INSTRUMENTASI
(JENIS - JENIS ALAT GELAS LABORATORIUM)
DISUSUN OLEH :
Rabi’unnisa Sulaimah
1. Adaptor (Adapter)
Adaptor adalah salah satu peralatan yang terbuat dari gelas
dengan bentuk melengkung. Adaptor merupakan salah satu
komponen /seperangkat peralatan destilasi sebagai penyambung
pipa pendingin (condenser).
Ujung adaptor yang besar dihubungkan dengan ujung pipa
pendingin, sedangkan ujung kecil dimasukkan ke dalam
wadah/gelas penampung destilat.
Kapasitas adaptor berbagai macam, yaitu:
panjang 60 mm, dengan ukuran socket 14/23 mm
panjang 95 mm, dengan ukuran socket 19/26 mm
panjang 120 mm, dengan ukuran socket 19/26 mm
panjang 200 mm, dengan ukuran socket 24/26 mm
2. Buret (Burette)
Buret adalah peralatan gelas yang bentuknya silidris memanjang yang mempunyai skala mm
pada bagian luarnya dan terdapat kran pada sisi bawahnya. Buret sering digunakan pada
titrasi asam basa. Buret digunakan untuk menambahkan larutan pereaksi di mana volume
penambahan harus diketahui/dicatat.
Kapasitas buret yang tersedia adalah:
ukuran 10 ml dengan sub skala 0,05 ml
ukuran 25 ml dengan sub skala 0,1 ml
ukuran 50 ml dengan sub skala 0,1 ml
ukuran 100 ml dengan sub skala 0,2 ml
Cara menggunakan buret:
4. Desikator (Desicator)
Desikator merupakan salah satu peralatan yang sering digunakan di laboratorium kimia
anorganik.
Desikator berfungsi untuk melakukan pengeringan bahan kimia dengan menggunakan zat
higroskopis (zat yang dapat menyerap uap air dari udara).
Tempat bagian bawah digunakan untuk meletakkan zat
higroskopis tersebut.
Cara menggunakan Desikator :
Buka tutup desikator dengan cara menggeser tutupnya
kesamping
Menaruh silika gel di bawah
Menaruh saringan yang terbuat dari porselin
Menaruh median di atas saringan
Sebelum menutup oleskan sedikit vaselin di bibir tutup
Menutup kembali tutup desikator sama seperti saat membukanya
Atur kran dan usahakan tidak ada udara di dalam desikato
13. Urinometer
Alat yang digunakan untuk mengukur
berat jenis (BJ) urine secara langsung.
Pengukuran BJ dengan alat ini
memerlukan volume urine minimal 40
ml. Bila volume urine kurang, dapat
dilakukan pengenceran.
Hasil pemeriksaan BJ urine (urinometer) dikoreksi terhadap :
a. Suhu
Perbedaan antara suhu kamar dan suhu tera, yaitu:
Setiap kenaikan 3° C suhu kamar terhadap suhu tera, akan meningkatkan 1satuan BJ
pada akhir perhitungan.
Setiap penurunan 3° C suhu kamar terhadap suhu tera, akan menurunkan 1satuan BJ
pada akhir perhitungan.
b. Protein
Setiap kenaikan 0,4 Gram protein/100 ml urine, akan menurunkan 1satuan BJ pada akhir
perhitungan.
c. Glukosa
Setiap kenaikan 0,3 gram glukosa/100 ml urine akan menurunkan 1satuan BJ pada akhir
perhitungan.
Perhitungan BJ dengan urinometer menggunakan rumus perhitungan. Rumus perhitungan BJ
urine dengan menggunakan urinometer beik pada urine yang telah diencerkan/ tidak
diencerkan, dikoreksi terhadap suhu (temperature), protein dan glukosa.
20. Bunsen
Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan
memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api. Bahan bakarnya
macam-macam, ada yang dari alcohol, spiritus, dan minyak gas..
Fungsi : Untuk menciptakan suasana steril
21. Termometer
Fungsi :
Untuk mengukur suhu ruangan dan mengukur suhu suatu
cairan tertentu alat juga perlu di sterilkan tetapi tidak harus
mensterilkannya dengan autoklaf