Anda di halaman 1dari 12

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

“ STIMULASI PERSEPSI : RESIKO PERILAKU KEKERASAN”

Disusun Oleh :

Annisa Sakinah 211115009


Fitri Laelasari 211115012
Popy Pramudiawati 211115020
Mochamad Fadhil 211115023
Farah fasita aini 211115026
Dita Ramadhany 211115029
Lies Kartika 211115037

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
TAHUN AKADEMIK
2017/2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,karena
dengan rahmat dan ridhonya lah kami dapat menyelesaikan proposal terapi
aktivitas kelompok ini dengan tepat waktu.
Proposal ini kami buat dengan tujuan melatih psikomotorik dan aktivas
pada klien dengan gangguan kejiwaaan dengan masalah keperawatan prilaku
kekerasan yang di banyak terdapat di ruang Keswara di Rumah Sakit jiwa
Provinsi Jawa Barat.
Diharapkan dalam pelaksanaan nya perawat dapat kompeten melakukan
terapi aktivitas kelompok dengan klien risiko prilaku kekerasan di Ruang
Keswara. Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dalam pembuatan proposal
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan sangat kami harapkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Cimahi, Desember 2017

Penulis,
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN

A. TOPIK
Stimulasi Persepsi: Mengidentifikasi perilaku kekerasan

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan dalam mempersepsikan
2. Tujuan Khusus
 Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya
 Klien dapat menyebutkan respon yang dirasakan saat marah (tanda
dan gejala marah)
 Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah
(perilaku kekerasan)
 Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan

C. LANDASAN TEORI
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lainnya, saling tergantung dan memiliki norma yang sama (Stuart
& Laraia, 2001). Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya dalam
membangun hubungan dengan orang lain serta mengubah perilaku yang
destruktif dan maladaptif. Fungsi kelompok adalah sebagai tempat saling
berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan
solusi dari masalah yang dihadapi.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi yang dirancang untuk
meningkatkan kesehatan psikologis dan emosional pasien dengan masalah
keperawatan jiwa dan bertujuan membantu anggota dalam meningkatkan
koping dalam mengatasi stressor dalam kehidupan. TAK memiliki tujuan
terapeutik dan tujuan rehabilitatif.
Terapi aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu terapi aktivitas
kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori, terapi aktivitas stimulasi realita, dan terapi aktivitas kelompok
sosialisasi. Pada kesempatan ini perawat akan berfokus pada TAK stimulasi
persepsi.
TAK stimulasi persepsi adalah upaya menstimulasi pasien untuk
mengolah pikiran sesuai dengan stimulasi yang diberikan (berpersepsi). TAK
jenis ini diindikasikan untuk pasien yang mengalami koping yang tidak efektif
dalam bentuk terjadinya harga diri rendah, halusinasi, perilaku
kekerasan,ansietas, defisit perawatan diri dan sebaginya. Bentuk kegiatannya
adalah diskusi dan latihan bersama keterampilan koping untuk mengatasi
masalah masing-masing. Dalam hal ini perawat akan berfokus pada pasien
dengan perilaku kekerasan.
Sebagian besar pasien di Ruang Keswara mengalami masalah perilaku
kekerasan dan halusinasi. Pasien dengan perilaku kekerasan akan diajak
mengikuti TAK agar mereka dapat mengenali perilaku kekerasan yang biasa
mereka lakukan.

D. KLIEN
1. Karakteristik/kriteria:
 Klien yang mengalami indikasi perilaku kekerasan
 Klien dapat diajak bekerjasama
 Klien yang kooperatif
 Klien yang tidak mempunyai janji dengan dokter
2. Proses seleksi:
Klien diseleksi berdasarkan pengkajian dari perawat. Penyeleksian masalah
berdasarkan masalah keperawatan. Kemudian mengklarifikasi klien dan
bekerjasama dengan perawat ruangan. Selanjutnya dilakukan kontrak dengan
klien.
3. Jumlah peserta TAK:
 Perawat yang terdiri dari 6 orang
Leader : Mochamad Fadhil
Co leader : Annisa Sakinah
Fasilitator 1 : popy Pramudyawati
Fasilitator 2 : Farah fasitaaini
Fasilitator 3 : Dita Ramadhaty
Observer : Lies kartika, Fitri laelasari
 Pasien: terdiri dari 3 Pasien
- An .rizal R
- An. gilbert
- An. Michael F

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
- Hari/tanggal : jumat/ 22 desember 2017
- Waktu : 15.00
2. Tempat : ruang keswara
3. Tim terapis
- Setting: peserta dan terapis duduk bersama di kursi dalam posisi
melingkar.
- Ruangan nyaman dan tenang

O
F K
K L

F
CL

K
F K
Keterangan:
K : Klien L : Leader CL : Co Leader
O : Observer F : Fasilitator

- Tim terapis dan uraian tugas


Leader: nama
Uraian tugas:
a. Menyusun proposal kegiatan TAK
b. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
c. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan
dimulai
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
e. Mampu memimpin TAK dengan baik

Co Leader: nama
Uraian tugas:
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang
aktifitas klien
b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
c. Mengingatkan leader tentang waktu

Fasilitator : nama
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan
berlangsung
c. Mempertahankan kehadiran peserta
Observer: nama
Uraian tugas:
a. Mengobservasi jalannya/proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal klien selama kegiatan
berlangsung

4. Metode dan media


a. Metode yang digunakan, antara lain:
- Permainan
- Diskusi dan tanya jawab
b. Media
- Spidol
- Karton

F. TATA TERTIB DAN ANTISIPASI MASALAH


1. Tata tertib pelaksanaan
a. Peserta bersedia mengikuti TAK
b. Peserta wajib hadir lima menit sebelum dimulai
c. Peserta berpakaian rapi,bersih dan sudah mandi
d. Tidak diperkenankan makan,minum dan merokok selama kegiatan
TAK
e. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan,peserta
mengangkat tangan dan berbicara setelah dipersilahkan
f. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
g. Apabila waktu sesuai kesepakatan telah habis,namun TAK belum
berakhir maka leader meminta waktu untuk memperpanjang waktu
TAK kepada peserta sesuai persetujuan.
2. Antisipasi kejadian selama proses TAK
a. Apabila ada klien yng sudah bersedia mengikuti TAK tetapi pada
saat pelaksanaan tida bersedia,maka langkah yang diambil adalah :
mempersiapkan klien cadangan dan telah disepakati oleh peserta
lainnya.
b. Apabila ada peserta yang melakukan kekerasan leader
memberitahukan kepada anggota TAK bahwa itu tidak baik
c. Apabila dalam pelaksanaan ada peserta yang tidak mentaati tata
tertib sesuai kesepakatan ditegur terlebih dahulu ika masih tidak
kooperatif akan dikeluarkan dari kegiatan.

G. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal perilaku kekerasan
yang biasa dilakukan.
- Menjelaskan aturan main:
 Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus
meminta ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Tahap kerja
Tahap kerja dilaksanakan selama 20 menit, terdiri dari:
a. Mendiskusikan dengan klien cara bicara jika ingin meminta sesuatu
dari orang lain.
b. Menuliskan cara-cara yang disampaikan klien.
c. Terapis mendemonstrasikan cara meninta sesuatu tanpa paksaan,
yaitu “Saya perlu / ingin/ minta ..., yang akan saya gunakan untuk...”.
d. Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang
cara pada poin c.
e. Ulangi d. sampai semua klien mencoba.
f. Memberikan pujian pada peran serta klien.
g. Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampaikan rasa
sakit hati pada orang lain, yaitu “Saya tidak dapat melakukan ...” atau
“Saya tidak menerima dikatakan ...” atau “Saya kesal dikatakan
seperti ...”.\
h. Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang
cara pada poin d.
i. Ulangi h sampai semua klien mencoba.
j. Memberikan pujian pada peran serta klien.

3. Tahap terminasi
Tahap terminasi dilaksanakan selama 5 menit, terdiri dari:
a. Evaluasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan yang telah
dipelajari.
3. Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang benar.
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik dan interaksi sosil
yang asertif , jika stimulus penyebab perilaku kekerasan terjadi.
2. Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik dn interaksi sosial yang
asertif secara teratur.
3. Memasukkan interaksi sosial yang asertif pada jadwal kegiatan harian
klien.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu kegiatan ibadah.
2. Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.
H. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

No Nama Penyebab Memberi tanggapan tentang


Klien PK Tanda & Perilaku Akibat PK
Gejala kekerasan
PK
1
2
3
4
5
6
7
8

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab
perilaku kekerasan, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan
yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Beri tanda √ jika klien
mampu dan tanda x jika klien tidak mampu.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi A., Arkemat. (2004). Keperawatan jiwa: terapi aktivitas kelompok.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai