yang
constraints violation. tepat untuk memperoleh hasil optimasi laba
maksimum yang akurat dan efisien. Pada
Keywords: genetic algorithm, production, penelitian ini akan membahas mengenai proses
profit optimization, hijab industry optimasi laba maksimum menggunakan
1. PENDAHULUAN algoritma genetika. Algoritma genetika
memiliki kemampuan dalam menyelesaikan
Pada perusahaan manufactur, optimasi berbagai masalah kompleks (Mahmudy, 2013).
laba menjadi tujuan utama dari tiap proses Diharapkan algoritma genetika ini mampu
produksi. Untuk pencapaiannya sendiri, menyelesaikan masalah optimasi laba pada
dibutuhkan perhitungan dan analisis yang tepat proses produksi jilbab dan memberikan
agar mendukung tercapainya laba maksimum. kualitas solusi yang lebih tinggi dibandingkan
Subramanyam dan Wild dalam Fitriyani penelitian sebelumnya.
(2014) menyatakan bahwa laba (income) atau
earnings atau profit adalah rangkuman hasil 2. METODE PENELITIAN
bersih kegiatan operasi usaha dalam kurun Langkah-langkah yang digunakan dalam
waktu tertentu yang dinyatakan dalam istilah pembuatan sistem optimasi laba pada produksi
finansial. Laba yang dihasilkan perusahaan jilbab home industry menggunakan algoritma
merupakan salah satu ukuran kinerja genetika bisa diuraikan sebagai berikut:
perusahaan yang sering digunakan sebagai - Melakukan studi literatur mengenai
dasar pengambilan keputusan, yang dihitung algoritma genetika dalam permasalahan
dengan mengakui pendapatan dan mengaitkan optimasi laba.
biaya dengan pendapatan yang diakui.
- Menganalisis dan merancang sistem.
Beberapa penelitian sebelumnya telah
- Membuat sistem berdasarkan analisa dan
membahas mengenai permasalahan optimasi
perancangan yang dilakukan.
laba, antara lain penelitian oleh Fardiana
(2012) yang membahas mengenai - Melakukan uji coba terhadap sistem.

6 P-ISSN:2356-3109 E-ISSN 2356-3117


Samaher & Mahmudy, Penerapan Algoritma Genetika …

- Melakukan evaluasi hasil yang diperoleh Tabel 1. Laba Penjualan Jilbab Home Industry
dari uji coba tersebut dengan cara dalam Rupiah
membandingkan generasi tiap populasi. Laba Eceran Laba Grosir Laba
(LA) (LB) Distributor
(LC)
3. FORMULASI PERMASALAHAN x1 15960 9960 7960
x2 3876 1376 376
Kasus yang akan dibahas dalam penelitian
ini adalah masalah optimasi laba pada produksi x3 6195 2195 695
jilbab home industry menggunakan algoritma x4 12350 7350 5850
genetika. Peneliti mengambil sampel data yang x5 13130 8130 5630
bersumber dari home industry jilbab melalui x6 12750 7750 5250
wawancara kepada narasumber yaitu pemilik
x7 14950 8950 6950
home industry. Data berupa beberapa model
jilbab beserta dengan bahannya, persediaan x8 7195 2195 695
yang dimiliki perusahaan dan laba yang biasa x9 13050 8550 6050
diperoleh dari produksi masing-masing jilbab. x10 14050 9550 8050
Rincian data adalah sebagai berikut:
1. Sepuluh model jilbab best selling dalam Jika banyaknya jilbab yang akan
perusahaan diproduksi dilambangkan dengan x1-x10, maka
2. Bahan pembuatan jilbab, antara lain kain, fungsi tujuan dapat dinyatakan sebagai:
benang, dan busa. Maksimumkan
3. Biaya penjahitan masing-masing jilbab.
𝑓(𝑥1 , … , 𝑥10 ) = 73,52%((𝐿𝐴 𝑥1 ∗ 𝑥1 ) + ⋯ +
4. Persediaan kain, benang, dan busa dalam
perusahaan selama satu minggu. (𝐿𝐴𝑥10 ∗ 𝑥10 )) + 18,72%((𝐿𝐵𝑥1 ∗ 𝑥1 ) +
5. Modal biaya penjahitan jilbab selama satu ⋯ + (𝐿𝐵𝑥10 ∗ 𝑥10 )) + 7,76%((𝐿𝐶𝑥1 ∗
minggu.
6. Laba masing-masing penjualan jilbab 𝑥1 ) + ⋯ + (𝐿𝐶𝑥10 ∗ 𝑥10 ))............... .....(1)
secara grosir, eceran, dan distributor. Kebutuhan bahan baku dan biaya jahit
Dari data tersebut akan disusun model untuk tiap jenis jilbab dijelaskan pada Tabel 2.
matematisnya lalu dihitung dengan algoritma Tabel 2. Kebutuhan Bahan Baku dan Biaya Jahit
genetika untuk menentukan bagaimana dalam Produksi Jilbab
kombinasi penjualan jilbab yang paling Ongkos
optimum untuk mendapatkan laba maksimum. Kain Benang
Busa Jahit
(kg) (roll)
Dalam kasus ini persediaan bahan baku (Rp)
pembuatan jilbab (kain, benang, busa) selama x1 0,4 0,2 1 7000
satu minggu berturut-turut adalah 156,25 kg, x2 0,111 0,091 1 3000
125 roll, dan 550 buah, serta modal biaya jahit 0,167 0,125 1 4000
x3
sebesar Rp 3.000.000,-. Dalam perhitungan
x4 0,2 0,125 0 4500
untuk penelitian ini, penggunaan kain tidak
mempertimbangkan warna sehingga hanya x5 0,25 0,1 0 3000
terdapat satu variabel untuk kain. Keuntungan x6 0,25 0,167 1 5000
penjualan penjualan jilbab seperti yang x7 0,27 0,167 1 4500
dijelaskan dalam Tabel 1 dengan persentase x8 0,167 0,125 1 5000
penjualan eceran, grosir, dan distributor
x9 0,2 0,125 1 5000
masing-masing 73,52%, 18,72%, dan 7,76%.
Persentase penjualan dihitung secara manual x10 0,2 0,125 1 4000
berdasarkan data total transaksi penjualan yang
telah dilakukan selama beberapa bulan. Jika dalam produksi jilbab terjadi
kekurangan bahan produksi maka akan
menjadi kendala dalam proses produksi.
Jumlah jilbab yang akan diproduksi dikalikan

P-ISSN:2356-3109 E-ISSN 2356-3117 7


Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology (JEEST)
Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11

dengan banyaknya kebutuhan bahan per model Berdasarkan fungsi tujuan dan kendala
tidak boleh melebihi persediaan selama satu yang telah dibuat kemudian ditentukan rumus
minggu. Terdapat empat jenis kendala perhitungan fitness. Penentuan rumus
berdasarkan bahan baku yang dibutuhkan, perhitungan fitness harus dilakukan secara
yaitu kendala kain, benang, busa, dan biaya tepat agar solusi optimum dapat ditemukan
jahit. Kendala ketersediaan bahan baku secara efisien pada optimasi fungsi berkendala.
dinyatakan sebagai berikut: Beberapa aturan diadopsi dari (Mahmudy dan
kendala 1: 0,4𝑥1 + 0,111𝑥2 + 0,167𝑥3 + Rahman, 2011) untuk penentuan individu yang
lebih baik dapat dinyatakan sebagai berikut:
0,2𝑥4 + 0,25𝑥5 + 0,25𝑥6 + - Jika tidak ada pelanggaran kendala maka
0,27𝑥7 + 0,167𝑥8 + 0,2𝑥9 + sebuah individu dikatakan lebih baik dari
individu yang lain apabila nilai fungsi
0,2𝑥10 ≤ 156,25 tujuannya lebih besar (berlaku untuk
kendala 2: 0,2𝑥1 + 0,091𝑥2 + 0,125𝑥3 + kasus maksimasi).
- Jika terjadi pelanggaran terhadap minimal
0,125𝑥4 + 0,1𝑥5 + 0,167𝑥6 +
satu kendala oleh individu-individu maka
0,167𝑥7 + 0,125𝑥8 + 0,125𝑥9 + dipilih pelanggaran kendala dengan total
yang lebih kecil. Hal ini untuk menjamin
0,125𝑥10 ≤ 125
sebanyak mungkin solusi yang dipilih
kendala 3: 1𝑥1 + 1𝑥2 + 1𝑥3 + 0𝑥4 + 0𝑥5 + memenuhi kendala.
1𝑥6 + 1𝑥7 + 1𝑥8 + 1𝑥9 + Berdasarkan kedua aturan tersebut dapat
disusun fungsi fitness sebagai berikut:
1𝑥10 ≤ 550 𝑓𝑖𝑡𝑛𝑒𝑠𝑠(𝑥1 , … , 𝑥10 ) = 𝑓(𝑥1 , … , 𝑥10 ) −
kendala 4: 7000𝑥1 + 3000𝑥2 + 4000𝑥3 + 10000 (𝑐1 + 𝑐2 + 𝑐3 + 𝑐4 ).....(3.6)
4500𝑥4 + 3000𝑥5 + 5000𝑥6 + 0, jika 0,4𝑥1 + ⋯ + 0,2𝑥10 ≤ 156,25
𝑐1 = {
(0,4𝑥1 + ⋯ + 0,2𝑥10 ) − 156,25 , selainnya
4500𝑥7 + 5000𝑥8 + 5000𝑥9 +
0, jika 0,2𝑥1 + ⋯ + 0,125𝑥10 ≤ 125
4000𝑥10 ≤ 3000000...... 𝑐2 = {
(0,2𝑥1 + ⋯ + 0,125𝑥10 ) − 125 , selainnya
0, jika 1𝑥1 + ⋯ + 1𝑥10 ≤ 550
𝑐3 = {
4. SIKLUS ALGORITMA GENETIKA (1𝑥1 + ⋯ + 1𝑥10 ) − 550 , selainnya
𝑐4
4.1. Representasi Kromosom
0, jika 7000𝑥1 + ⋯ + 4000𝑥10 ≤ 3000000
Pada proses perhitungan optimasi laba ini ={
(7000𝑥1 + ⋯ + 4000𝑥10 ) − 3000000, selainnya
kromosom akan dikodekan dalam string
kromosom bilangan real. Kromosom memiliki Fungsi tujuan (𝑓(𝑥1 , … , 𝑥10 )) digunakan
panjang string sepuluh, sesuai dengan untuk menghitung laba dari masing-masing
banyaknya model jilbab yang digunakan jilbab yang akan diproduksi yang kemudian
sebagai variabel keputusan. Isi kromosom dikalikan dengan persentase masing-masing
mempunyai rentang 0 hingga 140. Rentang laba (laba eceran, grosir, dan distributor).
nilai kromosom ditentukan sedemikian rupa Sedangkan 𝑐1 + 𝑐2 + 𝑐3 + 𝑐4 merupakan hasil
supaya mendapatkan range yang tidak penjumlahan penalti karena terjadinya
melebihi maupun kurang dari batas pelanggaran kendala. Hasil penjumlahan
kemampuan produksi. kendala akan dikalikan dengan pengali sebesar
Angka dalam kromosom merupakan 10000. Pengali berupa bilangan yang cukup
jumlah banyaknya jilbab yang akan diproduksi besar digunakan untuk menghasilkan solusi
dalam bentuk bilangan pecahan (real). Karena yang tidak memiliki penalti
permasalahan ini membutuhkan solusi dalam 4.2. Reproduksi
bentuk bilangan bulat maka dalam perhitungan
fitness nilai kromosom dibulatkan terlebih Pada proses reproduksi digunakan proses
dahulu. crossover dan mutasi untuk menghasilkan

8 P-ISSN:2356-3109 E-ISSN 2356-3117


Samaher & Mahmudy, Penerapan Algoritma Genetika …

keturunan (offspring) dari induk yang telah optimum untuk menyelesaikan masalah pada
dibangkitkan sebelumnya. Jika crossover rate penelitian. Grafik uji coba populasi ini dapat
yang digunakan sebesar 0,4, maka nantinya dilihat pada Gambar 1.
akan didapatkan 0,4 x 5= 2 anak dari proses
crossover. Sedangkan mutation rate jika 8200000
ditentukan sebesar 0,6, akan menghasilkan 3 8000000
anak dari proses mutasi, sehingga total 7800000

Fitness
keturunan yang dihasilkan sebanyak 5 7600000
offsprings.
7400000
Metode crossover yang digunakan adalah
7200000
metode one-cut-point crossover. Pada metode

100
120
140
160
180
200
20
40
60
80
ini yang pertama dilakukan adalah memilih
dua induk yang akan di-crossover lalu Populasi
menetukan cut point. Satu kali proses Gambar 1. Grafik Hasil Uji Coba Ukuran Populasi
crossover menghasilkan satu anak. Anak hasil
crossover akan memiliki kromosom dari induk Dari grafik Gambar 1 dapat dilihat bahwa
pertama sepanjang cut point, dan mendapatkan ukuran populasi berpengaruh terhadap hasil
kromosom sisanya dari induk kedua. Cut point algoritma genetika yang terlihat pada nilai rata-
yang digunakan dalam penelitian sepanjang 5 rata fitness-nya. Nilai fitness terendah terdapat
gen dan bernilai konstan atau tetap. pada populasi 20 dan ukuran populasi yang
Untuk metode mutasi digunakan random optimal sebesar 200 dengan nilai rata-rata
mutation (Mahmudy, 2013). Metode ini fitness 8075079 karena setelah jumlah populasi
bekerja dengan menaikkan dan menurunkan 200 sulit didapatkan nilai fitness yang lebih
nilai gen sebesar 10% dari nilai asal. baik. Pola konvergensi seperti ini juga
didapatkan oleh Mahmudy, Marian, dan Luong
4.3. Seleksi (2013a) yang menerapkan algoritma genetika
Seleksi menggunakan elitism selection pada penjadwalan produksi.
melibatkan individu dalam offspring dan 5.2. Uji Coba Kombinasi Crossover Rate
individu induk dalam populasi. Metode ini dan Mutation Rate
memilih fitness individu terbaik dari kumpulan
individu di populasi (parent) dan offspring Ukuran populasi yang gunakan adalah
(Mahmudy, 2013). yang menghasilkan nilai fitness terbaik pada
uji coba ukuran populasi yaitu 200. Banyak
5. PENGUJIAN DAN ANALISIS generasi yang digunakan sebesar 100. Nilai cr
Pengujian dilakukan untuk mendapatkan dan mr yang digunakan dalam pengujian
parameter algoritma genetika terbaik agar berkisar antara 0 sampai dengan 1. Setiap
dapat menghasilkan nilai fitness yang paling generasi dilakukan percobaan sebanyak 10 kali
mendekati optimum. Terdapat 3 jenis dan dihitung rata-rata nilai fitness-nya. Dari uji
pengujian yang akan dilakukan antara lain coba tersebut akan didapatkan nilai cr dan mr
pengujian ukuran populasi, pengujian yang paling optimal untuk menyelesaikan
kombinasi cr dan mr, serta pengujian ukuran masalah. . Grafik hasil uji coba kombinasi cr
generasi, masing-masing pengujian tersebut dan mr dapat dilihat pada Gambar 2.
akan dihitung nilai rata-rata fitness.
5.1. Uji Coba Ukuran Populasi
Jumlah generasi yang dipakai adalah 100
dengan ukuran populasi kelipatan 20 dari 20
hingga 200 populasi. Nilai cr dan mr yang
digunakan masing-masing sebesar 0,5. Setiap
generasi dilakukan 10 kali percobaan dan
dihitung rata-rata nilai fitness-nya. Dari hasil
uji coba akan diperoleh berapa ukuran populasi Gambar 2. Grafik Hasil Uji Coba cr dan mr

P-ISSN:2356-3109 E-ISSN 2356-3117 9


Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology (JEEST)
Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11

Pada Gambar 2 dapat dilihat rata-rata kombinasi cr dan mr masing-masing 0,4 dan
fitness terbaik adalah 8069995 pada kombinasi 0,6, dan besar generasi 450.
cr 0,4 dan mr 0,6. Dari satu kali hasil pengujian didapatkan
5.3. Hasil dan Analisa Uji Coba Banyaknya nilai fitness sebesar 8050613. Laba yang
Generasi didapatkan ditunjukkan pada fungsi tujuan
keseluruhan, yaitu sebesar Rp 8.050.613,00.
Parameter yang akan digunakan antara Fitness dan fungsi tujuan dapat bernilai sama
lain jumlah populasi terbaik sebesar 200 yang apabila keseluruhan kendala bernilai 0. Solusi
didapatkan dari hasil uji coba populasi. Nilai cr terbaik dihasilkan apabila nilai penalti
dan mr yang digunakan masing-masing 0,4 dan keseluruhan bernilai 0, yang berarti tidak ada
0,6 yang merupakan hasil terbaik dari uji coba kekurangan bahan baku selama proses
kombinasi cr dan mr. Banyak generasi yang produksi.
akan diuji adalah kelipatan 50 mulai dari 50
sampai 550 generasi. Setiap generasi dilakukan 6. KESIMPULAN
pengujian sebanyak 10 kali percobaan dan Representasi kromosom real coded
dihitung rata-rata nilai fitness-nya. Dari uji dengan proses reproduksi one-cut-point
coba tersebut akan diperoleh berapa besar crossover, metode mutasi reciprocal exchange
generasi yang optimal untuk pemecahan mutation dan random mutation yang
masalah. Grafik hasil percobaan disajikan pada digunakan dalam penelitian ini mampu
Gambar 3. menyelesaikan permasalahan optimasi laba
dalam produksi jilbab home industry.
Algoritma genetika mampu menentukan
kombinasi jilbab yang akan diproduksi sesuai
dengan modal dan persediaan yang mampu
menghasilkan laba maksimum.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa nilai parameter
algoritma genetika (ukuran populasi, generasi
maksimum, crossover rate, dan mutation rate)
memiliki pengaruh terhadap hasil optimasi.
Nilai parameter yang kecil menyebabkan area
pencarian algoritma genetika semakin sempit.
Tetapi, ukuran parameter yang terlalu besar
Gambar 3. Grafik Hasil Uji Generasi menyebabkan waktu komputasi semakin lama
dan tidak selalu menghasilkan solusi yang
lebih baik.
Dari grafik Gambar 3 dapat dilihat bahwa
banyaknya generasi yang menghasilkan fitness
terbaik adalah 450. Nilai fitness terendah DAFTAR PUSTAKA
terdapat pada generasi 50. Dari hasil ini dapat
disimpulkan bahwa jumlah generasi yang FARDIANA, ELVIA. 2012. Maksimalisasi
paling optimal adalah dengan jumlah generasi Keuntungan pada Toko Kue Martabak
450, karena setelah generasi 450 sulit Doni dengan Metode Simpleks. UG
didapatkan nilai fitness yang lebih baik. Pola Jurnal, vol. 6 no. 09.
seperti ini juga didapatkan oleh Mahmudy, FITRIYANI. 2014. Pengaruh Manajemen
Marian, dan Luong (2013b) yang menerapkan Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas
algoritma genetika pada perencanaan produksi. (Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).
5.4. Hasil Terbaik Bandung: Universitas Widyatama.
Hasil terbaik berdasarkan pengujian yang MAHMUDY, W. F. 2013. Algoritma Evolusi.
dilakukan adalah nilai fitness dari kombinasi Program Teknologi Informasi dan Ilmu
algoritma dengan ukuran populasi 200, Komputer. Universitas Brawijaya,
Malang.

10 P-ISSN:2356-3109 E-ISSN 2356-3117


Samaher & Mahmudy, Penerapan Algoritma Genetika …

MAHMUDY, WF & RAHMAN, MA. 2011. algorithms for multi-period part type
Optimasi Fungsi Multi-Obyektif selection and machine loading problems
Berkendala Menggunakan Algoritma in flexible manufacturing system. IEEE
Genetika Adaptif dengan Pengkodean International Conference on
Real. Kursor, vol. 6, no. 1, pp. 19-26. Computational Intelligence and
MAHMUDY, W. F., MARIAN, R. M. & Cybernetics, 3-4 December, Yogyakarta,
LUONG, L. H. S. 2013 a. Real coded Indonesia. pp. 126-130.
genetic algorithms for solving flexible PANHARESI, Y. G. & MAHMUDY, W. F.
job-shop scheduling problem – Part II: 2015. Optimasi distribusi barang dengan
optimization. Advanced Materials algoritma genetika. DORO: Repository
Research, no. 701, pp. 364-369. Jurnal Mahasiswa PTIIK Universitas
MAHMUDY, W. F., MARIAN, R. M. & Brawijaya, no. 5.
LUONG, L. H. S. 2013 b. Hybrid genetic

P-ISSN:2356-3109 E-ISSN 2356-3117 11

Anda mungkin juga menyukai