1. SIGNALEMENT
Nama Hewan : Buser
Jenis Hewan : Anjing
Ras : Domestik
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : Betina
Warna bulu/kulit : Hitam
2. METODE
Alat dan Bahan
Alat
Needle holder
Gunting metzenbaum
Scalpel handle no. 3
Blade No.10,11,12,13,15
Towel clamp 4 buah
Needle (1/2 bulat dan segitiga)
Allice tissue forceps
Pinset anatomis
Pinset Cirurgis
Duk
Tali restrain
Gunting tajam tumpul
Arteri clamp
Head lamp
Retractor
Grove director
Spay hook
Bahan
Premedikasi : atropin sulfat
Anestesi : ketamin, xylazin
Amoxicilin
Tolfenamic Acid
Benang (cutgat cromic, cutgat plain, silk)
Sabun clorhexidin 4%
Alkohol 70 %
Sofratulle
Kassa
Povidone iodin
Hypafix
Nebacetin
Anjing betina
Tampon kotak dan tampon bulat
Infus RL
Infus set
MEDIKASI
Premedikasi
Atropin sulfat (IM)
D = 0,02 mg/kg BB
[] = 0,25 mg/ml
BB =
Anestesi
Kombinasi ketamine xylazin (IM)
Ketamin
D = 10 mg/kg BB
[] = 100 mg/ml
BB =
Xylazin
D = 2 mg/kg BB
[] = 20 mg/ml
BB =
Analgesik
Tolfenamic Acid (SC)
D = 4 mg/kg BB
[] = 40 mg/ml
BB =
Antibiotik
Amoxicilin (IM)
D = 20 mg/kg BB
[] = 125/5 mg/ml = 25 mg/ml
BB =
PROSEDUR OPERASI
Anjing Betina
- Dilakukan pemeriksaan fisik yaitu diukur temperature, pulsus, berat badan, respirasi,
dan CRT.
- Dipuasakan makan selama 6-12 jam dan puasa minum 2-6 jam sebelum operasi
dilaksanakan
- Peralatan operasi sebelum digunakan disterilisasi terlebih dahulu.
- Diberikan premedikasi dengan atropine sulfat secara subcutan dan dirunggu selama
15 menit.
- Dilakukan pencukuran bulu dilakukan searah dengan rebah bulu.
- Setelah dicukur, daerah yang akan dioperasi dibersihkan dengan kapas yang dibasahi
dengan sabun.
- Dilakukan anestesi dengan ketamin dan xylazin secara intramuscular.
- Setelah teranestesi, anjing diletakkan di meja operasi dengan posisi dengan posisi
rebah dorsal dan daerah operasi diolesi antiseptik secraa sirkuler dari bagian central
(tempat yang akan dioperasi) bergerak ke perifer.
- Dipasang duk dengan lubang di tengah kemudian duk difiksir dengan towel clamp.
- Incisi dilakukan di linea alba pada caudal dosal, meliputi kulit, subcutan, rongga
peritoneal.
- Setelah dincisi, dicari lokasi uterus dengan titik orientasi vesica urinaria
menggunakan spay hook dan jari telunjuk.
- Ditarik perlahan uterus ke permukaan, hati-hati dengan tekanan negtif rongga
badomen sehingga memudahkan usus halus keluar menghalangi lapangan pandang.
- Dipisahkan ovarium dan uterus dari penggantungnya.
- Dilakukan ligasi menggunakan catgut chromic 3-0 pada pembuluh darah dan diligasi
bagian proksimal ovarium dengan metode three forceps tie dengan menggunakan
square knot.
- Ovarium dipotong.
- Dilakukan prosedur yang sama pada ovarium yang lain.
- Setelah ovarium terpotong, dilakukan preparasi untuk corpus uteri.
- Diligasi di bagian corpus 0,5-1 cm di bawah difurcatio uteri dengan metode there
forceps tie.
- Uterus dipotong diantara ligasi proksimal dan ligasi medial.
- Dipotong corpus uteri.
- Dikembalikan bagian uteri ke dalam rongga abdomen, dipastikan tidak ada
perdarahan dari ligasi.
- Diberi NaCl fisiologis.
- Dilakukan penjahitan pada muskulus menggunakan catgut chromic 3-0 dan round-tip
needle dengan jahitan simple continuous.
- Dilanjutkan penjahitan subcutan menggunakan catgut plain 3-0 dan round-tip needle
dengan jahitan simple continuous dan cushing.
- Kulit dijahit menggunakan silk 2-0 dan triangle tri needle dengan jahitan simple
interrupted.
- Kemudian ditaburi nebacetin
- Dipasang kasa dan hypafix