OLEH :
RAHMI AFIFI
1407112595
KELAS PILIHAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
TUGAS REKAYASA TAMBAK
4. Apa yang harus diperbaiki terhadap sistim tambak agar tergolong berwawasan
lingkungan?
Jawab:
Melakukan penebaran kepadatan benur sesuai pola budidaya yang di pilih, jangan
terlalu berlebihan misal: untuk pola intensif dengan kepadatan 30-40 ekor/m2
Melakukan pengujian para meter kualitas secara berkala, misal: pH, DO, nitrat-
nitrit, amoniak dll.
Mengamati warna air dan melakukan system pergantian air secara benar dan
berkala.
Mengamati laju pertumbuhan setiap minggu dengan cara melakukan sampling
udang dan ikan, melakukan penimbangan guna mengetahui laju pertumbuhan
harian
Mengamati dan mengendalikan aliran air dengan mengatur tata letak kincir
Mengangkat klekap yang mati atau plankton yang mati setiap hari dan tidak boleh
menunggu bahan-bahan organic yang mati akan tenggelam kembali ke dasar
Kombinasi pengaruh antara air laut dengan air tawar menghasilkan komunitas yang
khas dengan lingkungan yang bervariasi antara lain:
1. Tempat bertemunya arus sungai dengan arus pasang surut, yang berlawanan
menyebabkan suatu pengaruh yang kuat pada sedimentasi, pencampuran air, dan
ciri-ciri fisika lainnya, serta membawa pengaruh besar pada biotanya.
2. Pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan suatu sifat fisika
lingkungan khusus yang tidak sama dengan sifat air sungai maupun sifat air laut.
3. Perubahan yang terjadi akibat adanya pasang surut mengharuskan komunitas
mengadakan penyesuaian secara fisiologis dengan lingkungan sekelilingnya.
4. Tingkat kadar garam di daerah estuaria tergantung pada pasangsurut air laut,
banyaknya aliran air tawar dan arus-arus lain, serta topografi daerah estuaria
tersebut.
Kondisi lingkungan fisik yang bervariasi dan merupakan daerah peralihan antara
darat dan laut, estuari mempunyai pola pencampuran air laut dan air tawar yang
tersendiri. Menurut (Kasim, 2005), pola pencampuran sangat dipengaruhi oleh
sirkulasi air, topografi, kedalaman dan pola pasang surut karena dorongan dan volume
air akan sangat berbeda khususnya yang bersumber dari air sungai.Pembagian tipe-
tipe estuari dapat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu, kekuatan gelombang, pasang
surut dan keberadaan sungai. Kuat lemahnya ketiga faktor ini tergantung dari bentuk
geomorfologinya.
Secara umum tipe-tipe estuari dapat dibagi menjadi tujuh tipe:
1. Embayments and drown river valleys (Teluk dengan sungai dari lembah bukit)
2. Wave-dominated estuaries (Estuari dengan dominasi gelombang)
3. Wave-dominated deltas (Delta dengan dominasi gelombang).
4. Coastal lagoons and strandplains (Lagun dengan hamparan tanah datar).
5. Tide-dominated estuaries (Estuari dengan dominasi pasang surut).
6. Tide-dominated deltas (Delta dengan dominasi pasang surut).
7. Tidal creeks (Daerah pasang surut dengan banyak anak sungai).
10. Jelaskan kategori hidrotopografi rawa pasang surut dan hubungannya terhadap
desain irigasi tambak!
Jawab:
Berdasarkan hidro-topografi nya, rawa pasang surut dibagi menjadi 4 kategori :
Kategori A : Merupakan areal lahan rawa yang dapat terluapi air pasang, baik di
musim hujan maupun di musim kemarau. Lahan dapat diluapi oleh air pasang paling
sedikit 4 atau 5 kali selama 14 hari siklus pasang purnama, baik musim hujan
maupun musim kemarau. Permukaan lahan umumnya masih lebih rendah jika
dibandingkan elevasi air pasang tinggi rata-rata. Umumnya areal ini terletak di lahan
cekungan atau dekat dengan muara sungai. Lahan ini potensial untuk ditanami dua
kali padi sawah setahun, karena ada jaminan suplai air pada setiap musim.
Kategori B : Merupakan areal lahan rawa yang hanya dapat terluapi air pasang di
musim hujan. Permukaan lahan umumnya masih lebih tinggi dari elevasi air pasang
tinggi rata-rata di musim kemarau, namun masih lebih rendah jika dibandingkan
elevasi air pasang tinggi rata-rata di musim hujan. Lahan dapat diluapi oleh air
pasang paling sedikit 4 atau 5 kali selama 14 hari siklus pasang purnama hanya pada
musim hujan saja. Lahan ini potensial ditanami padi sawah di musim hujan,
sedangkan di musim kemarau ditanami palawija.
Kategori C : Merupakan lahan rawa yang tidak dapat terluapi oleh air pasang
sepanjang waktu (atau hanya kadang-kadang saja). Permukaan lahan umumnya
11. Jelaskan tahapan perbaikan lahan sebagai akibat rendahnya mutu lahan untuk
kepentingan tambak!
Jawab:
Pemanfaatan tanah sulfat masam (TSM) untuk kegiatan budidaya perikanan menjadi
salah satu alternatif penggunaan lahan yang dapat dikembangkan. Akan tetapi potensi
lahan TSM yang cukup luas terkendala beberapa permasalahan seperti kemasaman
tanah yang disebabkan kandungan pirit, besi, aluminium dan sulfat serta bahan
organik yang tinggi. Pengelolaan tambak TSM untuk budidaya perikanan harus
didahului dengan pengetahuan mengenai karakteristik tanahnya serta teknik
pengelolaannya atau yang dikenal dengan istilah remediasi tambak.
Tahapan remediasi tambak dengan perbaikan tanah sulfat masam antara lain:
a. Perbaikan konstruksi pematang
b. Pembalikan atau pengolahan tanah dasar
c. Pengeringan tanah dengan mengksidasi unsur toksik selama 10-20 hari
(tergantung kondisi cuaca).
d. Perendaman dengan melarutkan unsur toksik selama 3-5 hari.
e. Pembilasan dengan pembuangan air rendaman.
f. Pemberantasan hama
b. Pematang/tanggul
Terdapat pematang utama dan pematang antara.
Pematang utama melindungi unit dari pengaruh luar, tingginya 0,5 m diatas
permukaan air saat pasang tertinggi, lebar bagian atas 3-5 m kemiringan sisi
luar 1 : 1,5 kemiringan sisi dalam 1 : 1
Pematang antara membatasi petakan satu dengan yang lain dalam satu unit,
lebar bagian atas 2-3 m
Berm berfungsi sebagai penahan/penguat pematang agar tidak mudah longsor,
pada pematang utama lebar berm 0,5-1 m, sedangkan pada pematang antara
0,5 m.
Penguatan pematang juga dapat dilakukan dengan pemasangan rangkaian
bambu yang berbentuk anyaman atau susunan btang bambu, atau dengan
semen/beton
c. Saluran air
Terdapat dua saluran, saluran masuk (inlet) dan saluran keluar (out let),
sebaiknya jaraknya berjauhan.
d. Pintu air
Berfungsi sebagai pengontrol keluar-masuknya air ke dalam petak tambak
Berdasarkan fungsinya pintu air dibagi menjadi pintu utama (sumber ke
saluran utama) dan pintu pembagi (saluran utama ke saluran pembagi)
Berdasarkan sistem kerjanya pintu air dibagi menjadi pintu beton, pinto
monik, dan pintu kayu.
a. Pintu beton, konstruksi lebih kuat sehingga biaya pengadaan mahal
dilakukan pada budidaya semi intensif, digunakan sebagai pintu utama
karena langsung menghadap sumber air.
b. Pintu monik, tipe pintu tertutup, menggunakan gorong-gorong untuk
mengalirkan air, diameter penutup disesuaikan dengan diameter gorong-
gorong, efektif untuk kebutuhan air yang relatif kecil, banyak digunakan
pada tambak intensif.
c. Pintu kayu, termasuk tipa terbuka, pintu kayu terdiri dari bilah papan yang
disusun berjajar, pintu kayu digunakan untuk mengalirkan ke petak
tambak.
d. Pintu PVC, dikenal dengan sistem pipa goyang atau sistem sifon,
menggunakan prinsip permukaan air yang selalu rata, pengaturan
dilakukan dengan melepas dan memasang kembali pipa paralon.
dengan:
Q = debit (m3/dt)
V = kecepatan rata-rata (m/dt)
R = jari-jari hidrolik (m)
S = kemiringan dasar saluran
n = koefisien kekasaran
18. Jelaskan konsep perencanaan tambak terkait dengan komponen wilayah, jenis
pasang surut, kualitas air dan lahan, keberadaan sumber air segar dan sistem
jaringan irigasi!
Jawab:
Konsep yang dibutuhkan dalam perencanaan tambak terkait komponen wilayah
antara lain:
a. Data topografi lahan
Data ini digunakan untuk memberikan gambaran akan lokasi secara detail, elevasi
terhadap muka air laut (msl), posisi rencana lokasi terhadap sumber air seperti
laut dan sungai. Dari data ini dikembangkan arah tambak terhadap arah angin dan
pergerakan arus air laut. Data ini digunakan juga sebagai peta dasar lokasi
rencana untuk membuat layout penempatan tambak dan infrastruktur pendukung.
b. Data klimatologi
Data klimatologi berupa : Data suhu, data kelembaban, data lama penyinaran
matahari, data arah dan kecepatan angin. Data ini digunakan untuk menentukan
besarnya penguapan yang terjadi pada tambak sehingga didapat pola pengaturan
kualitas air pada tambak.
c. Data curah hujan
Data curah hujan merupakan besarnya tinggi hujan yang terjadi pada lokasi
rencana rambak. Data ini dapat didapat dari penukuran langsung maupun dari
Konsep yang dibutuhkan dalam perencanaan tambak terkait pasang surut antara lain:
a. Data pasang surut
Pasang surut yang terjadi pada lokasi rencana memberikan konstribusi terhadap
tinggi beberapa komponen tambak yaitu : Tinggi tanggul, tinggi dasar tambak,
tinggi saluran dan kedalaman saluran baik input maupun output, tinggi pintu air
rencana, tinggi bendung (jika ada).
Konsep yang dibutuhkan dalam perencanaan tambak terkait kualitas air dan lahan
antara lain:
a. Data kondisi dan kualitas lahan
Data ini merupakan gambaran menyeluruh akan kondisi lahan dan kulaitasnya.
Gambaran yang diberikan berupa zona zona kualitas lahan Dari zona ini akan
direncanakan bentuk layout tambak yang sesuai dan treatment lahan lebih lanjut.
Zona zona ini memperlihatkan kualitas lahan mulai dari yang paling sesuai
sampai ke yang paling tidak sesuai.
Konsep yang dibutuhkan dalam perencanaan tambak terkait sumber air segar dan
sistem jaringan irigasi antara lain:
19. Jelaskan konsep perencanaan dimensi saluran, elevasi bangunan dan jenis
saluran terkait dengan pasang surut!
Jawab:
a. Penentuan ukuran penampang saluran
Tata cara untuk menentukan ukuran suatu penampang saluran adalah sebagai
berikut:
Mengumpulkan segala informasi dan data yang tersedia, kemudian menaksir
nilai n berdasarkan kriteria material dinding saluran, sedangkan nilai S
ditentukan berdasarkan kriteria kegunaan saluran dan kecepatan maksimum
dan minimum sehingga tidak mengakibatkan erosi maupun sedimentasi pada
saluran.
Faktor penampang AR2/3 dihitung dengan persamaan:
20. Jelaskan konsep pola perbaikan kualitas lahan dan kaitannya dengan sumber
makanan bagi ikan!
Jawab:
Untuk menunjang perbaikan kualitas tanah dan air dilakukan pemberian Kapur Bakar
(CaO). Pengapuran berguna untuk memperbaiki keasaman (pH) dasar tambak. Dasar
tambak yang ber-pH rendah dapat menyebabkan rendahnya pH air tambak. Oleh
karena itu, perbaikan pH air tambak harus dimulai dari perbaikan pH tanah dasar
tambak. Selain untuk memperbaiki keasaman dasar tambak, kapur juga berfungsi
sebagai desinfektan dan penyedia unsur hara (fosfor) yang dibutuhkan plankton.
Kapur yang digunakan di tambak berfungsi untuk meningkatkan kesadahan dan
alkalinitas air membentuk sistem penyangga (buffer) yang kuat, meningkatkan pH,
desinfektan, mempercepat dekomposisi bahan organik, mengendapkan besi,
menambah ketersediaan unsur P, dan merangsang pertumbuhan plankton serta
benthos.
Alasan paling umum untuk melakukan proses pengapuran pada kolam tambak adalah
untuk meningkatkan proses fertilisasi hewan yang ditambak. Kolam tambak yang
dibangun di atas tanah yang mengandung asam bercampur dengan air tanah serta
kandungan mineral rendah, akan membutuhkan banyak penambahan fosfor. Fosfor
berfungsi untuk merangsang pertumbuhan anaman mikroskopis (fitoplankton) dan
zooplankton. Keduanya adalah sumber makanan yang penting bagi hewan tambak