Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EKOLOGI TANAMAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT


PEMBUKAAN LAHAN

Oleh
Nama : FEBRIYANTI
NIM : C1011151019
Kelas :A

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Adapun makalah ini tentang “
PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT PEMBUKAAN LAHAN“ .

Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat,
sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan
baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Pontianak, Desember 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i

Daftar Isi.............................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II KAJIAN TEORITIS ............................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 5

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 10

A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 11


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama dan
hampir ada di setiap Negara, baik Negara maju maupun Negara
berkembang, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut
keselamatan, kesehatan, kehidupan dan kelangsungan perkembangan
lingkungan kita. Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan
hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa
Indonesia adalah pembukaan lahan. Siapapun bisa berperan serta dalam
menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita sendiri.
Pembukaan lahan adalah kegiatan yang dilakukan mulai
dari perencanaan tata ruang dan tata letak lahan sampai dengan pembukaan
lahan secara fisik. Membuka lahan merupakan pekerjaan teknis yang mudah
dilakukan, asalkan tersedian peralatan dan sumber daya yang mudah
dibutuhkan.
Teknik bakar adalah salah satu teknik yang sering digunakanoleh
perusahaan untukn meremajakan perkebunan miliknya atau menambah
jumlah lahan yang ada. Meskipun teknik ini sangat mudah dan tidak
memerlukan biaya yang besar, banyak dampak negative yang diberikan baik
itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Seperti udara yang
tercemar oleh asap pembakaran dan sumber air yang berada tak jauh
menjadi kotor karena abu yang bertebangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari lingkungan hidup
2. Apa pengertian dan macam-macam pencemaran lingkungan
3. Apa saja dampak pencemaran lingkungan akibat pembukaan lahan
4. Bagaimana cara penanganan pencemaran lingkungan akibat
pembukaan lahan

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. mengetahui definisi dari lingkungan hidup.
2. mengetahui pengertian dan macam-macam pencemaran lingkungan.
3. mengetahui dampak pencemaran lingkungan akibat pembukaan
lahan.
4. Mengetahui cara penanganan pencemaran lingkungan akibat
pembukaan lahan.
BAB II

KAJIAN TEORITIS

Definisi Lingkungan Hidup

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997, lingkungan hidup


adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan
ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan,
hak berdaulat, dan yurisdiksinya. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem,
yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh
dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan hidup.

Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain
merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua
dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca, serta musim yang memberikan
kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya,
tempat Bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam semua
aspeknya. Secara hukum, maka wawasan dalam menyelenggarakan penegekan
hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan Nusantara.
Sedangkan lingkungan hidup menurut para alhi antara lain:

a. Prof. Dr. St. Munadjat Danusaputro, S.H


Lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya
manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat
manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan
jasad hidup lainnya.
b. Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto
Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam
ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
c. Michael Allaby
Lingkungan hidup diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic
condition surrounding and organism.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Macam-Macam Pencemaran Lingkungan


Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan
Hidup No. 02/MENKLH/1998, adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara,
dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan
manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Untuk
mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai
aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian
terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu
lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang
diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan
dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup,
tumbuhan atau benda lainnya. Pada saat ini, pencemaran terhadap
lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju yang sangat cepat.
Macam-macam pencemaran lingkungan dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah, akibat
aktivitas manusia dan industri. Walaupun fenomena alam seperti
gunung berapi, badai, gempa bumi, dan lain-lain juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini
tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat
disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Meningkatnya kandugan nutrien dapat mengarah
pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage)
menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang
menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang
dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri
membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti
logam berat, toksiorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah
tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh
pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
b. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik,
kimia, atau biologi di atosfer dalam jumlah yang membahayakan
kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi udara, panas, radiasi
atau polusi cahaya, dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung
dan lokal, regional, maupun global. Pencemar udara dibedakan
menjadi 2, yaitu:
1. Pencemar Primer, adalah substansi pencemar yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monooksida
adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia
merupakan hasil dari pembakaran.
2. Pencemar Sekunder, adalah substansi pencemar yang terbentuk
dari reaksi pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon
dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran
udara sekunder. Atmosfer merupakan sebuah sistem yang
kompleks, dinamik dan rapuh.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan
manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran
ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumbing). Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah
mencemari permukaan tanah, maka ia akan menguap, tersapu air
hujan dan/atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.
Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan
udara di atasnya.

B. Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat Pembukaan Lahan.


Dampak Negatif dari Pembukaan Lahan
Dampak kerusakan terhadap ekologi lingkungan Penebangan hutan
juga menimbulkan akibat yang sangat merugikan bagi hutan itu
sendiri maupun lingkungan di sekelilingnya. Secara umum, dampak
pembukaan lahan menyebabkan masalah pemanasan global, masalah
degradasi tanah, mempercepat kepunahan keanekaragaman hayati di
dalamnya.
a. Masalah pemanasan global
Para ahli memperkirakan bahwa dampak dari pemanasan
global akan sangat meningkat bila kelestarian dan keutuhan
hutan tidak dipelihara. Ada beberapa akibat yang akan
muncul akibat pemanasan global ini, antara lain terjadinya
perubahan iklim. Hal ini akan mempercepat penguapan air
sehingga berpengaruh pada curah hujan dan distribusinya.
Akibat selanjutnya adalah terjadinya banjir dan erosi di
daerah-daerah tertentu.
b. Masalah degradasi
c. Masalah kepunahan keranekaragaman hayati
Masalah ini cukup mendapat perhatian penting saat ini.
Berdasar penelitian paraahli, dikatakan bahwa jumlah
spesies binatang atau spesies burung semakin berkurang.

C. Penanganan Pencemaran Lingkungan Akibat Pembukaan Lahan.


Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Lingkungan Hidup, dijelaskan bahwa upaya penanganan terhadap
permasalahan pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan
pengendalian.
Upaya pencegahan adalah mengurangi sumber dampak lingkungan
yang lebih berat. Ada pun penanggulangan atau pengendaliannya adalah
upaya pembuatan standar bahan baku mutu lingkungan, pengawasan
lingkungan dan penggunaan teknologi dalam upaya mengatasi masalah
pencemaran lingkungan. Secara umum, berikut ini merupakan upaya
pencegahan atas pencemaran lingkungan.

1. Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak


mencemari lingkungan.
2. Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari khawasan
permukiman penduduk.
3. Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida,
insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab
dari pencemaran lingkungan.
4. Melakukan penghijauan.
5. Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku
kegiatan yang mencemari lingkungan.
6. Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.
7. Melakukan penyuluhan dan pendidkan lingkungan untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat
lingkungan hidup yang sesungguhnya di sekitar khawasan industri.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari berbagai uraian di atas, disimpulkan bahwa: pencemaran
lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak dapat
mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik.
Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: (1)
Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3) Pencemaran Tanah.
Dampak pencemaran lingkungan hidup bagi kesehatan manusia yaitu
akan berdampak pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak
pencemaran yang dilakukan, maka kekebalan tubuh manusia yang berada
di sekitar daerah pencemaran akan menurun. Sehingga tidak jarang
manusia saat ini sering terkena penyakit seperti penyakit kulit, kerusakan
jaringan kulit, mata dan organ tubuh terutama hati dan ginjal, dan lain-
lain.

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan labih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kaffah.biz/dir/artikel/id/550641/makalah-pencemaran-lingkungan-
hidup akibat-industriV (diakses 19 Desember 2016)
SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1998
Soemarwoto, Otto. 2001. Analisis Mengenal Dampak Lingkungan. Universitas
Gajah Mada: Yogyakarta.
Undang Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Anda mungkin juga menyukai