I. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi pasien :-
b. Diagnosa Keperawatan : -
c. Tujuan Khusus : Pasien dapat membina hubungan saling
percaya dengan perawat
d. Tindakan Keperawatan :
1. Beri salam setiap berinteraksi
2. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berinteraksi
3. Tanyakan dan panggil nama kesukaan pasien
4. Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
5. Tanyakan perasaan pasien dan masalah yang dihadapi pasien
6. Pakat kontrak interaksi yang jelas
7. Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan pasien
B. FASE KERJA
1. “Sekarang bapak saya ajak ngobrol – ngobrol ya, bapak tidak usah
malu jika ingin mengungkapkan sesuatu, bapak ungkapkan saja apa yang bapak
rasakan saat ini, anggap saja saya teman atau keluarga bapak”
2. “Tadi bapak sudah menyepaktkan nama lengkap dan nama
panggilan bapak, terus umur bapak berapa sekarang ?”
3. “Bapak sudah berapa lama disini ?”
4. “Bapak berasal dari mana ?”
5. “Bapak ingat tidak, siapa yang membawa ke sini ? Bagaimana
perasaan saat dibawa ke sini ?”
6. “Menurut bapak, dibawa kesini karena apa ?”
7. “Selama disini setiap hari apa saja yang bapak lakukan ?”
8. “Bagaimana perasaan Bapak saat melakukan kegiatan tersepakt ?”
9. “Boleh saya tahu, hobi Bapak ? Bagaimana kalau sekarang Bapak
bercerita tentang hobi Bapak ?”
10. “Kalau boleh saya tahu, apakah Bapak punya hobi yang lain ? Bisa
diceritakan , pak?”
C. FASE TERMINASI
1. Mengakhiri Kontrak
”Baiklah pak, sesuai dengan perjanjian kita tadi di awal, sekarang sudah pukul 10.15
WITA dan kita sudah mengobrol selama 15 menit. Selama kita mengobrol tadi bapak
sudah mau merespon saya dan menerima saya sebagai perawat yang merawat bapak.
2. Evaluasi
Perasaan :”Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tadi ? apakah
bapak masih ingat apa yang kita bicarakan tadi ? apakah bapak bisa
mengulanginya ?”
Fase kerja :-
I. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi pasien : Keadaan Umum Tenang
b. Diagnosa Keperawatan : Gangguan isi pikir : waham curiga
c. Tujuan Khusus : Pasien dapat mengidentifikasi pikiran yang muncul secara
berulang dalam pikiran pasien
d. Tindakan Keperawatan :
a. Bina hubugan saling percaya : salam terapeutik, menanyakan kepada pasien masih
ingat tidak dengan suster. Menjelaskan kontrak dan tujuan pertemuan dengan pasien.
b. Dorong dan beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya
c. Diskusikan dengan pasien pengalaman yang dialami selama ini termasuk hupakngan
dengan orang yang berarti, lingkungan, dll
d. Dengarkan pernyataan pasien dengan empati tanpa dukungan atau menentang
pernyataan wahamnya
e. Katakan perawat dapat memahami apa yang diceritakan pasien
2. FASE KERJA
1) “Seperti janji kita tadi, sekarang kita akan membicarakan tentang keluarga bapak,
bapak sudah mempunyai berapa anak ?”
2) “Ohh, ternyata bapak belum menikah, Dulu bapak tinggal dimana ? bersama keluarga
bapak ?”
3) “Apakah bapak sering dikunjungi oleh keluarga bapak kesini ?”
4) “Siapakah nama kakak bapak ? bagus kalau bapak masih mengingatnya”
5) “Biasanya apa yang bapak lakukan setiap hari disini ?”
6) “Bapak suka tinggal disini ?”
7) “Apa bapak kenal dengan teman-teman bapak yang ada disini ?”
8) “Kalau boleh tahu apakah bapak mempunyai kecurigaan tertentu atau
tidak suka pada seseorang pak?”
9) “Apakah kecurigaan itu terus ada di pikiran bapak?”
10) “Apa kecurigaan itu terus muncul?”
11) “Menurut bapak, apakah bapak bisa mengendalikan kecurigaan bapak
tersebut?”
12) “Apa bapak tau saat ini sedang berada dimana ?”
13) “Apa bapak merasa memiliki gangguan jiwa sehingga ada disini ?”
3. FASE TERMINASI
1) Mengakhiri Kontrak
”Baiklah pak, sesuai dengan perjanjian kita tadi di awal, sekarang sudah pukul 10.15
dan kita sudah mengobrol selama 15 menit. Selama kita mengobrol tadi bapak sudah
mau merespon saya dengan baik dan menerima saya sebagai perawat yang merawat
bapak.”
2) Evaluasi
Subyektif : ”Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tadi
? Apakah bapak masih ingat apa yang kita bicarakan tadi ?
apakah bapak bisa mengulanginya ?”
Obyektif : Pasien mau menjawab pertanyaan perawat dan tampak kooperatif. Ada
kontak mata dengan perawat, suara keras.
Waktu : “Kapan kita bisa bertemu lagi pak? Bagaimana jika besok saja? Besok
saya pagi saya disini lagi pak”