/)
1. Hubungan Simetris
Hubungan simetris merupakan bentuk hubungan di mana dua variabel
atau lebih muncul secara bersamaan. Dalam bentuk hubungan ini tidak
ditemukan secara pasti adanya variabel bebas dan variabel terikat. Hal ini
disebabkan karena keberadaan satu variabel tidak disebabkan atau tidak
dipengaruhi oleh keberadaan variabel lainnya.
Contoh:
a. Huhungan antara bunyinya burung hantu dengan kematian seseorang'
b. Hubungan antara tingkat kemanisan buah rambutan dengan keberadaan semut
di pohon rambutan.
c. Hubungan antarakekayaan kepala desa di pedesaan dengan tingkat volume
penjualan mobil di perkotaan,
2, Hubungan Kausal
Hubungan kausal merupakan bentuk hubungan yang sifatnya sebab-akibat,
artinya keadaan satu variabel disebabkan atau ditentukan oleh keadaan satu atau
lebih variabel lain. Dalam bentuk hubungan ini, sudah ditemukan secara pasti adanya
variabel terikat dan variabel bebas. Variabel yang nilai-nilainya bergantung pada
variabel lain atau ditentukan oleh variabel lain disebut sebagai variabel terikat dan
disimbolkan dengan "Y". Variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada variabel
lain atau menentukan nilai variabel lainnya disebut sebagai variabel bebas dan
disimbolkan dengan "X",
Hubungan ini dapat terjadi apabila memenuhi beberapa syarat berikut ini.
a. Asosiasi, menunjukkan kaitan di antara variabel seperti yang sering diperoleh
dengan teknik korelasi.
b. Prioritas waktu, menunjukkan bahwa X (variabel bebas) harus terjadi lebih
dahulu sebelum Y (variabel terikat).
c. Hubungan sebenarnya, menunjukkan Y benar-benar disebabkan oleh X bukan
oleh faktor lain.
d. Rasional, menunjukkan logika yang mendasari hubungan-hubungan tersetrut.
Contoh:
a. Hubungan antara periklanan dengan volume penjualan.
b. Hubungan antara kurs valuta asing (valas) dengan harga saham.
c. Hubungan antara pelatihan dengan prestasi kerja.
1. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur
derajat hubungan, meliputi kekuatan hubungan dan bentuk/arah hutrungan.
Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada di antara -1
dan +1. Untuk bentuk/arah hubungan, nilai koefisien korelasi dinyatakan
dalam positif (+) dan negatif (-), atau (-l < KK < +l).
. Jika koefisien korelasi bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif.
arlinya jika variabel yang satt"t naik/turun maka variabel yang lainnya juga naik/
turun. Semakin dekat nilai koefisien korelasi ke +1, semakin kuat korelasi positiftya"
Tabel4.1
lnterval Nilai Koefisien Korelasi dan
Kekuatan Hubungan
Catatan:
. Interval nilai KK dapat bernilai positif atau negatif
. Nilai KK positif berarti korelasi positif
. Nilai KK negatif berarti korelasi negatif
Proses untuk memperoleh koefisien korelasi ini disebut sebagai ukuran asosiasi.
Jenis ukuran asosiasi harus sesuai dengan jenis data atau variabel berdasarkan
skala pengukurannya.
2. Koefisien Penentu
Koefisien penentu (KP) atau koefisien determinasi (KD) adalah angka atau
indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel
atau lebih (variabel bebas, X) terhadap variasi (naik/turunnya) variabel yang lain
(variabel terikat, Y).
Nilai koefisien penentu berada antara 0 sampai 1 (0 < KP < 1).
. Jika nilai koefisien penentu (KP) = 0, berarti tidak pengaruh variabel independen
(X) terhadap variabel dependen (Y).
Keterangan:
C = koefisien kontingensi
X' = kai kuadrat
n = jumlah data
Contoh soal 1
Sebuah penelitian tentang hubungan antara tingkat pendidikan dengan
kebiasaan rekreasi karyawan perusahaan "MAJU" datanya adalah sebagai
berikut.
Rekreasi
Pendidikan Jumlah
Tidak Pernah Jarang Sering
$*:Tr
t45
Analisis Data Peneliti an dengan Statistik
I
Pertanyaan:
a. Berapa besar koefisien korelasi kontingensinya?
b. Apa artinya?
Jawab:
Dari tabel di atas, diketahui:
nr.= 2ll nz = Il7 nr.= 72 n=400
n.r= 243 n.z = 103 ns= 54
i = 1,2,3
i = 1,2,3
Untuk menyelesaikan diperlukan tabel seperti berikut ini.
X2 = 65'9
a. Nilai koefisien kontingensinya (C) adalah sebagai berikut.
C- x'
xt +n
65,9 + 400
= 0,3761
4,I9I5
= (o,osxo,gg34)
= 0,7843
b. Nilai M = 0,7843 memberikan arti bahwa hubungan antara keterlibatan
pemuka masyarakat dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dengan
lamanya tinggal di komunitas yang bersangkutan adalah positif dan
kuat.
n)XY-(>X)(IY)
n>x'z - (>x' )] ["t' - (tt' )]
= koefisien korelasi Pearson
= variabel bebas
= variabel terikat
soal 10
Fenelitian mengenai hubungan antara besamya periklanan (uta) dengan volume
penjualan (uta) yang dicapai selama lima tahun oleh sebuah perusahaan datanya
rdalah sebagai berikut.
Tahun x Y
1995 4,5 50,250
t996 5,5 58,375
r997 6,0 64,375
1998 3,5 56,750
r999 6,0 78,075
Jumlah 25,5 307,825
Keterangan:
X = biaya periklanan (000.000)
Y = volume penjualan (00C,000)
Pertanyaan:
a. Berapa besar nilai koefisien korelasi Pearson (r)l
b. Apa artinya?
Jawab:
Untuk mencari koefisien korelasi Pearson (r), digunakan tabel seperti berikut
ini.
Tahun x Y x2 XY Y2
nDff-(DO(>Y)
l-
Contoh:
1. Perbandingan kinerja pegawai TVRI dengan pegawai RCTI.
2. Perbandingan pendapatan pedagang dengan petani.
Tabel6.1
Teknik Statistik untuk Analisis Komparatif
Bentuk Komparatif
Macam
Data Dua Sampel k Sampel
Korelasi lndependen Korelasi lndependen
Nominal McNemer Fisher Exact Kai Kuadral Kai Kuadrat k
k sampel sampel
Kai Kuadrat dua
sampel Cochram Q
Wald Wolfowitz
lnterval/ T-test dua T{es dua One Way Anova One Way Anova
Ratio sampel sampel
Two Way Anova Two Way Anova
6 Analisis