KERANGKA ACUAN
KERANGKA ACUAN
Sk Kesepakatan KA-ANDAL
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................... ii
I. Pendahuluan ................................................................................................... 1
Kota Banda Aceh yang merupakan ibu kota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
berada di ujung pesisir pulau Sumatera, merupakan Kota dengan topografi relatif
datar, lebih kurang 1-2 meter diatas permukaan laut rerata, bahkan dibeberapa
tempat kurang dari 0,5 meter. sebagaimana diketahui bahwa akibat gempa bumi
dan tsunami tersebut selain berbagai infrastruktur rusak total, sebagian kawasan
pesisir telah berubah menjadi laut, hal ini tentu saja merubah system pengaliran
air (run off) yang ada, sehingga apabila hujan turun akan mengakibatkan terjadi
genangan yang berlangsung lama dan sulit untuk di alirkan secara gravitasi dan
sangat dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut.
Secara makro system pengendalian banjir Kota Banda Aceh dibagi kedalam 7
(tujuh) zona dan salah satu kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa
bumi dan tsunami yang sangat mendesak untuk ditangani adalah perbaikan
system Drainase pada Zona I, yaitu meliputi wilayah Kecamatan Meraxa, Banda
Raya, Jaya Baru, Baiturrahman dan Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh di
bagian hilir dan Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar dibagian hulu.
Sungai utama yang masuk dalam kawasan zona I yang akan dilakukan studi
AMDALnya adalah sungai Krueng Neing, sungai ini merupakan anak sungai
Krueng Daroy, dengan panjang sungai mencapai lebih dari 3,50 km, hulunya
berada di daerah Keutapang Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar
dan mengalir ke bagian hilir melewati desa Lamteumen Barat dan bermuara di
Desa Asoe Nanggroe Kecamatan Meraxa Kota Banda Aceh.
Melihat skala besaran dan luasan daerah yang akan ditangani dan kompleknya
permasalahan yang akan dihadapi, maka kegiatan ini adalah wajib AMDAL
dan dapat dimasukkan ke dalam program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Provinsi
NAD sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
nomor 308 tahun 2005, sehingga dapat dilakukan Pelingkupan Kerangka Acuan
ANDAL oleh Tim Teknis AMDAL Khusus.
Rencana studi AMDAL drainase Zona I Kota Banda Aceh harus mengacu
peraturan perundangan sebagai berikut:
Tim Teknis AMDAL khusus yang telah dibentuk kemudian mulai melakukan
proses pelingkupan mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:
- Kecamatan Meuraxa
- Kecamatan Kutaraja
b. Pemasangan pompa:
Gambar 1. Status pelaksanaan proses AMDAL Perbaikan Drainase Zona I Kota Banda
Aceh sampao saat ini
.
III. Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Perbaikan Drainase Zona I Kota Banda
Aceh
Dokumen ANDAL, RKL dan RPL yang dihasilkan dari studi ANDAL harus
didasarkan pada dokumen Kerangka Acuan ini dan harus mencakup beberapa
hal utama. Dokumen-dokumen ini harus dilengkapi dengan suatu dokumen
ringkasan yang disusun dengan bahasa yang sederhana, non teknis, dan mudah
dipahami dan dilengkapi dengan peta-peta dengan skala yang memadai dan
jelas, sehingga mudah dimengerti oleh semua kalangan pembaca dan pengguna
dokumen.
Ketika penilaian (judgment) atau pendapat para ahli digunakan, hal tersebut
harus disebutkan secara jelas sebagai suatu hasil penilaian ahli. Dasar penilaian
atau pendapat para ahli tersebut harus dikemukakan alasan atau dasar
pembenarannya. Keahlian yang membuat penilaian atau pendapat tersebut,
termasuk kualifikasi dan pengalamannya, harus disampaikan pula. Jika ulasan
terhadap suatu isu dampak memerlukan penelitian dan perhitungan yang bersifat
teknis (misalnya untuk jumlah debit/volume banjir dengan periode ulang yang
dapat dikendalikan, emisi debu, kebisingan, sedimentasi atau sistem operasional
pompa), hal ini diharapkan didampingi dengan pertimbangan profesional untuk
memverifikasi kesimpulan dan rekomendasi yang diberikan.
Berikut adalah isu-isu utama yang terkait dengan potensi dampak akibat rencana
kegiatan Perbaikan Drainase Zona I Kota Banda Aceh. Pemrakarsa harus
sedapat mungkin memenuhi permintaan dari dokumen Kerangka Acuan ANDAL
dan menjawab isu-isu utama antara lain :
Kebisingan dan getaran akibat kegiatan Normalisasi sungai dan
penggalian Polder, serta pengoperasian pompa.
Kemacetan lalulintas akibat hilir mudiknya kenderaan truk pengangkut
material tanah hasil galian normalisasi sungai maupun untuk bahan
timbunan tanggul.
Terganggunya saluran drainase existing, sehingga menimbulkan
genangan lokal, yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat.
Masalah sosial, terutama penggunaan tanah masyarakat yang terkena
kegiatan proyek.
Kajian ANDAL, RKL, dan RPL yang akan dilakukan pemrakarsa adalah
dimaksudkan untuk menjawab isu-isu utama tersebut.
Bagian 4. Sosial
1. Kaji Potensi dampak sosial dari kegiatan pengerukan dan penempatan
material, karena banyak pemukiman disepanjang sungai
2. Kaji antisipasi pertumbuhan pemukiman disepanjang sungai yang
dinormalisasi dan disekitar rencana Polder
3. Kaji dan prediksikan potensi korban jiwa maupun harta saat terjadi banjir
yang melampui debit banjir rencana
4. Kaji kemungkinan relokasi tempat hunian baru bagi penduduk yang lahan
dan bangunannya terkena pembangunan polder dan normalisasi sungai.
5. Kaji tentang dampak normalisasi sungai dan pembuatan Polder terhadap
budidaya tambak disekitarnya.
6. Dapatkan data jumlah penduduk, bangunan, dan lahan yang dibebaskan
untuk kebutuhan proyek
7. Kaji keterkaitan pendanaan proyek dengan kegiatan ekonomi lokal (kota
Banda Aceh dan sekitarnya)
1. Batas proyek
2. Batas ekologis
3. Batas administrasi
2. Ahli Hidrologi;
3. Ahli Hidrolika;
4. Ahli Sosial;
5. Ahli Biologi;
ZONA I
Lampiran 2. Skema system Drainase Zona I Kota Banda Aceh
Photo.1: Kondisi existing mulut muara Photo.2: Kondisi existing bagian kanan
sungai Krueng Neing mulut muara sungai Krueng Neing
Polder Luas 3 ha
Polder, luas 8 Ha
Photo.5: Kondisi existing rencana Polder Photo.6: Kondisi existing rencana Polder
sebelah kanan sungai Kr. Neing sebelah kiri sungai Krueng Neing
Photo.7: Kondisi jalan dan jembatan yang
akan ditingkatkan dan melintas Photo.8: Dibawa jembatan Asoe Nanggroe
diatas sungai Krueng Neing di desa ini akan dibangun pintu pengatur
Asoe Nanggroe dengan ukuran 2 x 6 meter
Photo.11: Kondisi sungai Kr. Doy di desa Photo.12: Kondisi sungai Kr. Doy didesa
Lampaseh, yang terkait dengan Lampaseh yang terkait dengan
system drainase Zona I, dilihat ke system drainase Zona I dilihat
arah hulu kearah hilir.
Lampiran 4