Anda di halaman 1dari 11

SEMINAR

STUDI LINGKUNGAN PENGENDAPAN


FORMASI SENTOLO, DAERAH KALIBAWANG,
DESA BANJARHARJO, KECAMATAN KALIBAWANG,
KABUPATEN KULON PROGO, PROVINSI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh
Gures Al Bahar
121.10.1060

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2017
ii
PRAKATA

Segala puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan naskah ini dengan baik dan lancar, yang berjudul “Studi
Lingkungan Pengendapan, Formasi Sentolo, Daerah Kalibawang, Desa Banjarharjo,
Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta”.
Adapun metode penyusunan naskah seminar ini didasarkan atas kajian
pustaka dan studi lapangan serta olah data hasil pengamatan lapangan. naskah ini
secara garis besar berisi tentang bagaimana hubungan lingkungan pengendapan
dengan ekologi yang kemudian disajikan dalam tabel dan gambar.
Pada kesempatan ini penyusun juga mengucapkan kepada pihak-pihak yang
telah membantu terlaksananya penyusunan naskah seminar ini, terutama kepada
rekan-rekan seperjuangan beserta Ibu Dina Tania, S.T., M.T selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan banyak masukan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan naskah ini masih jauh dari
sempurna, maka dengan segala kekurangan yang ada, penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran yang positif, terutama dari dosen pembimbing agar dapat digunakan
sebagai pengalaman berharga di masa yang akan datang guna perbaikan dalam
penyusunan naskah ini.
Semoga naskah seminar ini dapat diterima dan bermanfaat untuk memberikan
kontribusi kepada mahasiswa Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral,
Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Akhir kata penyusun
mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 2 Mei 2017

Penyusun

iii
INTISARI
Maksud dari penyusunan naskah Seminar yang berjudul “Studi Lingkungan
Pengendapan, Formasi Sentolo, Daerah Kalibawang, Desa Banjarharjo, Kecamatan
Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta” ini
adalah menentukan lingkungan pengendapan dengan metode Ratio Planktonik dan
Benthonik (Grimsdale dan Markhoven, 1955) dan hubungan terhadap ekologi pada
kisaran waktu. Pengambilan sampel batuan dengan metode spot sampling pada satu
titik pada koordinat BT 1100 15’ 10”dan LS 070 41’ 55”.
Analisa lingkungan pengendapan metode Ratio Planktonik dan Benthonik,
untuk batupasir bagian top lapisan keempat ini berada pada zona bathyal bawah
dengan kedalaman 500 – 2000 meter di bawah permukaan laut dan berumur Miocene
Middle (N. 12 – N. 15 lower), sedangkan batupasir bagian middle lapisan kesembilan
ini berada pada zona bathyal bawah dengan kedalaman 500 – 2000 meter di bawah
permukaan laut dan berumur Miocene Middle (N. 9 – N. 13) dan batupasir bagian
bottom lapisan keempat belas ini berada pada zona bathyal bawah dengan kedalaman
500 – 2000 meter di bawah permukaan laut dan berumur Miocene Middle (N. 9 – N.
13).
Sedangkan hasil pengambilan dan pengolahan data ekologi dengan
mencocokkan klasifikasi G. Bignot (1982) didapat faktor salinitas pada batupasir
bagian top lapisan keempat ini memiliki lingkungan air laut normal (seawater) – air
laut sangat asin (hyperhalin), asosiasi iklim sedang sampai dengan tropik dengan
temperatur 10° C sampai dengan 30° C, sedangkan salinitas pada batupasir bagian
middle lapisan kesembilan ini memiliki lingkungan air laut normal (seawater) – air
laut sangat asin (hyperhalin), asosiasi iklim sedang sampai dengan tropik dengan
temperatur 10° C sampai dengan 30° C dan salinitas pada batupasir bagian bottom
lapisan keempat belas ini memiliki lingkungan air laut normal (seawater) – air laut
sangat asin (hyperhalin), asosiasi iklim sedang sampai dengan tropik dengan
temperatur 10° C sampai dengan 30° C. Faktor kekeruhan air laut pada litologi
batupasir lapisan keempat (top), sembilan (middle) dan empat belas (bottom)
memiliki jumlah melimpah dengan diversitas yang beragam terdiri dari 33 genus, 59
spesies dan 1.535 specimen fosil planktonik serta 28 genus, 33 spesies dan 58
specimen fosil benthonik. Berdasarkan hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
lingkungan sedimentasinya berada pada air yang jernih, menghasilkan struktur
sedimen masif. Faktor gelombang dan arus, massa air laut mengalami pergerakan
atau perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, yang disebut sebagai arus air laut.
Secara alamiah arus air laut juga mempengaruhi kehidupan mikroorganisme yang
hidup di dalamnya. Pengaruh tersebut meliputi perubahan suhu air, jumlah makanan
dan oksigen terlarut. Faktor kedalaman didominasi oleh cangkang berkomposisi
hyaline dengan jumlah 1.535 individu dan aglutine dengan jumlah 58 individu,
berada pada kedalaman (500 - 2000) meter.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN..............................................................................iii
PRAKATA............................................................................................................iv
INTISARI.............................................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Maksud dan Tujuan Seminar.................................................................1
1.3. Batasan Masalah...................................................................................2
1.4. Tinjauan Pustaka...................................................................................2
I.4.1. Mikropaleontologi............................................................................2
I.4.2. Lingkungan Pengendapan................................................................4
I.4.3. Ekologi.............................................................................................6
I.4.4. Umur Relatif.....................................................................................11

BAB 2 METODE PENGUMPULAN DATA.....................................................16


2.1. Teknik Pengumpulan Data....................................................................16
2.1.1. Data Primer......................................................................................17
2.1.2. Data Sekunder..................................................................................24
2.2. Teknik Pengolahan Data.......................................................................33
2.2.1. Tahapan Preparasi............................................................................34
2.2.2. Tahapan Determinasi.......................................................................36

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................37


3.1. Hasil Pengumpulan Data.......................................................................37
3.1.1. Data Profil Singkapan......................................................................38
3.1.2. Data Fosil Mikro Foraminifera........................................................47
3.2. Pembahasan...........................................................................................51
3.2.1. Lingkungan Pengendapan...............................................................51
3.2.2. Penentuan Ekologi...........................................................................56
3.2.3. Umur Relatif....................................................................................65

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................71


4.1. Kesimpulan...........................................................................................71
4.2. Saran......................................................................................................73

v
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN :
1. Determinasi Fosil Planktonik dan Benthonik
2. Umur Relatif Batuan Bagian Top, Middle dan Bottom
3. Kolom Stratigrafi Lokasi Penelitian

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Morfologi Foraminifera 3


Gambar 1.2 Zonasi Air Laut 9
Gambar 1.3 Kedalaman dan CCD 10
Gambar 1.4 Kelompok Foraminifera Recent Terhadap Fungsi Kedalaman 10

Gambar 1.5 Skala Waktu Geologi 13

Gambar 1.6 Tentative Correlation with European Time Scale 15

Gambar 2.1 Diagram Alir Penelitian 16


Gambar 2.2 Lokasi Penelitian 17
Gambar 2.3 Diagram Alir Teknik Pengolahan Data 33
Gambar 2.4 Tahapan Preparasi 35
Gambar 3.1 Singkapan Lokasi Penelitian 37
Gambar 3.2 Singkapan Bagian Top 38
Gambar 3.3 Singkapan Bagian Middle 41
Gambar 3.4 Singkapan Bagian Bottom 44
Gambar 3.5 Ratio Planktonik dan Benthonik 51
Gambar 3.6 Perhitungan Ratio Planktonik dan Benthonik Litologi Batupasir
Lapisan Keempat 52
Gambar 3.7 Perhitungan Ratio Planktonik dan Benthonik Litologi Batupasir
Lapisan Kesembilan 53
Gambar 3.8 Perhitungan Ratio Planktonik dan Benthonik Litologi Batupasir
Lapisan Keempat belas 54
Gambar 3.9 Klasifikasi Lingkungan Laut Lokasi Penelitian 55
Gambar 3.10 Kelompok Fosil Foraminifera Terhadap Fungsi Kedalaman 65

vii
Gambar 3.11 Kolom Stratigrafi Lokasi Penelitian 70

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kedalaman Dari Grimsdale dan Markhoven (1950) 6

Tabel 1.2 Hubungan Antara Kadar Garam dan Jenis Mikrofauna 7

Tabel 1.3 Hubungan Antara Suhu Air Laut dan Jenis Mikrofauna 9
Tabel 1.4 Penarikan Umur Relatif Batuan 15
Tabel 2.1 Skala Ayakan Menurut ASTM 22
Tabel 2.2 Determinasi Fosil Foraminifera Planktonik 23
Tabel 2.3 Determinasi Fosil Foraminifera Benthonik 24
Tabel 2.4 Berat Sampel Top 34
Tabel 2.5 Berat Sampel Middle 34
Tabel 2.6 Berat Sampel Bottom 34
Tabel 3.1 Data Deskripsi Litologi Bagian Top 39
Tabel 3.2 Data Deskripsi Litologi Bagian Top Lapisan Keempat 40
Tabel 3.3 Data Deskripsi Litologi Bagian Middle 42
Tabel 3.4 Data Deskripsi Litologi Bagian Middle Lapisan Kesembilan 43
Tabel 3.5 Data Deskripsi Litologi Bagian Bottom 45
Tabel 3.6 Data Deskripsi Litologi Bagian Bottom Lapisan Keempat belas 46
Tabel 3.7 Fosil Foraminifera Planktonik Mesh 40 Litologi Batupasir Lapisan
Keempat 47
Tabel 3.8 Fosil Foraminifera Benthonik Mesh 40 Litologi Batupasir Lapisan
Keempat 47
Tabel 3.9 Fosil Foraminifera Planktonik Mesh 60 Litologi Batupasir Lapisan
Keempat 48
Tabel 3.10 Fosil Foraminifera Benthonik Mesh 60 Litologi Batupasir Lapisan
Keempat 48

ix
Tabel 3.11 Fosil Foraminifera Planktonik Mesh 40 Litologi Batupasir Lapisan
Kesembilan 48
Tabel 3.12 Fosil Foraminifera Benthonik Mesh 40 Litologi Batupasir Lapisan
Kesembilan 49
Tabel 3.13 Fosil Foraminifera Planktonik Mesh 60 Litologi Batupasir Lapisan
Kesembilan 49
Tabel 3.14 Fosil Foraminifera Benthonik Mesh 60 Litologi Batupasir Lapisan
Kesembilan 49
Tabel 3.15 Fosil Foraminifera Planktonik Mesh 40 Litologi Batupasir Lapisan
Keempat belas 50
Tabel 3.16 Fosil Foraminifera Benthonik Mesh 40 Litologi Batupasir Lapisan
Keempat belas 50
Tabel 3.17 Fosil Foraminifera Planktonik Mesh 60 Litologi Batupasir Lapisan
Keempat belas 50
Tabel 3.18 Fosil Foraminifera Benthonik Mesh 60 Litologi Batupasir Lapisan
Keempat belas 50
Tabel 3.19 Kedalaman dan Lingkungan Pengendapan 52
Tabel 3.20 Hasil Lingkungan Pengendapan Menurut Grimsdale dan
Markhoven 1955 55

Tabel 3.21 Salinitas Batupasir Lapisan Keempat 56

Tabel 3.22 Salinitas Batupasir Lapisan Kesembilan 57


Tabel 3.23 Salinitas Batupasir Lapisan Keempat belas 58

Tabel 3.24 Suhu Air Laut Batupasir Lapisan Keempat 59

Tabel 3.25 Suhu Air Laut Batupasir Lapisan Kesembilan 59


Tabel 3.26 Suhu Air Laut Batupasir Lapisan Keempat belas 60
Tabel 3.27 Komposisi Cangkang Fosil Foraminifera Batupasir Bagian
Top Lapisan Keempat 62
Tabel 3.28 Komposisi Cangkang Fosil Foraminifera Batupasir Bagian

x
Middle Lapisan Kesembilan 63
Tabel 3.29 Komposisi Cangkang Fosil Foraminifera Batupasir Bagian
Bottom Lapisan Keempat belas 64

Tabel 3.30 Umur Relatif Bagian Top Lapisan Keempat 65

Tabel 3.31 Umur Relatif Bagian Middle Lapisan Kesembilan 66

Tabel 3.32 Umur Relatif Bagian Bottom Lapisan Keempat belas 67

Tabel 3.33 Kesimpulan Lingkungan Pengendapan, Ekologi dan Umur Relatif 68

xi

Anda mungkin juga menyukai