Anda di halaman 1dari 18

DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Tahun 2004

Pedoman Penulisan Modul 0


KATA PENGANTAR

Kebijakan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan dalam meningkatkan mutu


SMK akan dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan pada berbagai
komponen pendidikan.

Kurikulum SMK telah disempurnakan menjadi Kurikulum SMK edisi 2004 yang
mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulum berbasis kompetensi.
Pada kurikulum tersebut setiap satu unit kompetensi menjadi satu mata diklat,
sehingga untuk menunjang pembelajarannya setiap satu unit kompetensi
memerlukan minimal satu modul. Untuk mewujudkan pembelajaran yang
menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi, pengadaan Modul
Pembelajaran berbasis kompetensi sangat dirasakan sebagai kebutuhan yang
mendesak.

Panduan ini disusun sebagai acuan pengembangan modul, dan diharapkan dapat
terwujud modul-modul yang dapat membantu memudahkan peserta diklat dalam
menguasai kompetensi yang dipelajarinya. Diharapkan dengan tersedianya modul
belajar, terjadi kegiatan belajar mengajar yang lebih dinamis, peserta diklat belajar
mandiri dan bahkan mampu melakukan evaluasi mandiri.

Penyesuaian dan perbaikan terhadap pedoman ini akan selalu diupayakan, agar
sesuai dengan tuntutan dan perkembangan.

Direktur
Pendidikan Menengah Kejuruan

Pedoman Penulisan Modul 1


DAFTAR ISI

Judul
Pengantar
Daftar Isi

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan

II. KAIDAH MODUL


A. Pengertian dan Tujuan
B. Karakteristik Modul
C. Desain (bentuk) Modul

III. PENYUSUNAN MODUL


A. Kerangka (out line) Modul
B. Petunjuk Penulisan Modul

IV. PENUTUP

Pedoman Penulisan Modul 2


I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terdapat tiga tantangan cukup berat yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini
yaitu (1) adanya kebijaksanaan otonomi daerah (desentralisasi) yang sudah
mulai digulirkan;(2) adanya AFTA dan AFLA mulai berlaku tahun 2003;dan (3)
tantangan globalisasi yang akan terjadi 2020. Ketiga tantangan tersebut
merupakan ujian yang harus dihadapi, maka perlu peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM) sebagai langkah yang harus direncanakan
secara strategis. Strategi peningkatan kualitas SDM dilakukan dengan
berbagai strategi antara lain melalui pembelajaran berbasis kompetensi
(competency based training). Pelaksanaan strategi tersebut dilakukan melalui
(1) penataan kurikulum; (2) penyusunan bahan ajar/modul;(3) penyusunan
standart pelayanan minimal; (4) penyelenggaraan diklat berbasis produksi
(production based training); (5) pengembangan prosedur penilaian berbasis
kompetensi (competency based assessment)

Pendekatan pembelajaran dengan sistem modul memberikan kesempatan


kepada peserta diklat untuk belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan
belajar masing-masing. Modul sebagai alat atau sarana pembelejaran yang
berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang
dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai
kompetensi/subkompetensi yang diharapkan.

Untuk itu perlu adanya pedoman penyusunan bahan ajar atau modul sesuai
dengan karakteristik modul dan tujuan penggunaan modul sebagai sarana
belajar peserta diklat.

Pedoman Penulisan Modul 3


B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup panduan penulisan modul ini berisikan rambu-rambu


penulisan modul, antara lain:

1. Pendahuluan
- Latar belakang
- Ruang lingkup
- Tujuan
2. Kaidah modul
- Pengertian dan Tujuan Modul
- Tujuan
- Karakteristik modul
- Rancangan modul
3. Penulisan Modul
- Kerangka (out line) modul
- Petunjuk penulisan modul
4. Penutup

C. Tujuan

Pedoman Penulisan modul bertujuan untuk :


1. memberikan gambaran secara ringkas tentang modul
sebagai bahan ajar
2. menyamakan persepsi tentang fungsi dan manfaat modul
sebagai bahan ajar
3. memberikan petunjuk tentang prosedur pengembangan/
penulisan modul sesuai dengan kebutuhan.
4. memberikan petunjuk /rambu-rambu untuk penulis dalam
penulisan modul.

Pedoman Penulisan Modul 4


II. KAIDAH MODUL

A. Pengertian dan Rambu-rambu

Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis
dan menarik untuk mencapai kompetensi/subkompetensi yang diharapkan
sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.

Rambu-rambu modul yang akan dikembangkan mengacu pada ketentuan


sebagai berikut :
1. Modul akan digunakan oleh siswa atau peserta diklat
pada SMK.
2. Modul diharapkan dapat merubah tingkah laku siswa
atau peserta diklat pada SMK.
3. Modul harus sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik program keahlian di SMK.
4. Mencakup tujuan kegiatan pembelajaran yang
spesifik.
5. Mencakup materi pembelajaran secara rinci dan
kegiatan dan latihan untuk mendukung ketercapaian tujuan.
6. Terdapat evaluasi sebagai umpan balik (self
evaluation) dan alat untuk mengukur keberhasilan siswa atau peserta
diklat.
7. Modul dikembangkan sesuai kaidah-kaidah
pengembangan modul.
8. Modul akan digunakan oleh siswa atau peserta diklat
pada SMK.

B. Tujuan
Modul sebagai bahan ajar bertujuan :
1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa atau
peserta diklat maupun guru/instruktur.
3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti :
a. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar siswa atau peserta diklat;

Pedoman Penulisan Modul 5


b. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi
langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya,
c. Memungkinkan siswa atau peserta diklat belajar mandiri sesuai
kemampuan dan minatnya.
d. Memungkinkan siswa atau peserta diklat dapat mengukur atau
mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.
C. Karakteristik Modul

Untuk menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi dan


efektifitas penggunaanya, pengembangan modul harus memperhatikan
karakteristik modul sebagai berikut.

1. Self instructional

Melalui modul tersebut seseorang atau peserta diklat mampu


membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. Sesuai
dengan tujuan modul adalah agar peserta didik mampu belajar mandiri.

Untuk memenuhi karakter self instructional, maka modul harus:


a. Terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir
maupun tujuan antara;
b. Terdapat materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit/
kegiatan spesifik sehingga memudahkan peserta diklat belajar secara
tuntas;
c. Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan
materi pembelajaran;
d. Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan
peserta diklat memberikan respon dan mengukur penguasaannya;
e. Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dengan suasana
atau konteks tugas dan lingkungan siswa;
f. Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif;
g. Terdapat rangkuman materi pembelajaran;
h. Terdapat instrumen penilaian/assessment, yang memungkinkan
peserta diklat melakukan ‘self assessment’;
i. Terdapat instrumen yang dapat digunakan menetapkan tingkat
penguasaan materi untuk menetapkan kegiatan belajar selanjutnya;
j. Tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang
mendukung materi pembelajaran dimaksud.

2. Self Contained

Pedoman Penulisan Modul 6


Yang dimaksud dengan self contained yaitu seluruh materi pembelajaran
dari satu kompetensi atau subkompetensi yang dipelajari terdapat di
dalam satu modul secara utuh. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan
kesempatan peserta diklat mempelajari materi pembelajaran secara
tuntas, karena materi dikemas kedalam satu kesatuan yang untuh. Jika
harus dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu
kompetensi/subkompetensi harus dilakukan dengan hati-hati dan
memperhatikan keluasan kompetensi/subkompetensi yang harus dikuasai
oleh peserta diklat.

3. Stand alone (berdiri sendiri)

Stand alone atau berdiri sendiri yaitu modul yang dikembangkan tidak
tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-
sama dengan bahan ajar lain. Dengan menggunakan modul, peserta
diklat tidak perlu bahan ajar yang lain untuk mempelajari dan atau
mengerjakan tugas pada modul tersebut. Jika peserta diklat masih
menggunakan dan bergantung pada bahan ajar lain selain modul yang
digunakan tersebut, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan sebagai
modul yang berdiri sendiri.

4. Adaptif

Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap


perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul tersebut
dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta fleksibel digunakan di berbagai tempat. Modul yang adaptif adalah
jika isi materi pembelajaran dan perangkat lunaknya dapat digunakan
sampai dengan kurun waktu tertentu.

5. User friendly

Modul hendaknya juga memenuhi kaidah ‘user friendly’ atau


bersahabat/akrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan
informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan
pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon,
mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang
sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum
digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.

Pedoman Penulisan Modul 7


D. Rancangan Modul

Untuk menghasilkan modul pembelajaran yang mampu memerankan fungsi


dan perannya dalam pembelajaran yang efektif, modul perlu dirancang dan
dikembangkan dengan memperhatikan beberapa elemen, seperti ; format,
organisasi, daya tarik, ukuran huruf, spasi kosong, dan konsisten.

1. Format

a. Gunakan format kolom (tunggal atau multi) yang proporsional.


Penggunaan kolom tunggal atau multi harus sesuai dengan bentuk
dan ukuruan kertas yang digunakan. Jika menggunakan kolom multi,
hendaknya jarak dan perbandingan antar kolom secara proporsional.
b. Gunakan format kertas (vertikal atau horisontal) yang tepat.
Penggunaan format kertas secara vertikal atau horizontal harus
memperhatikan tata letak dan format pengetikan.
c. Gunakan tanda-tanda (icon) yang mudah ditangkap yang bertujuan
untuk menekankan pada hal-hal yang dianggap penting atau khusus.
Tanda dapat berupa gambar, cetak tebal, cetak miring atau lainnya.

2. Organisasi

a. Tampilkan peta/bagan yang menggambarkan cakupan materi yang


akan dibahas dalam modul.
b. Organisasikan isi materi pembelajaran dengan urutan dan susunan
yang sistematis, sehingga memudahkan siswa atau peserta diklat
memahami materi pembelajaran.
c. Susun dan tempatkan naskah, gambar dan ilustrasi sedemikian rupa
sehingga informasi mudah mengerti oleh siswa atau peserta diklat.
d. Organisasikan antar bab, antar unit dan antar paragraph dengan
susunan dan alur yang memudahkan peserta diklat memahaminya.
e. Organisasikan antara judul, sub judul dan uraian yang mudah diikuti
oleh peserta didik.

Pedoman Penulisan Modul 8


3. Daya Tarik

Daya tarik modul dapat ditempatkan di beberapa bagian seperti:


a. Bagian sampul (cover) depan dengan mengkombinasikan warna,
gambar (ilustrasi), bentuk dan ukuran huruf yang serasi.
b. Bagian isi modul dengan menempatkan rangsangan-rangsangan
berupa gambar atau ilustrasi, pencetakan huruf tebal, miring, garis
bawah atau warna.
c. Tugas dan latihan yang dikemas sedemikian rupa.

4. Bentuk dan Ukuran Huruf

a. Gunakan bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca sesuai dengan
karakteristik umum peserta didik.
b. Gunakan perbandingan huruf yang proporsional antara judul, sub judul
dan isi naskah.
c. Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks, karena dapat
membuat proses membaca menjadi sulit.

5. Ruang (spasi kosong)

Gunakan spasi atau ruang kosong tanpa naskah atau gambar untuk
menambah kontras penampilan modul. Spasi kosong dapat berfungsi
untuk menambahkan catatan penting dan memberikan kesempatan jeda
kepada siswa/peserta diklat. Gunakan dan tempatkan spasi kosong
tersebut secara proporsional.
Penempatan ruang kosong dapat dilakukan di beberapa tempat seperti:
 Ruangan sekitar judul bab dan sub bab
 Batas tepi (marjin); batas tepi yang luas memaksa perhatian
siswa/peserta diklat untuk masuk ke tengah-tengah halaman.
 Spasi antar kolom; semakin lebar kolomnya, semakin luas spasi
diantaranya.
 Pergantian antar paragraf dan dimulai dengan huruf kapital.
 Pergantian antar bab atau bagian.

6. Konsistensi

Gunakan ukuran dan jenis huruf, jarak spasi, format, marginalisasi dan
tata letak secara konsisten.
Pedoman Penulisan Modul 9
III. PENULISAN MODUL

A. Kerangka (Out line) Modul

Halaman Sampul
Halaman Francis (Sampul Dalam)
Kata Pengantar
Daftar Isi
Peta Kedudukan Modul
Glosarium
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
B. Prasyarat
C. Petunjuk penggunaan modul
D. Tujuan Akhir
E. Kompetensi
F. Cek Kemampuan
BAB II PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
B. Kegiatan Belajar
BAB III EVALUASI
A. Instrumen Penilaian
B. Kunci Jawaban
BAB IV PENUTUP
Daftar Pustaka

Pedoman Penulisan Modul 10


B. Petunjuk Penulisan modul

Halaman Sampul

Berisi tentang judul modul, kode modul, keterangan revisi, gambar ilustrasi,
institusi penerbit, dan edisi atau tahun terbit.

Halaman Francis (Sampul Dalam)

Berisi judul modul, nama penyusun, nama editor, tahun cetak, tahun revisi.

Kata Pengantar

Memuat informasi tentang penyusunan dan pemanfaatan modul secara


umum, pada program keahlian masing-masing.

Daftar Isi

Memuat outline modul dan disertai dengan nomor halaman

Peta Kedudukan Modul

Peta kedudukan modul digambarkan dalam bentuk diagram alir, yang


menggambarkan kedudukan modul itu sendiri dalam keseluruhan program
pembelajaran (modul) yang ada pada program keahlian bersangkutan .

Glosarium

Memuat penjelasan tentang arti dari; istilah, kata-kata sulit dan asing yang
terdapat dalam modul dan disusun menurut abjad.

Pedoman Penulisan Modul 11


BAB I PENDAHULUAN
Merupakan Bab pembuka yang berisikan tentang:

A. Deskripsi
Penjelasan singkat tentang judul dan ruang lingkup isi modul, kaitan
modul dengan modul lainnya, dan hasil belajar yang akan dicapai
setelah menguasai modul, serta manfaat kompetensi tersebut di dunia
kerja.

B. Prasyarat
Merupakan penjelasan tentang kemampuan awal siswa atau peserta
diklat yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul tersebut antara
lain:
1. kompetensi/kemampuan spesifik minimal yang harus dimiliki seblum
memulai penggunaan modul itu.
2. penguasaan modul lain yang menjadi prerequisit modul tersebut.

C. Petunjuk penggunaan modul


Bagian ini merupakan bagian yang memuat petunjuk menggunakan
modul, bagi siswa mapuan bagi guru.

1. Penjelasan tentang rambu-rambu belajar bagi siswa antara lain:


a. Langkah-langkah belajar yang harus
dilakukan untuk mempelajari modul secara benar,
b. Perlengkapan yang harus dipersiapkan
sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar ,
c. Hasil pelatihan yang akan dicapai jika
telah menyelesaikan modul secara utuh (pengetahuan,
keterampilan dan sikap),
d. Prosedur sertifikasi,
e. Peran guru yang dapat dimanfaatkan
siswa dalam proses pemelajaran.

2. Penjelasan tentang peran guru dalam penggunaan modul tersebut


antara lain
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar,
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskjan dalam tahap belajar.

Pedoman Penulisan Modul 12


c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru dan
menjawab pertanyaan /kendala proses belajar siswa.
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar,
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan,
f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja
untuk membantu jika diperlukan,
g. Mancatat pencapaian kemajuan belajar siswa
h. Melaksanakan penilaian,
i. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk
dibenahi dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya,

D. Tujuan Akhir

Uraian tujuan akhir yang akan dicapai siswa atau peserta diklat setelah
menyelesaikan kegiatan belajar, sesuai dengan spesifikasi kinerja dan
memenuhi syarat dunia kerja (entry level).
Rumusan tujuan akhir tersebut harus memuat :
1. Kinerja yang diharapkan
2. Kriteria keberhasilan
3. Kondisi atau variable yang diberikan

E. Kompetensi

Memuat uraian kompetensi/subkompetensi yang akan dipelajari pada


modul yang terdiri dari kompetensi, sub kompetensi, kriteria unjuk kerja,
ruang lingkup kompetensi. Kompetensi dimaksud adalah kompetensi
yang terdapat pada standar kompetensi atau pada garis-garis besar
pendidikan dan pelatihan.

F. Cek Kemampuan

Berisi tentang daftar pertanyaan yang akan mengukur penguasaan


awal kompetensi siswa, terhadap kompetensi yang akan dipelajari
pada modul ini. Apabila siswa atau peserta diklat telah menguasai
kompetensi/subkompetensi yang akan dicapai, maka siswa atau
peserta diklaty dapat mengajukan uji kompetensi kepada penilai.

Pedoman Penulisan Modul 13


BAB II PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Siswa

Rancangan kegiatan siswa atau peserta diklat untuk mempelajari modul


yang berisi; jenis kegiatan, tanggal, waktu, dan tempat pencapaian,
alasan perubahan, dan disetujui oleh guru.

B. Kegiatan Belajar

Rangkaian pengalaman belajar yang diorganisasikan dalam kegiatan


belajar untuk mempermudah siswa atau peserta diklat menguasai
kompetensi/subkompetensi yang dipelajari dalam satu modul.
Disarankan di dalam satu modul terdiri lebih dari satu (1) kegiatan
belajar.

1. Kegiatan Belajar 1

Kegiatan belajar merupakan uraian tentang hal yang dipedomani


dan dilakukan siswa atau peserta diklat dala mempelajari modul,
yang terdiri:

a. Tujuan kegiatan pembelajaran 1

Memuat kemampuan yang akan dikuasai siswa atau peserta


diklat setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, yang berisikan
komponen: kemampuan, kondisi, dan kriteria.

b. Uraian materi 1

Berisi uraian pengetahuan yang dibutuhkan siswaatau peserta


diklat untuk membentuk penguasaan kemampuan sesuai
dengan tujuan kegiatan pemelajaran 1.

c. Rangkuman 1

Berisi rangkuman pengetahuan yang esensial yang terdapat


pada uraian materi 1.

Pedoman Penulisan Modul 14


d. Tugas 1

Berisi instruksi yang dilakukan siswa atau peserta diklat, sesuai


dengan tujuan kegiatan yang meliputi;
1) Kegiatan observasi untuk mengenal fakta,
2) Menyusun bukti belajar learning evidence,
3) Melakukan/mengerjakan latihan-latihan,
4) Melakukan diskusi bersama teman belajar,
5) Tutorial dengan guru.

e. Tes formatif 1

Berisi tes tertulis sebagai bahan pertimbangan bagi peserta dan


guru, untuk mengetahui sejauh mana penguasaan kegiatan
belajar yang telah dicapai, sebagai dasar untuk melaksanakan
kegiatan berikut (lembar kerja).

f. Kunci jawaban formatif

Berisi kunci jawaban tes formatif sebagai umpan balik bagi siswa
atau peserta diklat.

g. Lembar kerja 1

Berisi sejumlah kegiatan yang harus dilakukan peserta diklat


yang memuat alat, bahan, K3, langkah kerja, dan gambar kerja
sesuai tujuan yang akan dicapai.

2. Kegiatan Belajar 2

Uraiannya sama dengan kegiatan belajar 1

3. Kegiatan Belajar N

Uraiannya sama dengan kegiatan belajar 1

Dengan mengikuti dan melaksanakan kegiatan-kegiatan belajar yang


terdapat di dalam modul secara benar dan utuh, diharapkan tujuan akhir
akan dicapai.

Pedoman Penulisan Modul 15


BAB III EVALUASI

Bagian ini berisi evaluasi akhir belajar siswa atau peserta diklat setelah
menyelesaikan satu modul.

A. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian dirancang untuk dapat mengukur dan menetapkan


pencapaian tujuan (sesuai kompetensi/subkompetensi) akhir belajar
siswa atau peserta diklat. Penilaian hendaknya meliputi penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam kriteria unjuk kerja.
Instrumen dikembangkan sesuai dengan karakteristik aspek yang akan
dinilai dapat berupa pertanyaan, pernyataan dan format penilaian yang
dibutuhkan.

B. Kunci Jawaban

Berisi jawaban pertanyaan dari tes formatif, evaluasi yang dilengkapi


dengan kriteria penilaian setiap item tes, dan kriteria penilaian setiap
aspek yang ada dalam format penilaian, serta penentuan keberhasilan
(standar minimal yang kelulusan).

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup dari keseluruhan modul yang berisi
informasi tentang, program tindak lanjut yang harus dilakukan peserta diklat
setelah diperoleh hasil penilaian yaitu;
1. apakah peserta harus mempelajari kembali modul tersebut
(jika belum memenuhi standar minimal) atau
2. peserta diklat dapat memperoleh sertifikat dan cara
memperolehnya, serta dapat melanjutkan ke modul berikutnya,

Daftar Pustaka

Berisikan daftar buku atau referensi yang digunakan untuk acuan dalam
menulis modul dan disusun secara alphabetis.

Pedoman Penulisan Modul 16


IV. PENUTUP

Pedoman penulisan modul ini merupakan rambu-rambu umum bagi penulis atau
pengembang modul pembelajaran siswa SMK. Melalui pedoman ini diharapkan
terwujud modul SMK dengan pola pengembangan dan penulisan yang baku.

Sebagaimana umumnya keberadaan rambu-rambu, maka pedoman ini tidak harus


diikuti secara kaku, tetapi dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan,
kekhususan, karakteristik unit kompetensi yang dikembangkan.

Pedoman Penulisan Modul 17

Anda mungkin juga menyukai