KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini membahas mengenai MASALAH
KEPENDUDUKAN TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI DAN SDM. Atas
dukungan yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka saya mengucapkan terima
kasih.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikin dengan makalah ini. Oleh karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah saya
selanjutnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
2.3 Peran Pemerintah Pusat dalam Menanggulangi Kepadatan Penduduk dan dalam
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia ................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia
setelah China, India, dan Amerika Serikat. Perpadatan penduduk itu dapat dilihat dari hasil
sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dibandingkan dengan Negara-
negara yang sedang berkembang lainnya, Indonesia merupakan Negara yang sedang
membangun dengan mempunyai masalah kependudukan yang sangat serius disertai dengan
jumlah penduduk yang sangat besar dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi
dan persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan hanya merupakan
modal, tetapi juga akan merupakan beban dalam pembangunan. Penduduk memegang
peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Melalui berbagai aspek seperti besarnya
jumlah penduduk, penyebaran geografis, kepadatan penduduk, komposisi dalam usia, jenis
kelamin, pendidikan dan kesehatan, serta tingkat pertumbuhannya, maka jelaslah bahwa
penduduk dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, baik dalam makna buruk maupun
baik. Masalah kependudukan erat kaitannya dengan pembangunan ekonomi. Hal ini tercermin
dari perubahan atau pergeseran peranan sumbangan sektor- sektor ekonomi dalam produk dan
pendapatan nasional. Masih tingginya pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya
penyebaran dan struktur umur penduduk merupakan masalah utama yang dihadapi Indonesia
dalam bidang kependudukan. Oleh karena itu, untuk mengurangi masalah tersebut pemerintah
harus meningkatkan sumber daya manusia, karena sumber daya manusia merupakan salah
satu factor utama dalam melaksanakan pembangunan. Secara makro, faktor-faktor masukan
pembangunan, seperti sumber daya alam, material dan finansial tidak akan memberi manfaat
secara optimal untuk perbaikan kesejahteraan rakyat bila tidak didukung oleh memadainya
ketersediaan faktor SDM, baik secara kualitas maupun kuantitas. Pelajaran yang dapat
dipetik dari berbagai negara maju adalah, bahwa kemajuan yang dicapai oleh bangsa-bangsa
di negara-negara tersebut didukung oleh SDM yang berkualitas. Jepang, misalnya sebagai
negara pendatang baru (late comer) dalam kemajuan industri dan ekonomi memulai upaya
mengejar ketertinggalannya dari negara-negara yang telah lebih dahulu mencapai kemajuan
ekonomi dan industri (fore runners) seperti Jerman, perancis dan Amerika dengan cara
memacu pengembangan SDM.
studi menunjukkan, bahwa kualitas SDM merupakan faktor penentu produktivitas, baik
secara makro maupun mikro. Sumber daya manusia (SDM) secara makro adalah warga
negara suatu bangsa khususnya yang telah memasuki usia angkatan kerja yg memiliki potensi
untuk berperilaku produktif (dengan atau tanpa pendidikan formal) yg mampu memenuhi
kebutuhan hidup sendiri dan keluarganya yang berpengaruh pada tingkat kesejahteraan
masyarakat di lingkungan bangsa atau negaranya.
Dalam konteks mikro, sumber daya manusia adalah manusia/orang yang bekerja di
lingkungan sebuah organisasi yang disebut pegawai, karyawan, personil, pimpinan / manajer,
pekerja, tenaga kerja, majikan buruh dan lain-lain. Di lingkungan organisasi bidang
pendidikan adalah semua pegawai administratif, pendidik /guru, dosen serta tenaga
kependidikan lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia mempunyai masalah kependudukan yang sudah cukup padat karena tidak
hanya dapat dibatasi dengan Program Keluarga Berencana, tetapi menyangkut masalah tenaga
kerja dan lain-lainnya. Hal ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk yang sangat
pesat serta kaitannya dengan masalah yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk itu
sendiri. Akan tetapi di lain pihak pertumbuhan penduduk itu sendiri merupakan dorongan
untuk pembangunan di segala bidang. Dari sudut inilah mudah dipahami apabila pertumbuhan
penduduk sering ditelaah sudut pengaruhnya yang buruk kepada pertumbuhan ekonomi.
Lebih-lebih bagi negara-negara yang ekonominya tengah berkembang dan memiliki struktur
ekonomi yang berat sebelah pada pertanian serta kekurangan modal.
Jumlah penduduk Indonesia : Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat
dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan
keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Pertumbuhan Penduduk Indonesia : Peningkatan penduduk dinamakan pertumbuhan
penduduk. Angka pertumbuhan penduduk Indonesia Lebih kecil dibandingkan Laos,
Brunei, dan Filipina.
6
Sebelum kita berbicara mengenai peran sumber daya manusia dalam pembangunan
ekonomi Indonesia, terlebih dahulu mari kita bahas mengenai pembangunan ekonomi. Pada
umumnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan
pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang dengan
perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan baik dalam hal teknologi, pola
pikir masyarakat maupun kelembagaan.
Agar menjadi sumber daya manusia yang tangguh penduduk harus mempunyai
kualitas yang memadai sehinga dapat menjadi modal pembangunan yang efektif. Tanpa
adanya peningkatan kualitas, jumlah penduduk yang besar akan menimbulkan berbagai
masalah dan menjadi beban pembangunan. Analisis mengenai kualitas sumber daya manusia
sering dibedakan menjadi kualitas fisik dan kualitas non fisik. Indikator yang dapat
menggambarkan kualitas fisik penduduk meliputi tingkat pendidikan, derajat kesehatan, dan
indeks mutu hidup. Kualitas non fisik meliputi kualitas spiritual keagamaan, kekaryaan, etos
9
Kualitas kehidupan fisik penduduk setiap negara berbeda satu dengan yang lainnya.
Perbedaan ini disebabkan oleh lingkungan, letak geografis, dan ras genetiknya. Negara-negara
yang berada disekitar khatulistiwa, kualitas penduduknya tergolong rendah dan negara-negara
tersebut merupakan negara terbelakang di bidang ekonomi dibandingkan dengan negara-
negara yang berada di daerah subtropis. Keadaan ini kemungkinan besar disebabkan karena
daerah-daerah disekitar khatulistiwa tidak mengenal pergantian musim seperti di daerah sub
tropis, sehingga mereka bisa hidup sepanjang tahun tanpa mengalami kesulitan mencari
perlindungan terutama di musim dingin. Hal inilah yang mendidik penduduknya kurang
berfikir untuk menghadapi tantangan alam, dan akhirnya menyebabkan sifat malas.
1. Pendidikan
Kualitas penduduk dalam bidang pendidikan sangat penting untuk diketahui, sebab
dapat menggambarkan kemampuan penduduk dalam menguasai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Di bidang pendidikan salah satu masalah yang dihadapi
Indonesia adalah tingkat putus sekolah yang tingi. Walaupun putus sekolah itu sudah
terjadi jauh sebelum krisis moneter, namun semakin menjadi-jadi setelah Indonesia
mengalami krisis moneter. Untuk mengukur tingkat pendidikan penduduk, dapat
dilakukan dengan cara memperhatikan data penduduk yang masih buta huruf, tamat
SD, tamat SMP, tamat SMA, dan tamat Universitas. Semakin tinggi presentase
penduduk yang yang masih berarti kualitas penduduk di nagara yang bersangkutan
dilihat dari aspek pendidikan sangat rendah. Dan secara umum bahwa tingkat
pendidikan penduduk Indonesia masih relatif rendah bahkan ada yang masih buta
huruf.
10
2. Kesehatan
Selain pendidikan, kesehatan penduduk merupakan faktor penting yang perlu untuk
ditingkatkan, sebab jika penduduk terus-terusan sakit, akan berpengaruh terhadap
tingkat produktivitas. Artinya, semakin banyak penduduk yang sakit, maka akan
semakin rendah kualitas penduduk berdasarkan tingkat kesehatan.
Kondisi kesehatan dan gizi anak di Indonesia masih memprihatinkan. Selain cakupan
yang masih rendah, program yang diselenggarakan itu masih masih terfragmentasi
sehingga tidak menyentuh kebutuhan tumbuh kembang anak secara holistik.
Rendahnya cakupan dan kualitas penyelenggaraan program pengembangan anak usia
dini mengakibatkan kondisi anak Indonesia masih memprihatinkan yang ditunjukkan
dengan rendahnya derajat kesehatan dan gizi. Masalah kurang gizi pada anak dapat
ditunjukkan dari kurangnya energi dan protein (gizi makro) dan gizi mikro (terutama
kurang vitamin A, anemia, kurang yodium). Sampai dengan tahun 2000, keadaan gizi
masyarakat menunjukkan kemajuan, yaitu terlihat dengan menurunnya penderita
masalah gizi utama (protein, karbohidrat) pada berbagai kelompok umur. Akan tetapi
sejak tahun 2000 sampai saat ini kekurangan gizi pada anak balita meningkat,
diantaranya menderita gizi buruk.
Rendahnya derajat kesehatan dan gizi pada anak usia dini lebih banyak terjadi pada
anak yang berasal dari keluarga tidak mampu dan yang tinggal di wilayah pedesaan,
serta di wilayah dengan penyediaan layanan social dasar yang tidak memadai.
melalui APBD sebanyak 15%, melakukan penghapusan wajib setor hasil pelayanan
kesehatan di daerah, meningkatkan transfer dana dari pusat untuk sektor kesehatan
daerah melalui dana alokasi khusus (DAK), dana dekonsentrasi (Dekon),
meningkatkan anggaran untuk prevensi dan promosi serta membentuk sistem jaminan
kesehatan sosial nasional (Askeskin).
3. Ekonomi
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor dalam perubahan perekonomian.
Dalam artian bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan
memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi. Dalam kaitannya dengan hal
tersebut ada hal yang penting yang menyangkut kondisi sumber daya manusia
Indonesia, yaitu :
Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi sekitar 92,73 juta orang,
sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang, dan ada
sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini
meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.
Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan
rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini
mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi.
Sementara di sisi lain, jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus
meningkat. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi
menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.
Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya perguruan tinggi
ikut bertanggung jawab. Fenomena pengangguran sarjana merupakan kritik bagi
perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya menciptakan iklim pendidikan yang
mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.
12
Masalah sumber daya manusia ini menyebabkan proses pembangunan yang berjalan
selama ini kurang di dukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu
sebabnya keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan
tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumber daya alam
intensif (hutan dan hasil tambang), arus modal asing berupa pinjaman dan investasi
langsung. Dengan demikian bukan berasal dari kemampuan produktivitas sumber
daya manusia yang tinggi. Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan
hingga kini merupakan bukti kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas
sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi persaingan ekonomi. Kenyataan ini
belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia untuk kembali memperbaiki
kesalahan pada masa lalu.
Yang perlu digaris bawahi pada saat ini adalah bangsa Indonesia harus bisa
menumbuhkan sumber daya manusia berkualitas dengan meningkatkan pendidikan,
memperbanyak skill dan membentuk moral yang luhur bagi masyarakatnya. Sebab dengan
kondisi demikian, penduduk sebanyak apapun pertumbuhannya, akan menjadi seimbang
pembangunannya. Dan segala kendala dapat di minimalisir.
2.3 Peran Pemerintah Pusat dalam Menanggulangi Kepadatan Penduduk dan dalam
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Pada masa lampau sering ada sikap dan kebijakan pada pemerintah dan para
pemimpin agama. Ada pemerintah yang melihat masalah kependudukan dari sudut kekuatan
militer yaitu untuk menghentikan menurunnya kekuasaan dan pengaruh bangsa mereka
didunia. Akan tetapi pandangan yang demikian itu tidak lama dipertahankan, karena muncul
keprihatinan umum atas dasar pandangan Malthus tentang pertambahan penduduk dalam
hubungannya dengan sumber daya. Ada korelasi negatif yang kuat antara kesehatan anak dan
besarnya keluarga. Pertambahan yang cepat dari jumlah anak juga menghambat perbaikan
pendidikan, beban ketergantungan juga bertambah, sehingga merusak sumberdaya yang dapat
digunakan untuk menaikkan tingkat kehidupan, lebih banyak bantuan yang diperlukan.
Ketimpangan bertambah disebabkan adanya beberapa perkembangan seperti kenaikan harga
dan sewa tanah, serta timbul berbagai masalah perkotaan yang berat.
Dalam masalah ini pemerintah telah mengambil kebijakan yang ditujukan untuk
memperlamat tingkat pertumbuhan penduduk. Diantaranya adalah menganjurkan untuk kawin
pada usia yang lebih tua, lebih sedikit anak dan dengan jarak yang lebih lama. Pemerintah
13
juga mengadakan program keluarga berencana, dengan mendirikan klinik khusus untuk
keperluan itu, dilengkapi dengan dokter dan bidan. Pemerintah harus memusatkan usahanya
untuk memudahkan orang mendapatkan kontrasepsi, barangkali dengan harga yang disubsidi,
melalui jaringan perdagangan sehari-hari seperti warung dan pedagang keliling.
Sebaliknya dapat dikemukakan bahwa satu-satunya kontrasepsi yang aman dan dapat
diandalkan untuk didistribusikan secraa komersial ialah kondom, yang menempatkan
kesuburan secara tegas dalam pengendalian pria. Semua metode yang diterapkan kepada
wanita memerlukan setidak-tidaknya semacam bantuan atau pengawasan professional, selain
itu bila lebih perlu lagi, dilakukan pembedahan sterilisasi baik untuk wanita maupun pria.
Selain itu pemerintah juga membuat kebijakan untuk membatasi kelahiran. Contohnya,
pendidikan kependudukan disekolah-sekolah, ditariknya tunjangan keluarga setelah tiga anak,
meningkatkan usia kawin minimal, menegaskan bahwa bantuan dibarengi adanya
pengendalian penduduk dengan pembentukan badan-badan khusus untuk menangani masalah
kependudukan, dan lebih banyak riset tentang pemilihan jenis kelamin anak, tegnologi
kontrasepsi yang diperbaiki, dan tentang sarana-sarana social untuk mencapai tujuan fertilitas.
Akhir-akhir ini produk pertanian dan industri telah menggunakan alat yang
menimbulkan tingkat polusi udara dan air yang tidak dapat dibiarkan lagi. Karbon dioksida
akan menaikkan temperature di seluruh dunia, karena gas ini mempunyai tendensi yang kuat
mengabsorbsi radiasi pada gelombang yang banyak menyalurkan radiasi dari bumi. Oleh
karena itu , lebih banyak karbondioksida di atmosfer berarti lebih banyak radiasi yang
terjebak dan menimbulkan “efek rumah kaca”. Hal tersebut dapat diminimalisir dengan
memperbanyak tumbuhan hijau untuk mengembalikan keseimbangan oksigen dan
karbondioksida. Adapun kebijakan dan usaha pemerintah dalam menanggulangi kepadatan
penduduk yaitu:
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area
dimana mereka tinggal. Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas
muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat
menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini. Pada intinya
Pemerintah telah membuat sebuah kebijakan dan usaha cara penanggulan diantaranya:
mencananngkan KB, menetapkan UU perkawinan, dan membatasi Tunjangan PNS/ ABRI.
Adapun usaha pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk yaitu: meningkatkan
pelayanan kesehatan, mempermudah dan peningkatan dibidang pendidikan, dan
meningkatkan wajib belajar 9 tahun.
Untuk menyiapkan generasi emas, pendidikan tetap menjadi jalan utama. Dalam hal
ini, pendidikan untuk semua (education for all) menjadi pekerjaan yang perlu dituntaskan.
Bukan sekadar pemerataan, tetapi juga peningkatan kualitas. Upaya tersebut yaitu seperti
melakukan gerakan pendidikan anak usia dini serta penuntasan dan peningkatan kualitas
pendidikan dasar. Di samping itu perluasan akses ke perguruan tinggi juga disiapkan melalui
pendirian perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan dan memberikan akses secara khusus
kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan
15
akademik. Periode saat ini sebagai upaya menyiapkan generasi untuk berpuluh-puluh tahun
mendatang. Generasi masa depan harus dipersiapkan sejak sekarang. Pendidikan harus terus
berikhtiar membangun generasi bangsa yang cakap secara intelektual, anggun secara moral,
dan siap menghadapi tantangan zamannya. Pendidikan juga harus mampu melahirkan
generasi bangsa yang memiliki jiwa dan pikiran besar untuk membangun negerinya. Di sisi
lain, yang juga perlu disadari, pendidikan bukan tanggung jawab pemerintah/negara semata.
Pendidikan sebagai jalan kemajuan negeri ini harus menjadi komitmen dan kesadaran
bersama.
Generasi muda Indonesia jangan merasa kalah dengan bangsa asing. Dengan level
kualitas yang dimiliki, generasi muda tanah air memiliki kualitas yang hampir sama dan
mampu bersaing di level internasional. Hanya saja, terkadang generasi muda Indonesia
memiliki kelemahan dalam tiga hal yaitu komunikasi dalam bahasa inggris, inovatif dan jiwa
kewirausahaan, dan terakhir soft skill yang mencakup penilaian terhadap kemampuan diri
sendiri. Permasalahan dunia dan permasalahan nasional yang semakin komplek menuntut kita
untuk senantiasa belajar agar tidak gagap terhadap perubahan. Jumlah penduduk yang
semakin meningkat, cadangan energi yang kian menipis, ragam budaya yang berbeda, konflik
internal dan internasional mengharuskan kita untuk senantiasa belajar. Fakta yang ada
memperlihatkan bahwa pendidikan konvensional pada saat ini kurang memberikan kontribusi
terhadap pemecahan masalah yang ada malah semakin memperlebar kesenjangan yang ada.
Pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan alternatif yang dapat memberikan warna baru
dalam dunia pendidikan. Selain itu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat
juga dilakukan dengan cara yang lain, yaitu :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal, tetapi juga akan merupakan beban
dalam pembangunan.
2. pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang dengan
perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan baik dalam hal
teknologi, pola pikir masyarakat maupun kelembagaan.
3. Kualitas sumber daya manusia merupakan merupakan komponen penting dalam
setiap gerak pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas
tinggilah yang dapat mempercepat pembangunan bangsa.