Anda di halaman 1dari 19

BAB

7
GENERIC MAPPING TOOLS – BAGIAN
III

S
etelah memahami dasar-dasar GMT, akan ditunjukkan bagaimana kita
bermain dengan image yang mengasilkan kesan 3 D dengan menggunakan
informasi shading dan lighting. Dalam geofisika sering kali sebuah
image yang direpresentasikan secara baik dengan kesan 3Dnya akan
lebih mudah untuk dianalisis daripada image biasa tanpa proses apa-
apa.

Pemetaan Skala Lokal


Script di bawah merupakan contoh dari plotting elevasi untuk Negara
bagian Utah.

Plot yang dihasilkan:


G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

Digunakan tabel palette warna yang diturunkan dari bentuk color_CDM


yang diambil dari website CPTCity. Jika kita perbesar kotak merah yang
merupakan area antara Mill Creek dengan Big Cottonwood Canyons :

Seperti yang terlihat bahwa resolusinya tidak bagus untuk skala ini.
Untungnya terdapat banyak sumber data untuk Digitals Elevation Models
(DEM), yang berkisar dari 90m x 90m (ukuran grid lateral), hingga
2mx2m pada lokasi tertentu.

Sumber Data
Cukup banyak data yang saat ini tersedia secara online. Biasanya
tersedia tiap wilayah seperti Utah : http://gis.utah.gov. Untuk masuk
ke dalam data klik GIS Data & Resources > SGID, Utah GIS Data
Terdapat dua tipe penting dari sumber data: (1) Data Vector dan (2)
Data Raster GIS.

Menjalankan File netCDF dari File DEM


Pertama kita lihat pada Data GIS Raster dan bekerja mengumpulkan model
elevasi dan mengkonversinya ke file .grd. Ikuti instruksi berikut :
• Masuk ke GIS Data & Resources > SGID, Utah GIS Data > Raster GIS
Data > Elevation/Terrain Data
• Kemudian masuk ke: 5 Meter Auto-Correlated Elevation Model (DEM)
• Kemudian masuk ke: Retrieve 5 meter DEM via Interactive Map.
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

• Kemudian mulai sebuah gambar pada wilayah antara Mill Creek dan
Big Cottonwood Canyon yang akan terlihat lebih baik dari gambar di
atas. Perbesar pada wilayah sekitar Salt Lake City dan perhatikan
bahwa peta terpecah ke dalam kotak-kotak. Masing-masing kotak
mewakili file DEM yang berbeda.
Download file:
12TVK200800.asc, 12TVK400800.asc, 12TVL200000.asc, and
12TVL400000.asc
• File .asc yang didownload tidak ditulis dengan tepat untuk
dikonversi ke dalam file .grd dengan GMT. Terdapat script C Shell
bernama catascfiles.csh yang akan mengkombinasikan seluruh file
yang didownload dalam satu file besar. File output akhir bernama
temp01 yang hanya berupa tabel easting,northing dan elevasi (dalam
m). Diselesaikan dengan kode Fortran 90 bernama Lidar_ASC2XYZ.190.
Mari kita buat satu file besar posisi x, y, z dengan:

• Sekarang, mari jalankan file grid, sebagai contoh bagaimana


melakukannya:

 
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

 
 
 
• Pada poin ini kita bisa menjalankan plot menggunakan gdrimage
untuk memperlihatkan elevasi. Di bawah ini contoh yang sama dengan
gambar di atas :

 
 
Akan menghasilkan gambar:

 
 
Gambar tersebut memiliki detail yang lebih signifikan disbanding
gambar yang dibuat dengan Etopo1. Namun bisa kita buat terlihat lebih
baik lagi daripada ini.
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

Intensitas File
Jika kita menginginkan gambar elevasi terlihat menonjol maka
diperlukan tambahan pencahayaan. Cara termudah untuk melakukannya
adalah dengan perintah grdgradient. Grdgradient digunakan untuk
menghitung gradient dari file .grd.
Dengan contoh di atas dimana kita menjalankan file grid dari area
Gunung Olympus. Kita tambahkan beberapa baris pada akhir script yang
menjalankan file .grd untuk menghasilkan bayangan.

Yang penting di sini adalah flag –A yang mendeskripsikan dari arah


mana arah datang sinar. Untuk melihat bagaimana ini bekerja kita bisa
membuat file .grd sederhana. Pada kasus ini kita buat ruang Cartesian
sederhana yang lebih panjang pada arah –y dibandingkan arah –x. Data
ini ditempatkan pada file mound.xyz. Dengan menggunakan data ini kita
eksplorasi efek gradient yang berbeda. Contoh :

 
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

 
 
 
 
 
 
 
Akhirnya, setelah dihitung gradien file DEM Gunung Olympus, bisa kita
plot ulang:

Topografi terlihat lebih menonjol setelah ditambahkan bayangan. Pada


gambar ini digunakan pencahayaan dari dua arah (-A0/270). Topografi
didominasi oleh arah Timur-Barat dan Utara-Selatan.
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

Skala Peta dalam GMT


Biasanya peta topografi di plot dengan skala 1:24000. Untuk menggambar
peta dengan skala tersebut pada GMT kita tinggal mengganti flag
menjadi –Jx1:24000. Peta di atas meliputi area yang cukup ;luas untuk
skala tersebut sehingga dapat dicoba –Jx1:20000. Kita selalu
menggunakan huruf kecil x disbanding huruf besar X dan GMT akan
mencari skala peta daripada ukuran pasti dari peta. Dapat bekerja
dengan semua proyeksi peta.
Pada poin ini akan sangat berguna untuk menambahkan kotak skala pada
plot. Hal ini akan lebih tepat dilakukan dengan flag –L dibanding
perintah pscoast atau psbasemap. Hal ini dapat menjadi tantangan
ketika bekerja dengan sistem koordinat UTM seperti pada data DEM.
Kunci untuk melakukan hal tersebut adalah :
• Mengkonversi peta dari koordinat UTM ke dalam lintang dan bujur.
Pada plot wilayah Gunung Olympus kita gunakan UTM

Kita bisa menggunakan perintah mapproject GMT untuk mencari


lintang dan bujur. Di atas kita memiliki nilai minimum lokasi x-
dan y- 43000,4488500. Untuk menemukan lokasi lon- dan lat-
minimum:

Untuk menemukan lokasi lon- dan lat- maksimum:

Kita menggunakan proyeksi –Ju yang merupakan proyeksi UTM. Ingat,


jika menggunakan proyeksi UTM maka kita harus memiliki Zona UTM
yang spesifik dengan zona area 12T. Ingat juga untuk menggunakan
flag –l untuk melakukan transformasi invers.

• Plot data peta dengan pscoast dalam sistem koordinat UTM


Perintah bisa mencari sesuatu dimana lintang dan bujur ditetapkan
dengan variable $lon1
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

Ingat bahwa flag –L yang kita gunakan. Dasar dari flag –L:

Dimana,
lon_pos = posisi bujur pada peta dimana skala diletakkan
lat_pos = posisi lintang pada peta dimana skala diletakkan
lat_scale = pada lintang mana yang digunakan untuk menentukan panjang
dari skala
distance = sebesar apa kita buat skalanya.

Pada bentuk dasarnya dapat ditulis:

Dimana 5m mengindikasikan bahwa skala menunjukkan 5 mil.

Latihan
Download 5-m DEM data yang meliputi Pulau Antelope. Konversikan data
elevasi ke dalam format grid file netCDF dan jalankan rangkaian Pulau
Antelope. Buat tiga plot pulau terpisah yang menunjukkan : (A) hanya
warna elevasi (B) warna elevasi dengan intensitas bayangan (C) warna
bi-modal dengan intensitas bayangan, sediakan skala peta untuk warna
(elevasi dalam ft) dan jarak (dalam mil). Beri label pada axis dan
label untuk tiap plot.
Plot ketiga akan berbentuk seperti ini :
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

BAB

8
GENERIC MAPPING TOOLS –
BAGIAN IV

S
eringkali kita dihadapkan paka kondisi dimana peta yang
dihasilkan harus di overlay dengan basemap yang sudah ada
sebelumnya. Misalnya antara peta anomaly medan magnetic
dengan peta geologi. Untuk itu dalam bab ini akan
dijelaskan bagaimana kita bisa melakukan proses overlay di GMT
dengan menggunakan perintah

Pembuatan Kontur pada GMT – Peta Topografi


Gunakan data DEM dari Gn. Olympus atau mengambl file DEM baru
dari website. Contoh berikut menunjukkan cara yang sederhana
untuk membuat garis kontur. Perintah utamanya adalah
grdcontour.

 
 
 
 
 
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

 
Hasil dari script di atas adalah gambar berikut :

Ada dua flag penting untuk diingat :


• -C – cara termudah untuk membuat kontur adalah memberi
interval kontur dengan flag ini. Pada contoh kita buat
pada –C100 yang berarti membuat kontur dengan interval 100
ft.
• -G – Fungsi utama dari flag ini adalah seberapa lebar
spasi label kontur. Pada contoh dibuat tiap 2 inch.
• -A – Flag ini memiliki banyak pilihan:
500 – hanya member label pada kontur yang merupakan
kelipatan 500
+13 – menggunakan huruf nomer 3 untuk mencetak label
kontur
+k100/100/100 – plot label dengan warna 100/100/100
+s8 – menggunakan ukuran huruf 8 untuk label

Untuk membuat kontur lebih spesifik, misalnya menggambar


kontur tiap 200 ft dengan garis tebal, tiap 40 ft dengan garis
tipis :

Tidak tersedia kontur pada level 200 ft. Tersedia bahan online
dengan nama file contours40.dat yang bisa digunakan untuk
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

menguji. Dengan file ini kita spesifikkan interval kontur


dengan nama file :

Data Vektor
Data vector yang tersedia pada data GIS ada dalam format
shapefile ESRI (.shp).

Prespektif 3D
GMT dapat membuat kenampakan prespektif 3D dengan perintah
grdwiew. Plot untuk Grandeur Peak :

Denagn grdview kita spesifikkan azimuth dari arah mana plot


dilihat dan elevasi seperti pada diagram berikut. Seperti
biasanya, azimuth diukur seara jarum jam dari utara dan
elevasi diukur dengan sudut positif ke arah atas dari garis
horisontal.
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

Kita spesifikkan parameter dengan flag –E, yang memiliki


syntax: -Eazimuth/elevation.

Pada contoh script kita lihat Grandeur Peak pertama kali dari
azimuth 180o – atau dari selatan. Ini mirip dengan kenampakan
lain dimana utara berada di arah atas plot.

Overlay Raster (grdview)


Grdwiew juga mendukung untuk overlay gambar Raster. Ini
berguna jika ingin membuat script plotting dan atau membuat
beberapa gambar.
Untuk memulai, gamabar raster jenis apa yang dipakai?Kita
ambil contoh dengan menggunaka peta topo Negara bagian Utah
(http://gis.utah.gov)
Masuk ke : GIS Data & Resources > SGID, Utah GIS Data >
Raster GIS Data > USGS Topographic Maps DRGs > By Quad
Name, USGS Scanned Topographic Maps (1:24000, GeoTIFF)
Untuk contoh berikut kita gunakan MOUNT AIRE (Q1321).
Kita akan menjalankan gambar relief dengan bayangan yang
berpusat pada Gn Raymond.
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

Script berikut memperlihatkan prosesnya :


G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

Poin berikut mungkin dapat membantu:


• Ingat bahwa file *.tfw berisi posisi UTM dari pojok kiri
atas gambar. File ini juga berisi penambahan antara
masing-masing pixel dalam arah x- dan y-.
• Kode GMT hanya dapat membaca file gambar raster Sun
(.ras). Untungnya, dapat dikonversi dari .tif ke .ras
dengan ImageMagick.
• Perintah GMT gmt2rgb digunakan untuk mengkonversi gambar
Raster (.ras) kedalam tiga rangkaian file .grd. Ketiga
file berisi data warna Merah, Hijau, dan Biru dari gambar
raster.
• Paling mudah untuk merubah batas dari file .grd dengan
menggunakan perintah GMT grdedit.
• Terakhir, kita gunakan file .grd dengan perintah grdview.
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

Setelah mempelajari bagaimana menggunakan gambar, anda dapat


menambahkan informasi apapun yang ingin diplot. Sebagai
contoh, dibuat sebuah plot yang menunjukkan Peak Ground
Acceleration yangs esuai dengan hipotesis gempabumi pada Sesar
Wasatch. Yang penting adalah tidak banyak nilai dari Peak
Acceleration, namun anda dapat mewarnai gambar GMT yang
digunakan dengan mudah.

Animasi
Membuat animasi bukanlah tugas dari GMT. Namun ini merupakan
kelanjutan alami berhubung semua plot yang dibuat dalam GMT
sudah disusun pada script. Sebab itu, dengan beberapa
pengulangan dan variable kita dapat dengan cepat membuat
beberapa plot yang berbeda yang bisa dirangkai menjadi sebuah
animasi.
Ada beberapa cara untuk membuat animasi. Kita akan
mendiskusikan teknik utama dan menunjukkan dua perbedaan cara
penyelesaian animasi: (1) menggunakan ImageMagick untuk
membuat animasi gifs (.gif) atau (2) menggunakan ImageReady
untuk membuat file Quicktime (.mov).
Semua animasi dimulai dengan kebutuhan yang sama – animation
frames. Kita buat animation frames dengan contoh sederhana :
perputaran permukaan bulan.
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

Pada contoh di atas kita gunakan grdimage untuk membuat gambar


permukaan bulan menggunaka file yang tersedia: lunar_topo.grd.
Kita buat perulangan garis bujur dan rubah pusat proyeksi ke
garis bujur yang berbeda. Ini perlu untuk diberi nama seperti
perintah ls yang mendatanya pada urutan yang benar. Akhirnya
setiap gambar .ps dikonversi kedalam gambar .jpg dan semua
jpeg tersebut dikombinasikan kedalam animasi .gif menggunakan
ImageMagick. Salah satu gambar terlihat seperti berikut :
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

Dalam menjalankan contoh di atas, kita diberikan sejumlah


gambar .jpg dengan tujuan agar kita dapat melihat bagaimana
menggabungkannya kedalam movie Quictime. Adobe Photoshop juga
memiliki program bernama Adobe ImageReady yang ahrus diakses
dengan OS Window atau Mac. Untuk membuat file movie dlam Image
Ready :
• Copy directory yang berisi seluruh file .jpg ke Window
atau Mac.
• Jalankan Adobe ImageReady
• Lakukan pada ImageReady: File > Import > Folder as
Frames… dan pilih folder yang memuat gambar .jpg kita.
• ImageReady membuka semua file dan mengurutkannya
berdasarkan nomor frame. Akan terlihat urutan frame pada
Animation Window.

• Klik segitiga pada pojok kanan atas Animation Window >


Select All Frames
• Atur waktu tunda atar frame
• Pilih: File > Export > Original Document
• Pilih: Quick Time Movie (.mov); atur kualitas dari Medium
ke Best.
Kemudian jalankan Quick Time Player untuk melihat animasi.

Beberapa Detail
Sebagai catatan terakhir pada GMT, ada banyak nilai yang sejak
awal diatur GMT sebagai default. Coba ketik:

Dapat diperhatikan bahwa beberapa contoh script sebenarnya


merubah beberapa default. Contohnya, pada script untuk plot
permukaan bulan kita buat latar default page hitam dengan:
G E N E R I C M A P P I N G T O O L S – B A G I A N I I I  

Terkadang perlu merubah beberapa pengaturan pada GMT.


Contohnya ketika kita menggunakan perintah grdproject
ellipsoid yang digunakan untuk proyeksi adalah WGS-84. Namun
bisa saja data berada pada datum NAD-1927, kemudian ellipsoid
kita rubah. Pada kasus ini ellipsoid Clarke-1866 akan
diperlukan dengan mengetik:

Untuk melihat opsi apa yang ada dalam mengatur default, ketik:

Ada satu item penting untuk didiskusikan sehubungan dengan


ukuran halaman. File berikut terdapat pada sitem anda
$GMTHOME/share/gmtmedia.d. File ini berisi ukuran kertas yang
bisa digunakan, dimana yang penting disini adalah ukuran
kertas dpat diatur. Jadi jika diperhatikan ketika kita membuat
animasi dengan ukuran kertas 8.5 x 11 tidak ideal secara
tepat. Jika kita ingin lebih sama dengan ukuran layar maka
tambahkan baris berikut ke dalam file gmtmedia.d

Ini menspesifikan tipe kertas bernama snap. Jika ingin


menggunakan ukuran kertas maka default GMT berikut dapat
dirubah:

Dan kita miliki ukuran halaman yang sesuai untuk membuat


animasi.

Anda mungkin juga menyukai