Anda di halaman 1dari 3

Bahasa Indonesia

Kelompok 6
Nama Anggota :
1. Aditya Budi Pratama (01)
2. Dayang Gita Rhalisa (10)
3. Elisabeth Angel S. (12)
4. Faishal Yafi’ A. (14)
5. Farhan Sabriansyah (16)
Perppu Ormas
Struktur Kalimat
Evaluasi Pada hari Selasa tanggal 24 Oktober 2017,
akhirnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang (Perppu) No. 2 Tahun 2017 tentang Ormas
disahkan sebagai undang-undang melalui Rapat
Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Namun, terdapat beberapa fraksi yang menerima dan
menolak Perppu Ormas.
Deskripsi Teks Perppu tersebut disahkan menjadi undang-undang
melalui mekanisme voting sebab seluruh fraksi pada
Rapat Paripurna belum dapat mencapai musyawarah
mufakat meskipun telah dilakukan forum lobi selama
dua jam.
Tercatat tujuh fraksi yang menerima Perppu
tersebut sebagai undang-undang yakni fraksi PDIP,
PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, dan Hanura.
Namun Fraksi PPP, PKB dan Demokrat menerima
Perppu tersebut dengan catatan agar pemerintah
bersama DPR merevisi beberapa hal. Yang pertama,
hukuman dikurangi agar tidak seberat seperti yang
tercantum dalam Perppu Ormas sekarang. Kedua,
dimunculkannya kembali proses pengadilan dalam
mekanisme pembubaran Ormas. Ketiga, berkaitan
dengan pidana agar disesuaikan dengan KUHP.
Sementara itu, tiga fraksi lainnya yaitu PKS, PAN,
dan Gerindra menolak Perppu Ormas untuk disahkan
sebagai UU karena bertentangan dengan asas negara
hukum. Menurut Fraksi PKS, UU No. 17 Tahun 2013
sebenarnya telah memuat mekanisme pembubaran
Ormas yang demokratis, yakni melalu pengadilan.
Penegasan Dengan disahkannya Perppu Ormas menjadi UU,
Ulang maka pemerintah melalui regulasi ini memiliki
wewenang untuk membubarkan sebuah Ormas yang
mengancam NKRI dan bertentangan dengan
Pancasila.

Sumber : kompas.com

Anda mungkin juga menyukai