3. Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam studi preformulasi sediaan
parenteral volume kecil !
Menurut Drugs Product Sterile, 2010 Halaman. 96
a. Bahan aktif
Data zat aktif yang diperlukan (Preformulasi)
1) Kelarutan
Terutama data kelarutan dalam air dan zat aktif yang sangat
diperlukan, karena bentuk larutan air paling dipilih dalam
pembuatan sediaan steril.
2) pH Stabilitas
merupakan pH dimana zat aktif paling minimal, sehingga
diharapkan kerja farmakologinya optimal.
3) Stabilitas zat aktif
Data ini membantu menentukan jenis sediaan, jenis bahan
pembawa, metode sterilisasi atau cara pembuatan.
Yang mempengaruhi penguraian zat aktif ;
Oksigen (oksidasi) pada kasus ini, setelah air didihkan maka
perlu dialiri gas nitrogen dan ditambahkan gas antioksidan.
Air (Hidrolisis) jika zat aktif terurai oleh air dapat dipilih
alternatif.
Dibuat pH stabilitasnya dengan penambahan asam/basa atau
buffer.
Memilih jenis pelarut dengan polaritas lebih rendah dari pada
air, seperti campuran pelarut air-gliserin.
Dibuat dalam bentuk kering dan steril yang dilarutkan saat
disuntikkan.
Suhu, jika zat aktiftidak tahan panas dipilih metode sterilisasi
tidak tahan pemanasan, seperti filtrasi.
Cahaya, pengaruh cahaya matahari dihindari dengan
penggunaan wadah berwarna cokelat.
Tak tersatukannya (homogenitasnya) zat aktif, bila ditinjau
dari segi kimia, fisika atau farmakologinya.
4) Dosis
Data ini menentukan tonisitas larutan dan cara pemberian yang
akan digunakan akan diberikan pada formulasi dalam hal volume
maksimal.
b. Pelarut
Pemilihan pelarut disesuaikan dengan rute pemberian.
c. Pemilihan bahan tambahan yang sesuai.
4. Jika Ampicilin akan diformulasi menjadi suatu sediaan IV dosis tunggal
bolus, jelaskan tentang :
a. Mengapa sediaan ini dikemas dalam wadah vial ?
Jawab :
Ampicilin dikemas dalam wadah vial karena kestabilan Ampicilin sangat
rendah dalam air, sehingga sebaiknya dikemas dalam wadah vial dalam
bentuk serbuk kering.
Larutan natrium Ampicilin yang direkonstitusi untuk injeksi harus
diberikan dalam waktu 24 jam setelah persiapan dan disimpan pada suhu
2oC-8 oC namun tidak dibekukan.
(Martindalle, Edisi 36 Hal. 204)
b. Jelaskan tentang pemilihan bentuk zat aktifnya
Jawab :
Ampicilin diformulasi dalam bentuk sediaan padat kering (untuk
dilarutkan) karena :
1) Pemerian Ampicilin : serbuk putih atau hampir putih, larut dalam air.
Sedikit larut dalam aseton, praktis tidak larut dalam paraffin cair dan
minyak lemak.
2) Sifat fisika dan kimia : Ampicilin Natrium steril mempunyai potensi
setara dengan tidak kurang dari 854 µg dan tidak lebih dari 988 µg.
Ampicilin C16H19N3O4S per mg. Pada saat penggunaan larutan
terkonstitusi dibuat dari larutan ampicilin Natrium yang memenuhi
syarat untuk larutan terkonstitusi pada injeksi pH : 8,0-10,0 (FI Edisi
IV, Hal 106).
3) Stabilitas. Stabilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk
konsentrasi, pH, temperatur. Stabilitas meningkat oleh sodium
bikarbonat dan laktat (Martindalle Edisi 36. Hal 204).
5. Jika mencampur obat suntik sediaan vial cefotaxime untuk diberikan IV,
jelaskan pelarut yang sesuai, jumlah konsentrasinya dalam larutan,
stabilitasnya dan penyimpanannya.
Jawab :
Menurut Buku Pedoman Pencampuran obat suntik dan penanganan
sediaan sitostatistika tahun 2009,Hal 7-10
1) Berdasarkan data ketercampuran obat suntik cefotaxime kompatible
dengan Nacl 0,9%, dekstrosa dan RL.
2) Berdasarkan data stabilitas setelah pencampuran, (Lacy et al, 2009 ;
Mc Evoy, 2004) data kelarutan dan stabilitas obat non kemoterapi :
Golongan obat : Antibiotik Sefalosforin Generasi III
Nama obat : Cefotaxime/sefotaksim
Jenis pelarut : Ns ; DsW
Konsentrasi dalam PO : 1 gram/50 mL
Stabilitas setelah pencampuran : 12-24 jam dalam suhu kamar 7-
10 hari dalam lemari pendingin.
Penyimpanan : suhu kamar, lemari pendingin.
Dirjen POM 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI. Jakarta