Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. FORMULA ASLI
B. RANCANGAN FORMULA
R/ Natrium Klorida 0,9%
C. MASTER FORMULA
Nama produk : Pharm-NaCl 0,9%
Nama pabrik : PT.BJG Pharmaceutical Industri
Jumlah Sediaan : 1 botol infus @ 500ml
No.Registrasi : DKL 1700100443A2
No.Batch : 711004
D. MASTER FORMULA
A. LATAR BELAKANG
Dehidrasi adalah hilangnya elektrolit lebih rendah secara
disproporsional dibandingkan dengan hilangnya air. Dehidrasi sebagai akibat
meningkatnya tekanan osmotic cairan tubuh akibat dari rasa haus yang tidak
merangsang pergantian air yang hilang dengan cukup.
Pada pasien yang tidak sadar atau mengalami gangguan keseimbangan
elektrolit alat sehingga harus diberi ion-ion Ca2+ , Na+ , K+, Cc- dan HCO3
sebagai sumber kalori dimana pengganti cairan dan kalori dibutuhkan, karena
ion-ion tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk memenuhi kebutuhan tubuh
pada ekstoosei dan intrasel. Cairan ekstrasel baik plasma darah maupun
cairan intrasel mengandung ion natrium dan klorida dalam jumlah yang basa,
cairan intra sel hanya mengandung ion kalsium, tetapi ia mengandung ion
kalium dan fosfat dalam jumlah yang besar serta ion magnesium dan sulfat
dalam jumlah yang cukup besar, semuanya hanya ada dalam konsentrasi yang
kecil dalam cairan eksteasel.
NaCl, natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan
memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotisnya.
Latar belakang pembuatan infus NaCl untuk mengimbangi jumlah
elektrolit dalam tubuh serta mengganti cairan tubuh.
Infus merupkanlarutan dalam jumlah besar, terhitung mulai dari 10ml
yang diberikan melalui tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok
(seperti infus set). Infus ini menggunakan pada pasien-pasien dirumah sakit.
Infus ini berguna untuk mengganti cairan-cairan tubuh yang hilang karena
disebabkan oleh kekurangan cairan akibat muntah, diare, sebagai penambah
energi. Serta mengganti cairan-cairan tubuh yang serta makanan bila seorang
penderita penyakiti tidak dapat lagi mengkonsumsi makanan seperti
biasanya.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Mampu membuat infuse dosis tunggal yaitu NaCl 0,9% dengan cara
sterilisasi akhir.
C. PRINSIP PERCOBAAN
Perbuatan infus dosis tunggal yaitu infus NaCl 0,9% dengan cara
sterilisasi akhir dengan penambahan bahan-bahan yang diperlukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Infus adalah sediaan steril berupa larutyan atau emulsi, bebas pirogen
dan sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah dan disuntikkan langsung
kedalam vena dalam volume yang relative banyak.
Tujuan pemberian infus intravena atau infus adalah :
1. Mengganti cairan tubuh dan mengimbangi jumlah elektrolit dalam tubuh.
Misalnya sol.glukosa isotonis, sol.physio logica ringer, sol.ringer lactate,
sol.NaCl 3% b/v.
2. Dalam bentuk larutan koloid dapat dipakai mengganti darah manusia
misalnya, larutan koloid pup 3,5 % (poli vinil pirovidon/ povidon).
3. Dapat diberikan dengan maksud untuk menambah kalori, misalnya
amonia vel, 600, 1000 (produk otsuka, tiap liter mengandung asam amino
5% sorbitol 10% vitamin dan elektrolit).
4. Sebagai obat, diberi dalam jumlah besar dan terus menerus jika tidak
dapat disuntikkan secara biasa, misalnya obat antikanker, antibiotik,
antistetik hormone yang larut dalam air dan vitamin.
Sediaan injeksi, infus intavena juga memiliki syarat-syarat yang harus
dipenuhi pada saat pembuatan infus, yaitu :
1. Jika dalam bentuk emulsi, bibuat dengan air denganfase luar, diameter
fase dalam tidak larut dari zat dapar.
2. Tidak boleh mengandung bakteri sida dan zat dapar.
3. Harus jernih dan bebas pirogen
4. Bentuk emulsi jika dikocok harus tetap homogen dan tidak menunjukkan
pemisahan.
Injeksi dan infus merupakan sediaan parenteral yang sama-sama
diberikan dengan cara disuntikkan, tetapi walaupun memiliki kesamaan sama-
sama disuntikkan, injeksi dan infus tetap memiliki perbedaan seperti :
1. Pembuatan injeksi dimaksudkan dengan bentuk sedagkan infus dengan
tujuan infus.
2. Volume injeksi pada umumnya antara 1-10ml sedangkan infus lebih dari
10ml.
3. Alat dan cara infus secara infus sedangkan injeksi secara injeksi dan
tranfusi.
4. Pembawa pada injeksi adalah air, etanol, minyak, sementara infus
pembawanya hanyalah air saja.
5. Waktu pemberian injeksi sebentar sedangkan infus harus isohidris.
6. Pada injeksi sedapat mungkin isotonis sedangkan infus harus isohidris.
7. Sama seperti isohidris dalam pembuatan injeksi hanay sedapat mungkin
isotonis dan harus pada infus.
B. URAIAN BAHAN
1. NaCl (Natrium Klorida)
RM : NaCl
BM : 54,44 / PTB = 0,576
Pemerian : Kristal tidak berbau atau serbuk kristal putih, tiap 1g setara
dengan 17,1 mol NaCl 2,45g ekuivalen dengan 1g Na.
Kelarutan : 1 bagian larutan dalam 5 bagian air, 10 bagian gliserol.
Sterilisasi : Autoklaf/ filtrasi.
Stabilitas : Stabil dalam bentuk larutan-larutan stabil dapat
menyebabkan penguratan partikel dari tipe gelas.
pH : 4,5 – 7 / 6,7 – 7,3.
Efek samping : Kegunaan NaCl disebabkan oleh induksi yang gagal dapat
menyebabkan penguratan partikel dari tipe gelas. Hipertensi
yang memicu terjadinya trimbosit dan hemorrhoge, efek
samping yang sering terjadi nausea, mual, diare, keram,
usus halus menurunkan salvias dan laksimasi, berkeringat,
demam, hipertensi, tahikardi, gagal ginjal, sakit kepala,
lemas, kejang, koma dan bahkan sampai kematian,
Frmakologi : Berfungsi untuk mengatur distribusi air, cairan dan
keseimbangan elektrolit dengan tekanan osmotik cairan
tubuh,
Khasiat : Sumber ion klorida dan ion nartium.
Inkom NaCl : Natrium klorida bereaksi dengan bahan perak, timah, dan
gram-gram merkuri oksidator kuat terhadap chlorine yang
bereaksi dari larutan nartium kloridum, larutan berair
korosit terhadap besi.
METODE PENELITIAN
B. CARA KERJA
1) Disiapkan bahan dan alat
2) Disiapkan alat yang telah disterilkan
3) Ditimbang NaCl, dilarutkan dengan 250 ml air pro injeksi diatur ph
larutan hingga mencapai 4,5 – 7,0
4) Dicukupkan volume hingga 550ml, lalu ditambahkan mori dan
kocok selama 15 menit
5) Disaring hingga bebas serat, lalu dimasukkan ke dalam wadah
sebanyak 510 ml ditutup wadah dengan tutup karet dan sterilkan di
autoklaf.
C. PERHITUNGAN
1) Injeksi NaCL 0,9%
Menurut FN 1978 komposisi injeksi natrium klorida adalah sebagai
berikut :
Tiap 500ml mengandung
NaCl 4,5 g
Ag.pro.injeksi 500ml
3) Perhitungan bahan
4,5 𝑔
NaCl 0,9% = 500 𝑚𝑙 × 100 % = 0,9 %
Atau
550 𝑚𝑙
NaCl = × 4,5 𝑔 = 4,95 𝑔⁄55𝑜 𝑚𝑙
500 𝑚𝑙
1000 𝑚𝑙
Untuk 1000𝑚𝑙 = × 4,5 𝑔 = 9 𝑔 (9000 𝑚𝑔)
500
9000 𝑚𝑔
NaCl = × 2 = 308,0082 𝑚𝑂𝑠𝑚⁄𝐿 (𝑖𝑠𝑜𝑡𝑜𝑛𝑖𝑘)
58,44
A. HASIL PENGAMATAN
1 1 - Jernih Botol
B. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini,dibuat sediaan parenteral dosis besar
(infus) dengan zat aktif natrium klorida ( NaCl). Infus Nacl 0,9%
merupakan infus yang berkhasiat untuk mengembalikan keseimbangan
elektrolit pada dehidrasi yang akan dibuat sebanyak 550 ml dalam wadah
botol infus dan diberikan secara parenteral melalui intravena. Pembuatan
sediaan steril khususnya infus harus dilakukan dengan hati-hati untuk
menghindari kontaminasi mikroba dan bahan asing. Dan infus merupakan
sediaan yang perlu di sterilkan dan harus bebas dari mikroorganisme hidup
maupun pirogen Cara pembuatan obat yang baik juga mensyaratkan tiap
wadah akhir infus harus diamati secara fisik dan tiap wadah yang
menunjukkan pencemaran bahan asing yang terlihat secara visual harus
ditolak.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Injeksivolume besar(infus) Nacl 0,9 % yang dibuat sebanyak
550ml. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, pada evaluasi
sediaan dengan uji pH diperoleh hasil netral. Dan telah memenuhi tonisitas
larutan karna larutan yang dibuat isotonik dan untuk evaluasi sediaan uji
kejernihan dan warna diperoleh larutan infus Nacl 0,9% yang dibuat
jernih dan bebas partikulat. Ini berarti bahwa larutan yang dibuat sudah
memenuhi syarat yang berlaku untuk pembuatan sediaan parenteral. Pada
evaluasi sediaan uji kebocoran-pun sudah memenuhi syarat yang berlaku
untuk sediaan parenteral karena larutan infus Nacl 0,9% yang
ditempatkan pada botol kaca tidak bocor ketika botol dibalik.
B. SARAN