Anda di halaman 1dari 3

Lahirnya Teori Sastra Strukturalisme

Heru Cahyono
(166041)

Teori strukturalisme adalah teori yang paling banyak digunakan dalam pengkajian
sebuah karya sastra, sebelum menemukan kenyataan bahwa sebuah pengkajian dengan teori
strukturalisme belumlah cukup. Jika kita berbicara strukturalisme maka kita akan berkenalan
dengan tokoh-tokoh yang bernama Levi Strauss, Ferdinand de Saussure dan Roman Jakobson
serta mash banyak tokoh lainnya.
Strukturalisme menganalisis karya sastra secara otonom, hanya berkutat pada struktur
karya sastra itu sendiri tanpa menghubungkan dengan unsur di luar karya sastra.
Setelah itu muncul kesadaran bahwa karya sastra tidak bisa dimaknai secara mendalam
jika hanya melihat strukturnya saja. Maka kemudian muncul kajian strukturalisme yang
bergandengan dengan kajian historis, yang kemudian kita kenal sebagai strukturalisme genetik.
Muncul pula pengembangan strukturalisme yang lain, dimana proses pengkajian sastra
tidak dapat mendalam jika hanya menggunakan strukturalisme. Terutama untuk mengkaji
karya sastra dalam bentuk puisi yang padat makna. Jika hanya dianalisis dari segi strukturnya
maka akan sangat sulit. Berbeda dengan karya sastra dalam bentuk prosa yang memiliki
struktur intrinsik yang kompleks. Maka muncul pertanyaan mengenai tanda atau simbol yang
dapat memberi pengkajian sastra lebih luas yang kemudian dihubungkan dengan lahirnya teori
semiotik. Kemudian teori strukturalisme berkembang menjadi struktural dinamik atau
struktural-semiotik.
Jadi teori struktural yang pertama, anggap saja sebagai struktural murni yang hanya
mengkaji karya sastra sebagai teks yang mandiri dengan segala unsur yang dibentuknya. Teori
struktural genetik mengkaji karya sastra dengan tidak melewatkan unsur historisnya, dan
strukturalisme dinamik mengkaji karya sastra dengan tidak melewatkan simbol atau tanda
dalam karya sastra.
Sebelum teori strukturalisme muncul teori formalisme rusia yang hanya menganalisis
karya sastra secara otonom dari segi unsur pembentuknya saja. Mungkinkah strukturalisme
adalah bentuk baru dari formalisme rusia yang kemudian dikemas dalam bentuk baru?
Sekitar tahun 1930-an, sebagai akibat situasi politik, dengan alasan bahwa model-model
pendekatan formal bertentangan dengan ajaran Marxis, formalisme dilarang di Rusia tetapi
berkembang di Praha (Cekoslovakia), melalui tokoh-tokoh Roman Jakobson, Mukarovsky,
Rene Wellek, dan Felix Vodicka, formalisme Praha justru mengkritik formalisme Rusia yang
dianggap tidak menopang perkembangan sastra sebab terlalu banyak memberikan perhatian
pada bentuk, sehingga sama sekali mengabaikan isi. Setelah memperoleh kritik formalisme
Praha ini, maka formalisme pada umumnya dianggap sudah menjadi strukturalisme,. Oleh
karena situsi politik yang terus berlanjut, yaitu sebagai campur tangan Nazisme, tokoh-tokoh
strukturalisme, di antaranya Rene Wellek dan Roman Jakobson, sekitar tahun 1940-an
meninggalkan Cekoslovakia dan pergi ke Amerika, yang sekaligus melahirkan mazhab Kritik
Baru.
Jenis-jenis strukturalisme akibat perbedaan pendapat.

a. Strukturalisme Formalisme
berasal (dari kata latin forma yang berarti bentuk, wujud) merupakan
pendekatan dalam ilmu kritik sastra yang mengesampingkan data biografis, psikologis,
ideologis, sosiologis dan mengarahkan perhatian pada bentuk karya sastra itu sendiri.
Para formalis meletakan perhatianya pada ciri khas yang membedakan sastra dari
ungkapan Bahasa lainya. Istilah strukturalisme acap kali digunakan pula untuk
menyebut model pendekatan ini karena mereka memandang karya sastra sebagai suatu
keseluruhan struktur yang utuh dan otonom berdasarkan paradigma kebahasaanya.
Tokoh, kaum formalism rusia tahun 1915-1930 Roman Jakobson, Rene Wellek,
Sjklovsky, Eichenhaum, dan Tynjanov. Kemudian Rene Wellek dan Roman Jakobsen
bermigrasi ke Amerika serikat. Sumbangan penting kaum formalis bagi ilmu sastra
adalah secara prinsip mereka mengarahkan perhatian kita pada unsur-unsur kesustraan
dan fungsi puitik. Sampai sekarang masih banyak dipergunakan istilah teori sastra dan
analisis sastra yang berasal dari kaum Formalis. Karya sastra merupakan sesuatu yang
otonom atau berdiri sendiri. Karya sastra merupakan sebuah struktur yang terdiri dari
unsur pembangun karya sastra. Maka sebuah karya sastra hanya dapat diungkapkan atas
jalinan atau keterpaduan antar unsur.
b. Strukturalisme Genetik

Muncul sebagai wujud ketidakpuasan terhadap teori struktural yang melihat


karya sastra sebagai sesuatu yang otonom. Didirikan oleh Taine dan dikembangkan
oleh Lucian Goldmen di Paris. Strukturalisme genetik memiliki prinsip dasar yang
menyebutkan bahwa karya sastra tidak sekedar fakta imajinatif dan pribadi, tetapi juga
sebagai cerminan atau rekaman budaya, suatu perwujudan pikiran tertentu pada saat
diciptakan.
c. Strukturalisme Dinamik.

Merupakan jembatan penghubung antara teori structural formalis dan teori


semiotic. Hampir sama dengan struktural genetic (mengaitkan dengan asal-usul teks)
tetapi penekananya berbeda, struktural dinamis menekankan pada struktur, tanda dan
realitas. Tokoh Strukturalisme Dinamik adalah Julia Cristeva dan Roland Bartes
(strukturalisme Prancis).

REFERENSI

Selden, Raman. 1993. Panduan pembaca Teori Sastra Masa Kini (di terjemahkan dalam
Bahasa Indonesi oleh Rahmat Djoko Pradopo). Yogyakarta: Gadjah University Press.

Yusuf, Kamal. 2009. Teori Sastra.

https://id.wikipedia.org/wiki/Strukturalisme/ diakses pada 5 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai