PENDAHULUAN
Berbicara tentang perusahaan maka tidak terlepas dari masalah kegiatan produksi dan
promosi. Para pengusaha menginginkan perusahaannya berhasil memperoleh laba yang maximal,
serta tetap bertahan. dapat bertahan bertahun-tahun serta tumbuh dan berkembang. Para
pengusaha sebaiknya tidak berdasarkan pada cara kerja masa lampau yang kurang efisien,
kurang ahli dan tidak profesional. Para pengusaha harus belajar dan menerima secara mendasar
tentang pokok-pokok manajemen pemasaran yang baik. Dengan memenuhi syarat ini dapat
diharapkan baik para pengusaha, maupun perusahaannya, dapat hidup terus serta berkembang
dimasa mendatang.
Dalam rangka merebut minat pembeli / konsumen, tentu fungsi promosi akan sangat diperlukan,
sebab dengan promosi maka konsumen akan mengetahui keberadaan barang yang dijual. Hampir
seluruh kegiatan industri maupun perdagangan selalu mencatumkan sejumlah dana untuk
kegiatan promosi dalam anggaran perusahaan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan
mencapai keuntungan maksimum.
Adapun dalam usaha untuk mengembangkan perusahaan, dalam hal ini maka
perusahaan memperluas pangsa pasarnya dan PT INTER-DELTA,Tbk telah melakukan sistem
pemasaran yang baik, diantaranya melakukan : promosi, distribusi dan pelayanan. Faktor utama
untuk memasarkan produk yang penting adalah promosi, sebab tanpa promosi maka banyak
konsumen yang tidak mengetahui akan keberadaan barang tersebut. Promosi secara kontinue
dimaksudkan untuk memaksimalkan penjualan produk pada PT INTER-DELTA,Tbk oleh karena
itu penulis mengambil judul : “ KEGIATAN PROMOSI DAN PERAMALAN PENJUALAN
DENGAN METODE MOVING AVERAGE DAN WEIGHT MOVING AVERAGE PADA
PT.INTER-DELTA, Tbk”.
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai latar belakang masalah, batasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penulisan, metodologi Penulisan dan sistematika penulisan.
BAB V : Penutup
Dalam bab ini penulis menguraikan kesimpulan dan saran tentang semua permasalahan
yang dibahas oleh penulis dan dapat berguna bagi perusahaan, terutama dalam melaksanakan
kegiatan promosi yang akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan pengusaha, dalam
usahanya untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan dan mendapatkan laba. Berhasil
tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran,
produksi, keuangan, maupun bidang lainnya.
Pemasaran harus dapat menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan
mengkombinasikannya data pasar seperti lokasi konsumen, jumlahnya, dan kebutuhan serta
kesukaan mereka. Informasi tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk mengadakan pengelolaan
bagi kegiatan produksi dan promosi.
Secara singkat ada 3 hal yang utama yang dijadikan pilar untuk penyangga konsep
pemasaran : Orientasi konsumen, integrasi kegiatan pemasaran dan kejelasan tujuan yang ingin
dicapai. Perusahaan yang ingin mengembangkan strategi pemasaran dengan menitik beratkan
pada produk saja seringkali tidak cukup perhatian untuk mengarahkan kegiatan pemasaran pada
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Dapat disimpulkan bahwa Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-
kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok-kelompok pembeli.
Salah satu alat untuk menghidupkan adalah promosi, karenanya dengan promosi
perusahaan mempunyai kemampuan didalam mempengaruhi serta membujuk konsumen.
Kebutuhan suatu kegiatan banyak ditentukan oleh usaha promosinya. Promosi dapat dikatakan
merupakan salah satu alat untuk bauran pemasaran yang penting, karena melalui pemasaran ini
dapat mencapai konsumen.
Promosi diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa promosi merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk menciptakan permintaan barang dan jasa dipasarkan, dengan cara
mempengaruhi perilaku konsumen.
Periklan persuasif, yaitu periklanan yang bertujuan untuk membujuk calon konsumen atau
konsumen aktual untuk melakukan pembelian atau pembelian ulang produk perusahaan.
Periklanan yang mengingat kembali, yaitu periklanan yang bertujuan untuk mengingatkan dan
memilih ingatan konsumen agar tetap setia terhadapt produk perusahaan.
Hubungan akrab secara culttivatif. Personal selling dapat membentuk hubungan akrab dengan
pembeli, disini penjual harus bisa mendapatkan simpati dari pembeli.
Adanya tanggapan ( respon ). Perssonal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk
mendengar pembicaraan penjual dan memberikan reaksi, walaupun reaksi tersebut hanya
pernyataan terima kasih.
Maksudnya yaitu, Promosi penjualan merupakan alat promosi jangka pendek untuk
merangsang pembelian yang lebih cepat dan lebih besar akan barang dan jasa oleh konsumen
maupun distributor.
2.3.4 Publisitas
Alat komunikasi yang lain adalah kegiatan relasi publik atau hubungan masyarakat untuk
membina publisitas perusahaan dan produknya. Pengertian publisitas menurut Philip Khotler (
1993,314 ) adalah rangsangan non personal demi permintaan akan sebuah produk, jasa, atau unit
usaha dengan menyebarkan berita niaga mengenai produk atau jasa dimedia cetak, radio, televisi,
atau pentas tanpa dibayar oleh sponsor.Tujuan publisitas menurut Teguh Budiarto (1993,137 )
adalah :
Menciptakan kesadaran masyarakat.
Membina kredibilitas
Merangsang kegiatan penjualan dan perantara.
Konsep penjualan adalah suatu pendekatan umum yang dipakai oleh banyak perusahaan
terhadap pasar, dimana dalam pemasaran, penjualan adalah sarana inti di antara kegiatan lain.
Konsep penjualan pusat perhatiannya adalah produk, prosedur atau alatnya adalah penjualan
dan promosi serta hasil akhir dari konsep penjualan tersebut adalah mendapatkan laba melalui
jumlah penjualan. Definisi menurut Susanto adalah usaha yang dilakukan oleh manusia untuk
menyampaikan barang kebutuhan dengan imbalan uang menurut harga yang ditentukan.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penjualan hanya meliputi kegiatan
penyerahan atau penyampaian barang dan ini terjadi jika produsen atau penjual telah berhasil
meyakinkan konsumen untuk melakukan pertukaran atau jual beli sedangkan untuk
mempengaruhi atau meyakinkan konsumen adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Jadi
penjualan akan terjadi setelah dilakukannya kegiatan promosi.
2.5 Peramalan
Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui
pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu
yang akan datang.
Keterangan : W = Bobot
X = Penjualan tahun sebelumnya
Mad
ata Mad = ______________
N - n
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT.INTER-DELTA yang berlokasi di Jalan Gaya Motor N0.2 Sunter, Jakarta Utara
didirikan berdasarkan akta notaris Kartini Mulyadi S.H No.119 tanggal 15 November 1976
dengan nama PT. INTER-DELTA. Akta pendirian ini disahkan oleh mentri kehakiman dengan
surat keputusan NO.Y.A.5/17/1 tanggal 10 Januari 1977 serta diumumkan dalam berita Negara
No.40 tanggal 20 Mei 1977.
Sejak tahun 1976, Perusahaan mengadakan perjanjian distributor deangan Eastman
Kodak Company, New York, Amerika Serikat. Dimana perusahaan sebagai dfistributor tunggal
dan perwakilan resmi produk Kodak di Indonesia, memperoleh hak untuk menjual, memproses
dan melakukan jasa perbaikan atas peralatan fotografi, film dan kamera yang diproduksi oleh
Kodak, meliputi juga jasa manajemen, program pendidikan dan latihan.
Sejak Januari 1991, Perusahaan mengadakan perjanjian keagenan (distributor) dengan
Lastra S.P.A, Italy, dimana perusahaan sebagai distributor tunggal memperoleh hak untuk
menjual produk yang dihasilkan Lastra. Sejak tahun 1997, perjanjian tersebut tidak di perpanjang
lagi.
Sejak tanggal 3 Maret 1992, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Noritsu Koki Co,
Ltd Japan, dimana Perusahaan ditunjuk untuk menjadi distributor dari produk mesin minilab dan
perlengkapan fotografi merek Noritsu.
Sejak tanggal 28 Maret 1994, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Toyo Ink
Manucfacturing co, Ltd (Toyo Ink), dimana perusahaan ditunjuk untuk menjadi distributor untuk
menjual barang cetakan, tinta cetak gravur dan produk lainnya yang diproduksi oleh Toyo Ink.
Pada tanggal 25 Agustus 1997, berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak disetujui untuk
mengakhiri ikatan kerjasama tersebut.
Pada bulan November 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT.POS
INDONESIA, dimana perusahaan dapat menjual produknya di setiap Poserba atau Kantor Pos
dan pelaksanaannya dilakukan oleh Poserba atau kantor Pos tersebut yang ada diseluruh
Indonesia. Setahun kemudian perjanjian tersebut berakhir.
Pada tanggal 2 Desember 1996, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT.
INTER-DELTA,Tbk. Perubahan nama ini telah mendapat persetujuan dari mentri Kehakiman RI
dengan surat Keputusan No.C2-1213.HT.01.14.th.97.
Pada bulan Oktober 1977, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan
beberapa pihak untuk melaksanakan program “Kodak Call”, dimana pembeli atau pelanggan
tidak perlu datang langsung ke outlet Kodak hanya untuk membeli atau mencetak film, dalam
rangka meningkatkan penjualan.
STRUKTUR ORGANISASI
PT.INTER-DELTA, Tbk
Presiden direktur
presiden direktur
Electronik Data Processing Manajer
C
o
o
r
p
o
r
a
t
e
S
e
c
r
e
t
a
r
y
Legal Affairs&Koord. Security
Manajer
W
a
r
e
h
o
u
s
e
R
e
p
r
e
s
e
n
t
a
t
i
f
S
a
l
e
s
m
a
n
a
j
e
r
Accounting manajer
Finance manajer
HRD Manajer
M
a
r
k
e
t
i
n
g
M
a
n
a
j
e
r
BAB IV
PEMBAHASAN
3. Dellivery Services
Saat ini Kodak film menempuh terobosan baru dalam merebut hati para konsumen
dengan mengeluarkan jinggel “13099”. Hal ini maksudnya para konsumen apabila ingin mencuci
cetak film tidak perlu keluar rumah apabila ingin mencuci cetak film, cukup menelpon 13099,
maka pasukan Kodak akan berkunjung ke rumah untuk mengambil negatif film di rumah.
4. Pameran
Guna meningkatkan pengenalan akan merk, perusahaan telah melakukan promosi dan
iklan secara konsisten. Demikian juga untuk menunjang kegiatan-kegiatan tsbt perusahaan juga
berpartisipasi dalam:
Jakarta Photo dan Video Expo
Jakarta Highland Gathering
Kegiatan Masyarakat dan Budaya Toraja
Sidang Umum MPR pada tanggal 8-11 Oktober 1997 dan 1-11 Maret 1998
Untuk mempertahankan pangsa pasar, maka tiap tahun perusahaan melakukan Expo di semua
cabang. Tujuan dari Expo adalah untuk lebih mengenalkan kecanggihan produk Kodak, produk
mesin cuci cetak, Camera Canon, serta mencari investor baru.
5. Bonus Outlet / Counter
PT.INTER-DELTA, Tbk memasarkan produknya ke outlet Kodak film atau outlet-outlet
lainnya. Dengan memberikan bonus kepada pemilik outlet memacu pemilik agar mempengaruhi
konsumen untuk membeli Kodak film daripada produk lainnya. Dengan begitu pemilik outlet
akan merasakan keuntungan lainnya dan mendapatkan bonus dengan target penjualan sekian
dalam waktu yang cepat.
1. Masalah intern
Sarana promosi yang dilakukan PT.INTER-DELTA, Tbk adalah tidak sedikitnya biaya
yang harus dikeluarkan untuk periklanan dan sebagai sponsor tunggal kuis Bintang Pariwisata,
dana yang dikeluarkan tidak sedikit dan kontinue, karena kuis ini hadir 2 kali 1 minngu dengan
durasi 30 menit.
2. Masalah Extern
Disamping masalah intern, juga terdapat masalah extern yang harus dihadapi perusahaan,
yaitu masalah produk pesaing, dimana produk tersebut selalu mengikuti jejak promosi yang
dilakukan Kodak untuk merebut pasar. Produk-produk sejenis adalah Conika film dan Fuji film.
Dengan adanya pesaing tersebut, tentunya akan mempengaruhi hasil penjualan Kodak
film, sebab para konsumen dihadapkan pada pilihan-pilihan produk sejenis. Dari produk-produk
sejenis tersebut konsumen akan mencari tahu lebih banyak lagi produk mana yang memiliki
kualitas dengan harga yang relatif murah. Disinilah timbul persaingan antara perusahaan-
perusahaan negatif film, untuk saling mengungguli dan merebut hati para konsumen.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diatas, manajemen PT.INTER-DELTA, Tbk
mengambil langkah-langkah seperti menekan biaya produksi serendah mungkin tanpa
mengurangi kualitas produk.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menekan harga jual. Dengan menekan harga
jual diharapkan produk Kodak film tetap mampu menembus pasaran dan mendapat tempat di
masyarakat. Sehingga PT.INTER-DELTA, Tbk tetap dapat memperoleh laba dan juga dapat
menyediakan dana untuk kegiatan promosinya.
Tabel 4.1
Hasil penjualan bersih PT.INTER-DELTA, Tbk
Jumlah hasil penjualan
Tahun (Dlm milyar rupiah) Selisih %
1995 89 - -
1996 90,6 1,6 1,7%
1997 80,634 9,966 11%
1998 79,6 1,034 1,5%
1999 89,44 8,806 12,36%
2000 ……… ……… ………
80,634 + 90,6 + 89
Ft 1998 = ______________________________ = 86,744
3
Mad
Mencari rata-rata Mad = _______________
N–n
12,969
Mencari rata-rata Mad = _______________
5 - 3
W1 = 50%
W2 = 30%
W3 = 20%
Mad 13,0268
Rata-rata Mad = __________ = _________ = 6,5
N–n 5 - 3
Tabel 4.2
Hasil Peramalan PT.INTER-DELTA, Tbk
Jumlah hasil penjualan
Tahun nyata Ft MA Ft WMA
(Dlm milyar rupiah)
1995 89
1996 90,6
1997 80,634
1998 79,6 86,744 85,297
1999 89,44 83,611 82,1102
2000 ……… 83,078 84,7268
Dari tabel di atas, dapat dilihat penurunan yang drastis di tahun 1997. hal ini disebabkan kondisi
ekonomi di Indonesia yang sedang memburuk dan sangat berpengaruh terhadap kinerja
keuangan perusahaan. Ini tercermin dari penjualan bersih yang mengalami penurunan dari 90,6
milyar rupiah pada tahun 1996, menjadi 80,634 milyar rupiah di tahun 1997, akibat menurunnya
permintaan produk dan jasa fotografi dan berkurangnya kegiatan promosi yang memerlukan
biaya besar. Penurunan tersebut terus berlanjut pada tahun 1998, terutama karena adanya huru-
haranpada bulan mei 1998 yang mengakibatkan menurunnya permintaan produk dan jasa
fotografi. Dan pada tahun 1999 penjualan meningkat karena kondisi ekonomi yang telah pulih
dan daya beli masyarakat yang meningkat, serta kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan
sehingga produk dapat dikenal kembali di pasaran.
Dari perhitungan di atas, maka kesalahan ramalan terkecil adalah menggunakan metode
Moving Average (MA). Jadi penjualan yang diperkirakan tahun 2000 adalah 83,078 milyar
rupiah.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab – bab sebelumnya, maka penulis
dapat menarik kesimpulan bahwa :
1. Promosi penjualan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang dilakukan PT. INTER-
DELTA,Tbk. Dipilihnya promosi penjualan dari beberapa peralatan promosi yang ada, karena
promosi penjualan dianggap sebagai alat promosi yang efektif untuk merangsang penjualan
sesegera mungkin dan diharapkan dengan promosi penjualan akan dapat meningkatkan volume
penjualan. Adapun bentuk-bentuk kegiatan promosi penjualan yang dilakukan PT. INTER-
DELTA,Tbk berupa ; Periklanan , Pameran, Sponsor kuis dan Bonus Outlet. Dimana kegiatan
promosi yang paling banyak dilakukan oleh PT. INTER-DELTA,Tbk selama dari tahun 1995
sampai dengan tahun 1999 adalah Periklanan dan Bonus outlet.
2. Karena promosi yang baik, diharapkan penjualan di tahun berikutnya akan mengalami
peningkatan. Karena itu perlunya peramalan untuk menghitungpenjualan ditahun selanjutnya.
Setelah dihitung peramalan penjualan menggunakan metode MA, peramalan tahun 2000 adalah
83,078 milyar rupiah. Dan peramalan penjualan menggunakan metode WMA di tahun 2000
adalah 84,7268 milyar rupiah.
3. Dari perhitungan ramalan dengan menggunakan metode MA dan WMA, kesalahan ramalan
menggunakan metode WMA sebesar 6,5134. Maka kesalahan ramalan terkecil adalah
menggunakan metode Moving Average (MA) yaitu sebesar 6,4845. Jadi penjualan yang
diperkirakan tahun 2000 menggunakan peramalan metode Moving Average sebesar 83,078
milyar rupiah.
1. Manfaatkan promosi penjualan sebaik mungkin, sebagai salah satu sarana promosi bagi
perusahaan Anda. Karena promosi penjualan telah terbukti efektif dapat meningkatkan volume
penjualan. Dimana promosi penjualan dapat diterapkan dengan cepat, sehingga akan diperoleh
hasil sesegera mungkin.
2. Promosi yang dilakukan di televisi sebaiknya ditingkatkan lagi. Karena menurut pengamatan
penulis iklan-iklan di televisi umumnya jarang ditayangkan, sehingga konsumen perlu diingatkan
kembali bahwa Kodak film tetap ada dan Kodak film adalah produk yang berkualitas. Serta
penulis menyarankan agar Kodak film membuat inovasi-inovasi baru dalam merebut hati
pelanggan. Karena menurut pengamatan, Kodak film kurang memberikan hadiah-hadiah yang
disukai para konsumen yang justru sering dilakukan oleh produk pesaing.