PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sinar matahari (sinar UV) merupakan sumber energi bagi kelangsungan hidup
setiap makhluk hidup di bumi, akan tetapi matahari juga memberikan efek negatif
jika terpapar terlalu lama, antara lain : terbakarnya sel-sel kulit manusia, pigmentasi
dan dan penuaan dini.
Efek buruk sinar matahari dapat dicegah dengan beberapa treatment, yang
paling crusial adalah menghindari paparan berlebih sinar UV dan menggunakan tabir
surya sebagai pelindung. Dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam tentang efek
yang ditimbulkan oleh sinar UV , mekanisme kejadiannya serta cara untuk
manajemennya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
a. Sinar UV-A (100-290 nm)
UV-A adalah sinar UV yang paling banyak menimbulkan radiasi pada kulit.
95 % radiasi di bumi disebabkan oleh sinar UV-A dengan 30-50 kali lebih dominan
dibanding sinar UV-B. Radiasi UV-A menembus sampai dermis dan dapat merusak
serat-serat yang berada di dalamnya. Efek yang ditimbulkan oleh UV-A diantaranya
penuaan, pigmentasi kulit, eritema, tanning, kerutan dan kerusakan DNA akibat
senyawa oksigen yang reaktif atau ROS (Reactive Oxygen Species).
UV-B memiliki intensitas tertinggi saat sinar matahari terang (10.00 - 14.00
WIB). UV-B hanya merusak lapisan kulit luar (epidermis). Radiasi UV-B bermanfaat
untuk sintesis vit D dalam tubuh, akan tetapi jika berlebihan dapat menimbulkan kulit
kemerahan/ terbakar dan menyebabkan kerusakan fotokimia pada DNA sel sehingga
memicu tumbuhnya kanker kulit.
UV-C memiiki radiasi paling besar diantara sinar UV lainnya akan tetapi
tersaring oleh lapisan ozon sehingga tidak terpapar secara langsung ke permuukaan
bumi.
Pigmentasi merupakan salah satu efek negatif yang ditimbulkan oleh radiasi
sinar UV, yaitu perubahan warna kulit seseorang yang disebabkan adanya penyakit
atau perlukaan yang bisa menimbulkan perubahan warna yang lebih gelap
(hyperpigmentation) atau lebih terang (hypopigmentation).
3
gabungan dari 3-4 buah partikel yang lebih kecil yang mempunyai membran,
dinamakan melanosom kompleks.
Fase III : mulai nampak adanya deposit melanin di dalam membran vesikula , disini
mulai terjadi melanisasi melanosom
a. Caucasssian
Tipe kulit Caucassian berwarna sangat putih, biasanya disertai rambut coklat-
keemaan. Tipe ini mengandung pigmen feomelanin . Apabila terpapar matahari kulit
tipe inimenjadi kemerahan, akan tetapi tidak bisa menghitam/ gelap.
b. Caucasssian Mediteranian
4
Tipe kulit Caucasssian Mediteranian berwarna kulit putih kemerahan, dengan pigmen
feomelanin lebih besar dibanding eumelanin .Ketika terpapar matahari kulit tipe ini
menjadi kemerahan dan bisa menghitam/ gelap.
Tipe kulit Caucasian & Chinese berwarna kulit putih kekuningan, dengan pigmen
feomelanin lebih besar dibanding eumelanin sehingga berwarna kuning langsat.
Ketika terpapar matahari kulit tipe ini menjadi kemerahan dan berubah hitam/ gelap.
d. Malay
Tipe kulit Malay berwarna coklat sawo matang, dengan pigmen feomelanin lebih
sedikit dibanding eumelanin, sehingga berwarna lebih gelap. Ketika terpapar matahari
akan menjadi gelap dan menghitam.
e. Indian
Tipe kulit Indian berwarna cokelat kehitaman, denagn pigmen feomelanin lebih
sedikit lagi dibanding eumelanin sehingga berwarna lebih gelap. Ketika terpapar
matahari akan menghitam dan gelap.
f. Negroid
4. Tabir surya
5
yang berbahaya pada kuli (Draelos dan Thaman, 2006). Tabir surya dapat digunakan
untuk melindungi kulit dari efek sinar matahari . Berdasarkan kandunagn zat aktifnya
tabir surya dibedakan menjadi 2 ; sunblock dan sunscreen. Sunblock mekanisme
kerjanya secara fisik memantulkan sinar UV sedangkan sunscreen menyerap sinar
UV agar tidak menyerang sel kulit (Trenggono dkk, 2007). Penggunaan SPF beserta
keterangannya :
6
Bahan alam yang biasa digunakan adalah bahan yang kaya akan antioksidan
karena dapat meminimalisir radikal bebas dan melindungi kulit dari radiasi UV
dengan kandungan polifenolnya. Beberapa senyawa aktif yang mengandung
antioksidan seperti flavonoid, tanin, antraquinon, sinamat, kurkumin, dan lainnya
(Singh dkk. 2012).
5. Penuaan Kulit
Proses menua terjadi pada kulit chronological dan photo-aging. Penuaan kulit
ditandai dengan kondisi kulit kering, bersisik kasar yang disertai dengan munculnya
keriput dan noda hitam atau flek. Terdapat 2 faktor penyebab penuaan kulit yaitu
internal dan eksternal.
Faktor internal : kesehatan, daya tahan tubuh, stress, dan perubahan hormonal.
Faktor eksternal : radikal bebas, sinar matahari, dan polutan atau polusi.
7
1. Mencegah atau menghindari faktor yang menyebabkan kekeringan kulit serta
mempertahankan kelembaban kulit.
2. Mencegah proses menua karena kekurangan gizi terutama protein dan vitamin.
Untuk itu perlu mengatur diet, pemberian vitamin, mineral yang cukup,
seperti: - diet rendah karbohidrat, rendah lemak jenuh dan menghindari bahan bahan
tambahan pada makanan (food additive) yang berbahaya, serta tinggi protein. -
vitamin dan bahan lain yang bekerja sebagai anti oksidan, bahan yang dapat
menghambat toksisitas dari radikal bebas, seperti vitamin E (tocoferol), vit.C
(ascorbic acid), β carotene dan glutathione.A, B1, B2, B5, B6 serta mineral, zat besi,
zink, selenium dan lainnya harus diberikan cukup agar dapat menghambat proses
ikatan silang yaitu proses yang menyebabkan jaringan kolagen menjadi kaku dan tidal
lentur sehingga mencegah terjadinya keriput. Ubiquinon atau koenzim Q-10, -
Melatonin, adalah antioksidan yang sangat potensial. - Procyanadins dan cathecins,
ada dalam berbagai macam tanaman seperti biji anggur, teh hijau, apel hijau dan
sumber lain, mempunyai substansi anti tumor yang dihubungkan dengan efek
antioksidan kuat.
3. Perlindungan fisik ; penggunaan SPF, topi, lengan panjang, payung, dan lainnya.
8
4. Menghindari faktor lingkungan yang merangsang terbentuknya radikal bebas :
seperti penyinaran sinar X, polusi udara oleh gas mobil, asap rokok, gas N2O dari
pabrik, freon AC, hair spray dan lain .