Parameter Deskripsi
Jenis Produk Roti (Soft Roll)
Nama Produk Flappy Bread
Bahan Baku Tepung terigu hard flour, air (2-40C), gula pasir, garam, telur, lemak
(vegetable oil solid), susu bubuk skim, bread improver
Bahan Pengemas Plastik Low Density Poluethylene
Standar Indexing Visual ɸ = 6-7cm, bentuk simetris, warna golden brown
Penyimpanan & Umur Produk Produk suhu ruang dapat disimpan selama 3 hari
Label Jenis produk, merk dagang, berat bersih, nomor izin, komposisi, tanggal
produksi, tanggal kadaluarsa
Pemasaran Supermarket dan Minimarket
Produk ini merupakan produk akhir yang siap dikonsumsi langsung oleh konsumen
dan produk tidak perlu dicampur dengan bahan lain ataupun pengolahan lebih lanjut.
Konsumen yang mengkonsumsi produk ini adalah konsumen dari anak-anak hingga
orang tua karena produk ini mudah dibawa dan mudah dikonsumsi setiap saat. Jika ada
konsumen yang memiliki penyakit celiac disease atau alergi terhadap gluten, konsumen
tidak disarankan untuk mengkonsumsi produk ini karena mengandung tepung terigu
(gluten). Penyimpanan dapat dilakukan pada suhu chiller atau suhu ruang dengan masa
simpanan 3 hari sesuai tanggal kadaluarsa yang tertera di label.
Pencampuran Adonan X
Pembagian Adonan X
Racking X
Proofing X
Baking X
Cooling X
Indexing X
Tingkat Tingkat
No. Tahap Proses Bahaya Sumber S/TS* Ket.
Bahaya Resiko
1 Penerimaan
bahan baku :
a. tepung terigu M Kontaminasi Udara Sedang Sedang TS Kemasan
Hard flour mikroorganisme, tertutup rapat
kapang
F Kotoran Proses Rendah Rendah TS Sanitasi
produksi produksi
K Mikotoksin Kapang Sedang Sedang TS Aw terjaga
0
b. Air (2-4 C) M Mikroba patogen Sumber air Sedang Sedang TS Pemanasan
K Logam berat : Sumber air, Tinggi Sedang S Sumber air
Pb, Hg, As pipa air tanah
F Lumpur Sumber air Rendah Rendah TS Penyaringan
c. Instant active M Kontaminasi Udara Sedang Sedang TS Kemasan
dry yeast mikroba patogen tertutup
d. Gula pasir K Bleaching agent Senyawa Rendah Sedang TS Pilih produk
kimia bermutu
e. Garam F Kotoran Proses Sedang Rendah TS Sanitasi
produksi, produksi
kemasan
f. Telur M Salmonella, Udara, Tinggi Tinggi S Sanitasi
Campylobacter, lingkungan, pengolahan
C. perfringens, wadah, bahan baku
S. aureus, E. coli kandang ayam suhu simpan,
Induk ayam masa simpan,
Botulinin Clostridium Tinggi Tinggi S wadah
botulinum
F Feses induk, Lingkungan, Sedang Rendah TS Pencucian
kotoran kandang ayam
K Antibiotik, Penyuntikan, Tinggi Sedang S Pencucian,
hormon peternakan peternak
sesuai
GMP/HACCP
g. Lemak F Teroksidasi Sinar Sedang Rendah TS Wadah
(vegetable oil matahari, tertutup, tidak
solid) oksigen bening, suhu
M Mikroba lipolitik Udara, wadah Sedang Rendah TS ruangan
h. Susu bubuk M Salmonella sp., Proses Tinggi Tinggi S Proses sesuai
skim Listeria produksi, GMP, sanitasi
monocytogenes, wadah, udara proses,
Escherichia coli, kemasan
Staphylococcus tertutup
aureus
K Bahan kimia Proses Sedang Rendah TS Mutu produk
pembersih produksi baik
F Logam (kawat), Produksi, Rendah Tinggi TS Metal
gelas, benda- pengemasan detector
benda asing lain
i. Bread M Kontaminasi Udara, wadah Rendah Sedang TS Kemasan
improver mikroorganisme, tertutup, Aw
kapang terjaga
2. Persiapan bahan
baku
a. Penyimpanan M Kontaminasi Udara, Tinggi Rendah TS Penyimpanan
tepung terigu mikroorganisme lingkungan pada wadah
penyimpanan tertutup dan
kondisi yang
tidak lembab
F Kotoran Ruang Sedang Tinggi S Disimpan
penyimpanan tertutup
M Kontaminasi Ruang Menjaga
kutu tepung penyimpanan kebersihan
sekitar
b. Sumber air M Kontaminasi Sumber air Tinggi Sedang S Pemanasan
untuk produksi mikroorganisme
(Salmonella,
koliform, E.coli)
K Kontaminasi Sumber air, Tinggi Rendah TS Pengontrolan
logam berat peralatan sumber air
penyaluran air
CCP Ya Tidak
Ya Tidak Bukan
CCP
Ya Tidak Bukan
CCP
Ya Tidak CCP
Ya Tidak CCP
Apakah kontaminasi dapat terjadi pada saat pembagian
adonan?
CCP Ya Tidak
CCP Ya Tidak
CCP Ya Tidak
Ya Tidak CCP
CCP Ya Tidak
VIII. Penetapan Batas Kritis untuk Setiap CCP
Sesuai syarat mutu ragi roti kering sesuai SNI 01-2982-1992, harus berwarna
putih kekuningan hingga putih kecoklatan, berbentuk serbuk atau butiran, memiliki
bau yang normal, kadar air tidak melebihi 8,0% berat basah, jumlah nitrogen sekitar
6,0 – 7,5% berat, dan tidak terdapat benda asing seperti pasir dan krikil untuk
menghindari bahaya fisik. Sedangkan untuk menghindari bahaya kimia Cu yang
terkandung tidak boleh melebihi 7 mg/kg,
Tepung terigu yang digunakan pada pembutan pada roti tawar harus memenuhi
SNI tahun 2009. Syarat mutu tepung terigu mencakup bentuk terigu berbenduk
serbuk yang lolos ayakan 70 mesh minimal 95%, dengan kadar air 14.5%, serta aroma
normal yang bebas dari bau asing. Warna tepung terigu juga putih dan khas terigu,
tidak ada benda asing, kotoran, maupun serangga pada tepung. Selain itu tidak boleh
ada cemaran logam timbal, raksa, kadnium dengan nilai maksimum 1,0mg/kg,
0,05mg/kg, dan 0,1mg/kg. Sedangkan untuk cemaran mikroba dengan ketentuan
angka lempeng total, E.Coli, Kapang, dan Bacillus cereus dengan nilai maksimum
1x106 koloni/g, 10,0 ANP/g, 1x104 koloni/g, dan 1x104.
Syarat mutu roti sesuai SNI 01-3840-1995 yaitu NaCl yang terkandung tidak
boleh melebihi 2,5% berat basah dan tidak boleh terdapat belatung pada roti untuk
menghindari bahaya fisik. Kadar air roti tidak boleh melebihi 40% berat basah roti
tersebut. Untuk menghindari bahaya kimia, terdapat senyawa yang dibatasi
keberadaannya di dalam roti tawar seperti raksa yang tidak boleh melebihi 0,05
mg/kg, timbal maksimal 1,0 mg/kg, tembaga maksimal 10,0 mg/kg, seng maksimal
40,0 mg/kg, dan cemaran aresen maksimal 0,5 mg/kg. Sedangkan untuk menghindari
bahaya biologi, E.Coli dan kapang dibatasi keberadaannya dalam roti E. Coli yang
terkandung tidak boleh melebihi 3 APM/g dan kapang yang terkandung tidak boleh
melebihi 104 koloni/g.
IX. Penetapan Sistem Pemantauan untuk Setiap CCP
Tepung terigu
Prosedur Penetapan sistem pemantauan
Apa Tepung terigu
Dimana Bagian penerimaan barang
Mengapa Agar tidak terjadi kontaminasi
Bagaimana Pengecekan secara umum
Kapan Saat bahan baku datang
Siapa QC
Telur
Prosedur Penetapan sistem pemantauan
Apa Telur
Dimana Bagian penerimaan barang
Mengapa Agar tidak terjadi kontaminasi, dan tidak
ada telur yang rusak
Bagaimana Pengecekan secara umum
Kapan Saat bahan baku datang
Siapa QC
Gula
Prosedur Penetapan sistem pemantauan
Apa Gula
Dimana Bagian penerimaan barang
Mengapa Agar tidak terjadi kontaminasi, dan tidak
ada telur yang rusak
Bagaimana Pengecekan secara umum
Kapan Saat bahan baku datang
Siapa QC
Ragi
Prosedur Penetapan sistem pemantauan
Apa Ragi
Dimana Bagian penerimaan barang
Mengapa Agar tidak terjadi kontaminasi, dan tidak
ada telur yang rusak
Bagaimana Pengecekan secara umum
Kapan Saat bahan baku datang
Siapa QC
Lemak
Prosedur Penetapan sistem pemantauan
Apa Lemak
Dimana Bagian penerimaan barang
Mengapa Agar tidak terjadi kontaminasi, dan tidak
ada telur yang rusak
Bagaimana Pengecekan secara umum
Kapan Saat bahan baku datang
Siapa QC
Susu bubuk skim
Prosedur Penetapan sistem pemantauan
Apa Susu bubuk skim
Dimana Bagian penerimaan barang
Mengapa Agar tidak terjadi kontaminasi, dan tidak
ada telur yang rusak
Bagaimana Pengecekan secara umum
Kapan Saat bahan baku datang
Siapa QC