Anda di halaman 1dari 14

Azimuth dan Koordinat

DINO MARTA GEMILANG


Pendahuluan
Dalam Ilmu Ukur Tanah untuk menentukan
kedudukan suatu titik di atas permukaan bumi
serta hubungan antara satu titik dengan titik
lainnya digunakan sistem koordinat tegak lurus
bidang datar (sistem koordinat kartesius). Pada
sistem koordinat kartesius digunakan ketentuan
sebagai berikut :
• Sumbu X sebagai sumbu mendatar.
• Sumbu Y sebagai sumbu tegak
• Sudut-sudut dihitung terhadap sumbu Y.
Pada sistem koordinat kartesius, sumbu Y digunakan
sebagai orientasi (arah utara peta). Pembagian kuadran
pada ilmu Ukur Tanah sedikit berbeda dengan
pembagian kuadran pada Ilmu Ukur Sudut. Pada Ilmu
Ukur Tanah pembacaan sudut dimulai dari sumbu Y
kemudian diputar searah jarum jam, tapi pada Ilmu
Ukur sudut pembacaan sudut dimulai dari sumbu X
kemudian diputar berlawanan arah jarum jam.
B Dalam menentukan letak
U kedudukan titik B dari titik A,
αab dab
dimana kedudukan titik A telah
diketahui koordinatnya (Xa,Ya).
maka yang perlu diketahui
A (Xa, Ya) terlebih dahulu adalah :
• Arah (α).
• Jarak (d).
Setelah arah dan jarak diketahui, maka dari titik A di
tentukan sesuai arah yang dikehendaki kemudian
ditarih sejauh jarak yang di kehendaki pula. Maka titik B
akan ketemu.
Menentukan Azimuth dari dua titik tetap.

(Xb – Xa)
Tanαab =
(Xb – Xa)
atau αab = arc Tan
(Yb – Ya) (Yb – Ya)
Contoh perhitungan menentukan azimuth dari
dua titik tetap.
1. Koordinat titik A (20,100)
B (80, 60)
Maka:

α ab = arcTan

= arcTan

= arcTan

= -56° 18' 36"


Karena bila kita hitung harga αab selalu
didapatkan harga antara 0° s/d 90°, padahal
harga azimuth sebenarnya adalah 0° s/d 360°.
Oleh sebab itu untuk mencari besarnya harga
azimuth dipakai cara seperti padaTabel 1.1
dibawah ini.
Kuadran (Xb-Xa) (Yb-Ya) Azimuth (α)
I (0° - 90°)
+ + αab
II (90°- 180°)
+ - αab+ 180°
III ( 180° -270°)
- - αab+ 180°
IV (270° - 360°)
- + αab + 360°
Contoh
1. Koordinat titik A (20,100)
B (80, 60)

Maka:α ab = arcTan

= arcTan

= arcTan kuadran II

= -56° 18' 36“

= -56° 18' 36" + 180° = 123° 41' 24"


Menentukan Azimuth dari Azimuth Awal.

Pada Gambar 1.4 harga azimuth awal αab dan harga


sudut ukur βb dan βc diketahui, sedangkan αbc dan
αcd adalah sudut-sudut azimuth yang akan dicari
harganya.
αbc = αab + (βb - 180°)
= αab + βb - 180°
αcd = αbc - (180°-βc)
= αbc - βc - 180°
Untuk menghitung harga azimuth dari harga
azimuth awal dan sudut ukur digunakan rumus
umum sebagai berikut:

αbc = αab ± βb ± 180°


Keterangan :
 Untuk tanda ± pada sudut β dipakai tanda plus
(+), bila sudut β berada disebelah kiri arah
jurusan (sebelah kiri A-B-C-D) dan dipakai
tanda minus (-) bila sudut β berada disebelah
kanan arah jurusan.
 Untuk tanda ± pada 180° boleh dipakai tanda
plus (+) atau tanda minus (-) dengan ketentuan
bila hasil akhir harga azimuth yang dicari
(misalnya abc) kurang dari 0° (< 0°), maka
harus ditambah 360° dan bila hasil akhir
azimuth yang dicari lebih dari 360° (> 360°),
maka harus dikurangi 360°.
Menentukan Koordinat Titik.

Setelah harga-harga
azimuth dihitung dan
diketahui hasilnya,
selanjutnya
digunakan untuk
menghitung harga
koordinat dari titik-
titik tersebut.
Pada Gambar 1.5. diketahui titik A (Xa,Ya),
azimuth dari titik A ke titik B adalah αab dan jarak
dari titik A ke titik B adalah dab, maka koordinat
titik B dapat dihitung dengan rumus :

Xb = Xa + ΔXab
Xb = Xa + dab + Sin αab

Yb = Ya + ΔYab
Yb = Ya + dab + Cos αab
Matur Sakalangkong

Anda mungkin juga menyukai