Jtptunimus GDL Eniandriya 6027 2 Babii PDF
Jtptunimus GDL Eniandriya 6027 2 Babii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Nyeri Persalinan
Nyeri
1.1. Definisi nyeri
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik
ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang
pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007). Menurut International
Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman
perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
kerusakan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi
terjadinya kerusakan. Sedangkan menurut (Smeltzer & Bare, 2001),
nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan
potensial, disamping itu nyeri adalah apapun yang menyakitkan tubuh
yang dikatakan individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun
individu mengatakannya potensial. Kozier (2004), menambahkan
nyeri adalah sensasi yang tidak menyenangkan dan sangat individual
yang tidak dapat di ungkapkan kepada orang lain.
Menurut Torrance & Serginson (1997), ada tiga jenis sel saraf
dalam proses penghantaran nyeri yaitu sel syaraf aferen atau neuron
sensori, serabut konektor atau interneuron dan sel saraf eferen atau
neuron motorik. Sel-sel syaraf ini mempunyai reseptor pada ujungnya
yang menyebabkan impuls nyeri dihantarkan ke sum-sum tulang
belakang dan otak. Reseptor-reseptor ini sangat khusus dan memulai
impuls yang merespon perubahan fisik dan kimia tubuh. Reseptor-
reseptor yang berespon terhadap stimulus nyeri disebut nosiseptor.
7
8
b. Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah situasi atau keadaan
pengalaman nyeri yag menetap atau kontinyu selama
beberapa bulan atau tahu setelah fase penyembuhan dari
suatu penyakit atau injuri.karakteristiknya adalah nyeri
dalam skala berat, dan intensitas nyeri sukar diturunkan.
pemahaman yang lebih besar tentang nyeri pasien dan akan lebih
akurat dalam mengkaji nyeri dan respon-respon perilaku terhadap
nyeri juga efektif dalam menghilangkan nyeri pasien (Smeltzer&
Bare, 200).
d. Ansietas
Meskipun pada umumnya diyakini bahwa ansietas akan
meningkatkan nyeri, mungkin tidak seluruhnya benar dalam semua
keadaaan. Riset tidak memperlihatkan suatu hubungan yang
konsisten antara ansietas dan nyeri juga tidak memperlihatkan
bahwa pelatihan pengurangan stres praoperatif menurunkan nyeri
saat pascaoperatif. Namun, ansietas yang relevan atau berhubungan
dengan nyeri dapat meningkatkan persepsi pasien terhadap nyeri.
Ansietas yang tidak berhubungan dengan nyeri dapat mendistraksi
pasien dan secara aktual dapat menurunkan persepsi nyeri. Secara
umum, cara yang efektif untuk menghilangkan nyeri adalah dengan
mengarahkan pengobatan nyeri ketimbang ansietas (Smeltzer &
Bare, 2002).
e. Efek plasebo
Efek plasebo terjadi ketika seseorang berespon terhadap
pengobatan atau tindakan lain karena sesuatu harapan bahwa
pengobatan tersebut benar benar bekerja. Menerima pengobatan
atau tindakan saja sudah merupakan efek positif. Harapan positif
pasien tentang pengobatan dapat meningkatkan keefektifan
medikasi atau intervensi lainnya. Seringkali makin banyak petunjuk
yang diterima pasien tentang keefektifan intervensi, makin efektif
intervensi tersebut nantinya. Individu yang diberitahu bahwa suatu
medikasi diperkirakan dapat meredakan nyeri hampir pasti akan
mengalami peredaan nyeri dibanding dengan pasien yang
diberitahu bahwa medikasi yang didapatnya tidak mempunyai efek
apapun. Hubungan pasien –perawat yang positif dapat juga menjadi
peran yang amat penting dalam meningkatkan efek plasebo
(Smeltzer & Bare, 2002).
14
Nyeri Persalinan
2.1 Pengertian
Nyeri adalah bagian integral dari persalinan dan melahirkan
(Melzack, 1984) di kutip oleh mander (2003). Persalinan adalah suatu
proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri), yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Wiknjosastro, 2005).
15
2.3.2 Kala II
Kala II adalah kala pengeluaran. Dimulai dari pembukaan
lengkap sampai lahirnya bayi. His menjadi lebih kuat dan lebih
cepat, yaitu 2-3 menit sekali karena kepala janin sudah masuk
keruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-
otot dasar panggul, yang secara refleksoris menimbulkan rasa
mengejan.
Perawatan selama kala II :
Pada saat ini, ibu dibantu agar berada dalam posisi yang
nyaman baginya, denyut nadi diperiksa setiap 15 menit. Denyut
jantung janin diperiksa antara tiap kontraksi atau his. Wajah dan
17
2.3.4 Kala IV
Dimulai dari keluarnya placenta sampai 1-4 jam atau
sampai tanda-tanda vital ibu stabil.
b. Faktor Psikis
Rasa takut dan cemas yang berlebihan akan mempengaruhi
rasa nyeri. Setiap ibu mempunyai versi sendiri-sendiri tentang nyeri
persalinan, karena ambang batas rangang nyeri setiap orang
berlainan dan subyektif sekali. Ada yang merasa tidak sakit hanya
perutnya yang terasa kencang. Adapula yang merasa tidak tahan
mengalami rasa nyeri. Beragam respon itu merupakan suatu
mekanisme proteksi diri dari rasa nyeri yang dirasakan.
e. Sosial Ekonomi
Tersedianya sarana dan lingkungan yang baik dapat
membantu mengatasi rangsang nyeri yang dialami.
Seringkali status ekonomi mengikuti keadaan nyeri
persalinan. Keadaan ekonomi yang kurang, pendidikan
yang rendah, informasi yang minimal dan kurang sarana
kesehatan yang memadai akan menimbulkan ibu kurang
mengetahui bagaiman mengatasi nyeri yang dialami dan
masalah ekonomi berkaitan dengan biaya dan persiapan
persalinan sering menimbulkan kecemasan tersendiri dalam
menghadapi persalinan.
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan
baik.
4-6 : Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis, menyeringai,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya,
dapat mengikuti perintah dengan baik.
7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat
mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya,
tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan
distraksi.
10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi, memukul.
26
c. Adjuvan / Koanalgetik
Merupakan obat yang memiliki efek analgetik atau efek
komplementer dalam penatalaksanaan nyeri yang semula
dikembangkan untuk kepentingan lain. Contoh obat ini
adalah Karbamazopin (Tegretol) atau Fenitoin (Dilantin)
(Price & Wilson, 2006).
kecemasan dan ketakutan agar ibu dapat beradapatasi dengan nyeri selama
proses persalinan (Mander, 2003). Relaksasi telah terbukti meningkatkan
kemampuan individu untuk menoleransi nyeri. Relaksasi dan pernapasan
yang terkontrol dapat meningkatkan kemampuan mereka mengatasi
kecemasan dan meningkatkan rasa mampu mengendalikan yang
menimbulkan stres dan nyeri (Schott & Priest, 2008).
C. Penelitian terkait
Penelitian tentang nyeri yang penulis temukan adalah penelitian milik
irawati dengan judul Perbedaan Intensitas Nyeri Kala 1 Persalinan Normal
Sebelum dan Sesudah diberikanTeknik Relaksasi Nafas Dalam di Puskesmas
Srondol semarang (Skripsi), Universitas Diponegoro Tahun 2003. Hasil
penelitian yang dilakukan adalah : Ada perbedaan secara bermakna intensitas
nyeri kala 1 persalinan normal sebelun dan setelah diberikan teknik relaksasi
napas dalam. Nyeri persalinan kala 1 yang dirasakan ibu sebelum pemberian
teknik relaksasi nafas dalam yaitu tidak nyaman (skala nyeri 2) 13,3 %,
menderita (skala nyeri 3) 16,7%, sangat menderita (skala 4) dan menyiksa
(skala 5) 30%, sedangkan setelah pemberian teknik relaksasi napas dalam
yaitu kondisi tidak nyaman (skala nyeri 2) 6,7%, menderita (skala nyeri 3)
53,3%, sangat menderita (skala nyeri 4) 26,7%, dan menyiksa (skala nyeri 5)
13,3%.
Selain penelitian milik Irawati, penulis juga menemukan penelitian
milik hartanti dengan judul Pengaruh Teknik Relaksasi Terhadap Skala Nyeri
Pada Pasien Post Sectio Caesaria. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa selisih rata-rata skala nyeri adalah sebesar 1,57 dengan standart deviasi
0,57 dan nilai t sebesar 15,099 dengan nilai p sebesar 0,001 9 (<0,05). Oleh
karena itu diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh relaksasi terhadap skala
nyeri pada pasien post operasi sectio caesar.
35
D. Kerangka Teori
Managemen Nyeri:
Persalinan
Manajemen Farmakologi:
Adjuvan / Koanalgetik
Distraksi
Faktor Internal: Faktor Eksternal :
Sypnosis-Diri
Pengalaman dan Agama
Pengetahuan Stimulasi Cutaneus
Lingkungan
Usia Massase
Budaya
Aktifitas Fisik Terapi dingin dan panas
Support
Kondisi System Teknik Relaksasi
Psikologis Pernafasan
Sosial
Ekonomi
E. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan
dilakukan (Notoatmodjo, 2001).
Kerangka konsep penelitian ini menggunakan teori proses, tingkat
nyeri ibu bersalin kala 1 merupakan input, pemberian teknik relaksasi
pernafasan merupakan proses, dan tingkat nyeri ibu bersalin setelah diberikan
relaksasi pernafasan pada persalinan normal kala 1 merupakan out put
(Keluaran).
Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
F. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan oleh peneliti ada 2 kategori, yaitu :
1. Variabel bebas (Independent Variable)
Variabel bebas atau independent variable merupakan suatu variabel
yang menjadi sebab perubahan atas timbulnya suatu variabel dependen
(terikat) dan bebas dalam mempengaruhi variabel lain (Hidayat, 2003).
Variabel independent (bebas) dalam penelitian ini adalah Teknik Relaksasi
Pernafasan.
2.Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat atau dependent variabel merupakan variabel yang
dapat dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini
dapat tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan (Hidayat, 2003).
Variabel terikat dalam penelitian ini Tingkat Nyeri Persalinan.
37
G. Hipotesis
Berdasarkan dari kerangka konsep penelitian diatas, maka hipotesis
yang dapat dirumuskan adalah terdapat perbedaan yang bermakna antara
tingkat nyeri pada pasien persalinan normal kala 1 fase aktif sebelum dan
sesudah diberikan teknik relaksasi pernafasan.