Job 2
Job 2
JOB II
PENGUKURAN JARAK LANGSUNG
DENGAN HALANGAN
WINA ASTUTI
1511031010
POLITEKNIK NEGERI PADANG
D
C
A B
2. Rintangan Berupa Gedung
Dimana titik awal dan akhir dihalangi oleh bangunan, sehingga tidak bisa
dilakukan pengukuran langsung antara titik awal dan titik akhir
C
A B
A B
D
Sungai d AB = ( d CD2 x d BD2 )
( 2 d BD)
WINA ASTUTI
1511031010
POLITEKNIK NEGERI PADANG
d AC = ( d DC2 x d BC2 )
( d DE - d BC)
WINA ASTUTI
1511031010
POLITEKNIK NEGERI PADANG
4. Kayu Patok
5. Unting-unting
6. Prisma siku
C B A
3) Tentukan posisi titik C dengan melakukan pelurusan dari titik A dan B
4) Gantikan titik C dengan pen ukur untuk memudahkan penempatan prisma yang
mana titik D tegak lurus garis AC di titik E sehingga terbentuk sudut siku BCD
5) Langkah membuat siku di titik C ;
- Salah satu orang memegang prisma berdiri di titik C kemudian anggota
lainnya, memasang jalon ke arah titik D
- Dengan menggunakan prisma orang pertama mengamat ke titik A dan
memberi perintah ke pada anggota lainnya untuk bergerak maju mundur
hingga apabila diamati dari prisma jalon dari titik A dan jalon yang
dipegang anggota kelompok tadi saling tegak lurus
WINA ASTUTI
1511031010
POLITEKNIK NEGERI PADANG
- Apabila hasil pengamatan melalui prisma terlihat kedua jalon telah menjadi
satu maka posisi titik D diperoleh
6) Setelah mendapatkan titik D, Selanjutnya menentukan titik E
7) Titik E adalah titik yang tegak lurus terhadap garis AC di titik B hingga
terbentuk sudut siku ABC yang tegak lurus AE dan D
8) Adapun tahapan pelakasanaan pembuatan sudut siku menggunakan prisma,
sama dengan tahapan pada langkah 5, Agar terbentuk garis lurus AE dan C
maka pada saat pelaksanaan pembuatan sudut siku praktikan ketiga berdiri di
titik D mengamat ke A serta memberi perintah untuk bergerak ke kiri dan ke
kanan hingga garis ED dan A jadi satu garis
9) Setelah memperoleh titik E, tahapan selanjutnya mengukur jarak langsung
( BE, BC, CD )
10) Catat hasil pengukuran panjang ( BE, BC, CD )
WINA ASTUTI
1511031010
POLITEKNIK NEGERI PADANG
WINA ASTUTI
1511031010
POLITEKNIK NEGERI PADANG
X. KESIMPULAN
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa cara pengukuran jarak
berhalangan dapat dilakukan dengan membuat segitiga sebangun
Dalam pengukuran jarak dengan halangan :
Diharuskan teliti dengan menggunakan alat ukur dengan baik dan tepat,
terutama dalam menggunakan prisma untuk membuat sudut siku
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih baik di butuhkan kerja sama
anggota kelompok
Minimalisir kesalahan baik, kesalahan kasar, sistematis atau random
Dan dari hasil data yang diperoleh terdapat selisih antara jarak pribadi dengan
rata – rata kelompok sebesar 0,226 m , maka data diatas bisa dikatakan mendekati
akurat.
WINA ASTUTI
1511031010