BAB I
Individu, artinya perseorangan atau pribadi yang terpisah dari orang lain.
Manusia sebagai makhluk individu terdiri dari unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa)
yang tidak dapat dipisah-pisah, jiwa raga inilah yang membentuk individu.Dengan
akal pikirannya pula manusia dapat melakukan berbagai inovasi (penemuan teknologi
kelebihan yang dimiliki manusia untuk dapat membedakan yang baik dan yang buruk,
yang benar dan yang salah. Dengan perasaan dan keyakinan yang ada, manusia dapat
paham yang menganggap diri sendiri lebih penting dari pada orang lain.
Menurut Aristoteles (384-322 SM) salah seorang ahli pikir Yunani Kuno,
bahwa manusia itu adalah Zoon Politicon atau makhluk yang pada dasarnya selalu
ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya. Status makhluk sosial
melekat pada diri setiap individu. Ia tidak bisa bertahan hidup secara utuh hannya
dengan mengandalkan dirinya sendiri saja. Sejak lahir sampai meninggal dunia
A. PENGERTIAN BANGSA
Istilah bangsa terjemahan dari kata nation (bahasa Inggris) kata nation
berasal dari bahasa latin, natio artinya sesuatu telah lahir, yang bermakna
keturunan. Kelompok orang yang berada dalam satu keturunan. Nation dalam bahasa
Indonesia artinya bangsa. Nation berubah jadi national yang artinya kebangsaan.
FAKTOR OBJEKTIF
EMPAT UNSUR
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial,
bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam
negerinya.
A. PENGERTIAN NEGARA
Negara berasal dari kata staat (Belanda , Jerman) dan state (Inggris) kedua
kata itu berasal dari bahasa latin yaitu status atau statum yang berarti
menunjukan sifat atau keadaan tegak dan tetap. Negara juga berasal dari bahasa
Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat, wilayah yang permanen, dan
pemerintahan yang berdaulat, dalam arti luas negara merupakan kesatuan sosial
B.TERJADINYA NEGARA
1. PERTUMBUHAN PRIMER
FASE GENOOTSCHAFT
kelompok masyarakat hukum tertentu (suku) yang dipimpin oleh kepala suku sebagai
Kepala suku sebagai primus interpares kemudian menjadi seorang raja dengan
cakupan wilayah yang lebih luas yang dilengkapi dengan persenjataan dan
lambat laun tumbuh kesadaran akan kebangsaan dalam bentuk negara nasional.
Bagian -1
Rakyat sadar bahwa mereka tak mau terus diperintah oleh raja yang absolut.
memilih pemimpinnya sendiri sebagai perwujudan aspirasi mereka. Fase ini disebut
dengan kedaulatan rakyat yang pada akhirnya mendorong lahirnya negara demokrasi.
2. PERTUMBUHAN SEKUNDER
Negara sebelumnya telah ada, namun karena adanya revolusi, intervensi dan
2.TERJADINYA NEGARA
PENDEKATAN FAKTUAL
OCCOPATIE (PENAKLUKAN)
Suatu daerah yagg tidak bertuan kemudian diambil alih dan didirikan
SEPARATISE (PEMISAHAN)
tapi negara lama masih ada. India, India, Pakistan, Bangladesh, Belgia
PERJUANGAN (PROKLAMASI)
Negara itu hasil dari rakyat suatu negara, yang dijajah oleh negara lain.
Mis, Indonesia
FUSI/PELEBURAN
Penggabungan dua atau lebih negara menjadi negara baru. Jerman Barat
PEMECAHAN
Soviet.
ANEXATIE (PENCAPLOKAN)
Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai oleh bangsa lain tanpa
CESSIE (PENYERAHAN)
PENDUDUKAN
Aborigin
ACCESIE (PENARIKAN)
Pada mulanya suatu wilayah terbentuk akibat naiknya lumpur sungai atau
timbul dari dasar laut (delta) yang dihuni olek sekelompok orang kemudian
Suatu negara baru muncul di atas wilayah suatu negara yang pecah
herzegovina, Macedonia.
Georgia, Tajikistan.
Bagian -1
Soal Latihan !
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………