Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sinar matahari (sinar UV) merupakan sumber energi bagi kelangsungan hidup
setiap makhluk hidup di bumi, akan tetapi matahari juga memberikan efek negatif
jika terpapar terlalu lama, antara lain : terbakarnya sel-sel kulit manusia, pigmentasi
dan dan penuaan dini.

Efek buruk sinar matahari dapat dicegah dengan beberapa treatment, yang
paling crusial adalah menghindari paparan berlebih sinar UV dan menggunakan tabir
surya sebagai pelindung. Dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam tentang efek
yang ditimbulkan oleh sinar UV , mekanisme kejadiannya serta cara untuk
manajemennya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa efek yang ditimbulkan oleh radiasi matahari ?

2. Bagaimana mekanisme pigmentasi pada kulit ?

3. Bagaimana pembagian kulit berdasarkan warnanya ?

4. Apa pengertian tabir surya ?

5. Bagaimana proses terjadinya penuaan kulit dan manajemennya ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui efek yang ditimbulkan dari radiasi sinar matahari.

2. Mengetahui mekanisme pigmentasi pada kulit.

3. Mengetahui pembagian kulit berdasarkan warnanya.

4. Mengetahui pengertian tabir surya.

5. Mengetahui proses terjadinya penuaan kulit dan manajemennya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Efek yang ditimbulkan oleh radiasi matahari.

Sinar UV memiliki manfaat dalam pembentukan vitamin D3 (Cholecalficerol)


digunakan pada metabolisme pembentukan tulang dan sistem imun. Sinar UV juga
digunakan untuk terapi beberapa penyakit, diantaranya : TBC, Psoriasis dan Vitiligo
(Cefali dkk, 2016). Akan tetapi paparan sinar UV secara berlebih justru akan
menimbulkan efek buruk bagi kesehatan (Kockler dkk, 2012), karena ia merupakan
mediator eksogen utama yang menyebabkan kerusakan pada kulit seperti penuaan
dini dan resiko terjadinya kanker kulit (Cefali dkk, 2016).

Berikut pembagian sinar UV berdasarkan panjang gelombangnya beserta efek


buruk yang dapat ditimbulkannya.

2
a. Sinar UV-A (100-290 nm)

UV-A adalah sinar UV yang paling banyak menimbulkan radiasi pada kulit.
95 % radiasi di bumi disebabkan oleh sinar UV-A dengan 30-50 kali lebih dominan
dibanding sinar UV-B. Radiasi UV-A menembus sampai dermis dan dapat merusak
serat-serat yang berada di dalamnya. Efek yang ditimbulkan oleh UV-A diantaranya
penuaan, pigmentasi kulit, eritema, tanning, kerutan dan kerusakan DNA akibat
senyawa oksigen yang reaktif atau ROS (Reactive Oxygen Species).

b. Sinar UV-B (290-320 nm)

UV-B memiliki intensitas tertinggi saat sinar matahari terang (10.00 - 14.00
WIB). UV-B hanya merusak lapisan kulit luar (epidermis). Radiasi UV-B bermanfaat
untuk sintesis vit D dalam tubuh, akan tetapi jika berlebihan dapat menimbulkan kulit
kemerahan/ terbakar dan menyebabkan kerusakan fotokimia pada DNA sel sehingga
memicu tumbuhnya kanker kulit.

c. Sinar UV-C (320-4..nm)

UV-C memiiki radiasi paling besar diantara sinar UV lainnya akan tetapi
tersaring oleh lapisan ozon sehingga tidak terpapar secara langsung ke permuukaan
bumi.

2. Mekanisme pigmentasi pada kulit

Pigmentasi merupakan salah satu efek negatif yang ditimbulkan oleh radiasi
sinar UV, yaitu perubahan warna kulit seseorang yang disebabkan adanya penyakit
atau perlukaan yang bisa menimbulkan perubahan warna yang lebih gelap
(hyperpigmentation) atau lebih terang (hypopigmentation).

Proses pembentukan pigmen melanin terjadi pada butir-butir melanosom yang


dihasilkan oleh sel-sel melanosit yang terdapat di antara sel-sel basal keratinosit di
dalam lapisan basal (stratum germativum) . 1 sel melanosit memberikan 36 sel
melanosom untuk keratinosit , unit ini dinamakan melanin epidermal. Melanosom
yang terdapat pada keratinnosit berbentuk partikel-partikel padat atau merupakan

3
gabungan dari 3-4 buah partikel yang lebih kecil yang mempunyai membran,
dinamakan melanosom kompleks.

Pembentukan melanosom di dalam melanosit terdapat 4 fase :

Fase I :Permulaan pembentukan melanosom dari matriks protein dan tirosinase,


diliputi membran dan berbentuk vesikula bulat.

Fase II : disebut pre-melanosom ,pembentukan lebih sempurna, belum terlihat adanya


pembentukan melanin

Fase III : mulai nampak adanya deposit melanin di dalam membran vesikula , disini
mulai terjadi melanisasi melanosom

Fase IV : deposit melanin memenuhi melanosom yang merupakan partikel-partikel


padan dengan bentuk yang sama

Proses melanisasi melanosom terjadi di fase III dan IV sebelum melanosom


diekskresikan ke keratinosit.

3.Tipe kulit berdasarkan warnanya

Warna kulit ditentukan oleh oxyhemoglobin yang berwana merah, heoglobin


yang tereduksi yang berwarna merah kebiruan , melanin yang berwarna coklat,
keratohyalin yang memberi penampakan opaque pada kulit serta lapisan stratum
Corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan . Dan yang
paling menentukan warna kulit adalah pigmen melanin. Berikut penggolongan warna
kulit berdasarkan pigmen melanin :

a. Caucasssian

Tipe kulit Caucassian berwarna sangat putih, biasanya disertai rambut coklat-
keemaan. Tipe ini mengandung pigmen feomelanin . Apabila terpapar matahari kulit
tipe inimenjadi kemerahan, akan tetapi tidak bisa menghitam/ gelap.

b. Caucasssian Mediteranian

4
Tipe kulit Caucasssian Mediteranian berwarna kulit putih kemerahan, dengan pigmen
feomelanin lebih besar dibanding eumelanin .Ketika terpapar matahari kulit tipe ini
menjadi kemerahan dan bisa menghitam/ gelap.

c. Caucasian & Chinese

Tipe kulit Caucasian & Chinese berwarna kulit putih kekuningan, dengan pigmen
feomelanin lebih besar dibanding eumelanin sehingga berwarna kuning langsat.
Ketika terpapar matahari kulit tipe ini menjadi kemerahan dan berubah hitam/ gelap.

d. Malay

Tipe kulit Malay berwarna coklat sawo matang, dengan pigmen feomelanin lebih
sedikit dibanding eumelanin, sehingga berwarna lebih gelap. Ketika terpapar matahari
akan menjadi gelap dan menghitam.

e. Indian

Tipe kulit Indian berwarna cokelat kehitaman, denagn pigmen feomelanin lebih
sedikit lagi dibanding eumelanin sehingga berwarna lebih gelap. Ketika terpapar
matahari akan menghitam dan gelap.

f. Negroid

Tipe kulit Negroid berwarna, hanya memiliki pigmen eumelanin .

Pengaruh sinar matahari memperbanyak pembentukan pigmen eumelanin


sehingga menghitamkan kulit. Hal ini banyak terjadi pada daerah tropis ; Asia,
Amerika Latin, dan Afrika. Eumelanin dapat menangkal pengaruh buruk sinar UV,
dan berdasarkan beberapa penelitian kanker kulit terjadi cenderung pada kulit sedikit
pigmen eumelanin.

4. Tabir surya

Tabir surya merupakan kosmetik yang digunakan dengan maksud


memantulkan atau menyerap sinar UV sehingga dapat mengurangi jumlah radiasi UV

5
yang berbahaya pada kuli (Draelos dan Thaman, 2006). Tabir surya dapat digunakan
untuk melindungi kulit dari efek sinar matahari . Berdasarkan kandunagn zat aktifnya
tabir surya dibedakan menjadi 2 ; sunblock dan sunscreen. Sunblock mekanisme
kerjanya secara fisik memantulkan sinar UV sedangkan sunscreen menyerap sinar
UV agar tidak menyerang sel kulit (Trenggono dkk, 2007). Penggunaan SPF beserta
keterangannya :

Nilai SPF Keterangan

2-12 Perlindungan minimal

12-30 Perlindungan sedang

> 30 Perlindungan tinggi

Bahan-bahan yang diizinkan digunakan dalam tabir surya berdasarkan BPOM RI :

6
Bahan alam yang biasa digunakan adalah bahan yang kaya akan antioksidan
karena dapat meminimalisir radikal bebas dan melindungi kulit dari radiasi UV
dengan kandungan polifenolnya. Beberapa senyawa aktif yang mengandung
antioksidan seperti flavonoid, tanin, antraquinon, sinamat, kurkumin, dan lainnya
(Singh dkk. 2012).

5. Penuaan Kulit

Proses menua terjadi pada kulit chronological dan photo-aging. Penuaan kulit
ditandai dengan kondisi kulit kering, bersisik kasar yang disertai dengan munculnya
keriput dan noda hitam atau flek. Terdapat 2 faktor penyebab penuaan kulit yaitu
internal dan eksternal.

Faktor internal : kesehatan, daya tahan tubuh, stress, dan perubahan hormonal.

Faktor eksternal : radikal bebas, sinar matahari, dan polutan atau polusi.

Managemen penuaan kulit :

Pencegahan proses menua dapat dilakukan untuk proses menua ekstrinsik,


pada usia menjelang 40 tahun, dan bila perlu lebih awal, dengan melakukan berbagai
cara, antara lain :

7
1. Mencegah atau menghindari faktor yang menyebabkan kekeringan kulit serta
mempertahankan kelembaban kulit.

Untuk itu perlu melakukan pemeliharaan dan perawatan kulit dengan


kosmetik yang sesuai kondisi kulit dan lingkungan pemakai, seperti : - Pembersih,
pilih pembersih dengan bahan dasar minyak (cleansing cream, cold cream) dan
hindari terlalu sering memakai sabun/detergen, - Pelembab, digunakan siang atau
malam hari terutama untuk lingkungan dengan kelembaban rendah, ruangan ber-AC
dan sebagainya. Pelindung, gunakan krim tabir surya (sunscreen cream) dan
foundation cream untuk mencegah kekeringan kulit karena sinar matahari, terutama
didaerah tropis - Kosmetika rias, dipilih yang banyak mengandung unsure lemak/
bentuk krim.

2. Mencegah proses menua karena kekurangan gizi terutama protein dan vitamin.

Untuk itu perlu mengatur diet, pemberian vitamin, mineral yang cukup,
seperti: - diet rendah karbohidrat, rendah lemak jenuh dan menghindari bahan bahan
tambahan pada makanan (food additive) yang berbahaya, serta tinggi protein. -
vitamin dan bahan lain yang bekerja sebagai anti oksidan, bahan yang dapat
menghambat toksisitas dari radikal bebas, seperti vitamin E (tocoferol), vit.C
(ascorbic acid), β carotene dan glutathione.A, B1, B2, B5, B6 serta mineral, zat besi,
zink, selenium dan lainnya harus diberikan cukup agar dapat menghambat proses
ikatan silang yaitu proses yang menyebabkan jaringan kolagen menjadi kaku dan tidal
lentur sehingga mencegah terjadinya keriput. Ubiquinon atau koenzim Q-10, -
Melatonin, adalah antioksidan yang sangat potensial. - Procyanadins dan cathecins,
ada dalam berbagai macam tanaman seperti biji anggur, teh hijau, apel hijau dan
sumber lain, mempunyai substansi anti tumor yang dihubungkan dengan efek
antioksidan kuat.

3. Perlindungan fisik ; penggunaan SPF, topi, lengan panjang, payung, dan lainnya.

8
4. Menghindari faktor lingkungan yang merangsang terbentuknya radikal bebas :
seperti penyinaran sinar X, polusi udara oleh gas mobil, asap rokok, gas N2O dari
pabrik, freon AC, hair spray dan lain .

5. Menghindari/mengurangi kontak dengan bahan kimia eksogen seperti detergen,


kosmetika terutama krim pemutih yang mengandung merkuri, bismuth dan lain
lain yang dapat menyebabkan kulit kering. Juga bahan kimia yang masuk secara
endogen misalnya obat obatan antibiotik dsb.
6. Mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok, minuman keras, minum
kopi yang berlebihan, menghindari hala hal yang menimbulkan stress,
meningggalkan kebiasaan suka cemberut, diusahakan banyak banyak rileks,
mudah tersenyum
7. Selalu berpikir positive (positive thinking) dan yang terpenting selalu tawaqal
pada Allah SWT, terutama saat menghadapi cobaan/musibah. (Harijono, ... )

Anda mungkin juga menyukai