Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.

) TERHADAP
KADAR GLUKOSA DARAH DAN HISTOLOGI PANKREAS TIKUS (Rattus
norvegicus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK

Esmawati, Elis. 2015. Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap
Kadar Glukosa Darah dan Histologi Pankreas Tikus (Rattus Norvegicus)
Yang Diinduksi Aloksan. Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Pembimbing Biologi: Kholifah Holil, M.Si; Pembimbing Agama: Umaiyatus
Syarifah, MA

Kata Kunci: Daun Sirsak (Annona muricata L.), Kadar Glukosa Darah, Aloksan, Tikus

Sirsak (Annona muricata L.) merupakan tanaman yang berasal dari negara
Amerika Selatan, yaitu Meksiko. Tanaman sirsak (Annona muricata L.) ini telah
menyebar di pelosok Indonesia serta banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat
herbal berbagai macam penyakit salah satunya antidiabetes. Kandungan yang terdapat
pada tanaman ini yang berkhasiat sebagai antidiabetes yaitu senyawa flavonoid.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona
muricata L.) terhadap kadar glukosa darah dan histologi pankreas tikus (Rattus
norvegicus) yang diinduksi aloksan.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan


Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang
digunakan adalah tikus yang diinduksi aloksan 120 mg/kg BB yang kemudian diikuti
pemberian ekstrak daun sirsak K+ (0 mg/kg BB), S1 (50 mg/kg BB), S2 (100 mg/kg BB)
dan S3 (150 mg/kg BB). Hewan coba yang digunakan adalah tikus (Rattus norvegicus),
berumur 2 bulan dengan berat badan rata-rata 200 gram. Parameter yang digunakan
adalah kadar glukosa darah dan histologi jumlah pankreas tikus. Data kadar glukosa darah
(mg/dL) dianalisis dengan Analisis Kovarian (ANKOVA) dan histologi jumlah sel
normal serta jumlah sel abnormal pankreas dianalisis dengan Analisis Variansi
(ANOVA). Apabila ada perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji duncan 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun sirsak (Annona


muricata L.) berpengaruh terhadap kadar glukosa darah dan histologi pankreas tikus
(Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan. Dosis ekstrak daun sirsak yang efektif pada
penurunan kadar glukosa darah tikus adalah 50 mg/kg BB sedangkan pada histologi
untuk perbaikan sel pankreas adalah 150 mg/kg BB.

PENDAHULUAN makan yang tidak sehat dan berlebihan


serta pemilihan makanan yang tidak
Indonesia merupakan negara yang tepat akan berakibat buruk bagi
berkembang, sehingga banyak kesehatan tubuh. Makanan yang tidak
menimbulkan perubahan baik dari pola tepat tersebut adalah makanan yang
hidup maupun pola makan. Pola hidup kurang mengandung serat seperti
seperti kurang berolahraga dan pola

1
karbohidrat, protein, vitamin, dan air yang lebih dan menyebabkan kadar
putih. Jika konsumsi makanan tersebut glukosa menurun secara perlahan.
di atas kurang maka akan menyebabkan Kondisi ini menyebabkan glukosa yang
berbagai gangguan contohnya proses masuk ke dalam sel berkurang.
metabolisme tubuh. Oleh karena itu, Akibatnya, sel kekurangan glukosa
kebutuhan tubuh terkait makanan sehingga kemungkinan tidak terjadi
tersebut harus dipenuhi. penimbunan glikogen. Sebaliknya, akan
terjadi mobilisasi cadangan glikogen di
Namun, pemenuhan makanan hati maupun di otot untuk dikatabolisme
terkait hal tersebut juga harus kemudian menghasilkan glukosa dan
mempertimbangkan jumlah yang dilepas ke pembuluh darah sehingga
dibutuhkan oleh tubuh. Jika hal tersebut menyebabkan kondisi hiperglikemia
tidak diperhatikan maka akan (Suarsana, 2010).
menyebabkan gangguan. Sebagai contoh
mengkonsumsi makanan yang tinggi Kadar glukosa darah yang tinggi
gula dan lemak dapat memicu kenaikan akan merangsang sel beta pulau
berat badan, yang pada akhirnya akan langerhans untuk mengeluarkan insulin.
meningkatkan resistensi insulin sehingga Akan tetapi, kerusakan sel beta pankreas
beresiko untuk terkena diabetes. Ini menyebabkan tubuh tidak dapat
disebabkan karena insulin menjadi menghasilkan insulin sehingga
kurang efektif dalam membantu proses menyebabkan kadar glukosa darah
pengubahan glukosa menjadi glikogen. meningkat dan struktur sel beta pankreas
Oleh karena itu, penting bagi manusia berubah. Ragavan (2006), melaporkan
memperhatikan makanan yang masuk bahwa histologi pankreas tikus diabetes
agar sesuai dengan kebutuhan tubuh menunjukkan perubahan yang signifikan
sehingga tubuh tetap sehat serta jauh pada sel-β pulau langerhans. Sel pulau
dari penyakit. langerhans yang normal maka akan
kelihatan bulat dan membran selnya
Diabetes mellitus merupakan tidak mudah dilihat (Wonodirekso,
penyakit kelainan metabolik yang 2003).
ditandai dengan meningkatnya kadar
glukosa dalam darah akibat kekurangan Aloksan (4,5,6 tetraoksipirimidin;
atau penurunan efektifitas insulin. 5,6-dioksiurasil) merupakan bahan
Penderita diabetes tipe 1 (IDDM) ini kimia yang digunakan untuk
disebabkan karena keadaan tubuh sama menginduksi hewan coba seperti tikus
sekali tidak dapat memproduksi hormon agar hewan coba tersebut mengalami
insulin. Penderita penyakit diabetes hiperglikemik. Aloksan bereaksi dengan
harus menggunakan suntikan insulin merusak substansi esensial di dalam sel-
dalam mengatur glukosa darahnya. β pankreas sehingga menyebabkan
Kelebihan glukosa yang terbuang dalam berkurangnya granula-granula pembawa
urin menyebabkan kencing penderita insulin didalam sel-β pankreas, karena
sering dihampiri semut karena rusaknya sel-β pankreas maka insulin
mengandung gula atau glukosa sehingga tidak terbentuk sehingga kadar glukosa
disebut kencing manis (Wijayakusuma, darah meningkat (Watkins, 2008 &
2010). Suharmiati, 2003).
Sirsak (Annona muricata L.)
Efek peningkatan kadar glukosa merupakan tanaman tropis yang
darah misalnya setelah makan atau berkhasiat terutama sebagai obat-obatan.
minum merangsang pankreas untuk Bagian dari tanaman sirsak yang
menghasilkan insulin sehingga digunakan sebagai obat adalah daun,
mencegah kenaikan kadar glukosa darah bunga, buah, biji, akar, sampai kulit

2
batang, dan akar (Mardina dan sirsak (Annona muricata L.) agar kadar
Ratnasari, 2011; Kojong, 2013). glukosa pada tikus mendekati normal
Beberapa manfaat tersebut adalah dibutuhkan 60 hari dengan dosis 100
sebagai obat penyakit gout (Wirahmadi, mg/kg. Pencekokan Annona muricata L.
2013), penyakit kanker (Widiastuti, dengan dosis tinggi dan waktu yang
2012, Astirin, 2013), penyakit diabetes lama memberikan efek sehingga dapat
dan jantung (Sudjijo, 2013). mengganggu organ lain. Pada penelitian
Kemampuan tersebut ini dosis yang digunakan mengacu pada
dimungkinkan karena sirsak (Annona dosis yang digunakan oleh Adewole
muricata L.) mengandung (2009) dengan memodifikasi menjadi
steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, dosis 0 mg/kg, 50 mg/kg, 100 mg/kg,
alkaloid, dan tanin. Senyawa flavonoid dan 150 mg/kg serta lama pemberian
berfungsi sebagai antidiabetes, dosis ekstrak daun Annona muricata L.
antioksidan untuk penyakit kanker, anti menjadi lebih sedikit waktunya yaitu 30
mikroba, anti virus, pengatur hari dengan induksi aloksan 120 mg/kg
fotosintetis, pengatur tumbuh (Robinson, BB setiap seminggu 3 kali sesudah 2
1995; Adri, 2013). Selain flavonoid minggu diaklimasi.
yang berfungsi sebagai antidiabetes Berdasarkan hal tersebut, maka
adalah alkaloid (Markham, 1988). perlu dikaji mengenai pengaruh ekstrak
Adeyemi (2009), melaporkan daun sirsak (Annona muricata L.) 30
hasil penelitian bahwa daun sirsak hari terhadap kadar glukosa dan
(Annona muricata L.) memiliki anti histologi pankreas tikus (Rattus
hiperglikemia dan dapat menurukan norvegicus) yang diinduksi aloksan.
berat badan yang ditunjukkan oleh
adanya perbedaan yang signifikan antara METODE PENELITIAN
konsentrasi glukosa darah kelompok
tikus yang tidak diobati dengan Persiapan Hewan Coba
kelompok tikus yang diobati. Hal ini Sebelum penelitian dimulai,
menunjukkan bahwa senyawa bioaktif terlebih dahulu dipersiapkan tempat
dari tanaman sumber-sumber yang pemeliharaan hewan coba, yaitu
memiliki kegiatan anti-hiperglikemia kandang (bak plastik), sekam, tempat
mungkin bertindak melalui beberapa makan, minum dan pakan tikus. Setelah
mekanisme seperti merangsang sekresi itu dilakukan aklimatisasi di
insulin, meningkatkan perbaikan atau laboratorium selama 1 minggu. Mencit
proliferasi sel-β dan meningkatkan efek dibagi menjadi 3 kelompok yaitu
dari insulin dan adrenalin. kelompok kontrol negatif tikus normal
Adewole (2009), melaporkan (tidak diabetes), kelompok tikus kontrol
bahwa ekstrak daun sirsak (Annona positif (diabetes) dan kelompok diabetes
muricata L.) dapat menurunkan kadar diobati daun sirsak (Annona muricata
glukosa darah dan dapat meningkatkan L.). Untuk menjadi diabetes, tikus
kadar insulin tikus yang diinduksi diinduksi dengan aloksan dengan 120
dengan menggunakan STZ. Kelebihan mg/kg BB diinjeksikan 3 kali seminggu
dalam penelitian ini adalah waktu yang melalui intraperitonial.
dibutuhkan untuk meningkatkan kadar
glukosa darah lebih cepat. Selain itu, Pembuatan Ekstrak Daun Sirsak
pelarut yang digunakan untuk
Daun sirsak (Annona muricata L.)
mengekstrak daun sirsak (Annona
1 kg yang masih segar dikeringkan,
muricata L.) adalah air sehingga lebih
kemudian ditumbuk di mortar atau
aman. Akan tetapi, waktu yang
dimasukkan ke dalam blender. Bubuk
digunakan untuk memberikan ekstrak
halus dicampur dengan aquades dan

3
diekstraksi 2 kali dengan 2,5 liter dianalisis menggunakan uji statistik
aquades pada suhu kamar selama 48 ANAVA dengan taraf signifikan 5%.
jam. Kemudian dihasilkan ekstrak daun
sirsak sebanyak 36,23 g. Selanjutnya HASIL DAN PEMBAHASAN
diberikan kepada hewan coba untuk
perlakuan (Adewole, 2009). Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak
(Annona muricata L.) Terhadap
Pengukuran Kadar Glukosa Darah Histologi Pankreas Tikus (Rattus
Sebelum perlakuan pemberian norvegicus) Yang Diinduksi Aloksan
ekstrak daun sirsak, dilakukan Hasil penelitian pengaruh
pengukuran glukosa darah untuk ekstrak daun sirsak (Annona muricata
memastikan bahwa 9 tikus telah L.) berpengaruh terhadap sel pankreas
mengidap diabetes. Pengukuran kadar tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi
glukosa darah dilakukan dengan cara aloksan sehingga dapat menyebabkan
mengambil darah tikus melalui ekor diabetes mellitus. Sel yang terdapat pada
yang terlebih dahulu dibersihkan dengan pulau langerhans ini terdapat empat jenis
alkohol. Kemudian diteteskan pada strip sel (alfa, beta, delta dan F) dengan
glukometer lalu dimasukkan ke dalam menggunakan pewarnaan HE
glukometer dan di baca kadar (Hematoxilin Eosin) sel-sel tersebut
glukosanya. Tikus menunjukkan kadar tidak dapat dibedakan sehingga pada
glukosa darah hiperglikemi yaitu dengan penelitian ini hanya fokus terhadap sel
kadar ≥ 300 mg/dL (Wulandari, 2013). pankreas secara umum. Data histologi
Akan tetapi, ketika tidak diabetes maka terkait hal tersebut dapat dilihat pada
yang dilakukan yaitu diinjeksi aloksan gambar 4.1 sebagai berikut:
sampai tikus tersebut diabetes.
K- K+
Penentuan Dosis Ekstrak Daun Sirsak
Penentuan dosis ekstrak daun
sirsak pada perlakuan dengan hasil
modifikasi penelitian Adewole (2009), 1 2
yaitu 3 dosis yang berbeda 50, 100 dan
150 mg/kgbb. Jika dosis tesebut
2
diberikan pada tikus dengan berat badan
rata-rata 200 g, maka dosis ekstrak daun
sirsak dapat dihitung menjadi
(200/1000) x 150 ml = 30 ml/ekor,
(200/1000) x 100 = 20 ml/ekor dan S1 S2
(200/1000) x 50 ml = 10 ml/ekor.
Malole (1989), ekstrak yang dapat 2
dimasukkan pada lambung tikus adalah 1 2
2,5 ml. 1

Analisis Data

Data kadar glukosa darah tikus


(Rattus norvegicus) yang telah diperoleh
dianalisi menggunakan uji statistik
ANKOVA dan jumlah sel normal dan
abnormal pankreas tikus (Rattus
norvegicus) yang telah diperoleh

4
S3 seragam, bentuk bulat dan inti sel
tampak jelas serta tidak terdapat sel-sel
yang mengalami edema
(pembengkakan). Hal tersebut
2 dikarenakan jaringan pankreas
1 kelompok normal tidak diinduksi oleh
STZ sehingga tidak timbul keadaan
diabetes yang ditunjukkan dengan tidak
adanya perubahan struktur morfologi
pankreas (normal).
Berdasarkan uji duncan 5%
Gambar 4.1. Histotologi organ maka didapatkan notasi seperti pada
pankreas tikus hasil pewarnaan HE tabel 4.8 di bawah ini:
(400x). K- (kontrol negatif), K+ (kontrol Ringkasan Uji Duncan 5% Pengaruh
positif), S1 (Sirsak dosis 50 mg/kg BB), Ekstrak Daun Sirsak (Annona
S2 (Sirsak dosis 100 mg/kg BB) dan S3 muricata L.) Terhadap Jumlah Sel
(Sirsak dosis 150 mg/kg BB). 1: normal, Pankreas Tikus (Rattus norvegicus)
2: nekrosis yang Diinduksi Aloksan
Berdasarkan hasil penelitian pada Jumlah Sel
gambar 4.1 di atas diketahui bahwa Perlakuan dan Notasi Mean ± SD
kelompok K- (kontrol negatif) tanpa Pada α 5
diberi perlakuan menunjukkan kondisi K+ 479a 159,66 ± 36,76
sel pankreas yang normal, susunan sel
S1 391a 130,33 ± 42,12
teratur menyebar di pulau langerhans
dan bentuk sel yang seragam. Pada S2 397 a 132,33 ± 46,53
kelompok K+ (kontrol positif) yang S3 624 b 208 ± 30,44
telah diinduksi aloksan terjadi Keterangan: - Nilai Duncan 5% Jumlah
perubahan sel, dengan susunan sel tidak Sel: 28,41
teratur menyebar di pulau langerhans,
bentuk sel tidak seragam bahkan sel Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak
nekrosis yang ditandai dengan (Annona muricata L.) Terhadap
pengerutan inti (piknosis), inti pecah Kadar Glukosa Darah Tikus (Rattus
(karioreksis) dan menghilangnya inti norvegicus) Yang Diinduksi Aloksan
(kariolisis) sehingga hanya terlihat serat Berdasarkan hasil penelitian kadar
kolagennya saja. Sedangkan pada glukosa darah dengan pengambilan
kelompok perlakuan yang diberi ekstrak darah dari ekor yang menggunakan alat
daun sirsak S1, S2 dan S3 menunjukkan
glukometer menunjukkan data
keadaan yang lebih baik yakni sel mulai
terlihat normal yang ditunjukkan dengan pengukuran yang berbeda-beda.
bentuk sel bulat, terdapat nukleus dan Pengukuran kadar glukosa darah
nukleolus, susunan terlihat mulai teratur, (mg/dL) tikus (Rattus norvegicus)
bentuk sel terlihat seragam seperti K-. sesudah diinduksi aloksan datanya dapat
Akan tetapi, tidak adanya ruang yang dilihat secara rinci pada tabel 4.4. di
kosong akibat hilangnya sel seperti yang bawah ini:
terjadi pada K+.
Zubaidah (2014), melaporkan
bahwa pulau langerhans dikatakan
normal jika adanya keteraturan susunan
sel endokrin yang menyebar di pulau
Langerhans dengan bentuk sel yang

5
Kadar Glukosa Darah (mg/dL) Tikus Kadar Glukosa Darah (mg/dL) Tikus
(Rattus norvegicus) Diabetes Sesudah (Rattus norvegicus) Diabetes Sesudah
Diinduksi Aloksan Perlakuan Pemberian Ekstrak Daun
Kadar Glukosa Rata- Sirsak (Annona muricata L.)
Perlakuan Darah (mg/dL) Ke rata
1 2 3 (mg/dL) Kadar Glukosa
Darah (mg/dL) Rata-
K- 136 66 99 100,33 Perlakuan rata
Ke
K+ 555 575 418 516 (mg/dL)
1 2 3
S1 450 512 476 479,33
K- 176 96 77 116,33
S2 546 395 557 499,33
K+ 600 599 430 543
S3 600 385 600 644,66
Berdasarkan tabel 4.4 di atas S1 84 98 92 91,33
menunjukkan bahwa tikus awal tanpa S2 84 88 110 94
induksi aloksan yang dikelompokkan S3 85 123 165 124,33
dalam kelompok K- adalah 100,33 Pada tabel 4.5 di atas kelompok
mg/dL. Sedangkan yang telah diinduksi K- menunjukkan peningkatan kadar
dengan aloksan pada kelompok K+, S1, glukosa darah dengan rerata 116, 33
S2, dan S3 mengalami kenaikan kadar mg/dL dibandingkan rerata sebelum
glukosa darah. Pada kelompok K+ diberi perlakuan ekstrak daun sirsak
adalah 516 mg/dL. Selanjutnya yaitu sebesar 100,33 mg/dL (Tabel 4.4).
kelompok S1, S2 dan S3 kadar glukosa Selanjutnya K+ juga mengalami
darah berturut-turut yaitu 479,33 mg/dL, peningkatan kadar glukosa darah dengan
499,33 mg/dL dan 644,66 mg/dL. Hal rerata 543 mg/dL dibandingkan
ini diduga karena tikus yang telah sebelumnya yakni dengan rerata 516
diinduksi aloksan mengalami stres mg/dL. Akan tetapi, pada kelompok S1,
akibat perlakuan yang telah diberikan. S2 dan S3 mengalami penurunan kadar
Kenaikan kadar glukosa sesuai glukosa darah berturut-turut
dengan yang telah dikemukakan oleh dibandingkan dengan kadar glukosa
(Watkins, 2001) bahwa aloksan sebelumnya yaitu 479,33 mg/dL menjadi
memiliki bentuk molekul yang mirip 91,33 mg/dL, 499,33 mg/dL menjadi 94
dengan glukosa (glukomimetik) mg/dL dan 644, 66 mg/dL menjadi 124,
sehingga pada saat aloksan diinduksikan 33 mg/dL. Penurunan kadar glukosa
ke tubuh tikus, maka GLUT 2 yang ada darah tikus ini diduga karena adanya
di dalam sel beta pankreas akan senyawa flavonoid dari ekstrak daun
mengenali aloksan sebagai glukosa, dan sirsak.
aloksan akan dibawa menuju sitosol. Di Hidayati (2008), menyatakan
dalam sitosol, aloksan akan mengalami bahwa flavonoid dapat menurunkan
reaksi redoks untuk membentuk radikal kadar glukosa darah dengan cara
superoksida dan sebagai hasinya adalah menghambat fosfodiesterase sehingga
dialuric acid. Radikal ini akan kadar cAMP (cyclic- Adenosine 5-
mengalami dismutasi menjadi hidrogen monophosphate) dalam sel beta
peroksida dan pada tahap akhir pangkreas meningkat dan menyebabkan
mengalami reaksi katalisasi besi penutupan kanal K+ dalam membran
membentuk radikal hidroksil. Radikal plasma. Keadaan ini mengakibatkan
hidroksil inilah yang menyebabkan terjadinya depolarisasi membran dan
kerusakan pada sel beta pankreas. membukanya kanal Ca sehingga ion
Ca2+ masuk ke dalam sel dan
menyebabkan sekresi insulin. Insulin ini

6
kemudian akan bekerja meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
transport glukosa dari darah ke dalam
sel dengan cara meningkatkan Adewole, Stephen. 2009. Protective
permeabilitas dari membran sel terhadap Effect of Annona Linn. Leaf
glukosa. Setelah masuk ke dalam sel, Aqueous Extract On Serum
glukosa kemudian akan digunakan untuk Lipid Profiles and Oxidative
menghasilkan energi. Pada hepar dan Stress In Hepatosytes of
otot juga akan terjadi proses pengubahan Streptozotocin-treated Diabetic
glukosa menjadi glikogen yang Rats. Afr. J. Trad. CAM
kemudian akan disimpan untuk (2009) 6 (1): 30-41.
digunakan lebih lanjut. Dengan adanya
proses tersebut akan menyebabkan kadar Adeyemi. 2009. Antihyperglycemic
glukosa darah dalam tubuh tikus putih Activities of Annona muricata
dapat menurun secara perlahan-lahan (linn). Afr. J. Trad. CAM 6:
(Sandhar, 2011). 62-69.

Adri, Delvi. 2013. Aktivitas Antioksidan


KESIMPULAN DAN SARAN dan Sifat Organoleptik Teh
Daun Sirsak (Annona muricata
Kesimpulan Linn.) Berdasarkan Variasi
Berdasarkan hasil penelitian dan Lama Pengeringan. Jurnal
pembahasan, dapat disimpulkan berikut Pangan dan Gizi Vol. 04 No.
ini: 07.
1. Ada pengaruh ekstrak daun sirsak Hidayati, Nur Annis.2008. Kandungan
(Annona muricata L.) terhadap kadar Kimia dan Uji Antiinflamasi
glukosa darah tikus (Rattus Ekstrak Etanol (Lantana
norvegicus) yang diinduksi aloksan. cemara L.) Pada Tikus Putih
Dosis yang efektif pada perlakuan ini (Rattus norvegicus) Jantan.
adalah 50 mg/kg BB. Bioteknologi. Vol. 5. No. 1
2. Ada pengaruh ekstrak daun sirsak
(Annona muricata L.) terhadap Lenzen, S. 2008. The Mechanisms Of
histologi pankreas tikus (Rattus Alloxan- and Streptozotocin-
norvegicus) yang diinduksi aloksan. Induced Diabetes. J.
Dosis yang efektif pada perlakuan ini Diabetologia. 51:216–226
adalah 150 mg/kg BB.
Malole MBM dan Pramono. 1989.
Saran Penggunaan Hewan-Hewan
Berdasarkan hasil penelitian, Percobaan di Laboratorium.
maka perlu dilakukan penelitian lebih Departemen Pendidikan dan
lanjut yakni: kebudayaan Direktorat Jendral
1. Perlu dilakukan perhitungan kadar Pendidikan Tinggi Pusat Antar
insulin sehingga dapat mengetahui Universitas Bioteknologi.
pengaruh ekstrak daun sirsak Bogor : Institut Pertanian
tersebut. Bogor
2. Perlu dibedakan sel-sel yang ada
pada pankreas baik sel ( alfa, beta, Mardiana, L dan Ratnasari, J. 2002.
delta dan f) dengan pewarnaan yang Ramuan dan Khasiat Sirsak.
sesuai. Jakarta: Penebar Swadaya.

7
Markham K R. 1988. Cara Pancreas. Physiol Res. Vol. 50
Mengidentifikasi Flavonoida. Bandung: : 537-546
ITB.
Watkins D.Cooperstein SJ. 1976. Effect
Ragavan. 2006. Effect of T. Arjuna Stem of alloxan on islet tissue
Bark Extract on permeability: protection and
Histopathology of Liver, reversal by dithiols. J
Kidney and Pancreas of Pharmacol Exp Ther. 1976
Alloxan-Induced Diabetic Dec;199(3) :575-82.
Rats. African Journal of
Biomedical Research. Vol. 9 Wijayakusuma, Hembing M. 2010.
(2006); 189 – 197 Ramuan Lengkap Herbal
Taklukkan Penyakit. Jakarta:
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Pustaka Bunda (Grup Puspa
Tumbuhan Tinggi. Edisi VI. Swara).
Bandung: ITB
Wirahmadi. 2013. Pengaruh Rebusan
Sandhar. 2011. A Review of Daun Sirsak Terhadap Nyeri
Phytochemistry and Pada Penderita Gout Di
Pharmacology of Flavonoids. Kelurahan Genuk Barat
Internationale Kecamatan Ungaran Barat
Pharmaceuticasciencia. No 1. Kabupaten Semarang. Jurnal
Vol. 1: 25-41 Nursing Science. Vol. 1. No. 2

Suarsana, Nyoman. 2010. Profil Glukosa Wonodirekso, Sugito. 2010. Penuntun


Darah Dan Ultrastruktura Sel Praktikum Histologi. Jakarta:
Beta Pankreas Tikus Yang Dian Rakyat
Diinduksi Senyawa Aloksan.
JITV. Vol.15. No. 2: 118-123. Wulandari, Oktaviana. 2013. Perbedaan
Kejadian Komplikasi Penderita
Sudjijo. 2008. Karakterisasi Diabetes Mellitus Tipe 2
Pertumbuhan dan Mutu Buah Menurut Gula Darah Acak.
Sirsak. J. Agritek. Vol. 16. No. Jurnal Berkala Epidemiologi.
5. hlm. 828-32. Vol. 1. No. 2: 182-191

Sulistria, Mardianti Yesssy. 2013. Zubaidah, Elok. 2014. Pengaruh Cuka


Tingkat Self Care Pasien Salak Terhadap Penurunan
Rawat Jalan Diabetes Mellitus Kadar Glukosa Darah dan
Tipe 2 Di Puskesmas Histopatologi Pankreas Tikus
Kalirungkut Surabaya. Jurnal Wistar Diabetes. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Universitas Pangan dan Agroindustri Vol.
Surabaya. Vol. 2. No. 2. 3 No 2.

Sunarjono, H. 2005. Sirsak dan Srikaya:


Budidaya untuk Menghasilkan
Buah Prima. Bogor: Penebar
Swadaya.

Szkudelski. 2001. The Mechanisme of


Alloxan and Streptozotocin
Action in B Cell of the Rat

Anda mungkin juga menyukai