Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

INFORMASI MANAJEMEN

4.1 Uraian Umum Mengenai Proses Tender Proyek


Dalam proyek konstruksi, seperti yang kita ketahui bahwa untuk
mengadakan atau membangun sesuatu dan membutuhkan barang dan jasa maka
dalam proses pemilihan jasa mana yang akan dipakai maka harus melalui tender.
Harapannnya yaitu dengan melakukan tender maka didapatkan tawaran dengan
harga yang murah dan wajar. Untuk itu saat ini banyak perusahaan yang bergerak
di bidang jasa konstruksi baik konsultan maupun kontraktor mengiuti tender
yang dilakukan perusahaan ataupun pemerintah sebagai pemilik proyek.
Proses tender adalah proses yang penuh persaingan sehingga amatlah
penting bagi Anda untuk mencantumkan penawaran yang kompetitif di dalam
proposal Anda.

Hal-hal yang patut dipertimbangkan sebelum Anda menyiapkan proposal


adalah:

1. Apakah Anda memiliki kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan?


2. Apakah Anda mampu melaksanakan kontrak tersebut sendiri atau Anda akan
membutuhkan sub kontraktor lainya? Sudahkan Anda pikirkan siapa yang
akan membantu Anda jika Anda mendapatkan tender tersebut?
3. Apakah Anda memiliki cukup modal dan Anda untuk menjalankan pekerjaan
yang diminta ? Jika tidak apakah Anda memiliki fasilitas pinjaman dari Bank
atau lainnya?
4. Akankah timbul konflik kepentingan nantinya yang membuat Anda tidak bisa
melaksanaan pekerjaan tersebut?
5. Apakah Anda sudah siap dari segi sumber daya manusia, peralatan, dan
sumber daya lainnya? Apakah proyek tender ini masih dalam lingkup
kemampuan Anda dari segi keahlian dan lain-lain?

73
6. Apakah tender ini akan menguntungkan Anda?
7. Apakah Anda sudah mengerti betul proses dan peraturan tender yang berlaku
di perusahaan atau lembaga pemerintah yang menawarkan tender?
8. Apakahadasyarat-syaratk hususlainnya yang diperlukanuntukbisamengajukan
tender? Adakalanya unit usaha Anda harus memiliki SURAT
KETERANGAN TERDAFTAR (SKT) lebih dulu sebelum dapat
berpartisipasi dalam sebuah tender.
9. Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan atau badan
pemerintah yang menawarkan tender dari pihak-pihak yang pernah menjadi
rekanan penyediaan barang/jasa di perusahaan/badan pemerintah tersebut.

Tahapan Proses Tender

Panitia pengadaan adalah panitia lelang atau panitia pemilihan langsung atau panitia
penunjukan langsung yang di tugasi untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa oleh
kepala kantor/ satuan kerja/ pemimpin proyek/ bagian proyek yang disamakan.

Adapun prosedur pelaksanaan tender ini sebagai berikut :

1. Pembentukan Panitia Tender


2. Pengumuman Tender
3. Undangan Tender
4. Pemasukan Penawaran
5. Penutupan Kontrak tender
6. Pembukaan sampul Penawaran
7. Evaluasi Penawaran
8. Pembukaan berita acara tender
9. Penetapan calon pemenang tender
10. Usulan Penetapan calon pemenang
11. Pengumuman calon pemenang
12. Sanggahan peserta
13. Tender yang gagal dan tender yang ulang

74
4.1.1 Tender Untuk Konsultan Manajemen Konstruksi
Tender untuk Konsultan manajemen Konstruksi dilakukan dengan
cara pelelangan secara terbuka dengan evaluasi, dimana evaluasi
menggunakan sistem gugur.
4.1.2 Tender Untuk Konsultan Perencana
Seperti halnya dengan Tender untuk manajemen konstruksi, tender
untuk konsultan perencana dilakukan dengan cara pelelangan terbuka pula
dengan evaluasi sistem gugur dari penilaian ambang batas. Metode
penilaian yang dipakai adalah dengan metode pagu anggaran dimana
evaluasi ini didasarkaan pada bidang teknis seperti ukuran gambar dan
biaya yang sesuai dengan pagu anggaran.
4.1.3 Tender Untuk Konsultan Pengawas
Tidak lain dengan konsultan manajemen konstruksi, tender untuk
konsultan pengawas juga dilakukan dengan cara pelelangan secara terbuka
dengan evalusi sistem gugur.
4.1.4 Tender Untuk Pelaksanaan Pekerjaan
Sama halnya dengan tender – tender sebelumnya,tender untuk
pelaksana pekerjaan dilakukan dengan cara pelelangan umum dengan
ketentuan peserta memenuhi syarat kualifikasi sebelum evaluasi dilakukan,
sedangakan untuk mengevaluasi bagi peserta yang memenuhi pesyaratan
kualifikasi dinilai berdasarkan penawaran terendah.
4.2 Konsultan Manajemen Konstruksi

4.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dalam Proyek


Secara garis besar tugas-tugas Konsultan Manajemen Konstruksi
terbagi sebagai berikut.

1. Pengawas struktur, dengan uraian tugas sebagai berikut.

a. Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor dalam


bidang struktur.

75
b. Mengawasi serta mengontrol surveyor dan supervisor kontraktor
pada pekerjaan struktur dalam pelaksanaan tugas seharihari.
c. Memeriksa dan memberikan persetujuan ijin kerja, penggunaan/
pengetesan material, schedule kerja dan berita acara kemajuan
pekerjaan kontraktor dibidang struktur, jika sudah sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
d. Menghadiri rapat mingguan yang diadakan oleh kontraktor.
e. Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam
bidang struktur.
f. Memberikan teguran kepada supervisor kontraktor pada pekerjaan
struktur bila terjadi penyimpangan pekerjaan struktur.
2. Pengawas arsitek, dengan uraian tugas sebagai berikut.

a. Mengontrol kesesuaian gambar kerja dan spesifikasi yang berkaitan


dengan rancangan arsitek dari pekerjaan kontraktor/sub kontraktor
di lapangan.
b. Mencatat dan melaporkan pekerjaan kontraktor/sub kontraktor yang
tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi arsitek.
c. Memberikan/membuat laporan hasil kerja kontraktor/sub kontraktor
dalam bidang arsitek.
d. Memerintahkan supervisor kontraktor untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi arsitek yang telah
ditentukan bila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar
dan spesifikasi.
3. Pengawas mechanical & electrical (ME), dengan tugas sebagai

berikut.

a. Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor pada


pekerjaan M/E.
b. Mengawasi dan mengontrol supervisor kontraktor M/E dalam
pelaksanaan tugas.

76
c. Membantu kontraktor membuat laporan mingguan di bidang M/E.
d. Memeriksa rencana kerja kontraktor dan sub kontraktor dalam
bidang M/E.
4.2.2 Hak dan Kewenangan Konsultan Manajemen Konsttuksi

Sebagai konsultan manajemen proyek, konsultan MK mempunyai


wewenang yang meliputi:
1. Meminta laporan dan penjelasan tentang pelaksanaan pekerjaan kepada
pelaksana proyek baik secara lisan maupun tulisan.
2. Menghentikan atau menolak hasil pekerjaan apabila dalam pelaksanaan
menyimpang dari spek yang telah ditentukan.
3. Mengesahkan adanya perubahan baik didalam desain maupun
pekerjaan.
4. Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan dengan
mempertimbangan segala resiko yang akan dihadapi.
5. Mengarahkan, mengelola, serta mengkoordinasikan pelaksanaan
kontraktor dalam aspek mutu, biaya, waktu, dan keselamatan dalam
pekerjaan.
6. Mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh konsultan perencana
dan kontraktor. Rapat diadakan seminggu sekali.
7. Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing).
8. Membuat laporan kemajuan pekerjaan di lapangan.
4.3 Konsultan Perencana

4.3.1 Tugas Pokok dan Fungsi DalamProyek

1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik


proyek (bisa pihak swasta maupun pemerintah).
2. Membuat gambar kerja pelaksanaan. Membuat Rencana kerja dan syarat
– sayarat pelaksanaan bangunan ( RKS ) sebagai pedoman pelaksanaan.
3. Membuat rencana anggaran biaya (RAB).

77
4. Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik proyek
ke dalam desain bangunan. Melakukan perubahan desain bila terjadi
penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak
memungkinkan untuk dilaksanakan.
5. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi
kegagalan konstruksi. kemudian proses pelaksanaanya diserahkan
kepada konsultan pengawas. Konsultan pengawas ini sendiri adalah
orang/instansi yang menjadi wakil pemilik proyek di lapangan.
4.3.2 Hak dan Kewenangan Konsultan Perencana

1. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana


bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
2. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
4.4 Konsultan Pengawas

4.4.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dalam Proyek

Dalam pelaksanaan proyek konsultan pengawas memiliki tugas


sebagai berikut ;
1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan
kontrak kerja.
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan
pelaksanaan proyek.
3. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat
oleh pemilik proyek.
4. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada
pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan
pekerjaan.
5. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan
kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.

78
6. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek
yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik
proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi
yang sudah dibuat sebelumnya.
4.4.2 Hak dan Kewenangan Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut:


1. Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika
terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja.
2. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak
tidak memperhatikan peringatan yang diberikan.
3. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek.
4. Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shopdrawing
pelaksana proyek.
5. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (
site Instruction) .
6. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar
sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya
4.5 Kontraktor Pelaksana Pekerjaan

4.5.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dalam Proyek

Tugas pokok Perusahaan kontraktor meliputi :


1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan,
syarat-syarat, penjelasan pekerjaan, dan syarat-syarat tambahan
yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa.
2. Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disetujui oleh
konsultan perencana.
3. Merencanakan tentang perencanaan dan pengendalian waktu, biaya,
kualitas, dan keselamatan kerja;

79
4. Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam
peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat;
5. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikannya sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
4.5.2 Hak dan Kewenangan Kontraktor Pelaksana

Hak yang dapat didapat oleh perusahaan kontraktor, yaitu


1. Mendapat kepastian pekerjaan pelaksanaan proyek dalam artian
bahwa pemilik proyek tidak akan membatalkan pelaksanaan proyek
secara sepihak selain ketentuan-ketentuan yang tertulis di dalam
kontrak yang telah disetujui oleh kedua belah pihak;
2. Mendapat kepastian pembayaran setelah pelaksanaan pekerjaan
proyek selesai tepat waktunya;
3. Mendapat jaminan asuransi kepada tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan proyek.
4.6 Gambaran Umum Organisasi Proyek

4.6.1 Hubungan Kerja Antar Pihak Dalam Proyek














Gambar. Hubungan Kerja Antar Pihak dalam Proyek

 HubunganantaraKonsultanPerencanadenganPemilikProyek

80
Ikatanberdasarkankontrak,
konsultanmemberikanlayanankonsultasidimanaproduk yang di hasil
kan berupa gambar – gambar rencana dan peraturan serta syarat –
syarat, sedang kan pemilik proyek memberikan biaya jasa atas
konsultasi yang diberikan oleh konsultan.
 Hubungan Kontraktor dengan Pemilik Proyek

Ikatan berdasarkan kontrak, kontraktor memberikan layanan jasa


profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan
pemilik proyek yang telah di tuangkan ke dalam gambar rencana dan
peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik
proyek memberikan biaya jasa profesional kontraktor.
 Hubungan Konsultan Pengawas dengan Pemilik Proyek

Terikat ikatan kontrak dan hubungan fungsional. Pengawas


menyampaikan perubahan – perubahan yang terjadi berkaitan dengan
pelaksanaan di lapangan. Owner membayar atau mengurangi biaya
perubahan.
 Hubungan Konsultan Perencana dengan Kontraktor

Ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan. Konsultan memberikan


gambar rencana dan peraturan serta syarat - syarat, kemudian
kontraktor harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.
 Hubungan Konsultan Pengawas dengan Kontraktor

Terikat hubungan fungsional. Pengawas melakukan pengawasan


selama pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan peraturan – peraturan
yang telah disepakati. Kontraktor melaporkan setiap hasil pekerjaan
yang dilaksanakan dan kendala – kendala secara teknis kepada
pengawas.
 Hubungan Konsultan Pengawas dengan Konsultan Perencana

81
Terikat hubungan fungsional. Perencana memberikan hasil desain
serta peraturan – peraturan pelaksanaan kepada pengawas. Pengawas
melaporkan hasil pekerjaan serta kendala – kendala teknis yang
timbul di lapangan guna dicari perubahan.
4.6.2 Jadwal dan Skedul Pekerjaan

Waktu pelaksanaan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan


suatu proyek, oleh karena itu perlu adanya perencanaan waktu yang
matang agar proyek dapat berjalan efektif dan ekonomis. Untuk pencapaian
tujuan tersebut maka diperlukan suatu penjadwalan atau time schedule.
Pada Proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit Siti
Khodijahpenjadwalan dirumuskan menggunakan Time Schedule dan Kurva
S yaitu dilaksanakan pada bulanjanuari 2016 sampaibulanjanuari 2017
4.6.3 Analisis Harga Boronga
Dalam proyek ini harga borongan berlaku pada pekerjaan struktur atap
dan pelengkapnya. Harga borongan dinilai berdarsarkan harga per meter dari
volume yang ada di lapangan.

82

Anda mungkin juga menyukai