Anda di halaman 1dari 4

8

PENDAHULUAN yang dikembangkan oleh Cinquina et al.


(2003) serta Castellari dan Regueiro (2003)
Daging ayam merupakan salah satu yang melaporkan bahwa metode KCKT
komoditas peternakan yang memiliki nilai gizi dengan detektor berkas fotodioda dapat
sejajar dengan nilai gizi daging lainnya. digunakan untuk penentuan residu antibiotik
Konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia tetrasiklin dalam daging ternak.
meningkat 10% per tahun (Rumiati 2003). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian
Oleh karena itu, pengawasan untuk ini ialah bahwa metode KCKT dengan
menghasilkan daging ayam bermutu tinggi, detektor berkas fotodioda (PDA) UV dapat
bebas dari cemaran maupun residu bahan digunakan untuk menganalisis residu
kimia terutama obat-obatan serta aman antibiotik tetrasiklin pada daging ayam
dikonsumsi perlu dilakukan. pedaging.
Antibiotik selama ini digunakan untuk Penelitian ini bertujuan memvalidasi
pengobatan dan sebagai imbuhan pakan agar metode analisis dan menentukan tingkat
hewan ternak tersebut bebas dari penyakit residu antibiotik golongan tetrasiklin pada
sehingga pertumbuhan badannya tidak sampel lapang daging ayam pedaging asal
terhambat. Pemakaian antibiotik yang tidak Jakarta, Bekasi, dan Depok secara KCKT.
beraturan dapat menyebabkan residu dalam
jaringan organ yang dapat menyebabkan
reaksi alergi, resistensi dan mungkin TINJAUAN PUSTAKA
keracunan sehingga cukup berbahaya bagi
kesehatan manusia (Yuningsih 2004). Salah Tetrasiklin
satu antibiotik yang digunakan ialah Tetrasiklin ialah antibiotik yang umum
tetrasiklin yang berfungsi sebagai antibakteri digunakan sebagai obat-obatan veteriner dan
(Castellari & Regueiro 2003). Tetrasiklin diisolasi dari bakteri Streptomyces sp..
merupakan antibiotik yang dihasilkan oleh Penggunaan tetrasiklin sebagai obat-obatan
Streptomyces sp. dan umum digunakan untuk veteriner umumnya dicampurkan ke dalam
melawan beberapa jenis bakteri (Berrensen & pakan. Tetrasiklin merupakan antibiotik yang
Rhijn 2006). Tetrasiklin bekerja secara bersifat bakteriostatik dan bekerja dengan
bakteriostatik dan dapat mencegah penyakit jalan menghambat sintesis protein kuman.
yang ditimbulkan baik oleh bakteri gram Tetrasiklin memiliki spektrum yang luas,
positif maupun negatif seperti Sphirocete, artinya antibiotik ini memiliki kemampuan
Actynomycetes, Ricketsia, dan Mycoplasma melawan sejumlah bakteri patogen (Yuningsih
(Cherlet et al. 2003). 2004).
Antibiotik tetrasiklin yang ditambahkan ke Tetrasiklin merupakan senyawa kristal
dalam pakan ayam pedaging dapat berwarna kuning dan sedikit larut dalam air.
menimbulkan residu dalam daging ayam Pada suhu 28°C kelarutan tetrasiklin dalam air
tersebut. Adanya residu antibiotik ini pada sebesar 1,7 mg/ml sedangkan dalam metanol
daging ayam dapat mengganggu kesehatan lebih dari 20 mg/ml (Schunack et al. 1990).
manusia antara lain timbulnya resistensi Tetrasiklin memiliki rumus molekul
terhadap antibiotik tersebut (Oktateria 2008). C22H24N2O8 dan memiliki nama IUPAC [4s-
Untuk memastikan produk pangan aman (4α,4aα,5aα,6β,12aα)] -4- (dimetilamino)
untuk dikonsumsi, Badan Standarisasi 1,4,4a,5,5a, 6-11,12a-oktahidro-3,6,10,12,12a-
Nasional (BSN 2000) menetapkan batas pentahidroksi- 6- metil -1,11-diokso- 2-
maksimal residu (BMR) yang tercantum naftasenkarboksamida dengan bobot molekul
dalam SNI 01-6366-2000 yang menetapkan 444,44 g/mol (Gambar 1).
bahwa batas cemaran residu tetrasiklin pada
produk hewan ternak ialah 100 ppb pada
daging, 50 ppb pada telur, dan 50 ppb pada
susu.
Residu antibiotik tetrasiklin dalam bahan
pangan jumlahnya sangat kecil sehingga
diperlukan suatu metode analisis yang baik
dan teliti. Berbagai metode telah
dikembangkan dalam penentuan residu Gambar 1 Struktur kimia tetrasiklin
antibiotik ini. Pengembangan metode
dilakukan untuk mendapatkan metode deteksi Oksitetrasiklin merupakan tetrasiklin
yang lebih cepat dan teliti. Salah satunya ialah dengan tambahan satu gugus OH pada
2

struktur cincinnya. Oksitetrasiklin dengan dimakan serta tidak menimbulkan gangguan


rumus molekul C22H24N2O9 memiliki nama kesehatan bagi yang memakannya (Soeparno
IUPAC [ 4s - (4α,4aα,5α,5aα,6β,12aα)] – 4 - 1994). Daging ayam merupakan jenis bahan
(dimetilamino) -1 ,4 ,4 a,5 ,5a ,6- 11,12a - pangan yang bernilai gizi tinggi dan
oktahidro-3, 5, 6, 10, 12, 12a- heksahidroksi- berperanan penting dalam memperbaiki
6-metil-1,11-diokso- 2- naftasenkarboksamida kualitas sumberdaya manusia. Daging ayam
dan bobot molekul 460,44 g/mol (Gambar 2). yang beredar di Indonesia sebagian besar
Oksitetrasiklin berbentuk serbuk halus berasal dari ayam pedaging. Ayam pedaging
berwarna kuning muda dan tidak berbau. ialah ayam ras yang mampu tumbuh cepat
Oksitetrasiklin memiliki kelarutan yang lebih sehingga dapat menghasilkan daging dalam
besar dibandingkan tetrasiklin, yaitu 1g/ml waktu relatif singkat, yaitu 5-7 minggu. Ayam
pada suhu 28°C dan sangat mudah larut dalam pedaging memiliki peranan yang penting
etanol. sebagai sumber protein hewani asal ternak
(Resnawati 2005).
Daging ayam yang sehat memiliki ciri
bersih/terang dan lapisan luarnya kering,
daging yang sudah ditiriskan tidak berdarah,
aroma baunya tidak amis, tidak kaku, dan
tidak bau asam. Daging ayam pedaging
memiliki kadar kolesterol yang rendah dan
kaya vitamin B dan mineral sehingga sangat
Gambar 2 Struktur kimia oksitetrasiklin diperlukan untuk kesehatan sistem syaraf dan
pertumbuhan.
Klortetrasiklin merupakan tetrasiklin
dengan tambahan satu atom klor pada struktur Residu Antibiotik Golongan Tetrasiklin
cincinnya. Klortetrasiklin berbentuk serbuk Residu antibiotik dalam makanan asal
halus berwarna kuning keemasan dan sedikit hewan erat kaitannya dengan penggunaan
larut dalam air (8,6 mg/ml). Klortetrasiklin antibiotik untuk pencegahan dan pengobatan
dapat larut dalam alkali hidroksida, dioksan, penyakit serta penggunaannya sebagai
karbitol, etanol, butanol, aseton, etil asetat, imbuhan pakan (Riti et al. 2002). Penambahan
benzena, dan sedikit larut dalam metanol. obat hewan antibakteri (antibiotik) ke dalam
Klortetrasiklin memiliki nama IUPAC [4s - ransum pakan ternak bertujuan meningkatkan
(4α, 4aα, 5aα, 6β, 12aα) ] - 7 - kloro – 4 - laju pertumbuhan berat badan atau
(dimetilamino)- 1, 4, 4a, 5, 5a, 6 - 11, 12a – meningkatkan laju efisiensi pakan.
oktahidro - 3, 6, 10, 12, 12a – pentahidroksi - Penggunaan obat-obatan tersebut
6-metil-1,11-diokso-2- naftasenkarboksamida meningkat tajam khususnya bagi ternak sapi
dengan bobot molekul 478,89 g/mol (Gambar pedaging dan ayam pedaging agar laju
3). pertumbuhan badannya semakin cepat.
Antibiotik pada ternak juga diberikan dalam
bentuk suntikan. Apabila hewan ternak yang
baru saja mendapatkan suntikan antibiotik
atau ransum tersebut segera dipotong, dapat
meninggalkan residu obat-obatan di dalam
daging ternak, telur, susu atau produk ternak
lainnya. Menurut Rico (1986), keberadaan
residu antibiotik dalam pangan asal hewan
Gambar 3 Struktur kimia klortetrasiklin dapat mengakibatkan efek yang buruk bagi
manusia, diantaranya alergi, keracunan,
Selain keempat jenis antibiotik yang telah karsinogen, dan resistensi terhadap antibiotik
disebutkan masih ada turunan lain dari tertentu.
antibiotik tetrasiklin antara lain doksisiklin, Konsumsi pangan asal hewan yang
demeklosiklin, metasiklin, minosiklin, dan diberikan antibiotik tidak dilarang asalkan
rolitetrasiklin. berada di bawah batas maksimum residu
(BMR). BMR antibiotik golongan tetrasiklin
Daging Ayam Pedaging dalam daging dan susu tidak boleh melebihi
Daging didefinisikan sebagai semua 100 ppb menurut SNI 01-6366-2000.
jaringan hewan dan semua hasil pengolahan Berbagai metode telah dikembangkan utuk
jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk menganalisis residu antibiotik dalam pangan
83

hasil ternak diantaranya metode KCKT untuk refraksi juga digunakan secara luas, terutama
analisis tetrasiklin dan oksitetrasiklin dalam pada kromatografi eksklusi, tetapi umumnya
susu (Fletouris et al. 1990) dan daging (Moats kurang sensitif jika dibandingkan dengan
& Khan (1995). Analisis residu tetrasiklin detektor UV. Detektor-detektor lain yang
dalam madu (Martel et al. (2006) dan ikan digunakan antara lain detektor fluororesensi,
salmon (Rupp & Anderson (2005). spektroskopi massa, dan berkas fotodioda
(Putra 2004). Detektor berkas fotodioda
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (PDA) UV telah banyak digunakan untuk
Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT), menganalisis residu antibiotik berdasarkan
merupakan suatu teknik kromatografi dengan serapan pada daerah spektrum ultraviolet
fase gerak cairan dan fase diam cairan atau sampai sinar tampak.
padat. Parameter KCKT yang digunakan
untuk analisis kuantitatif ialah waktu retensi Validasi Metode Analisis
atau volume retensi. Perhitungan kuantitatif Validasi metode analisis ialah suatu
didasarkan pada pengukuran tinggi puncak tindakan penilaian terhadap parameter
atau luas puncak suatu komponen zat. tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium,
Populernya penggunaan KCKT untuk membuktikan bahwa parameter tersebut
disebabkan teknik ini memiliki beberapa memenuhi persyaratan untuk digunakannya.
keunggulan, yaitu mampu memisahkan Validasi metode analisis merupakan suatu
molekul-molekul dari suatu campuran, proses pembuktian melalui pengujian analisis
kecepatan analisis, kepekaan yang tinggi dan di laboratorium untuk memberikan data
resolusi yang baik. Selain itu, kolom dapat tentang keandalan suatu metode dari suatu
digunakan kembali, dapat menggunakan prosedur yang digunakan.
bermacam-macam detektor, dan dapat Beberapa parameter analisis yang harus
menghindari terjadinya dekomposisi atau dipertimbangkan dalam validasi metode
kerusakan bahan yang dianalisis (Adnan analisis diuraikan dan didefinisikan sesuai
1997). dengan cara penentuannya (Harmita 2004).
Berdasarkan perbedaan fase, KCKT Parameter yang digunakan ialah batas deteksi
terbagi menjadi dua, yaitu fase normal dan dan kuantitasi, presisi, akurasi, dan linearitas.
fase terbalik. Fase normal ialah fase diam Selain itu digunakan pula parameter
yang berupa senyawa polar dan fase gerak keterulangan (repeatability) dan ketangguhan
senyawa nonpolar. Sementara fase terbalik (rudgedness) (CDER 1994).
ialah fase diam yang berupa senyawa Batas deteksi ialah jumlah terkecil analit
nonpolar dan fase gerak senyawa polar dalam sampel yang dapat dideteksi yang
(Adnan 1997). Menurut Gritter et al. (1991), masih memberikan respon signifikan
kromatografi menggunakan fase terbalik dibandingkan dengan blangko. Batas deteksi
sehingga senyawa polar akan lebih baik merupakan parameter uji batas. Batas
pemisahannya, senyawa ionik dapat kuantitasi merupakan parameter pada analisis
dipisahkan, dan air dapat digunakan sebagai renik dan diartikan sebagai kuantitas terkecil
salah satu komponen pada fase gerak. analit dalam sampel yang masih dapat
Susunan peralatan KCKT tidak banyak memenuhi kriteria cermat dan saksama.
berbeda dengan kromatografi gas-cair. Presisi ialah ukuran yang menunjukkan
Komponen utama pada KCKT antara lain derajat kesesuaian antarhasil uji individual,
reservoir pelarut untuk fase gerak, pompa, diukur melalui penyebaran hasil individual
pencampur gradien, injektor, kolom, detektor, dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara
rekorder, dan integrator. berulang pada sampel-sampel yang diambil
Detektor dibutuhkan untuk mendeteksi dari campuran yang homogen. Menurut
adanya komponen sampel di dalam kolom CDER (1994), presisi dibagi menjadi tiga,
(analisis kualitatif) dan menghitung kadarnya yaitu keterulangan (repeatability), ketertiruan
(analisis kuantitatif). Detektor yang baik (reproducibility), dan presisi antara
memiliki sensitivitas yang tinggi, derau (intermediate precision). Keterulangan ialah
(noise) yang rendah, kisaran respon linear presisi metode jika dilakukan berulang kali
yang luas, dan memberi respons untuk semua oleh analis yang sama pada kondisi sama dan
tipe senyawa. Detektor KCKT yang umum dalam interval waktu yang pendek.
digunakan ialah detektor UV 254 nm. Ketertiruan ialah presisi metode jika
Variabel panjang gelombang dapat digunakan dilakukan berulang kali oleh analis yang
untuk mendeteksi banyak senyawa dengan berbeda pada kondisi berbeda. Presisi antara
kisaran yang lebih luas. Detektor indeks merupakan ukuran ketertiruan pada kondisi
operasi normal antara laboratorium dan klortetrasiklin, oksitetrasiklin, dan tetrasiklin
antaranalis. dalam jaringan hewan.
Akurasi ialah ukuran yang menunjukkan Sebanyak 5,0 gr daging ayam yang telah
kedekatan nilai hasil analisis dengan kadar diseragamkan ukurannya ditempatkan dalam
analit yang sebenarnya (CDER 1994). tabung sentrifus. Setelah itu ditambahkan 2 ml
Kecermatan dinyatakan sebagai persen larutan asam trikloroasetat 20% kemudian
perolehan kembali (recovery) analit yang dikocok menggunakan vorteks. Setelah itu
ditambahkan. Kecermatan ditentukan dengan sampel ditambahkan 18 ml larutan bufer
dua cara yaitu, metode simulasi (spiked- McIlvaine-EDTA kemudian diputar pada
placebo recovery) dan metode penambahan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit. Larutan
standar (standard addition method). supernatan hasil sentrifus dipisahkan dari
Linearitas ialah kemampuan metode residunya kemudian dimasukkan ke dalam
analisis yang memberikan respons secara kolom. Ekstraksi diulangi kembali dengan
langsung atau dengan bantuan transformasi menambahkan 10 ml larutan bufer McIlvaine-
matematika yang baik dan proporsional EDTA, lalu dikocok menggunakan vorteks.
terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Setelah itu sampel yang telah diekstrak
Linearitas biasanya dinyatakan dalam variansi tersebut diputar pada kecepatan 3000 rpm
sekitar arah garis regresi yang dihitung selama 10 menit. Larutan supernatan hasil
berdasarkan persamaan matematika sentrifus dipisahkan dari residunya kemudian
menggunakan data yang diperoleh dari hasil dimasukkan ke dalam kolom. Proses ekstraksi
uji analit dalam sampel dengan berbagai selesai, selanjutnya dilanjutkan dengan
konsentrasi analit. Persamaan dinyatakan pemurnian sampel menggunakan SPE
dengan rumus y = a + bx, dengan a ialah Cartridge (kolom) C18.
intersep, b ialah kemiringan garis dengan Kolom sebelumnya diaktifkan terlebih
koefisien korelasi 0,9995 (Harmita 2004). dahulu dengan 20 ml metanol dan 20 ml air.
Setelah itu dimasukkan sebanyak 10 ml
sampel, kolom dicuci dengan 20 ml metanol
BAHAN DAN METODE 5% dan didiamkan selama 5 menit. Kemudian
kolom tersebut dielusi dengan 6 ml metanol
Alat dan Bahan oksalat. Setelah itu, filtrat dipindahkan dalam
Alat–alat yang digunakan dalam penelitian aliran gas nitrogen kemudian dilarutkan
ini ialah KCKT Shimadzu LC 20AD, kolom dengan 200 µl metanol oksalat. Sebanyak 40
C18 Bondapak Waters Polaris 5, SPE µl sampel dianalisis dengan KCKT.
Cartdrige Bond Elut C18 Varian, mikropipet
Socorex 10-100 µl dan 100-1000 µl, Larutan Standar Tetrasiklin,
mikropipet syringe 50 µl, kertas saring 0.45 Oksitetrasiklin, dan Klortetrasiklin
µm Waters, dan sentrifus Beckman model Tj- Sebanyak 10 mg standar tetrasiklin,
6. oksitetrasiklin, dan klortetrasiklin dilarutkan
Bahan-bahan yang digunakan dalam masing-masing dengan metanol lalu
penelitian ini ialah daging ayam pedaging, dimasukkan ke dalam labu takar dan
standar tetrasiklin, oksitetrasiklin, dan ditepatkan hingga 5 ml untuk mendapatkan
klortetrasiklin (Vetranal®), SIGMA), dan konsentrasi larutan standar 2000 ppm.
metanol HPLC Grade. Sampel daging ayam Sebanyak 250 µl larutan standar standar
pedaging berasal dari wilayah Jakarta, Bekasi, tetrasiklin, 250 µl larutan standar
dan Depok baik dari pasar tradisional maupun oksitetrasiklin, dan 500 µl larutan standar
swalayan yang diambil secara acak dan tidak klortetrasiklin konsentrasi 2000 ppm
mengikuti kaidah statistik. dimasukkan ke dalam labu takar 5 ml
kemudian ditepatkan dengan metanol
Metode sehingga didapat konsentrasi larutan standar
campuran antibiotik tetrasiklin, oksitetrasiklin,
Ekstraksi dan Pemurnian Sampel dan klortetrasiklin (1:1:2) 100:100:200 ppm.
Metode ekstraksi yang digunakan diadopsi Larutan tersebut dapat diencerkan kembali
dari metode yang dikembangkan oleh untuk pengujian parameter-parameter analisis.
Cinquina et al. (2003). Sementara metode
pemurnian sampel yang digunakan Analisis menggunakan KCKT
dikembangkan dari Castellari dan Reguiro Sebanyak 40 µl alikuot diinjeksikan ke
(2003) berdasarkan referensi dari AOAC dalam KCKT Shimadzu seri LC 20AD.
Official Method 995.09 tentang residu Kondisi KCKT sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai