Makalah PPD
Makalah PPD
Disusun oleh :
Program studi :
Pendidikan Geografi (B)
Dosen Pengajar :
Dra.Yuliani Nurani, M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan ilham-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
portofolio ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami
tidak akan sanggup menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 4
KESIMPULAN ..................................................................................................................... 24
BAB IV................................................................................................................................ 25
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
1.4. MANFAAT
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah adult atau dewasa berasal dari kata kerja latin, yang berarti “tumbuh
menjadi dewasa”. akan tetapi adult berasal dari bentuk lampau partisipel dari kata
kerja adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang
sempurna”, atau “telah menjadi dewasa”. Oleh karena itu orang dewasa adalah
seseorang yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima
kedudukannya di dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya
(Elizabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan, 1991).
Dari sisi biologis masa dewasa dapat diartikan sebagai suatu periode dalam
kehidupan individu yang ditandai dengan pencapaian kematangan tubuh secara
optimal dan kesiapan untuk bereproduksi (berketurunan).
Dari sisi psikologis, masa ini dapat diartikan sebagai periode dalam kehidupan
individu yang ditandai dengan ciri-ciri kedewasaan atau kematangan, yaitu (1)
kestabilan emosi (emotional stability), mampu mengendalikan perasaan: tidak
lekas marah, sedih, cemas, gugup, frustasi, atau tidak mudah tersinggung; (2)
memiliki sense of reality-kesadaran realitasnya-cukup tinggi: mau menerima
kenyataan, tidak mudah melamun apabila mengalami kesulitan, dan tidak
menyalahkan orang lain dan keadaan apabila menghadapi kegagalan; (3) bersikap
toleran terhadap pendapat orang lain yang berbeda; dan (4) bersikap optimis
dalam menghadapi kehidupan.
Sementara dari sisi pedagogis, masa dewasa ini ditandai dengan (1) rasa tanggung
jawab (sense of responsibility) terhadap kesejahteraan hidup dirinya sendiri dan
orang lain; (2) berperilaku sesuai dengan norma atau nilai-nilai agama; (3)
memiliki pekerjaan yang dapat menghidupi diri dan keluarganya; dan (4)
berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
Dapat kita simpulkan bahwa masa dewasa adalah masa di mana seorang individu
yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam
masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.
Selama masa dewasa yang lama ini, perubahan-perubahan fisik dan psikologis
terjadi pada waktu-waktu yang dapat diramalkan seperti masa kanak-kanak dan
masa remaja, yang juga mencakup periode yang cukup lama saat terjadinya
perubahan-perubahan fisik dan psikologis tertentu, masa dewasa biasanya dibagi
berdasarkan periode yang menunjuk pada perubahan-perubahan tersebut, bersama
dengan masalah-masalah penyesuaian diri dan tekanan-tekanan berdaya serta
harapan-harapan yang timbul akibat perubahan tersebut.
Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung
jawabnya tentu makin bertambah besar. la tak lagi harus bergantung secara
ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada orang tuanya. Mereka justru merasa
tertantang untuk membuktikan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang
mandiri. ‘Segala urusan ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat
mungkin akan ditangani sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua’.
Berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi
suatu masalah akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna membentuk seorang
pribadi yang matang, tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa depannya.
Sebagai seorang individu yang telah tergolong dewasa peran dan tanggung
jawabnya tentu makin bertambah besar.Ia tak lagi harus bergantung pada orang
tua dan membuktikan bahwa dirinya sebagai seorang pribadi yang mandiri. Pada
periode ini ditandai dengan ciri perkembangan pada kondisi umum dan ciri
khusus.
A. Kondisi Umum
Masa dewasa awal adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu
suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode
isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai,
kreativitas, dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umur antara
21 sampai 40 tahun. Pada peringkat ini, seseorang perlu membuat pilihan yang
tepat demi menjamin masa depannya terhadap pekerjaan dan keluarga. Pada masa
ini juga seseorang akan menghadapi dilema antara pekerjaan dan keluarga.
Berbagai masalah mulai timbul terutama dalam perkembangan karir dan juga
hubungan dalam keluarga.Dan masalah yang timbul tersebut merupakan salah
satu bagian dari perkembangan sosio-emosional.
Sosioemosional adalah perubahan yang terjadi pada diri setiap individu dalam
warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Menurut
Teori Erikson, Tahap Dewasa Awal yaitu mereka di dalam lingkungan umur 20 an
ke 30 an. Pada tahap ini manusia mulai menerima dan memikul tanggungjawab
yang lebih berat. Pada tahap ini juga hubungan intim mulai berlaku dan
berkembang.
Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dewasa yang berawal dari masa
dewasa muda yang berusia 40- 60 tahun. Pada masa dewasa madya, ada aspek-
aspek tertentu yang berkembang secara normal, aspek-aspek lainnya berjalan
lambat atau berhenti. Bahkan ada aspek- aspek yang mulai menunjukkan
terjadinya kemunduran- kemunduran.
Aspek jasmaniah mulai berjalan lamban, berhenti dan secara berangsur menurun.
Aspek- aspek psikis (intelektual- sosial- emosional- nilai) masih terus
berkembang, walaupun tidak dalam bentuk penambahan atau peningkatan
kemampuan tetapi berupa perluasan dan pematangan kualitas. Pada akhir masa
dewasa madya (sekitar usia 40 tahun), kekuatan aspek- aspek psikis ini pun secara
berangsur ada yang mulai menurun, dan penurunannya cukup drastic pada akhir
usia dewasa. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan uraian secara lebih
rinci tentang perkembangan fisik, intelektual, moral, dan karier pada masa
dewasa.
Menurut Lavinson, Masa Dewasa Madya berusia 40-50 tahun. Masa Dewasa
Madya adalah masa peralihan dari masa dewasa awal. Pada usia 40 tahun
tercapailah puncak masa dewasa. Setelah itu mulailah peralihan ke masa madya
(tengah baya antara usia 40-45 tahun), dalam masa ini seseorang memiliki tiga
macam tugas:
Artinya seseorang menilai masa lalu dengan kenyataan yang ada saat ini, dan
dengan pandangan ke depan seseorang merubah struktur kehidupannya dengan
penyesuaian pemikiran rasional pada zaman ini pula. Proses individuasi akan
membangun struktur kehidupan baru yang berlangsung sampai fase penghidupan
yang berikutnya yaitu permulaan masa madya (45-50 tahun)
Masa dewasa lanjut usia merupakan masa lanjutan atau masa dewasa akhir (60 ke
atas). Perlu memperhatikan khusus bagi orangtuanya yang sudah menginjak lansia
dan anaknya yang butuh dukungan juga untuk menjadi seorang dewasa yang
bertanggungjawab. Di samping itu permasalahan dari diri sendiri dengan
perubahan fisik, mulai tanda penuaan yang cukup menyita perhatian.
Saat individu memasuki dewasa akhir, mulai terlihat gejala penurunan fisik dan
psikologis, perkembangan intelektual dalam lambatnya gerak motorik, pencarian
makna hidup selanjutnya. Menurut erikson tahap dewasa akhir memasuki tahap
integrity vs despair yaitu kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis
psikososialnya. Banyak stereotip positif dan negatif yang mampu mempengaruhi
kepribadian lansia. Integritas ego penting dalam menghadapi kehidupan dengan
puas dan bahagia. Hal ini berdampak pada hub.sosial dan produktivitasnya yang
puas. Lawannya adalah despair yaitu rasa takut mati dan hidup terlalu singkat,
rasa kekecewaan. Beberapa cara hadapi krisis dimasa lansia adalah tetap produktif
dalam peran sosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik. Akibat perubahan Fisik
yang semakin menua maka perubahan ini akan sangat berpengaruh terhadap peran
dan hubungan dirinya dengan lingkunganya. Dengan semakin lanjut usia
seseorang secara berangsur-angsur ia mulai melepaskan diri dari kehidupan
sosialnya karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial para lansia menurun, baik secara kualitas maupun
kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya
kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan peran ditengah masyarakat,
hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen.Menurut Erikson,
perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala penting,
yaitu keintiman, generatif, dan integritas. Menurut Erikson, perkembangan
psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu
keintiman, generatif, dan integritas.
Dewasa adalah masa kematangan fisik dan psikologis. Menurut Anderson (dalam
Mappiare : 17) terdapat 7 ciri kematangan psikologi, ringkasnya sebagai berikut:
orang matang memiliki cirri fleksibel dan dapat menempatkan diri dengan
kenyataan-kenyataan yang dihadapinya dengan situasi-situasi baru.
Dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-pola
kehidupan yang baru, dan harapan-harapan sosial yang baru. Masa dewasa
awal adalah kelanjutan dari masa remaja. Sebagai kelanjutan masa remaja,
sehingga ciri-ciri masa remaja tidak jauh berbeda dengan perkembangan
remaja.
Masa dewasa awal ini adalah masa dimana ketergantungan pada masa
dewasa biasanya berlanjut. Ketergantungan ini mungkin pada orangtua,
lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau sepenuh
atau pada pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk
membiayai pendidikan mereka.
h) Masa perubahan nilai.
Beberapa alasan terjadinya perubahan nilai pada orang dewasa adalah
karena ingin diterima pada kelompok orang dewasa, kelompok-kelompok
sosial dan ekonomi orang dewasa.
i) Masa Kreatif.
Bentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah orang dewasa akan
tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk
mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan
sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreativitasnya ini melalui hobi,
ada yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi
kreativitas.
b. Nutrisi dan perilaku makanYang pertama akan kita bahas adalah tentang
kelebihan berat badan.Memahami masalah berat badan adalah rumit, karena berat
badan melibatkanwarisan genetic, mekanisme fisiologis, factor kognitif dan
pengaruhlingkungan (Brownell,1991), dahulu, komponen genetic dianggap tidak
berpengaruh oleh para ilmuan; temuan penelitian baru-baru ini menunjukkan
bahwa beberapa individu mewarisi kecenderungan kelebihan berat badan.Jumlah
lemak yang tersimpan dalam tubuh adalah factor penting yangmerupakan titik
acuan, yaitu berat badan tetap pada waktu tidak ada upayauntuk menambah atau
mengurangi berat. Ahli kesehatan juga menyimpulkan bahwa tingkat metabolism
penting untuk diperhitungkan dalam usahamemahami masalah berat badan.
(BMR) adalah jumlah energy minimum yang digunakan seorang individu pada
saat istirahat.Amphetamin banyak digunakan oleh pelaku diet karena
menghilangkan nafsumakan. Pengurangan berat badan dengan amphetamine
biasanya berlangsungdalam waktu singkat, dan seringkali memiliki efek samping
yang merugikan,seperti meningkatkan tekanan darah dan kemungkinan
kecanduan.Olahraga adalah alternative yang lebih menarik daripada obat penurun
badanseperti amphetamine. Olahraga tidak hanya membakar kalori tetapi
jugameninkatkan metabolism. Oleh karena itu, yng penting untuk diingat, agar
berhasil mengontrol berat badan adalah: (1) jangan melakukan diet, tetapiubahlah
kebiasaan agar berat turun perlahan dan stabil kurang dari sat uponseminggu;(2)
makan lebih sedikit kalori dan terutama lebih sedikitlemaknya;(3) menambah
olahraga secara teratur.c. Olah ragaAerobic adalah olah raga yang
mempertahankan gerakan berulang-ulang, berenang, atau berspeda, sebagai
contoh-yang menstimulasi aktivitas jantungdan paru-paru (Cooper,1970).
Penelitian tentang akibat olah raga padakesehatan telah difokuskan terutama pada
pencegahan penyakit jantung.Risiko serangan jantung juga dapat dikurangi
sebanyak kurang lebih sepertigadalam periode 7 tahun dengan olah raga tingkat
sedang seperti jalan cepat dan berkebun.Penelitian tentang manfaat olah raga
menunjukkan baik kegiatan yangintensif maupun yang sedang menghasilkan
keuntungan fisik dan psikologis(Brown,1991;Plante & Rodin,1990).d.
Ketergantungan dan pemulihanSemua orang dapat membentuk ketergantungan
pada banyak hal, tetapiketergantungan pada obat-obatan terlarang adalah
ketergantungan yang paling menonjol dan menyimpang. Dalam hal ini,
ketergantungan adalahketergantungan fisik pada suatu obat. Penarikan diri adalah
rasa sakit yangtidak diinginkan dan ketagihan yang dialami oleh penderita
ketergantungan pada saat obat-obatan yang dibutuhkan tidak ada. Ketergantungan
psikologisadalah kebutuhan untuk menggunakan obat-obatan untuk mengatasi
masalahdan stress. Baik dalam ketergantungan fisik dan psikologis, obat-obatan
psikoaktif(semua obat yang mempengaruhi system syaraf untuk mengubahkondisi
kesadaran, mengubah persepsi, dan mengubah suasana hati)berperansecara kuat,
biasanya merusak hidup si pengguna.
Alcohol adalah obat psikoaktif yang paling luas digunakan, meskipun perhatian
terhadap penyalahgunaan kokain meningkat pada tahun-tahun belakangan.
Pengaruh alcohol terhadap tubuh terutama sebagai suatudepresan dan
memperlambat kegiatan otak. Ketika orang meminum alcohol berlebih, rasa malu
menjadi berkurang lebih banyak dan keputusan merekasemakin tidak sempurna.
Alkoholisme cenderung meurun dalam keluarga.Kenyataan ini mendorong pra
peneliti mempelajari pengaruh penting factor keturunan dalam alkohoisme
(Prescott dkk.,1994;Schuckit,1994)
Fase tanggung jawab (the responsibility stage) adalah fase yang terjadi
ketikakeluarga terbentuk dan perhatian diberikan pada keperluan-keperluan
pasangan dan keturunan.c Fase eksekutif (the executive stage)adalah fase yang
dinyatakan oleh Schaieterjadi di masa dewasa tengah, dimana seseorang
bertanggung jawab kepadasystem kemasyarakatan dan organisasi sosial
(pemerintah atau perusahaan,misalnya). Dalam fase eksekutif individu
membangun pemahaman tentang bagaimana organisasi sosial bekerja dan
berbagai hubungan kompleks yangtimbul didalamnya.d Fase reintegratif (the
reintegrative stage), yang terjadi pada bagian akhir masadewasa, adalah fase
terakhir yang disebutkan oleh Schaie, dimana orangdewasa yang lebih tua
memilih untuk memfokuskan tenaga mereka pada tugasdan kegiatan yang
bermakna bagi mereka.2. KreatifitasBeberapa tokoh yang mempunyai daya
kreatifitas yang tinggi, diantaranya adalah:a Thomas Alfa Edison menemukan
fonograf pada usia 30-an tahun; b Hans Christian Andersen menulis kumpulan
cerita dongeng pertamanya;c Mozart menciptakan komposisi the marriage of
Figaro.Dalam beberapa penelitian, kualitas produktifitas orang dewasa yang
Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2001} menyatakan bahwa golongan dewasa
muda berkisar antara 21-40 tahun. Masa ini dianggap sebagai rentang yang cukup
panjang, yaitu dua puluh tahun. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu
tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun, umumnya telah
menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-Sekolah Menengah
Umum), akademi atau universitas. Selain itu, sebagian besar dari mereka yang
telah menyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan guna
meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapkan dan membukukan diri
bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung
lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini merupakan langkah positif bagi
mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan
rumah tangga yang baru. Namun, lebih dari itu, mereka juga harus dapat
membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan
sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat
menyesuaikan diri dan bekerja
A.Teori Behavioristik
Menurut teori behavioristik, adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar
merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya
untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi stimulus
dan respon.
Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau Input yang berupa
stimulus dan keluaran atau Output yang berupa respon. Dalam contoh di atas,
stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, misalnya daftar
perkalian, alat peraga, pedoman kerja, atau cara-cara tertentu, untuk
membantu belajar siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.
Menurut teori behavioristik, apa yang terjadi diantara stimulus dan respon
dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak
dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respon. oleh sebab
itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa yang dihasilkan siswa
(respon), semuanya harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan
pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk
melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan
perubahantingkah laku. .contohnya pada masa dewasa adalaah seseorang
berbuat jahat kemudian dia dipenjara atau diberi hukuman yang kemudian
setelah keluar dari penjara ia berpikiran untuk tidak mengulanginya dan
menjadi pribadi yang jadi lebih baik
Teori belajar kognitif adalah teori yang lebih mementingkan proses belajar
daripada hasil belajarnya. Para penganut aliran kognitif mengatakan bahwa
belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon.
Penalaran moral yang tinggi yaitu penalaran yang dalam mengenai hukum
moral dan nilai-nilai luhur seperti kesetaraan, keadilan, hak-hak asasi manusia
dan memerlukan refleksi yang mendalam mengenai ide-ide abstrak. Dengan
demikian dalam batas-batas tertentu, perkembangan moral tergantung pada
perkembangan kognitif. (Kohlberg dalam Ormord, 2000:139).
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Masa dewasa adalah masa yang sangat panjang (20 – 40 tahun), dimana sumber
potensi dan kemampuan bertumpu pada usia ini. Masa ini adalah peralihan dari
masa remaja yang masih dalam ketergantungan menuju masa dewasa, yang
menuntut kemandirian dan di ujung fase ini adalah fase dewasa akhir, dimana
kemampuan sedikit demi sedikit akan berkurang. Sehingga masa dewasa awal
adalah masa yang paling penting dalam hidup seseorang dalam masa penelitian
karir/pekerjaan/sumber penghasilan yang tetap.
Masa dewasa, yaitu periode yang paling panjang dalam masa kehidupan, umunya
di bagi atas tiga periode: masa dewasa dini, dari umur delapanbelas hingga labih
kurang empatpuluh tahun, masa dewasa pertengahan atau ‘setengah umur”, dari
kira-kira empatpuluh tahun hingga kurang lebih enampuluh dan masa dewasa
akhir atau “usia lanjut” dari enampuluh tahun hingga mati.
Penyesuaian diri dengan berbagai perubahan fisik pada masa usia madya biasanya
sulit, terutama dalam penampilan, fungsi fisiologis dan seksual. Terdapat bukti
bahwa kemunduran mental umumnya terjadi mulai usia madya, terutama bagi
mereka yang mempunyai kemampuan intelektual rendah. Perhatian terhadap
agama bagi orang berusia madya biasanya lebih besar dibandingkan masa dewasa
dan kadang-kadang dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
Keberhasilan penyesuaian diri dengan masa dewasa dapat dinilai dengan tiga
kriteria : prestasi dalam pola pekerjaan dan pola hidup yang dipilih seseorang,
tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan dan pola hidup yang dipilih, dan
keberhasilan dari penyesuaian personal.
Saran
Penulis tahu bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar bisa membuat makalah
yang lebih baik untuk kedepannya.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA