Anda di halaman 1dari 10

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

(UNCERTAINTY OF MEASUREMENT )
DI LAB0RATORIUM

Dr.dr.Diana Aulia, SpPK(K)


Dr. Diana Susanto

Departemen Patologi Kliknik


FKUI-RSCM
Jakarta

RAKER ILKI
Hotel Harris, Bandung
3-5 Juni 2014
PENDAHULUAN

n  Pengukuran = proses menentukan nilai suatu


besaran dalam bentuk kuantitas

Pelaporan hasil pengukuran perlu penilaian kuantitatif mengenai


kualitas hasil pengukuran  hasil dapat dipercaya

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

Ketidakpastian pengukuran diperkenalkan sejak tahun 1960,


tetapi evaluasi dan pelaporannya baru diterima komunitas kedokteran mulai tahun
1990
U
N
C Bagian penting dari hasil suatu
E analisis kuantitatif
R
T
A Dapat dibandingkan dgn pengukuran
I lain pada metode itu sendiri /
N
T dg nilai rujukan standar
Y
Pengukuran hanya taksiran /
pendekatan nilai besaran ukur à
hasil pengukuran hanya lengkap
bila disertai pernyataan ketidak
pastian dari taksiran tersebut
KETIDAKPASTIAN KESALAHAN

n Konsep ketidakpastian
Setiap kesalahan yang dapat dikoreksi harus dikoreksi
terlebih dahulu sebelum mengevaluasi ketidakpastian.

Ketidakpastian tetap ada

Keraguan (doubt) ~ ttg sebaik apa hasil pemeriksaan


mewakili nilai kuantitas yang diukur

Semakin baik kualitas pengukuran maka keraguan terkait akan semakin kecil.
Konsep Kesalahan Konsep Ketidakpastian
(Total error) (uncertainty)

Konsep ketidakpastian (uncertainty) telah menggantikan konsep kesalahan (total


error) dalam pengukuran yang telah digunakan oleh kedokteran laboratorium selama
dua atau tiga dekade terakhir

SNI ISO 15189:2009


Persyaratan Khusus untuk mutu
& Kompetensi Laboratorium
klausul 3.17 dan 3.19

Ketertelusuran Ketidakpastian
pengukuran
n  ISO 15189: 5.6.2:
The laboratory shall determine the uncertainty of
results, where relevant and possible. Uncertainty
components which are of importance will be taken
into account

Laboratorium harus menetapkan ketidakpastian


dari hasil, bilamana relevan dan memungkinkan
untuk dihitung

Informasi tentang ketidakpastian pengukuran harus


tersedia ketika diminta oleh pelanggan, walaupun
tidak harus tertulis dalam laporan hasil pem lab
(ISO 15189:5.8.3)
Tujuan Pengukuran Ketidakpastian (ISO)
Pengukuran dapat berlaku global
à menghilangkan / mengoreksi bias antara sistem
pengukuran
à melaporkan setiap variasi hasil pengukuran
(ketidakpastian)

Pengguna mendapat informasi mengenai kualitas


pengukuran

Konsep ketidakpastian (uncertainty) telah menggantikan konsep kesalahan


(total error) dalam pengukuran yang telah digunakan oleh kedokteran
laboratorium selama dua atau tiga dekade terakhir
Kesalahan (error) & Ketidakpastian
(uncertainty) di Laboratorium

v  Kesalahan (error): ketidaksempurnaan dalam


pengukuran

v  2 komponen pengukuran kesalahan total:


- kesalahan acak (imprecision)
- kesalahan sistematik (bias)
IMPRECISION
Terjadi karena Variasi
Variasi pada
waktu & ruang faktor
yang mempengaruhi
Efek pengulangan
pengukuran yg nilainya Acak pengukuran
parameter
tdk dpt diprediksi

v  Diminimalkan dengan peh jumlah pengukuran

v  Nilai tidak dapat diprediksi karena berbagai faktor:

fluktuasi listrik-mekanik, perubahan batch reagen dan kalibrator,

pergantian operator, maintenance instrument rutin

v  Estimasi imprecision à pengukuran bahan kontrol dalam rentang


waktu tertentu à melibatkan banyak perubahan rutin dalam
kondisi pengukuran
IMPRECISION (2)
v  Dispersi hasil pengukuran dalam rentang waktu batch
QC yang sama à dihitung secara statistik sebagai
standar deviasi (SD) terhadap nilai mean.
v  SD terhadap nilai mean serangkaian pengukuran:
- bukan kesalahan acak terhadap mean
- suatu ketidakpastian nilai mean akibat efek acak
v  Nilai sebenarnya dari kesalahan di dalam mean yang
berasal dari efek acak tersebut tidak dapat diketahui

Anda mungkin juga menyukai