Anda di halaman 1dari 55

Model Pengembangan RPP

@2015, Dit. Pembinaan SMA i


Model Pengembangan RPP

Formatted: Left, Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple


1.15 li
KATA PENGANTAR

Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li

Pada Kerangka Strategi Mendikbud 2015 – 2019 memuat antara lain sasaran penerapan Formatted: Left, Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple
1.15 li
Kurikulum nasional yaitu: 1) pengembangan Kurikulum nasional sebagai standar minimal
di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam Kurikulum setiap sekolah; 2)
pengembangan ragam kurikulum sekolah berbasis kekuatan lokal; 3) peningkatan
kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan Kurikulum nasional dan mampu
secara mandiri mengembangkan Kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya; 4)
pengembangan materi dan alat ajar pendukung kurikulum yang bermutu dan beragam.
Implikasi dari pernyataan tersebut adalah penyusunan dan pelaksanaan kurikulum oleh
satuan pendidikan harus memperhatikan kebutuhan, karakteristik dan potensi satuan
pendidikan (internal) serta lingkungan di daerah setempat.

Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li
Sejalan dengan perkembangan kebijakan pelaksanaan kurikulum, Direktorat Pembinaan Formatted: Left, Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple
1.15 li
SMA sesuai dengan tugas dan fungsinya akan terus melakukan fasilitasi pembinaan
pelaksanaan kurikulum antara lain penyusunan naskah pendukung kurikulum. Pada tahun
2015 Direktorat Pembinaan SMA telah mereviu dan menyusun naskah-naskah
pembelajaran, penilaian dan manajemen kurikulum, sebagai berikut Panduan
Pengembangan KTSP, Panduan Pengembangan Silabus, Panduan Pengembangan RPP,
Model-Model Pembelajaran, Panduan Pengembangan Penilaian, Model Pembelajaran dan
Penilaian Projek, Model Pelaksanaan Remedial Dan Pengayaan, Model Penyelenggaraan
SKS, Model Penyelenggaraan Aktualisasi Mata Pelajaran Dalam Kegiatan Kepramukaan,
Model Penyelengaraan Peminatan, Model Penyelenggaraan Pendalaman Minat, Panduan
Pengembangan Muatan Lokal, Model Penyelenggaraan Kewirausahaan, Panduan Transisi
Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006, dan Panduan Pengisian Aplikasi Rapor. Naskah ini
dikembangkan sebagai acuan bagi sekolah dalam mengelola pelaksanaan kurikulum dan
acuan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.

Naskah-naskah tersebut akan terus dikembangkan, sehingga ketika diterapkan di sekolah


perlu ditelaah dan dikaji kelebihan dan kekurangannya sehingga dimasa yang akan
datang menjadi lebih operasional. Oleh karena itu penting bagi sekolah senantiasa terus
memberi masukan untuk penyempurnaan naskah-naskah tersebut. Naskah dikembangkan
oleh tim pengembang yang terdiri dari unsur staf Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,
pengawas, kepala sekolah, dan guru dengan prinsip dari kita, oleh kita, dan untuk kita.

@2015, Dit. Pembinaan SMA ii


Model Pengembangan RPP

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan pembahasan naskah-naskah ini
kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 00 Juni 2016 Formatted: Left, Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li
Direktur Pembinaan SMA

TTD

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si

NIP. 196104041985031003

Formatted: Left, Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple


1.15 li

DAFTAR ISI

Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li
KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 3

C. Ruang Lingkup 3

D. Landasan Hukum 3

BAB II KONSEP, PRINSIP DAN LINGKUP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN 5

A. Konsep Pengembangan Pembelajaran 5

B. Prinsip Pengembangan Pembelajaran 6

C. Lingkup Pengembangan Pembelajaran 7


@2015, Dit. Pembinaan SMA iii
Model Pengembangan RPP

BAB III KONSEP, PRINSIP, KOMPONEN, DAN LANGKAH PENYUSUNAN


RPP 11

A. Konsep Penyususnan RPP 11

B. PrinsipPenyusunan RPP 11

C. Langkah penyusunan RPP 13

BAB IV MEKANISME PENGEMBANGAN RPP 15

BAB V PENUTUP 27

DAFTAR PUSTAKA 28

Lampiran 1: Contoh RPP 30

Lampiran 2: Kata Kerja Operasional 41

Formatted: Left, Indent: First line: 0", Space After: 10 pt,


Line spacing: Multiple 1.15 li, Tab stops: Not at 6.2"

@2015, Dit. Pembinaan SMA iv


Model Pengembangan RPP

BAB I Formatted: Normal, Left, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li

PENDAHULUAN

Formatted: Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line


spacing: Multiple 1.15 li
A. Latar Belakang Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Formatted: Left, Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li, Adjust space between Latin and
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk Asian text, Adjust space between Asian text and numbers
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai
tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi
lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.

Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan


pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar proses dikembangkan
mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran,


pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi
yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan.

Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh


kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya
diajarkan, sedangkan pembelajaran merupakan bagaimana cara mengajarkannya agar
dapat dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru
baik secara individual maupun kelompok.

Dalam pengembangan RPP guru menterjemahkan prinsip-prinsip pedagogi dan


pembelajaran dalam suatu perencanaan, dan kemudian merealisasikan perencanaan
tersebut dalam bentuk pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan pembelajaran

@2015, Dit. Pembinaan SMA 1


Model Pengembangan RPP

dengan menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan


saintifik untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didiknya.
RPP adalah taught curriculum yang berarti bahwa apa yang dirancang dalam kurikulum
harus tertuang dalam RPP, untuk mencapai hasil belajar peserta didik atau learned
curriculum yang merupakan hasil langsung dari pengalaman belajarnya.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang


dikembangkan mengacu pada silabus, buku teks pelajaran dan buku panduan guru.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014, pasal 1
menyatakan rencana pembelajaran yang dikembangkan mengacu pada silabus.

Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan


pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan penilaian autentik
maupun non autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan
program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program
pengayaan bagi yang termasuk kategori pebelajar cepat.

Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam menyusun RPP menggunakan silabus sebagai
acuan operasional maupun pemanfaatan sumber belajar yang ada, perlu penjabaran
operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan
langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian.

Oleh karena itu, diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual
dan kelompok dalam mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran dalam
berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang
diampunya.

Dengan memperhatikan hal di tersebut, maka Direktorat Pembinaan SMA menyusun


naskahModel Pemgembangan RPP yang dapat membantu guru dalam mengembangkan
RPP sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampunya.

B. Tujuan Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li
Naskah ini digunakan untuk memfasilitasi guru secara individual maupun kelompok Formatted: Left, Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li, Adjust space between Latin and
dalam mengembangkan RPP sesuai dengan rambu-rambu sebagaimana yang tercantum Asian text, Adjust space between Asian text and numbers
pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014, dan modul pembelajaranyang
dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2016.

Formatted: Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line


spacing: Multiple 1.15 li
C. Ruang Lingkup Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li
Naskah pengembangan pembelajaran atau pengembangan RPP ini mencakup hal-hal Formatted: Left, Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li, Adjust space between Latin and
sebagai berikut. Asian text, Adjust space between Asian text and numbers

@2015, Dit. Pembinaan SMA 2


Model Pengembangan RPP

1. Konsep,prinsip, dan lingkuppengembangan pembelajaran.

1. Prinsip, komponen,dan langkah pengembangan RPP.

1. Mekanisme pengembangan RPP,

D. LandasanHukum Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li
Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0", Space After: 10
pt, Line spacing: Multiple 1.15 li
0. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

0. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai perubahan atas Peraturan


Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

0. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang


Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;

0. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang


Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

0. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang


Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

0. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang


Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

0. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang


Standar Penilaian Pendidikan;

0. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang


Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasahaliyah;

0. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

0. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum2013

0. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Menengah dan Dirjen Pendidikan Dasar Nomor
5685 /C/KR/2014 dan Nomor. 8014/D/HP/2014 tentang Sekolah yang melaksanakan
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013; dan

0. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang


Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

@2015, Dit. Pembinaan SMA 3


Model Pengembangan RPP

Formatted: Left

@2015, Dit. Pembinaan SMA 4


Model Pengembangan RPP

BAB II Formatted: Normal, Left, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li

KONSEP, PRINSIP DAN LINGKUP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN

A. Konsep Pengembangan Pembelajaran Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li, No bullets or numbering

Formatted: Normal, Space Before: 0 pt, After: 10 pt, Line


spacing: Multiple 1.15 li
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan Formatted: Left, Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li, Adjust space between Latin and
berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi Asian text, Adjust space between Asian text and numbers
seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya
discovery learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry learning.

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan


pembangunankaraktersetiappeserta didiksebagaihasil dari sinergi antara pendidikan
yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat.Proses tersebut
memberikankesempatankepadapeserta didik untuk mengembangkan potensi mereka
menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap(spiritual dan
sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk
bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.

Keluarga merupakan tempat pertama bersemainya bibit sikap(spiritual dan sosial),


pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.Oleh karena itu, peran keluarga
tidakdapat sepenuhnya digantikan oleh sekolah.

Sekolah merupakan tempat kedua pendidikan peserta didik yang dilakukan


melaluiprogramintrakurikuler,kokurikuler,dan ekstrakurikuler.Kegiatan intrakurikuler
dilaksanakan melalui mata pelajaran.Kegiatan kokurikulerdilaksanakanmelaluikegiatan-
kegiatan diluarsekolahyang terkaitlangsungdenganmatapelajaran,misalnya tugas
individu, tugas kelompok, dan pekerjaan rumah berbentuk proyek atau bentuk
lainnya. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan melalui berbagai kegiatan
yang bersifat umum dan tidak terkait langsung dengan mata pelajaran, misalnya
kepramukaan, palang merah remaja, festival seni, bazar, dan olahraga.

Masyarakatmerupakan salah satu tempat berlangsungyapendidikan yangberagamdan


pada umumnya sulit diselaraskan antara satu sama lain, misalnya media massa, bisnis
dan industri, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga keagamaan. Untuk itupara tokoh
masyarakat tersebut semestinya salingberkoordinasi dan sinkronisasi dalam memainkan
perannya untuk mendukungproses pembelajaran. Singkatnya,
keterjalinan,keterpaduan,dankonsistensiantarakeluarga,sekolah, dan masyarakat harus
diupayakan dan diperjuangkan secara terus menerus karena tripusat pendidikan
tersebut sekaligus menjadi sumber belajar yang saling menunjang.

Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar


secara terencana. Dalam hal ini peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
@2015, Dit. Pembinaan SMA 5
Model Pengembangan RPP

Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta


menerapkannya dalam kehidupan berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan
masyarakat.Prosestersebut berlangsung melaluikegiatan tatap muka di kelas
kegiatanterstruktur dan kegiatan mandiri.

Terkait dengan haltersebutmaka pembelajaran ditujukan untuk mengembangkan potensi


peserta didik agar memilikikemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negarayang
beriman, produktif, kreatif, inovaif, dan afektif,serta mampu berkontribusi
padakehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradabandunia.

Peserta didik adalah subjek yang memilikikemampuan untuk secara aktif mencari,
mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran
harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk
mengkonstruksi pengetahuan dalam proseskognitifnya.Agarbenar-
benarmemahamidandapatmenerapkanpengetahuan, pesertadidik perlu didorong untuk
bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan
berupaya keras mewujudkan ide- idenya.

Formatted: Normal, Space Before: 0 pt, After: 10 pt, Line


spacing: Multiple 1.15 li
B. Prinsip Pengembangan Pembelajaran Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li, No bullets or numbering
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan Formatted: Left, Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li, Adjust space between Latin and
pembelajaran perlu menggunakan prinsipsebagai berikut; Asian text, Adjust space between Asian text and numbers

peserta didikdifasilitasi untuk mencari tahu;

1. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;

1. proses pembelajaran menggunakanpendekatan ilmiah;

1. pembelajaran berbasis kompetensi;

1. pembelajaran terpadu;

1. pembelajaranyangmenekankanpadajawabandivergenyang memiliki kebenaran


multi dimensi;

1. pembelajaran berbasisketerampilan aplikatif;

1. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-


skillsdan soft-skills;

1. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta


didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

1. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing


ngarso sung tulodo), membangunkemauan(ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
(tutwurihandayani);

@2015, Dit. Pembinaan SMA 6


Model Pengembangan RPP

pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

2. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan


efisiensi dan efektivitas pembelajaran;

2. pengakuanatasperbedaanindividualdanlatarbelakangbudaya peserta didik;

2. suasana belajarmenyenangkan dan menantang.

C. Lingkup Pengembangan Pembelajaran Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li, No bullets or numbering
Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung(direct Formatted: Left, Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li, Adjust space between Latin and
teaching)dantidaklangsung(indirectteaching).Pembelajaran Asian text, Adjust space between Asian text and numbers
langsungadalahpembelajaranyangmengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir
dan keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar yang dirancang dalamsilabus dan RPP. Dalam
pembelajaranlangsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba,menalar/mengasosiasi,dan mengomunikasikan.
Pembelajaran langsungmenghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung, yang
disebutdengan dampak pembelajaran(naturant effect), yang implementasinya bukan
merupakan suatu urutan atau langkah.

Pembelajarantidak langsungadalahpembelajaranyangterjadiselama proses


pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampakpengiring(nurturant
effect).Pembelajarantidaklangsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap
yang terkandung dalamKI-1danKI-2.Haliniberbedadengan pengetahuan tentangnilai dan
sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh
matapelajaranPendidikan Agamadan Budi Pekertiserta Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Pengembangan nilai dansikap sebagai proses pengembangan moral
dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang
terjadi di kelas, sekolah, dan
masyarakat.Olehkarenaitu,dalamprosespembelajaranKurikulum2013,semuakegiatanintra
kurikuler,kokurikuler,danekstrakurikulerdalam rangkamengembangkan
moraldanperilakuyangterkaitdengan nilai dan sikap.

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial pada mata pelajaran selain Agama dan Budi
Pekerti dan PPKn, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching),
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan
karakter peserta didik lebih lanjut.

Pendekatan saintifikdengan menggunakanlimapengalaman belajarsebagaimana


tercantum dalam tabel berikut, tetapi bukan merupakan urutan/langkah.

Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li
Formatted: Normal, Space Before: 0 pt, After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li
@2015, Dit. Pembinaan SMA 7
Model Pengembangan RPP

Tabel 1: Deskripsi Pengalaman belajar*) Formatted: Normal, Indent: First line: 0", Right: 0", Space
After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li, Tab stops: Not at
6.38"

Pengalaman belajar Deskripsi Kegiatan BentukHasil Belajar

Mengamati (observing) Mengamati dengan indra Perhatian pada waktu Formatted: Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li
(membaca, mengamati suatu
Formatted: Indent: Left: 0", Right: 0", Space After: 10 pt,
Line spacing: Multiple 1.15 li
mendengar, menyimak, objek/membaca suatu
melihat, menonton, dan tulisan/mendengar suatu
sebagainya) dengan atau penjelasan, catatan yang
tanpa alat. dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu
(on task) yang digunakan
Menanya (questioning) Membuat dan mengajukan Jenis, kualitas, dan jumlah
untuk mengamati. Formatted: Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li
pertanyaan
pertanyaan, tanya jawab, Formatted: Indent: Left: 0", Right: 0", Space After: 10 pt,
Line spacing: Multiple 1.15 li
berdiskusi tentang yang diajukan peserta didik
informasi (pertanyaan faktual,
konseptual, prosedural,
yang belum dipahami, dan hipotetik).
informasi tambahan yang
ingin diketahui, atau
sebagai klarifikasi.
Mengumpulkan Mengeksplorasi, mencoba, Jumlah dan kualitas sumber Formatted: Indent: Left: 0", Right: 0", Space After: 10 pt,
Line spacing: Multiple 1.15 li
informasi/mencoba berdiskusi, yang

(experimenting) mendemonstrasikan, dikaji/digunakan,


meniru bentuk/gerak, kelengkapan informasi,
melakukan eksperimen, validitas informasi yang
membaca sumber lain dikumpulkan, dan
selain buku teks, instrumen/alat yang
mengumpulkan data dari digunakan untuk
nara sumber melalui mengumpulkan data.
angket, wawancara, dan
memodifikasi/
menambahi/mengem-
bangkan.

@2015, Dit. Pembinaan SMA 8


Model Pengembangan RPP

Pengalaman belajar Deskripsi Kegiatan BentukHasil Belajar

Menalar/Mengasosiasi Mengolah informasi yang Mengembangkan Formatted: Indent: Left: 0", Right: 0", Space After: 10 pt,
Line spacing: Multiple 1.15 li
sudah interpretasi,
(associating)
dikumpulkan, menganalisis argumentasi dan
data dalam bentuk kesimpulan mengenai
membuat kategori, keterkaitan informasi dari
mengasosiasi atau dua fakta/konsep,
menghubungkan interpretasi argumentasi
fenomena/informasi yang dan kesimpulan mengenai
terkait dalam rangka keterkaitan lebih dari dua
menemukan suatu pola, interpretasi, struktur
dan menyimpulkan.
baru, argumentasi dan
kesimpulan dari
konsep/teori/penda- pat
yang berbeda dari berbagai
Mengomunikasikan Menyajikan laporan dalam Menyajikan
jenis sumber.hasil Formatted: Indent: Left: 0", Right: 0", Space After: 10 pt,
Line spacing: Multiple 1.15 li
bentuk bagan,
(communicating) kajian (dari mengamati
diagram, atau grafik;
menyusun laporan tertulis; sampai menalar) dalam
dan menyajikan laporan bentuk tulisan, grafis,
meliputi proses, hasil, dan media elektronik, multi
kesimpulan secara lisan. media dan lain-lain.

Formatted: Normal, Space Before: 0 pt, After: 10 pt, Line


spacing: Multiple 1.15 li
*) Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing matapelajaran dan bukan Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0", Space After: 10
pt, Line spacing: Multiple 1.15 li
merupakan urutan atau langkah pembelajaran.

Formatted: Normal, Space Before: 0 pt, After: 10 pt, Line


spacing: Multiple 1.15 li
Formatted: Normal, Indent: Left: 0", Space After: 10 pt,
Line spacing: Multiple 1.15 li, Adjust space between Latin and
Asian text, Adjust space between Asian text and numbers

@2015, Dit. Pembinaan SMA 9


Model Pengembangan RPP

BAB III Formatted: Normal, Left, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li

KONSEP, PRINSIP, KOMPONEN, DAN LANGKAH PENYUSUNAN RPP

Formatted: Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line


spacing: Multiple 1.15 li
A. Konsep Penyusunan RPP Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li, No bullets or numbering
Menurut standar proses, tahap pertama dalam pembelajaran adalah perencanaan Formatted: Left, Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li, Adjust space between Latin and
pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan Asian text, Adjust space between Asian text and numbers
pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana
kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya
mencapai kompetensi dasar (KD).

Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara


lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih.

PrinsipPenyusunan RPP Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li, No bullets or numbering

Formatted: Normal, Indent: Left: 0", Space Before: 0 pt,


After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li
0. Setiap RPP memuat kompetensi dasar, pengetahuan (KD dari KI-3), dan
keterampilan (KD dari KI-4), khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti dengan PPKn harus memuat KD sikap spiritual dari KI-1 dan KD sikap sosial dari
KI-2

0. SatuRPPdapatdilaksanakandalamsatukalipertemuan atau lebih.

0. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat


intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,kemampuan
sosial,emosi,gayabelajar,kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

0. Berpusat pada peserta didik

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk


mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat
belajar, dapat menggunakan pendekatan saintifik tetapi bukan suatu urutan/langkah,
dapat juga menggunakan pendekatan atau model pembelajaran lain yang active
learning.

0. Berbasis konteks

@2015, Dit. Pembinaan SMA 10


Model Pengembangan RPP

Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar.

0. Berorientasi kekinian

Pembelajaran yang berorientasi padapengembangan ilmu pengetahuan


danteknologi,dannilai-nilaikehidupan masa kini.

0. Mengembangkan kemandirian belajar

Pembelajaranyangmemfasilitasipesertadidikuntuk belajar secara mandiri.

0. Memberikan umpan balik dan tindak lanjutpembelajaran

RPPmemuatrancangan programpemberianumpanbalik positif, penguatan, pengayaan,


dan remedi.

0. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau


antarmuatan.

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan antara SKL, KI, KD, Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK),materipembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian,
dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

RPP disusundengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan


lintasmata pelajaran, lintasaspek belajar,dan keragaman budaya.

0. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasidan


komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Komponen RPP

Mengacu pada Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran dan
penyempurnaan KI-KD. RPPmerupakanrencana pembelajaranyangdikembangkan
secararincimengacupadasilabus, bukutekspelajaran,dan buku panduan guru. Adapun
komponen RPP sesuai dengan Permendikbud tersebut paling sedikit memuat:(1)identitas
sekolah/madrasah, mata pelajaran,dan kelas/semester; (2) alokasiwaktu;(3)KI,KD,
indikatorpencapaiankompetensi;(4) materi pembelajaran;(5) kegiatan pembelajaran; (6)
penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.

Guru harus dapat menyusun dan mengembangkan RPP sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan materi pelajaran yang akan dibahas, begitu juga dengan
komponennya, misalnya menambahkan tujuan pembelajaran secara utuh mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ingin dicapai sebagai hasil pembelajaran
tertentu. Semua komponen tersebut dituangkan dalam RPP dengan menggunakan format
seperti berikut.

@2015, Dit. Pembinaan SMA 11


Model Pengembangan RPP

Format RPP

Formatted: Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line


spacing: Multiple 1.15 li
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) Formatted: Indent: First line: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li, Tab stops: Not at 3" + 6"
Sekolah:

Mata pelajaran:

Kelas/Semester:

Alokasi Waktu:

A. Kompetensi Inti (KI) Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li, No bullets or numbering, Widow/Orphan
control
[disajikan Deskripsi Rumusan KI-1 dan KI-2 seperti yang dinyatakan dalam silabus]
Formatted: Normal, Indent: Left: 0", Space After: 10 pt,
Line spacing: Multiple 1.15 li, Tab stops: Not at 1.69" + 3" +
KI3: 6"

KI4:

Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15


li, Tab stops: Not at 1.69" + 3" + 6"
Kompetensi Dasar dan Indikator Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li, No bullets or numbering, Tab stops: Not at
3" + 6"

Kompetensi Dasar Indikator

KD pada KI 3 … Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15


li, Tab stops: Not at 3" + 6"
KD pada KI4 … Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15
li, Tab stops: Not at 3" + 6"
( Khusus untuk Pendidikn Agama Budi Pekerti dan PPKn mulai dari KD pada KI-1 dan KD Formatted: Left, Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li, Tab stops: Not at 3" + 6"
pada KI-2)

B. Materi Pembelajaran

[disajikan materi pokok saja, rincian materi setiap pertemuan dinyatakan dalam
Lampiran]

Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li

D. Kegiatan Pembelajaran Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0", Space After: 10
pt, Line spacing: Multiple 1.15 li
1. Pertemuan Pertama: (...JP)

@2015, Dit. Pembinaan SMA 12


Model Pengembangan RPP

Indikator: …

[indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan pertama]

a.Kegiatan Pendahuluan

b.Kegiatan Inti

[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara lengkap, materi rinci
pembelajaran dimuat pada Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 1]

Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15


li, Tab stops: Not at 6"
c.Kegiatan Penutup Formatted: Indent: First line: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li, Tab stops: Not at 2.21" + 3" + 6"
Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15
li, Tab stops: Not at 2.21" + 3" + 6"
2. Pertemuan Kedua: (...JP) Formatted: Indent: First line: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li, Tab stops: Not at 3" + 6"
Indikator: …

[indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan kedua]

a.Kegiatan Pendahuluan

b.Kegiatan Inti

[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaransecara lengkap, materi rinci


pembelajaran dimuat pada Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 2]

c.Kegiatan Penutup

3. Pertemuan seterusnya.

E. Teknik penilaian

[disajikan nama Teknik Penilaian, sementara instrumen lengkap Penilaian setiap


pertemuan dimuat dalam Lampiran Instrumen Penilaian Pertemuan 1, Lampiran Instrumen
Penilaian Pertemuan 2, dan seterusnya tergantung pada banyak pertemuan]

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat

2. Bahan

@2015, Dit. Pembinaan SMA 13


Model Pengembangan RPP

3. Sumber Belajar

Lampiran-lampiran: Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15


li, Tab stops: Not at 3" + 6"
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li, No bullets or numbering, Widow/Orphan
control
Instrumen Penilaian Pertemuan 1

2. Materi Pembelajaran Pertemuan 2

2. Instrumen Penilaian Pertemuan 2

Dan seterusnya tergantung banyak pertemuan. Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15
li, Tab stops: Not at 3" + 6"
Formatted: Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li
Seperti dijelaskan sebelumnya, format diatas merupakan format yang memuat Formatted: Left, Indent: Left: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li, Adjust space between Latin and
komponen RPP minimal disesuaikan dengan penyempurnaan KI-KD dan silabus serta Asian text, Adjust space between Asian text and numbers
penyempurnaan penilaian, guru dapat mengembangkannya secara maksimal, sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, karakteristik materi pelajaran dan
karakteristik satuan pendidikan.

C. Langkah penyusunan RPP Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li, No bullets or numbering
1. Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3) proses Formatted: Normal, Left, Right: 0", Space Before: 0 pt,
After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li, No bullets or
pembelajaran; numbering

1. Melakukan analisis keterkaitanSKL, KI, KD, IPK, Materi Pembelajaran, Kegiatan


Pembelajaran, dan Rencana Penilaian;

1. Perumusanindikatorpencapaian kompetensi dari KDpadaKI-3, dan KI-4sementara


untuk mata pelajaran Agama dan PPKn juga merumuskan indikator pencapaian
kompetensi yang koheren dan linier dari KD pada KI-1, KI-2,;

1. Penyusunan materi pembelajaran

Materi pembelajarandapatberasaldaribukutekspelajaran dan buku panduan guru,


sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran
dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaranreguler,
pengayaan, dan remedial;

1. Penjabarankegiatan pembelajaran yangadapada silabus dalam bentukyang lebih


operasionalberupa pendekatan saintifikatau model pembelajaran active
learningdisesuaikan dengan kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk
penggunaan media, alat, bahan, dan sumber belajar;

1. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan melalui analisis dari waktu
yang dibutuhkan untuk pencapaian tiap IPKdan berdasarkan karakteristik peserta didikdi
satuan pendidikan;

@2015, Dit. Pembinaan SMA 14


Model Pengembangan RPP

1. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukanlingkup, teknik,


dan instrumen penilaian, serta membuatpedoman penskoran;

1. Menentukanstrategipembelajaranremedialsegerasetelah dilakukan penilaian;dan

1. Menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar disesuaikan denganyang


telahditetapkandalamlangkah penjabaran proses pembelajaran.

Formatted: Indent: Left: 0", First line: 0"

@2015, Dit. Pembinaan SMA 15


Model Pengembangan RPP

BAB IV Formatted: Normal, Left, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li
MEKANISME PENGEMBANGAN RPP

Formatted: Normal, Left, Indent: Left: 0", Space After: 10


pt, Line spacing: Multiple 1.15 li
Pengembangan RPP merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari kajian terhadap
silabus dan buku guru/siswa, dengan tujuan menyusun perencaanaan kegiatan
pembelajaran supaya efektif dan efisien sehingga peserta didik dapat mencapai
kompetensi yang telah ditentukan.

Rangkaian kegiatan peengembangan RPP dapat digambarkan dengan gambar 1 berikut.

Gambar 1. Rangkaian kegiatan Pengembangan RPP

Dengan memperhatikan bagan di atas, maka rangkaian kegiatan dari analisis


ketercapaian SKL sampai dengan penilaian, serta analisis terhadap silabus dan pedoman
mata pelajaran ( inspirasi pembelajaran) dijadikan sebagai bahan dan acuan dalam
menyusun RPP

Dengan demikian maka pengembangan RPP dapat digambarkan sebagai suatu proses
menjabarkan keterkaitan antara SKL, KI,KD, dan indikatorpencapaian kompetensi,
@2016, Dit. Pembinaan SMA 16
Model Pengembangan RPP

melalui proses pembelajaran dan penilaian. Rangkain proses tersebut dapat


digambarkan seperti pada gambar2 berikut.

KI-1- KD-1 INDIKATOR

KI-2 - KD-2 INDIKATOR


Materi
KI-3 - KD-3 IPK Pembelajaran
S KI-4 – KD-4 IPK

K
SILABUS

L Penilaian
 Sikap Kegiatan
 Pengetahuan Pembelajaran
 Keterampilan

Gambar 2. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Penilaian Formatted: Normal, Left, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li
Formatted: Left, Right: 0", Space After: 10 pt, Line
spacing: Multiple 1.15 li
Penjelasan gambar2 :

0. Keterkaitan antara KI dan SKL

Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar melalui
proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar 1.

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan Formatted: Font: Trebuchet MS, 11 pt
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, terdiri atas Formatted: Font: Trebuchet MS, 11 pt
kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan

. Kompetensi Inti (KI-1, KI-2(, KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai
peserta didik.

@2016, Dit. Pembinaan SMA 17


Model Pengembangan RPP

KI-1 (Kompetensi Inti Sikap Spiritual) dan KI-2 (Kompetensi Inti Sikap Sosial) yang
dikembangkan menjadi Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK),
hanya untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan budi Pekerti dan mata pelajaran
PPKn, yang keduanyadicapai melalui pembelajaran langsung (direct teaching) dan Formatted: Font: Trebuchet MS
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) sementara untuk matapelajaran Formatted: Font: Italic
lainya kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung Formatted: Font: Trebuchet MS, 11 pt
(indirect teaching), yaitu melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah Formatted: Font: Trebuchet MS
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi Formatted: Font: Trebuchet MS, 11 pt
peserta didik Formatted: Font: Trebuchet MS, 11 pt

. KI-3 (kompetensi Inti pengetahuan) yang dikembangkan menjadi Kompetensi


Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), dan selanjutnya dikembangkan
menjadi materi pokok/tema/topikpembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik
melalui kegiatan pembelajaran (though curriculum) dan akan memberikan pengalaman
belajar secara langsung (direct teaching). Untuk mengetahui keberhasilan peserta didik
terhadap pengetahuan, dilakukan penilaian pengetahuan dalam bentuk tes tulis, tes
lisan, atau penugasan.

. KI-4 merupakan kompetensi keterampilan yang dikembangkan menjadi KD dan


IPK dan harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though
curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara langsung (direct
teaching). Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan antara lain dengan
penilaian projek, produk, unjuk kerja, atau portofolio

. Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan memperoleh
pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap sosial dan spiritual yang
relevan dengan berpedoman pada kompetensi dasar dari KI-2 dan KI-1 sementara untuk
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekertiserta PPKn, pengembangan sikap
spiritual dan sikap sosial akan diperoleh lewat pembelajaran langsung dan tidak
langsung. Penilaian ketercapaian kompetensi sikap tersebut dapat dilakukan melalui
pengamatan/observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, atau jurnal.

. Keempat kompetensi tersebut harus dicapai peserta didik sebagai hasil


pembelajaran secara utuh dan terpadu, agar peserta didik dapat mencapai kompetensi
minimal sesuai dengan tuntutan standar kompetensi Lulusan (SKL). Hasil Pembelajaran
adalah proses pencapaian pengetahuan yang diharapkan mampu terimplementasikan
dalam keterampilannya dan cara bersikap.

. Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan dapat menggunakan model


pembelajaran ,yang sesuai dengan pendekatan saintifik atau pendekatan lain yang
dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik melalui berbagai kegiatan
pembelajaran, yang diharapkan mampu membekali peserta didik untuk memiliki
kecakapan hidup abad 21. Untuk merealisasikan pembelajaran abad 21 maka guru harus
merancang pembelajaran HOTS. , yaitu pendekatan pembelajaran yang memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik melalui kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
@2016, Dit. Pembinaan SMA 18
Model Pengembangan RPP

1. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

. Indikator merupakan rumusan yang menggambarkan karakteristik, ciri-ciri,


perbuatan, atau respon yang harus ditunjukkan atau dilakukan oleh peserta didik dan
digunakan sebagai penanda/indikasi pencapaian kompetensi dasar. IPK adalah perilaku
yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar
tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. IPK dapat dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan


perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 khusus pada mata
pelajaran Agama dan Budipekerti dan mata pelajaran PPKndirumuskan dalam bentuk
perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya dapat diamati sebagai
dampak pengiring dari KD pada KI-3 dan KI-4. Indikator untuk KD yang diturunkan dari
KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan
terukur.

. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata


pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar
untuk menyusun alat penilaian. Indikator diurutkan dari kompetensi sederhana ke
kompleks.

. Penggunaan Kata Kerja Operasional (KKO) pada IPK disesuaikan dengan


karakteristik mata pelajaran, dan dikaitkan dengan materi pembelajaran yang memuat
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif.

. Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada
deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator.

. Jika RPP digunakan untuk beberapa kali pertemuan, maka indikator pencapaian
kompetensi (IPK) dirinci untuk setiap pertemuan.

2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Pengembangan materi pembelajaran secara rinci disesuaikan dengan karakterististik


kompetensi atau kemampuan berpikir yang diharapkan dikuasai peserta didik. Oleh
sebab itu, maka guru perlu memperhatikan “bahan dasar” atau kompetensi awal
sebagai tahapan berpikir yang telah dipelajari peserta didik sebelumnya, baik di SMA
@2016, Dit. Pembinaan SMA 19
Model Pengembangan RPP

maupun di SMP. Selain itu dalam menetukan materi pembelajaran harus


memperhatikan konten materi mana yang berupa pengetahuan tentang fakta, konsep,
prosedur, dan metakognitif dan keempatnya tidak menunjukkan urutan hirarki.

Pengembangan materi juga perlu memperhatikan buku teks wajib dan sumber lain,
sehingga guru dapat menjabarkan materi-materi yang merupakan materi esensial
(dasar) yang harus dikuasai peserta didik dan materi pengembangan atau materi terapan
sebagai bahan pengayaan untuk menambah wawasan. Selain itu, jika memungkinkan
guru dapat mengembangkan materi yang berkaitan dengan muatan lokal baik materi
kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, atau materi transdisipliner, atau materi
yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

Materi dalam RPP dituliskan poin poin yang merupakan materi pokok dan materi ajar.
Materi pokok dapat dirumuskan dari kompetensi dasar, sedangkan materi ajar
dirumuskan dari indikator pencapaian kompetensi.Secara rinci materi pembelajaran
menjadi lampiran dalam RPP.

Untuk melakukan identifikasi materi pembelajaran harus mempertimbangkan hal-hal


antara lain;

. Potensi peserta didik.

. Relevansi dengan karakteristik daerah.

. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta


didik.

. Kebermanfaatan bagi peserta didik.

. Struktur keilmuan.

. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.

. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, dan

. Alokasi waktu.

Materi hasil pengembangan yang merupakan bahan ajar (tulis atau berbasis TIK) akan
menjadi lampiran di RPP.

2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran ( munculkan pengembangan


pembelajarn HOTS), buat langkah dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran

. Kegiatan pembelajaran merupakan proses pengembangan potensi dan


pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan
yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Peserta didik mengembangkan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi, di
@2016, Dit. Pembinaan SMA 20
Model Pengembangan RPP

sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap
muka di kelas, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri

. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang


melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya untuk mencapai KD.

. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan model


pembelajaran, yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran saintifik yang berpusat
pada peserta didik, serta metode atau yang memberikan pengalaman belajar bervariasi
disesuaikan dengan kemampuan awal peserta didik dan karakteristik materi
pembelajaran, serta berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai. (lihat model-model
pembelajaran SMA yang dikembangkan oleh direktorat PSMA)

. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran antara
lain; 1) Kegiatan pembelajaran disusun sebagai acuan bagi guru agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara profesional, (2) Kegiatan pembelajaran
memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta didik dapat
melakukan kegiatan yang merupakan pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi
tertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan, (3) Kegiatan
pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario atau langkah-langkah yang
dapat memotivasi dan mengarahkan peserta didik untuk aktif belajar dan menerapkan
pengetahuannya dalam kehidupan nyata melalui berbagai aktivitas.

. Kegiatan pembelajaran diorganisasikan menjadi;

0) kegiatanpendahuluan,kegiatan yang dapat dilakukan guru antara lain


mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan, mendiskusikan kompetensi yang
sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan
dipelajari dan dikembangkan, menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, menyampaikan garis besar cakupan materi,
dan menyampaikan lingkup dan teknik penilaian.

0) kegiataninti, merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang


dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Dalam kegiatan inti memuat hal hal yang berkaitan dengan
pendekatan dan metode/model. Yang harus diperhatikan adalah karakteristik dari
setiap model pembelajaran disesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang diusung dalam
pembelajaran. Dalam kegiatan inti harus nampak bahwa peserta didik menjadi pusat
pembelajaran, atau pelaku pembelajaran. Dalam kegiatan inti harus nampak tahapan
yang dilakukan peserta didik dari model atau metode pembelajaran yang
dilakukan.
Kegiatanpembelajaran pada kegiatan inti dapat dijabarkan sesuai dengan
silabus. Pendidik diharapkan memiliki inovasi dalam mengembangkan kegiatan
@2016, Dit. Pembinaan SMA 21
Model Pengembangan RPP

pembelajaran dalam bentuk yang lebih operasional dapat menggunakan pendekatan


saintifik atau model pembelajaran active learning disesuaikan dengan kondisi peserta
didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat, bahan, dan sumber
belajar;

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta


didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan,
jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang
lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.

1) Kegiatan penutup terdiri atas:

a) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/simpulan Formatted: Normal, Left, Line spacing: Multiple 1.15 li, No
bullets or numbering
pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c)
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan

a) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak Formatted: Normal, Left, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li, No bullets or numbering, Adjust space
lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling between Latin and Asian text, Adjust space between Asian
dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil text and numbers, Tab stops: Not at 2.26"
belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya

Keseluruhan proses pembelajaran tersebut harus menggambarkan pengalaman peserta


didik dalam mencapai kompetensi melalui pendekatan saintifik atau model
pembelajaran.Kegiatan pembelajaran dapat berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru
atau ahli, peniruan oleh peserta didik, pengecekan dan pemberian umpan balik oleh
guru, dan pelatihan lanjutan.

Selain hal yang dijelaskan di atas, dalam pengembangan kegiatan pembelajaran juga
perlu diperhatikan model atau metode pembelajaran yang digunakan, alokasi waktu,
serta alat/bahan, atau sumber, serta media yang diperlukan.

2. Analisis Penerapan Model Pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik, peserta
didik dengan peserta didik, peserta didik dengan orang-orang di lingkungannya, dan
peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran pada
Kurikulum 2013 dilaksanakan berbasis aktivitas agar memberikan ruang yang cukup bagi
peserta didik untuk mengembangkan kreativitas, prakarsa, dan kemandirianyang sesuai
dengan potensi, bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologispeserta didik.
@2016, Dit. Pembinaan SMA 22
Model Pengembangan RPP

Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir
kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, serta memiliki
kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).

Model dan/atau metode dipilih yang sesuai dengan pendekatan saintifik yang diperlukan
untuk mengembangkan sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilanyang
pelaksanaannya difokuskan kepada kesesuaian dengan pengalaman belajar peserta
untuk mencapai kompetensi tertentu. Selain itu, pemilihan model atau metode juga
harus mempertimbangkan karakteristik KD atau materi pembelajaran. Model–model
tersebut antara lain model Discoveri (Discovery Learning), model Inkuiri (Inquiry
Learning), Model Berbasis Permasalahan (Problem Based Learning), dan Model Proyek
(Project Based Learning). Jika kegiatan pembelajaran menggunakan model tertentu
maka langkah-langkah kegiatan di RPP disesuaikan dengan langkah model pembelajaran
tersebut, tidak lagi menggunakan pendekatan saintifik. berikut adalah contoh langkah
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning;

a. Stimulation (Menciptakan stimulus/rangsangan) Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li, No bullets or numbering
Problem Statement (Menyiapkan pernyataan masalah )

b. Data Collecting (Mengumpulkan data)

b. Data Processing (Mengolah data)

b. Verrification (Memverifikasi data)

b. Generalisation/ Menarik kesimpulan

(Sangat dianjurkan untuk membaca naskah Model-model Pembelajaran) Formatted: Normal, Left, Indent: Left: 0", Space After: 10
pt, Line spacing: Multiple 1.15 li, Tab stops: Not at 0.69"

2. Menentukan Alokasi Waktu

. Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif
dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD,
keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.

. Waktu harus leluasa untuk memungkinkan peserta didik berproses


(menyelesaikan tugas dan mengikuti prosedur yang ditetapkan)

. Penentuan alokasi untuk setiap kompetensi dasar berdasarkan hasil analisis


estimasi waktu pada setiap KD. Penentuan alokasi waktu sebaiknya melalui analisis dari
waktu yang dibutuhkan untuk pencapaian tiap IPKdan berdasarkan karakteristik peserta
didikdi satuan pendidikan..

2. Mengembangkan Penilaian
@2016, Dit. Pembinaan SMA 23
Model Pengembangan RPP

. Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian indikator pencapaian kompetensi.


Penilaian untuk mengukur ketercapaian indikator dapat dilakukan dengan beberapa
macam tehnik penilaian. .

. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik,


dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran. Instrumen penilaian
menjadi lampiran RPP

. Penilaian dilakukan dengan menggunakan penilaian autentik dan non autentik,


dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian
hasil karya berupa tugas, projek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan/atau
penilaian diri.

. Penilaian diarahkan untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya, maka


penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang dapat dilakukan untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah.

. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitupenilaian yang membandingkan


capaianpeserta didik dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan, dan bukan untuk
menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

. Sistem penilaiannya berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian


hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan peserta didik. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan
tindak lanjut.

. Tindak lanjut hasil penilaian berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya,


program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah
ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi
ketuntasan.

. Sistem penilaian disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam


proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas
observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik
wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.

(dianjurkan untuk membacamodul pembelajaran dan Panduan Penilaian)

2. Menentukan Alat/Bahan/Media, atau Sumber Belajar

Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran
untuk mencapai kompetensi yang menjadi tuntutan dalam pembelajaran. Media
pembelajaran sebagai sarana bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
Media pembelajaran akan mempengaruhi iklim belajar, kondisi, dan lingkungan belajar
@2016, Dit. Pembinaan SMA 24
Model Pengembangan RPP

yang ditata dan dikelola oleh guru. Dalam memilih media pembelajaran harus
mempertimbangkan prinsip psikologi peserta didik, antara lain motivasi, perbedaan
individu, emosi, partisipasi umpan balik, penguatan dan penerapan. Penggunaan media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.

Penentuan media, alat, bahan, dan sumber belajar disesuaikan dengan yang telah
ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.

2. Menyusun RPP

Menyususn RPP merupakan kegiatan paling sedikit melengkapi format yang tercantum di
lampiran Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran.Komponen yang ada
di format tersebut dapat dikembangkan berdasarkan penyempurnaan KI-KD, Silabus, dan
Penilaian serta kebutuhan guru berdasarkan karakteristik peserta didik dan materi
pelajaran.

Contoh RPP dapat dilihat di lampiran 1

Formatted: Normal, Left, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li
Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li

Formatted: Normal, Left, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li
Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li

Formatted: Normal, Left, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li

@2016, Dit. Pembinaan SMA 25


Model Pengembangan RPP

Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li

Formatted: Normal, Left, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li

Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li

Formatted: Normal, Left, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li
Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li

BAB V Formatted: Normal, Left, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li
PENUTUP

Rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP) disusun sebagai bahan acuan dalam


pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk menjamin pencapaian kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik. Kegiatan pembelajaran harus dapat mengembangkan potensi
peserta didik sehingga mencapai perkembangan yang seimbang antara kebutuhan fisik,
psikis, dan spritual yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Naskah ini disusun sebagai salah satu bahan panduan bagi sekolah dalam membantu guru
menyusun dan mengembangkan RPP yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran,
peserta didik, serta sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia di sekolah masing-
masing.

@2016, Dit. Pembinaan SMA 26


Model Pengembangan RPP

DAFTAR PUSTAKA Formatted: Normal, Left, Space After: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li
Formatted: Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li

Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Formatted: Normal, Left, Indent: Left: 0", First line: 0",
Space After: 10 pt, Line spacing: Multiple 1.15 li
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York.
Longman.

Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Bloom, B.S., Englehart, M.B., Furst, E.J., Hill, W.H., & Krathwohl, D.L.1956.Taxonomy
of EducationalObjectives.The Classifications of Educational Goals.Handbook I.

Bloom’s Taxonomy: The 21st Century Version, Education Technology and Mobile
Learning: A Resource of Free Educational Web Tool and Mobile App for Education

Calabrese Barton, A. (1998).Reframing “science for all” through the politics of


poverty.Educational Policy, 12, 525-541.

Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and


Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 19


tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum2013.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

@2016, Dit. Pembinaan SMA 27


Model Pengembangan RPP

Surat Edaran Dirjen Pendidikan Menengah dan Dirjen Pendidikan Dasar No. 5685
/C/KR/2014 dan No. 8014/D/HP/2014 tentang Sekolah yang melaksanakan Kurikulum
2006 dan Kurikulum 2013.

Soedjadi, R. (2006). Mengenal Revisi Taxonomy Bloom. Surabaya: PPs Unesa.

Formatted: Normal, Space After: 10 pt, Line spacing:


Multiple 1.15 li

@2016, Dit. Pembinaan SMA 28


Model Pengembangan RPP

Lampiran 1: Contoh RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Sekolah : SMA CIPETE
Mata pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 9JP

A. Kompetensi Inti (KI)


Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”.
Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolahdengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik

KI3:
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI4:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.10 Menganalisis 3.10.1 Mengidentifikasi komponen penyusun
informasi/data dari ekosistem
berbagai sumber tentang 3.10.2 Mendeskripsikan hubungan antara komponen
ekosistem dan semua biotik dan abiotik, serta biotik dan biotik
interaksi yang berlangsung lainnya
di dalamnya 3.10.3 Menjelaskan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keseimbangan ekosistem
3.10.4 Menjelaskan mekanisme aliran energy dalam
ekosistem
3.10.5 Membandingkan daur biogeokimia dalam
ekosistem
3.10.6 Menentukan peran mikroorganisme dalam
berbagai daur Biogeokimia

@2016, Dit. Pembinaan SMA 29


Model Pengembangan RPP

3.10.7 Menganalisis jenis-jenis interaksi yang terjadi


dalam ekosistem
4.10 Mensimulasikan 4.10.1 Mencontoh hasil interaksi antar komponen
interaksi antar komponen ekosistem dan jaring jaring makanan yang
dalam suatu ekosistem berlangsung dalam ekosistem
4.10.2 Membuat bagan interaksi antar komponen
ekosistem dan jaring jaring makanan yang
berlangsung dalam ekosistem
4.10.3 Mensimulasikan interaksi antar komponen
dalam suatu ekosistem

C. Materi Pembelajaran
 komponen penyusun ekosistem
 komponen biotik dan abiotik
 faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem
 Aliran Energi
 daur biogeokimia
 peran mikroorganisme dalam berbagai daur Biogeokimia
 jenis-jenis interaksi yang terjadi dalam ekosistem

D. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (3JP)


Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.10.1 Mengidentifikasi komponen penyusun ekosistem
3.10.2 Mendeskripsikan hubungan antara komponen biotik dan abiotik,
serta biotik dan biotik lainnya
3.10.3 Menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan
ekosistem
3.10.4 Menjelaskan mekanisme aliran energy dalam ekosistem
4.10.1 Mencontoh hasil interaksi antar komponen ekosistem dan jaring
jaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem

I. Kegiatan Pendahuluan
 Salam, Berdoa, Presensi;
 Apersepsi ; Apa yang kalian ketahui tentang organisasi kehidupan?;
 menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari;
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan; dan
 menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

II. Kegiatan Inti


 Guru memberikan stimulus dengan menunjukkan gambar
ekosistem
 Peserta didik diminta mengamati gambar tersebut dan menyuruh
peserta didik menyebutkan ada apa saja pada ekosistem tersebut
 Guru memberikan beberapa beberapa gambar ekosstem yang
berbeda dan meminta peserta didik untuk mengidentifikasi dari

@2016, Dit. Pembinaan SMA 30


Model Pengembangan RPP

setiap gambar ekosistem tersebut untuk menemukan komponen-


komponen penyusun ekosistem.
 Peserta didik mengidentifikasi biotik dan abiotik penyusun
ekosistem
 Peserta didik mencoba untuk mengamati langsung ekosistem yang
di lingkungan sekolah ( kebun sekolah)
 Peserta didik mengumpulkan data dari setiap ekosistem terkait
dengan hubungan antar komponen ekosistem dan rantai makanan
yang terjadi dalam ekosistem tersebut
 Dari data yang didapat peserta didik mengolah data guna
mendapatkan mekanisme aliran energy yang terjadi dalam rantai
makanan
 Selanjutnya peserta didik melakukan verifikasi data berdasarkan
konsep ekosistem dan faktor yang mempengaruhi keseimbangan
ekosistem.
 Dari hasil verifikasi data, peserta didik dapat mengambil
kesimpulan komponen penyusun ekosistem dan faktor-faktor yang
mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
 Selanjutnya peserta didik menyajikan hasil diskusi kelompok
dalam bentuk laporan terlusi dan mempresentasikannya.

III. Kegiatan Penutup


 Guru memfasilitasi peserta didik dalam menemukan kesimpulan
dari pembelajaran yang dilakukan melalui mereviu indikator yang
hendak dicapai pada hari itu.
 Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian
indikator
 Guru meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan
manfaat mengetahui konsep ekosistem dan faktor yang
mempengaruhi keseimbangan ekosistem

2. Pertemuan Kedua: (3 JP)


Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.10.5 Membandingkan daur biogeokimia dalam ekosistem
3.10.6 Menentukan peran mikroorganisme dalam berbagai daur
Biogeokimia
4.10.2 Membuat bagan interaksi antar komponen ekosistem dan jaring
jaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem

I. Kegiatan Pendahuluan
 Salam, Berdoa, Presensi;
 Apersepsi ; Apa yang kalian ketahui tentang jaring-jaring
makanan?;
 menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari;
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan; dan
 menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

II. Kegiatan Inti

@2016, Dit. Pembinaan SMA 31


Model Pengembangan RPP

 Peserta didik mengamati video terbentuknya hujan dari proses


penguapan
 Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang
terjadi pada objek yang diamati dari tayangan video
 Peserta didik mendiskusikan dan mengajukan dugaan sementara
penyebab terjadinya fenomena alam tersebut
 Peserta didik mengumpulkan data dari berbagai sumber berkaitan
dengan dugaan sementara penyebab terjadinya fenomena alam
tersebut.
 Peserta didik dalam kelompok melakukan analisis berdasarkan
data yang didapatkan dari berbagai sumber dikaitkan dengan
konsep daur biogeokimia dan peran mikroorganisme dalam daur
tersebut
 Peserta didik menyimpulkan bahwa jika di alam terjadi gangguan
keseimbangan ekosistem termasuk daur biogeokimia, harus
dilakukan upaya rehabilitasi agar keseimbangan proses bisa
berlangsung..

III. Kegiatan Penutup


 Guru memfasilitasi peserta didik dalam menemukan kesimpulan
dari pembelajaran yang dilakukan melalui mereviu indikator yang
hendak dicapai pada hari itu.
 Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian
indikator
 Guru meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan
manfaat mengetahui konsep daur biogeokimia, dan peran
mikroorganisme dalam daur bioekimia
 Guru memberikan tugas kelompok untuk membuat bagan daur
biogeokimia ( air, karbon, Nitrogen, Oksigen, dll)

3. Pertemuan Ketiga.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.10.7 Menganalisis jenis-jenis interaksi yang terjadi dalam ekosistem
4.10.3 Mensimulasikan interaksi antar komponen dalam suatu ekosistem

I. Kegiatan Pendahuluan
 Salam, Berdoa, Presensi;
 Apersepsi ; Siapa yang bisa menjelaskan Daur Air?;
 menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari;
 menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan; dan
 menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan

II. Kegiatan Inti


 Guru menayangkan gambar ekositem yang mengalami penurunan
debit air

@2016, Dit. Pembinaan SMA 32


Model Pengembangan RPP

 Peserta didik mengamati permasalahan terkait


1. Mengapa sampai terjadi penurunan debit air?
2. Bagaimana dampak yang terjadi akibat penurunan debit air
tersebut?
3. Bagaimana kondisi ekosistem apabila mikroorganisma yang
terdapat pada perairan tersebut mengalamipeningkatan
populasi? Jelaskan argumenmu!
 Guru membimbing peserta didik membuat desain interaksi antar
komponen ekosistem dan jaring jaring makanan yang berlangsung
dalam ekosistem tersebut
 Peserta didik dalam kelompok mensimulasikan interaksi antar
komponen dalam suatu ekosistem
 Peserta didik mengasosiasi data tentang permasalahan ekosistem
dari hasil simulasi
 Peserta didik membandingkan hasil diskusi antar kelompok untuk
menganalisis berbagai permasalahan ekosistem dan kemungkingan
interaksi yang bisa terjadi dalam ekosistem
 Peserta didik mendiskusikan upaya rehabilitasi agar keseimbangan
ekosistem dapat terjaga
 Peserta didik menyimpulkan interaksi yang terjadi dalam
ekosistem dan uapaya pelestariannya.

III. Kegiatan Penutup


 Guru memfasilitasi peserta didik dalam menemukan kesimpulan
tentang interaksi yang terjadi dalam ekosistem dan upaya
menjaga keseimbangan ekositem melalui reviu indikator yang
hendak dicapai pada hari itu.
 Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian
indikator
 Guru meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan
manfaat mengetahui konsep interaksi dalam ekositem, dan upaya
menjaga keseimbangan ekositem

E. Teknik penilaian
Penilaian sikap : Observasi dan jurnal
Penialaian Pengetahuan : Tes Lisan, Tertulis, Penugasan
Penilaian Keterampilan : Portofolio, Produk, Kinerja

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/alat
 Proyektor
 Laptop
@2016, Dit. Pembinaan SMA 33
Model Pengembangan RPP

2. Bahan
 LKS
 Power Point
 Gambar Ekosistem

3. Sumber Belajar
 Endang Sri Lestari dan Indun Kustinnah. 2009. Biologi SM/MA untuk
Kelas X. bse.
 Gunawan Susilowarno. Biologi SMA Untuk SMA/MA Kelas X,
Grasindo.
 Bagod Sudjadi. Biologi Sains Dalam Kehidupan 1 A. Yudhistira.
 Wigati Hadi Omegawati dan Rohana Kusumawati. 2010. Buku
Panduan Pendidik Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Intan Pariwara

Jakarta, 5 Juni 2016

Mengetahui :
Kepala SMA Cipete Guru Mata Pelajaran,

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si Santy Kurnia Dewi


NIP. 196104041985031003 NIP.196909111992012001

@2016, Dit. Pembinaan SMA 34


Model Pengembangan RPP

Lampiran RPP

Instrumen Penilaian Sikap

N KEJADIAN/ BUTIR POS/


WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
O PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
d
s
t

Instrumen Penilaian Pengetahuan

Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal Soal

3.10 Menganalisis 3.10.1 Mengidentifikasi Disajikan gambar ekosistem, siswa Perhatikan gambar di bawah ini!
informasi/data dari komponen penyusun dapat menyebutkan komponen
berbagai sumber tentang ekosistem penyusun ekosistem dengan benar.
ekosistem dan semua
interaksi yang berlangsung
di dalamnya

Tuliskan komponen apa saja yang


menyusun ekosistem tersebut?
3.10.2 Mendeskripsikan Disajikan gambar ekosistem, siswa Berdasarkan gambar No 1 di atas,
hubungan antara komponen dapat deskripsikan hubungan antara jelaskan hubungan antara komponen
biotik dan abiotik, serta komponen biotik dan abiotik serta Biotik dan Abiotik yang menyusun
biotik dan biotik lainnya biotik dan biotik lainnya dengan benar ekosistem tersebut!
3.10.3 Menjelaskan faktor- Disajikan gambar ekosistem, siswa Berdasarkan Gambar No 1, jelaskan
@2016, Dit. Pembinaan SMA 35
Model Pengembangan RPP

faktor yang dapat dapat Menjelaskan faktor-faktor yang faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi dapat mempengaruhi keseimbangan mempengaruhi keseimbangan
keseimbangan ekosistem ekosistem dengan benar ekosistem!
3.10.4 Menjelaskan Disajikan komponen penyusun Dalam suatu ekosistem kolam
mekanisme aliran energy ekosistem kolam, peserta didik dapat terdapat :
dalam ekosistem mengurutkan rantai makanan dan 1. Hewan karnivora
menjelaskanmekanisme aliran energy 2. Bakteri pengurai
dalam ekosistem dengan benar 3. Plankton
4. Zat organik
5. Herbivora
Dari komponen ekosistem tersebut
susunlah suatu rantai makanan yang
menggambarkan aliran energi. Coba
susun urutan aliran energi dengan
tepat!
3.10.5 Menentukan daur Peserta didik dapat menentukan daur Buatlah daur Karbon!
biogeokimia dalam karbon dengan benar
ekosistem
3.10.6 Menentukan peran Disajikan daur Nitrogen, peserta didik Berdasarkan daur Nitrogen, Jelaskan
mikroorganisme dalam dapat menentukan peran bakteri peran Bakteri dalam daur Nitrogen!
berbagai daur Biogeokimia dalam daur nitrogen dengan benar

3.10.7 Menganalisis jenis- Disajikan komponen penyusun


jenis interaksi yang terjadi ekosistem kolam, peserta didik dapat
dalam ekosistem menganalisis interaksi yang terjadi
dalam ekosistem dengan benar

@2016, Dit. Pembinaan SMA 36


Model Pengembangan RPP

Berdasarkan gambar ekosistem di


atas, analisislah, kemungkinan yang
terjdsi dlam ekosistem tersebut,
apabila terjasi dibit air!

Disajikan fenomena dalam suatu Akhir-akhir ini petani mengalami


ekosistem sawah, peserta didik dapat kegundahan karena padi di sawahnya
menganalisis interaksi yang terjadi diserang oleh tikus yang cukup
dalam ekosistem dengan benar banyak, sehingga mengalami kerugian
yang cukup besar. Analisislah
mengapa hal tersebut bisa terjadi!

@2016, Dit. Pembinaan SMA 37


Model Pengembangan RPP

Instrumen Penilaian Keterampilan


Rancangan Penilaian :
RENCANA PENILAIAN
No IPK DARI KI-4 INDIKATOR SOAL WAKTU
TEHNIK
PELAKSANAAN
1 4.10.1 Mencontoh hasil4.10.1.1Peserta didik dapat Portofolio Penilaian
interaksi antar memilih bagan yang Harian
komponen ekosistem menunjukkan interaksi
dan jaring jaring antar komponen
makanan yang ekosistem dan jaring
berlangsung dalam jaring makanan yang
ekosistem berlangsung dlam
ekosistem dengan tepat

2 4.10.2 Membuat bagan4.10.2.1 Peserta didik dapat Produk Penilaian


interaksi antar membuat bagan interaksi Harian
komponen ekosistem antar komoponen
dan jaring jaring ekosistem
makanan yang
berlangsung dalam
ekosistem

Penilaian
3 4.10.3 Mensimulasikan 4.10.3.1 Peserta didik Unjuk Kerja Harian
interaksi antar mendemonstrasikan
komponen dalam suatu interaksi antar
ekosistem komoponen dalam
ekosistem

Rubrik Penilaian Produk


NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA SKOR
1 Persiapan  Latar belakang tepat = 3. kurang tepat = 2.
tidak tepat = 1
 Rumusan masalah tepat = 3. kurang tepat = 2.
tidak tepat = 1
2 Pelaksanaan  Pengumpulan data akurat = 3. kurang akurat = 2.
tidak akurat = 1
 Kelengkapan data lengkap= 3. kurang lengkap =
2. tidak lengkap = 1
 Pengolahan data sesuai = 3. kurang sesuai = 2.
tidak sesuai = 1
3 Pelaporan  Sistematika laporan baik = 3. kurang baik = 2.
tidak baik = 1
 Penggunaan bahasa sesuai kaidah= 3. kurang sesuai
kaidah = 2. tidaksesuai kaidah
@2016, Dit. Pembinaan SMA 38
Model Pengembangan RPP

= 1tepat = 3. kurang tepat = 2.


 Penulisan/ejaan tidak tepat/banyak kesalahan
=1
 Tampilan menarik= 3. kurang menarik=
2. tidak menarik= 1

Rubrik Kinerja
Hari/Tanggal :……….
KD :4.10. Mensimulasikan interaksi antar komponen dalam
suatu ekosistem
Kegiatan :Simulasi

NO KEGIATAN YANG DIAMATI YA TIDAK


1 Terlibat dalam kegiatan simulasi
2 Melaksanakan simulasi sesuai prosedur
3 Berperan sesuai karakter
Dst

@2016, Dit. Pembinaan SMA 39


Model Pengembangan RPP

CONTOH RPP MATEMATIKA


Sekolah : SMA Negeri 1 Sungailiat
Mata pelajaran : Matematika (Umum)
Kelas/Semester : X/ 1
Alokasi Waktu : 8 × 45 menit (2 JP)

A. Kompetensi Inti,
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

KI3: Kompetensi Pengetahuan, yaitu Memahami, menerapkan, menganalisis


pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI4: Kompetensi Keterampilan, yaitu Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.2 Menyusun sistem persamaan linear 4.2 Menyelesaikan masalah kontekstual
tiga variabel dari masalah yang berkaitan dengan sistem
kontekstual persamaan linear tiga variabel

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.2.1 Menjelaskan konsep persamaan 4.2.1 Mengidentifikasi fakta atau
linear dan sistem persamaan linear informasi dalam masalah
3.2.2 Membedakan persamaan dan kontekstual yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear sistem persamaan linear tiga
3.2.3 Menjelaskan konsep sistem variabel.
persamaan linear tiga variabel 4.2.2 Membuat model matematika
(SPLTV) bentuk sistem persamaan linear
3.2.4 Menentukan himpunan tiga variabel dari masalah
penyelesaian dari sistem kontekstual.
@2016, Dit. Pembinaan SMA 40
Model Pengembangan RPP

persamaan linear tiga variabel 4.2.3 Menyelesaikan masalah


3.2.5 Mengubah masalah kontekstual kontekstual yang berkaitan dengan
dari bentuk deskripsi/bahasa verbal persamaan linear tiga variabel.
ke bahasa matematika yang 4.2.4 Menyajikan masalah kontekstual yang
berbentuk sistem persamaan linear berkaitan dengan bentuk sistem
tiga variabel. persamaan linear tiga variabel.
3.2.6 Menemukan model matematika
berupa SPLTV dengan
memanfaatkan informasi pada
permasalahan kontekstual.
3.2.7 Menyusun bentuk sistem
persamaan linear tiga variabel dari
masalah kontekstual.

C. Materi
1. Persamaan dan Sistem Persamaan Linear
2. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)
3. Himpunan Penyelesaian dari Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)
4. Masalah Kontekstual berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
(SPLTV).

D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (4 ×45 menit)
Indikator:
3.2.1 Menjelaskan konsep persamaan linear dan sistem persamaan linear
3.2.2 Membedakan persamaan dan sistem persamaan linear
3.2.3 Menjelaskan konsep sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV)
3.2.4 Menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear tiga
variabel
3.2.5 Mengubah masalah kontekstual dari bentuk deskripsi/bahasa verbal ke bahasa
matematika yang berbentuk sistem persamaan linear tiga variabel
4.2.1 Mengidentifikasi fakta atau informasi dalam masalah kontekstual yang
berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel.
4.2.2 Membuat model matematika bentuk sistem persamaan linear tiga variabel
dari masalah kontekstual.
4.2.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan linear
tiga variabel.

@2016, Dit. Pembinaan SMA 41


Model Pengembangan RPP

Pendahuluan (30 menit)


1. mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan,
diantaranya melalui Tanya jawab membahas kembali tentang berbagai persamaan
linear dan sistem persamaan kinear dua variabel (SPLDV) serta metode yang dapat
digunakan untuk menemukan himpunan penyelesaiannya;
3. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari berkaitan dengan SPLTV;
4. menyampaikan garis besar cakupan materi SPLTV dan kegiatan yang akan
dilakukan; dan
5. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas
materi SPLTV.

Kegiatan Inti (120 menit)


Model DiscoveryLearning
1. Stimulation (memberi stimulus);
Guru menyajikan berbagai permasalahan dalam bentuk teks/cerita, maupun tabel
berkaitan dengan materi persamaan dan sistem persamaan linear, persamaan
linear tiga variabel, dan himpunan penyelesaiannya melalui tayangan ppt maupun
lembar kerja.
Contoh Permasalahan yang disajikan guru:
 Permasalahan yang disajikan pada LK atau ppt dalam bentuk tabel yang akan
diamati:
Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear
x = 3, y = 5 x  y  3
2y = z 
y–x =6 2 x  3 y  4
x + 2y = 4 2 x  y  z  3

x – 3y + 4z = 0
x  y  4
z  5

 Permasalahan dalam bentuk sistem persamaan linear tiga variabel yang diamati
peserta didik:
Bagaimana menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut:
2 x  y  z  3

a. x  y  4
z  5

@2016, Dit. Pembinaan SMA 42


Model Pengembangan RPP

x  y  z  5

b. 2 x  3 y  4 z  10
z  y  3

 Permasalahan dalam bentuk teks/ cerita yang diamati:
“Jumlah tiga bilangan sama dengan 45. Bilangan pertama ditambah 4 sama
dengan bilangan kedua, dan bilangan ketiga dikurangi 17 sama dengan bilangan
pertama. Variabel apa saja yang ada pada permasalahan diatas? Tentukan
masing-masing bilangannya!”

2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)


Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur atau variabel-variabel yang ada pada
permasalahan-permasalahan yang disajikan pada LK atau ppt, dan membuat catatan
berdasarkan hasil temuan, serta membuat rumusan penyelesaian masalah yang
disajikan berdasarkan data-data yang ditemukan.
Berdasarkan permasalahan yang pertama, dapat ditanyakan; “manakah yang
merupakan bentuk persamaan dan sistem persamaan linear tiga variabel?”,
“mengapa merupakan bentuk persamaan dan sistem persamaan linear tiga
variabel?”.

3. Data Collecting (mengumpulkan data);


Peserta didik mencari serta mengumpulkan data/informasi yang berkaitan dengan
permasalahan yang diamati pada lembar kerja atau ppt di atas, baik dari buku paket
Matematika Umum kelas X, sumber lain yang relevan atau intenet.
Guru mengingatkan peserta didik berkaitan dengan metode penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel yang pernah dipelajari dipertemuan sebelumnya,
agar dapat menentukan himpunan penyelesaian dari permasalahan yang disajikan.

4. Data Processing (mengolah data);


Peserta didik melakukan diskusi bersama kelompok untuk menyelesaikan masalah
yang disajikan melalui LK ataupun ppt dengan menggunakan berbagai informasi
yang telah dikumpulkan, dan menggunakan ide-ide matematika untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan yang disajikan.

5. Verification (memverifikasi);
Peserta didik memverifikasi, menafsirkan dan mengevaluasi penyelesaian masalah
hasil diskusi kelompoknya dengan mensubstitusikan nilai variabel-variabel yang
telah diketahui ke dalam sistem persamaan, dan membuat kesimpulan sementara.
Kemudian perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, dan
membandingkan hasil diskusi antar kelompok. Arahkan proses pembelajaran ke
bentuk tanya jawab.
@2016, Dit. Pembinaan SMA 43
Model Pengembangan RPP

6. Generalization (menyimpulkan);
Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan berkaitan dengan
materi definisi sistem persamaan linear tiga variabel dan menentukan himpunan
penyelesaiannya berdasarkan hasil rangkuman dari kesimpulan setiap kelompok
setelah sesi presentasi.

Penutup (30 menit)


1. Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang konsep SPLTV dan
penerapannya dalam permasalahan kontekstual dari pembelajaran yang dilakukan
melalui reviu indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
2. Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator.
Instrumen penilaian menjadi lampiran RPP.
3. Guru meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan manfaat mengetahui
konsep SPLTV.
4. Guru memberikan tugas kepada peserta didik. Materi tugas yang diberikan menjadi
lampiran RPP.

Pertemuan 2 (4 ×45 menit)


Indikator:
3.2.5 Mengubah masalah kontekstual dari bentuk deskripsi/bahasa verbal ke bahasa
matematika yang berbentuk sistem persamaan linier tiga variabel.
3.2.6 Menemukan model matematika berupa SPLTV dengan memanfaatkan informasi
pada permasalahan kontekstual.
3.2.7 Menyusun bentuk sistem persamaan linear tiga variabel dari masalah kontekstual.
4.2.1 Mengidentifikasi fakta atau informasi dalam masalah kontekstual yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear tiga variabel
4.2.2 Membuat model matematika bentuk sistem persamaan linear tiga variabel dari
masalah kontekstual.
4.2.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan linear tiga
variabel.
4.2.4 Menyajikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan bentuk sistem persamaan
linear tiga variabel.

Pendahuluan (30 menit)


1. mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan, diantaranya
melalui Tanya jawab membahas kembali tentang berbagai persamaan linear dan

@2016, Dit. Pembinaan SMA 44


Model Pengembangan RPP

sistem persamaan kinear dua variabel (SPLDV) serta metode yang dapat digunakan
untuk menemukan himpunan penyelesaiannya;
3. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari berkaitan dengan SPLTV;
4. menyampaikan garis besar cakupan materi SPLTV dan kegiatan yang akan dilakukan;
dan
5. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas
materi SPLTV.

Kegiatan Inti (120 menit)


Model Problem Based Learning
1) Mengorientasikan;
Peserta didik (berkelompok) mengamati permasalahan kontekstual yang ada di daerah pulau Bali, yaitu pembuatan ukiran patung yang d
dan palawija, karyawan perkebunan sawit, karet, dan coklat, dan sebagai
pedagang (khususnya yang tinggal di daerah wisata Danau Toba). Permasalahan
yang disajikan melalui LK atau ppt, berkaitan dengan materi penerapan sistem
persamaan linear tiga variabel.
Permasalahan 1:

Pak Wayan bersama kedua anaknya, Putu dan Gede adalah pengrajin ukiran
patung di Pulau Bali. Suatu ketika Pak Wayan mendapat pesanan membuat 3
ukiran patung dan 1 ornamen rumah dari seorang turis asal Belanda dengan batas
waktu pembuatan diberikan selama 5 bulan. Pak Wayan dan Putu dapat
menyelesaikan keempat jenis ukiran di atas dalam waktu 7 bulan. Jika Pak Wayan
bekerja bersama Gede, mereka dapat menyelesaikan pesanan dalam waktu 6
bulan. Karena Putu dan Gede bekerja setelah pulang sekolah, mereka berdua
membutuhkan waktu 8 bulan untuk menyelesaikan pesanan ukiran tersebut.
Dapatkah pesanan ukiran diselesaikan dengan batas waktu yang diberikan?

P
e Pak Panjaitan memiliki dua hektar sawah yang ditanami padi dan sudah saatnya
r diberi pupuk. Terdapat tiga jenis pupuk (Urea, SS, TSP) yang harus digunakan agar
mhasil panen padi lebih maksimal. Harga per karung setiap jenis pupuk adalah
a Rp75.000,00; Rp120.000,00; dan Rp150.000,00. Banyak pupuk yang dibutuhkan
s Pak Panjaitan sebanyak 40 karung. Pemakaian pupuk Urea 2 kali banyaknya dari
pupuk SS. Sementara dana yang disediakan Pak Panjaitan untuk membeli pupuk
a
adalah Rp4.020.000,00. Berapa karung untuk setiap jenis pupuk yang harus dibeli
l Pak Panjaitan?
@2016, Dit. Pembinaan SMA 45
Model Pengembangan RPP

ahan 2:

2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran;


Peserta didik bersama kelompoknya difasilitasi untuk membuat beberapa
pertanyaan mengenai informasi yang didapatkan dari hasil pengamatan
berdasarkan permasalahan kontekstual tentang sistem persamaan linear tiga
variabel di atas, dan menuliskan variabel-variabel yang ditemukan dari
permasalahan yang diamati kemudian membuat model matematikanya.

3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok;


Peserta didik di setiap kelompok berbagi tugas untuk mencari berbagai informasi yang mendukung penyelesaian dari permasalahan konte
matematika untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang disajikan, dan
mencari soal-soal mengenai permasalahan kontekstual berkaitan dengan sistem
persamaan linear tiga variabel, yang akan digunakan untuk memperkuat jawaban
yang diperoleh bersama kelompoknya.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya;


Peserta didik diminta menganalisis beberapa permasalahan yang melibatkan
sistem persamaan linear tiga. Kemudian peserta didik diminta membuat dugaan
awal mengenai definisi sistem persamaan linear tiga variabel dan menentukan
langkah-langkah menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel berdasarkan
permasalahan yang diajukan, kemudian mempresentasikan di depan kelas.

5) Menganalisis dan evaluasi proses pemecahan masalah;


Peserta didik diminta menganalisis beberapa permasalahan yang melibatkan
sistem persamaan linear tiga variabel, mengevaluasi penyelesaian masalah hasil
diskusi kelompoknya dengan mensubstitusikan nilai variabel-variabel yang telah
diketahui ke dalam sistem persamaan, dan guru membantu peserta didik
melakukan refleksi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan.

@2016, Dit. Pembinaan SMA 46


Model Pengembangan RPP

Peserta didik diminta menuliskan kesimpulan yang didapatkan tentang apa itu
sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV), bagaimana membuat model
matematika dari permasalahan kontekstual berkaitan dengan SPLTV, langkah-
langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan himpunan penyelesaian dari
SPLTV, dan bagaimana menyelesaikan permasalahan kontekstual berkaitan
dengan SPLTV yang disajikan guru, serta menyajikan suatu permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari berkaitan dengan SPLTV yang dibuat oleh peserta didik
bersama kelompoknya.

Penutup (30 menit)


1. Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang konsep SPLTV dan
penerapannya dalam permasalahan kontekstual dari pembelajaran yang dilakukan
melalui reviu indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
2. Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator.
Instrumen penilaian menjadi lampiran RPP.
3. Guru meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan manfaat
mengetahui konsep SPLTV.
4. Guru memberikan tugas kepada peserta didik. Materi tugas yang diberikan
menjadi lampiran RPP.

E. Penilaian
a. Teknik Penilaian:
a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b) Penilaian Pengetahuan : Tes Lisan dan Tes Tertulis
c) Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik
b. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes Tertulis : lembar pedoman pertanyaan
3. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
4. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi

c. Instrumen Penilaian (terlampir)


d. Remedial
- Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum
tuntas
- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

@2016, Dit. Pembinaan SMA 47


Model Pengembangan RPP

- Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

e. Pengayaan
- Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
 Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
 Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

A. Media/Alat dan Sumber Belajar


a. Media/Alat : Lembar Kerja, Penggaris, Papan Tulis/White Board, LCD
b. Sumber Belajar :
a. Buku Matematika (Umum) Kelas X, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2014.
b. Internet
c. Buku/ sumber lain yang relevan.

……………….., ………………….
2016
Mengetahui
Kepala SMA ............................, Guru Mata Pelajaran,

............................................... Ati Lasmanawati, M.Pd.

Lampiran 2
Kata Kerja Operasional
RANGKUMAN
REVISI TAKSONOMI BLOOM

@2016, Dit. Pembinaan SMA 48


Model Pengembangan RPP

Jenis dan Sub Jenis Dimensi Pengetahuan

Jenis dan Sub Jenis Pengetahuan Contoh


A. Pengetahuan Faktual
Unsur-unsur dasar yang harus diketahui oleh siswa untuk berkenalan dengan suatu
disiplin ilmu atau menyelesaikan masalah di dalamnya.
1. Pengetahuan tentang istilah Kosakata teknis, simbol musik
2. Pengetahuan tentang detail suatu hal Sumber daya alam utama, sumber informasi
dan unsur-unsur yang dapat dipercaya
B. Pengetahuan Konseptual
Hubungan antar unsur-unsur dasar dalam suatu susunan yang besar secara fungsional
1. Pengetahuan tentang klasifik dan Perode waktu geologi, bentuk-bentuk
kategori kepemilikan bisnis, teorema Phytagoras,
2. Pengetahuan tentang prinsip- prinsip teori evolusi, hukum Newton,
dan generalisasi
3. Pengetahuan tentang teori, model,
dan struktur
C. Pengetahuan Prosedural
Bagaimana melakukan sesuatu, metode-metode dalam inkuiri, dan kriteria untuk
menggunakan skill, algoritma, teknik, dan metode
1. Pengetahuan tentang keahlian- Keahlian untuk melukis dengan cat air
keahlian khusus dan algoritma Kriteria yang digunakan untuk penentuan
2. Pengetahuan tentang teknik dan ketika menerapkan prosedur yang
metode khusus suatu bidang
3. Pengetahuan tentang kriteria untuk melibatkan Hukum-hukum Newton.
penentuan ketika menggunakan
prosedur yang sesuai
D. Pengetahuan Metakognitif
Pengetahuan kognitif secara umum sebagaimana kesadaran dan pengetahuan yang
dimiliki seseorang
1. Pengetahuan strategi Pengetahuan membuat garis besar
2. Pengetahuan tentang tugas-tugas Pengetahuan tentang tipe tes yang biasa
kognitif, termasuk pengetahuan digunaan oleh guru
kontekstual dan kondisional yang Pengetahuan tentang tuntutan kognitif dari
sesuai tugas-tugas yang berbeda

DOMAIN KOGNITIF

@2016, Dit. Pembinaan SMA 49


Model Pengembangan RPP

No. Level Taksonomi Kata Kerja Operasional Deskripsi Perilaku


yg Dapat Diukur
1. Mengingat 1. Mengidentifikasi Mengingat atau menyadari
2. Menyebutkan informasi.
3. Mendaftar
4. Menunjukkan
5. Mendevinisikan
6. Melabel
2. Memahami 1. Menjelaskan Memahami makna, menetapkan
2. Mendeskripsikan kembali dalam kata-kata sendiri,
3. Mengklasifikasi menafsirkan, ekstrapolasi,
4. Mencontohkan menerjemahkan, merangkum,
5. Meringkas membuat ringkasan.
6. Mengelompokkan
3. Menerapkan 1. Menggunakan Menggunakan atau menerapkan
2. Menerapkan pengetahuan, mempraktikkan
3. Memecahkan teori, menggunakan pengetahuan
4. Mengubah dalam menanggapi keadaan nyata,
5. Menanggapi merespon yang dipahami.
6. Menentukan
4. Menganalisis 1. Menganalisis Menafsirkan elemen, prinsip-prinsip
2. Menguji organisasi, struktur, konstruksi,
3. Mengukur hubungan internal, kualitas,
4. Membandingkan keandalan komponen individu,
5. Menafsirkan menyeleksi hasil penerapannya.
6. Membagi
5. Mengevaluasi 1. Menilai Menilai efektivitas seluruh konsep,
2. Meninjau dalam hubungannya dengan nilai-
3. Menyelidiki nilai output, khasiat, kelangsungan
4. Mengelola hidup; berpikir kritis, perbandingan
5. Membenarkan strategis dan review; penghakiman
yang berkaitan dengan kriteria
6. Mempertahankan
eksternal, mengontrol.
6. Mencipta 1. Merencanakan Mengembangkan struktur unik
2. Merevisi baru, sistem, model, pendekatan,
3. Mengembangkan ide-ide, berpikir kreatifoperasi.
4. Membangun
5. Mengintegrasikan
6. Memodivikasi
Hasil Analisis

(Berdasarkan Anderson dan Krathwhol pada tahun 2001)

DOMAIN PSIKOMOTOR

@2016, Dit. Pembinaan SMA 50


Model Pengembangan RPP

No. Level Kata Kerja Operasional Deskripsi Perilaku


Taksonomi yg Dapat Diukur
1. Imitasi 1. Meniru Menyalin tindakan orang lain.
2. Mengopi mengamati dan mereplikasi.
3. Menyalin
4. Mengulangi
5. Mengikuti
6. Mencontoh
2. Manipulasi 1. Melakukan Mereproduksi aktivitas dari instruksi
2. Melaksanakan atau memori.
3. Menerapkan
4. Mengoperasikan
5. Membangun
6. Mencoba
3. Presisi 1. Menunjukkan Melaksanakan keterampilan
2. Menampilkan terpercaya, independen dari
3. Menyelesaikan bantuan, aktivitas cepat, halus, dan
4. Memperbaiki akurat.
5. Mengontrol
6. Menyajikan
4. Artikulasi 1. Menggabungkan Beradaptasi dan mengintegrasikan
2. Memecahkan keahlian untuk memenuhi konteks
3. Mengintegrasikan baru atau tugas.
4. Memodivikasi
5. Merevisi
6. Mengadaptasi
5. Naturalisasi 7. Membangun Naluriah, usaha, sadar penguasaan
8. Mengelola aktivitas dan terkait keterampilan
9. Menciptakan strategis.
10. Mendesain
11. Membuat
12. Menentukan
Hasil Analisis

(Berdasarkan versi RH Dave psikomotor domain)

@2016, Dit. Pembinaan SMA 51

Anda mungkin juga menyukai