Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEGAWAI TERBAIK

DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP


Yan Setiawan Wibsono
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu Lampung
Jln. Wisma Rini No. 09 Pringsewu-Lampung
(yansetiawan540@ymail.com)

ABSTRAKS
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pendukung keputusan yang mempunyai
kemampuan menganalisa dalam pemilihan pegawai terbaik dengan menggunakan metode Analitical Hierarcy
Process (AHP). Para pegawai dapat dibandingkan satu dengan yang lainnya dari faktor-faktor penilaian dan
alternatif sehingga dapat memberikan output nilai intensitas prioritas dalam menghasilkan sistem yang
memberikan penilaian pada masing-masing pegawai. Hal ini berguna untuk memudahkan pengambil keputusan
yang terkait dengan masalah pemilihan pegawai terbaik.
Sistem pendukung keputusan adalah sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis
pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi, lembaga atau perusahaan.
Pada proses pengrekrutan pegawai terbaik ini terdapat beberapa faktor yang menjadi penilaian, yaitu dari
keahliannya (skill), keterampilan, potensi, bakat,, kualitas kerja, sikap pekerjaan, keuletan, dan kejujuran.
Demi efisiensi dan efektifitas kerja maka pengambilan keputusan yang tepat sangat diperlukan yang
bertujuan untuk membangun sebuah sistem pendukung keputusan yang mempunyai kemampuan analisa
pemilihan pegawai terbaik.

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, AHP

1. PENDAHULUAN terdapat beberapa faktor yang menjadi


Sistem kerja dapat berkembang dengan penilaian.
ditandainya jumlah fasilitas yang memadai. Penilaian ini berdasarkan penilaian
Dengan betambahnya jumlah fasilitas maka kinerja, yakni pengetahuan tentang pekerjaan,
bertambah pula jumlah pegawai yang bekerja, kreativitas, perencanaan, pelaksanaan instruksi,
baik pegawai edukatif maupun non edukatif. pelaksanaan deskripsi tugas, kualitas kerja,
Bertambahnya pegawai ini sangat berpengaruh kerjasama dan sikap terhadap pegawai lain,
pada pengambilan keputusan untuk menentukan inisiatif, kehandalan, kedadiran, sikap
pegawai terbaik. Selain jumlah yang banyak, pekerjaan, keuletan, dan kejujuran . Efisiensi
pegawai juga semakin komplek sehingga sangat dan efektifitas kerja sangat diperlukan dalam
sulit dalam memilih pegawai yang terbaik yang pengambilan keputusan.
berprestasi dan sulitnya menentukan
prioritasnya. Dalam penentuan pegawai terbaik,

Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Pegawai Dengan Menggunakan Metode AHP 1


2. LANDASAN TEORI komponen kesalahan sistem (Saaty,2001)
2.1 Sistem Pendukung Keputusan Peralatan utama dari model ini adalah sebuah
Sistem Pendukung Keputusan adalah hirarki fungsional dengan input utamanya
suatu sistem yang bekerja sebagai tim adalah persepsi manusia. Jadi perbedaan yang
pemecahan masalah, Yang mendukung mencolok model AHP dengan model lainnya
seseorang atau sekelompok kecil manajer dalam terletak pada jenis inputnya (masukannya).
mencari solusi masalah semi terstruktur yang AHP menunjukkan bagaimana
bekerja sebagai tim pemecahan masalah menghubungkan kriteriakriteria dari satu bagian
(problem solving team), dengan menyediakan masalah dengan kriteriakriteria dari bagian lain
informasi yang berkaitan dengan keputusan- untuk memperoleh hasil gabungan. Prosesnya
keputusan spesifik. adalah mengidentifikasi, memahami, dan
Konsep sistem pendukung keputusan menilai interaksi- interaksi dari suatu sistem
ini pertama kali dikemukakan oleh Michael S. sebagai satu keseluruhan
Scoott Morton pada awal tahun 1970-an oleh
Micheal S. Scott Morton dengan istilah 2.2.1 Prinsip Kerja Pada AHP
Dalam menyelesaikan permasalahan
Managemen Decision System. Marton
dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus
mendifinisikan DSS sebagai “Sistem Berbasis
dipahami diantaranya adalah sebagai berikut:
Komputer Interaktif, yang membantu para
1. Decomposition (Dekomposisi masalah)
pengambil keputusan untuk menggunakan data
2. Comparative Judgement (Penilaian atau
dan berbagai model untuk memecahkan
pembandingan elemen)
masalah–masalah yang tidak terstruktur”.
3. Synthesis of Priority (Sintesis dan Prioritas).
Penggunaan AHP dimulai dengan
Menyusun hirarki permasalahan yang
membuat struktur hirarki dari permasalahan
dihadapi akan diuraikan menjadi unsur-
(dekomposisi), melakukan pembandingan
unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian
berpasangan
disusun menjadi struktur hierarki seperti gambar
antar variabel, melakukan analisis/evaluasi, dan
1. Dibawah ini.
menentukan altematif terbaik ( Saaty, 1993).

2.2 Metode AHP Goal


AHP (Analitical Hierarcy Process)
adalah salah satu bentuk model pengambilan Objective
s
keputusan mengenai pembobotan yang
masukanya berupa kuantitatif maupun kualitatif Sub-
Objectives
(Brodjonegoro, 1992) pada dasarnya AHP
berusaha menutupi semua kekurangan dari
model-model sebelumnya. AHP juga
Alternatives
memungkinkan ke struktur suatu sistem dan
lingkungan kedalam komponen saling
berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka
Gambar 1. Struktur Hierarki AHP
dengan mengukur dan mengatur dampak dari

Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Pegawai Dengan Menggunakan Metode AHP 2


2.2.2 Decomposition (Dekomposisi masalah) Cij : Hasil penilaian/perbandingan kriteria ke-i
Sistem yang kompleks bisa dipahami dan kriteria ke-j
dengan memecahnya menjadi elemen-elemen C : Penjumlahan semua nilai Ci
pendukung, menyusun elemen secara hierarki, bcj : Bobot kriteria ke-i yang diperoleh dengan
dan menggabungkannya. Dalam menyusun cara membagi nilai ci dengan c.
suatu prioritas, masalah didekomposisi menjadi
tujuan (goal), penentuan kriteria (criteria) untuk Tabel 2.2 Tabel perbandingan antar pilihan
menentukan pilihan, dan identifikasi pililhan- untuk setiap kriteria
pilihan (options). Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada gambar 2.1

Keterangan:
Ci : Kriteria ke-i
APn : Pilihan ke-n
Aij : Hasil penilaian/perbandingan pilihan ke-i
dan pilihan ke-j
Ai : Penjumlahan nilai yang dimiliki pilihan ke-i
Gambar 2.1 Dekomposisi AHP baij : Bobot untuk pilihan ke-i, kriteria ke-j.

2.2.4 (Sintesis dan Prioritas)


Setelah masalah terdekomposisi, tahap
selanjutnya adalah membandingkan antar Sintesis hasil pilihan adalah tahap terakhir dari
elemen, yaitu membandingkan antar kriteria AHP. Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu
dan membandingkan antar pilihan untuk setiap dilakukan perbandingan berpasangan (Pairwise
kriteria. Peerbandingan antar kriteria Comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif
dimaksudkan untuk mendapatkan bobot dari seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan
masing-masing kriteria, sedangkan dengan judgement yang telah ditentukan untuk
perbandingan antar pilihan untuk setiap kriteria menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan
dimaksudkan untuk melihat bobot suatu pilihan prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks
untuk suatu kriteria. atau melalui penyelesaian persamaan
matematika.
Tabel 2.1 Tabel perbandingan masing- Tahap ini adalah tahap menjumlahkan bobot
masing kriteria yang diperoleh setiap pilihan pada masing-
masing kriteria setelah diberi bobot dari kriteria
tersebut.. Secara umum nilai suatu pilihan
adalah:
Keterangan: bapi
CRn : Kriteria
Dimana bapi adalah nilai/bobot untuk pilihan
ke-i

Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Pegawai Dengan Menggunakan Metode AHP 3


Tabel 2.3 Tabel perbandingan bobot Predesign untuk merencanakan, meneliti, dan
masing-masing menganalisis pendekatan terbaik bagi
pengambilan keputusan serta model-model yang
mungkin diperlukan.
2. Perancangan
Dilanjutkan dengan tahap implementasi
rancangan menjadi bentuk aplikasi
Dalam penelitian ini, terdapat 5 ekspresi yang ( Design).
akan digunakan sebagai variabel, yaitu sama 3. Pengembangan sistem
penting, sedikit lebih penting, dan paling 4. Pengujian sistem
penting, tabel 2.4 merupakan rangkuman Penelitian ini hanya akan sampai pada
himpunan untuk variabel yang telah ditetapkan pembuatan prototype aplikasi.
diatas sesuai penjelasanya.
3.2 Diagram Alir Utama
Tabel 2.4 Tabel variabel nilai data Dalam diagram alir utama ini
digambarkan algoritma secara umum semua
proses yang ada dalam Sistem Pendukung
Keputusan. Proses diawali dengan pengisian
form penilaian oleh pimpinan, kemudian proses
selanjutnya adalah proses Sistem Pendukung
pemilihan pegawai yang akan naik jabatan.
Algoritma utama ini dapat dilihat pada gambar
1.

Mulai
Apabila suatu elemen dibandingkan
dengan dirinya sendiri maka diberi nilai 1. Jika Form Penilaian
elemen i dibandingkan dengan elemen j
mendapatkan nilai tertentu, maka elemen j
dibandingkan dengan elemen i merupakan Analisa
kebalikannya. Dokumen

3. METODOLOGI PENELITIAN
SPK pemilihan
3.1 Jalan Penelitian pegawai
Jalan penelitian direncanakan terdiri terbaik
atas :
Analisis kebutuhan sistem Selesai
Pengidentifikasian hal-hal yang
Gambar 1. Diagram Alir Sistem Pendukung
penting bagi proses DSS yang terdiri atas:
Keputusan Utama

Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Pegawai Dengan Menggunakan Metode AHP 4


3.3 Diagram Alir AHP Karyawan
Nilai intensitas kriteria penilaian Gambar 10. Diagram Alir AHP Karyawan
diketahui, maka proses selanjutnya adalah
proses AHP pegawai. Gambaran umum 3.4 Diagram alir Sistem Pendukung
algoritma AHP pegawai ini dapat dilihat melalui Keputusan kriteria pemilihan pegawai
Gambar 10. terbaik
Proses-proses yang terdapat dalam Dibawah ini adalah gambar diagram
AHP pegawai ini adalah input bobot pegawai alir Sistem Pendukung Keputusan pemilihan
per kriteria dan hitung nilai intensitas pegawai pegawai terbaik. . Proses ini digunakan untuk
per kriteria. Proses AHP pegawai ini dimulai menghitung nilai intensitas kriteria dan
dengan proses memasukkan nilai bobot pegawai karyawan. Proses yang terdapat dalam Sistem
tiap kriteria. Gambaran algoritma untuk input Pendukung Keputusan pemilihan pegawai
bobot pegawai ini dapat dilihat pada Gambar adalah proses AHP kriteria penilaian, proses
11. AHP pegawai dan proses hasil analisis.
Proses yang terdapat dalam AHP

mulai kriteria ini adalah input kriteria penilaian, set


skala perbandingan berpasangan, dan analisis
Kriteria kriteria Penilaian.
Penilaian
Mulai
Menampilkan
kriteria penilaian
Input Penilain
k=1

m = jumlah
kriteria Penilaian
Set SKALA
T Y Perbandingan
k <=

pegawai Analisis Kriteria


Penilaian

Tampil k= k+
pegawai 1
selesai
n = banyaknya pegawai

Input Bobot pegawai

Bobot Terhitung
karyawan
selesai

Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Pegawai Dengan Menggunakan Metode AHP 5


4. PEMBAHASAN atau dari pengalaman dan pengertian yang detail
4.1 Penyelesaian Persoalan dari masalah keputusan tersebut. Jika si
Berdasarkan hasil penelitian yang pengambil keputusan memiliki pengalaman atau
dilakukan, terdapat 4 kriteria yang digunakan pemahaman yang besar mengenai masalah
dalam proses pemilihan pegawai terbaik. keputusan yang dihadapi, maka dia dapat
Kriteria tersebut antara lain skill, potensi, ability langsung memasukkan pembobotan dari setiap
dan keterampilan alternatif.
Adapun beberapa faktor pertimbangan (kriteria)
yang ada adalah :
Proses Penentuan Pegawai
a. Ability yaitu kemampuan pemahaman
terhadap materi yang dimiliki pegawai. Kriteria 1 Kriteria2
..... Kriteria 4

1. Intuisi yaitu Penguasaan suatu materi


dengan pengalaman yang didapatnya.
Pegawai 1 Pegawai 2 Pegawai 3
..... Pegawai ke-n

2. Bakat yaitu suatu kelebihan pada Gambar 4. Struktur AHP Kenaikan


pemahaman suatu materi. Jabatan karyawan

b. Skill (keahlian) yaitu kemampuan dalam


4.3 Implementasi
memimpin
KESIMPULAN 1.Metode AHP dapat
c. Keterampilan yaitu keterampilannya dalam digunakan untuk memecahkan masalah
pekerjaan pegawai di bidangnya. penyeleksian penghargaan, dengan perhitungan

d. Potensi yaitu prestasi yang didapat oleh metode tersebut dapat didapatkan pegawai-

pegawai selama bekerja. pegawai yang layak mendapatakan penghargaan


sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. 2.
4.2 SPK Pemilihan Pegawai Berprestasi Tingkat ke akurasian sebesar 64% dapat
Berdasarkan Kinerja disimpulkan bahwa aplikasi ini cukup layak
Analisis pemilihan pegawai terbaik untuk membantu dalam proses penyeleksian
berdasarkan kinerja dimodelkan oleh metode penghargaan.
AHP. Tiap-tiap kriteria diperbandingkan
berdasarkan metode AHP, lalu masing-masing
alternatif juga dianalisis dengan metode AHP.
Penentuan kriteria pada Sistem Pendukung
Keputusan pemilihan pegawai berprestasi ini
dapat dilakukan oleh Departemen SDM.
Penilaian alternatif pada Sistem
Pendukung Keputusan pemilihan pegawai
terbaik ini dilakukan dengan metode langsung,
yaitu metode yang digunakan untuk
memasukkan data kuantitatif. Biasanya nilai-
nilai ini berasal dari sebuah analisis sebelumnya

Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Pegawai Dengan Menggunakan Metode AHP 6


Daftar Pustaka

Amborowati, Armadyah, 2008. Sistem


Pendukung Keputusan Pemilihan
Karyawan Berprestasi Berdasarkan Kinerja
(Studi kasus pada STMIK
AMIKOM Yogya-karta). E-Jumal. Jogjakarta.

Iskandar , 2009. Penerapan Metode AHP


Dalam Sistem Pendukung Keputusan
Penempatan Karyawan

Saaty, T.L.1988. Multicriteria Decision Making


: The Analytic Hierarchy Process. University of
Pittsburgh, RWS Publication, Pittsburgh

Siti Lathifah. 2008. “Prinsip prinsip dasar


Analitycal Hierarchy Process”.

Suryadi, K. dan Ramdhani, MA.1998. Sistem


Pendukung Keputusan. PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.

Scott, George M, Prinsip-prinsip sistem


informasi manajemen, (diterjemahkan oleh
Budiman, Achmad Nashir), Raja Grafindo
Persada, Jakarta. 2004

Thomas L Saaty. Int J Services Sciences. 2008.


“Decision Making with the analytic hierarchy
process” Vol 1, No. 1

Umar, Daihani dan Dadan. 2001. Komputerisasi


Pengambilan Keputusan, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta.

Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Pegawai Dengan Menggunakan Metode AHP 7

Anda mungkin juga menyukai