Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat merupakan salah satu komponen dalam sebuah Negara yang
dapat mempengaruhi keberlangsungan sebuah bangsa, salah satu hal yang dapat
mempengaruhi kestabilan tatanan dalam masyarakat adalah pola interaksi
antarsatu individu ke individu lainnya, maka perlu interaksi sosial yang baik antar
individu yang satu dan lainnya. Secara sosiologis interaksi sosial adalah
kebutuhan yang paling mendasar dalam menjalankan proses hidupnya. Interaksi
sosial terbangun dengan sendirinya berdasarkan naluri dan kesadaran dalam pola
kebutuhan satu dan lainnya.
Perguruan tinggi adalah salah satu institusi dalam bidang pendidikan
memiliki tanggung jawab dalam menjaga tatanan pola interaksi kemasyarakatan
dan usaha dalam pencapaian cita-cita bangsa. Perguruan tinggi merupakan tiang
pancang pembangunan dalam sebuah bangsa, oleh karenanya Perguruan tinggi
dituntut untuk lebih berperan aktif dalam menghadapi segala problematika yang
terjadi dan harus berperan sebagai produsen pengetahuan, laboratorium penguji
kebenaran, menjaga aset pengetahuan, mampu mendiagnosa penyakit dan
problematika kebangsaan serta menformulasi resep alternatif yang solutif terhadap
penyakit dan problematika tersebut. Secara garis besar konsep mendasar dalam
perguruan tinggi dikenal dengan istilah tri darma perguruan tinggi yang terdiri
dari : Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu kewajiban institusi
perguruan tinggi guna mampu memecahkan masalah sosial kemasyarakatan serta
hadir memberi jalan keluar dan solusi. Salah satu kegiatan Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) merupakan salah satu program yang menghadapkan mahasiswa
pada kondisi rill aplikasi bidang keilmuan, seperti; kemampuan mengajar,
kemampuan bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial
kependidikan lainnya.
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian intra-kurikuler
yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang mencakup latihan baik mengajar maupun

1
non-mengajar secara terbimbing dan terpadu sebagai persyaratan pembentukan
profesi keguruan yang utuh dan terintegrasi. Dengan demikian, mahasiswa siap
secara mandiri mengembangkan tugas sebagai guru setelah menyelesaikan
pendidikannya.
PPL adalah titik kulminasi dari seluruh program pendidikan yang harus
dialami oleh mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Makassar. Oleh
karena itu, PPL dapat pula diartikan sebagai salah satu program yang merupakan
ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan
dalam rangka pembentukan guru yang profesional.Sebagai pengemban tugas
profesional, seorang guru dituntut tidak hanya mengetahui dan memahami
tugasnya, tapi mampu melaksanakan tugas tersebut. Kemampuan melaksanakan
tugas sebagai guru inilah yang dibimbing dan diarahkan melalui PPL. Hakekat
yang diberikan pada program ini adalah mempersiapkan calon pengembang tugas
tersebut agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.
Pelaksanaan Program KKN-PPL Terpadu Angkatan XIV Universitas
Negeri Makassar ini, melibatkan 10 Mahasiswa di SMK Negeri 3 Majene Jurusan
Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik. Pelaksanaan KKN-PPL
merupakan realisasi dengan ilmu yang telah didapatkan dikampus dan mengasah
soft skill dan hard skill serta melatih bagaimana cara bersosialisasi dengan baik
antar satu dengan lainnya.
B. Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan KKN-PPL Terpadu Universitas
Negeri Makassar ini yaitu :
1. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran dan
manajerial pendidikan disekolah/madrasah dan masyarakat, dalam rangka
melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan dan BK.
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari
dan menghayati permasalahan sekolah/madrasah, masyarakat lingkungan
sekolah/madrasah, baik yang terikat dengan proses pembelajaran maupun
terikat dengan manajerial kelembagaan.

2
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan,
dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner kedalam kehidupan
nyata disekolah/madrasah.
4. Memacu pengembangan sekolah, masyarakat lingkungan sekolah, dengan cara
mendorong dan menumbuhkan motivasi atas dasar kekuatan sendiri dalam
menyelesaikan problem mendasar yang dihadapi mereka.
5. Meningkatkan hubungan kemitraan antara UNM dengan pemerintah daerah,
sekolah/madrasah.

C. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan KKN-PPL Terpadu
pada Universitas Negeri Makassar ini yaitu:
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang proses
pendidikan dan pembelajaran di sekolah, masyarakat lingkungan sekolah
atau lembaga.
b. Memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam
mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah, masyarakat
lingkungab sekolah, atau lembaga.
c. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaan perumusan dan
pemecahan masalah pendidikan yang ada disekolah, masyarakat
lingkungan sekolah, atau lembaga, sehingga ketika atau setelah mengikuti
KKN-PPL Terpadu mahasiswa dapat mengangkat permasalahan dan
pengatasannya untuk ditulis dalam bentuk skripsi.
d. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah, masyarakat lingkungan
sekolah, atau lembaga.
e. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat berperan sebagai
motivator dinamisator, dan membantu pemikiran masyarakat lingkungan
sekolah sebagai problem solver.
f. Memperpendek masa studi mahasiswa.

3
2. Bagi Sekolah/Madrasah dan Masyarakat Lingkungan Sekolah/Madrasah
a. Memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan calon guru
atau tenaga kependidikan professional.
b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah.
c. Meningkatkan hubungan kemitraan antara UNM, pemerintah daerah,
Sekolah/Madrasah.
d. Meningkatan hubungan sosial kemasyarakatan dilingkungan sekitar
Sekolah/ Madrasah.

3. Bagi UNM
a. Memperoleh umpan balik dari sekolah guna pengembagan kurikulum dan
IPTEKS yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
b. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai
permasalahan untuk pengembangan penelitian dan kualitas pendidikan.
c. Terjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemerintah daerah dan instansi
terkait untuk pengembaganan pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi.
D. Sasaran
Adapun sasaran KKN-PPL Terpadu bagi mahasiswa dan UNM adalah
sebagai berikut:
1. Sekolah (SMK Negeri 3 Majene)
Pelaksanaan PPL oleh mahasiswa dimaksudkan untuk mengabdikan
diri ke sekolah yakni SMK Negeri 3 Majene sehingga berbagai ilmu yang
telah diperoleh di kampus dapat terealisasi di tempat PPL. Mahasiswa di
tempatkan di sekolah berdasarkan bidang keahlian yang dimilikinya dan
SMK Negeri 3 Majene merupakan sekolah yang cocok untuk mahasiswa
kependidikan yang memiliki jurusan yang dalam pelaksanaan PPL lebih
mengedepankan tentang keterampilan.

2. Taruna(i)
Taruna(i) merupakan sasaran utama dalam pelaksanaan PPL karena
yang akan mendapatkan ilmu dari mahasiswa adalah peserta didiknya.
Selain itu, pelaksanaan PPL yang dilakukan dimaksudkan untuk

4
mencerdaskan kehidupan anak bangsa yakni salah satunya adalah Taruna(i).
Sebagai seorang calon guru, mahasiswa harus mampu untuk terjun langsung
ke lapangan dan melihat realita dalam proses pembelajaran yang
sesungguhnya. Ilmu yang di dapatkan di dunia kampus dapat diaplikasikan
ke peserta didik atau Taruna(i) karena tujuan pendidikan adalah
menciptakan seorang guru profesional yaitu dengan cara melatih mahasiswa
melalui pelaksanaan PPL sebelum menjadi seorang guru yang sebenarnya.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Deskripsi Wilayah Sekolah/Madrasah


SMK Negeri 3 Majene merupakan sekolah rujukan kemaritiman pada
tahun 2015 dan mendapatkan penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata Nasional
pada tahun 2016. SMK Negeri 3 Majene terletak di Dusun Tappabanua Desa
Tinambung Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene Sulawesi Barat dan telah
Terakreditasi A.
SMK Negeri 3 Majene salah satu sekolah yang memiliki area cukup luas
yakni mencapai 2 Ha. Terdapat lima jurusan dalam pengembangan sekolah ini
yakni Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI), Nautika Kapal Niaga (NKN),
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHPi), Budidaya Perikanan (BDPi),
Teknologi Komputer dan Jaringan (TKJ), setiap Jurusan didukung dengan fasilitas
dan ruang praktek yang cukup memadai.
Secara fisik SMK Negeri 3 Majene memiliki bangunan yang cukup
kokoh dan tertata dengan rapi, karena termasuk dalam kategori sekolah rujukan
kemaritiman dan adiwiyata tingkat Nasional oleh karena itu lingkungan sekolah
cukup hijau dan memilik letak yang strategis berada pada jalan poros Majene-
Mamuju Km 14 Pamboang. Selain itu SMK Negeri 3 Majene dilengkapi dengan
asrama, lapangan olahraga, lapangan latih, LAB di setiap jurusan, Mushollah,
Kapal Latih serta bangunan yang berbentuk kapal. Kelengkapan dari segi sarana
dan prasarana akan memudahkan taruna (i) dalam proses pembelajaran.
Adapun Visi dan Misi SMK Negeri 3 Majene adalah:
VISI

“Menjadi sekolah model untuk mewujudkan lulusan yang kompeten,


profesional, kompetitif, beriman dan bertaqwa dalam era globalisasi”.

MISI

 Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dan


latihan sehingga dapat menciptakan lulusan terampil, mental produktif dan
sadar lingkungan

6
 Melengkapi kebutuhan infrastruktur bangunan dan jalan dalam lingkungan
sekolah
 Meningkatkan kompetensi pendidik (guru) dan tenaga kependidikan
(teknisi/staf tata usaha) dengan melaksanakan diklat-diklat yang relevan
 Melaksanakan kegiatan pendidikan dan latihan/pembelajaran secara optimal
kepada siswa agar kompeten sesuai dengan program keahliannya dan
professional
 Meningkatkan kemampuan masyarakat nelayan dan pesisir sekitar dengan
melaksanakan diklat kepada yang membutuhkan
 Membina hubungan kerjasama dengan institusi lain dalam bidang pendidikan
dalam segala bidang
 Melaksanakan pendidikan dan latihan yang terintegrasi dengan nilai karakter
bangsa
Berikut merupakan hasil observasi sekolah tempat pelaksanaan KKN-
PPL berupa profil sekolah:
1. Batas Sekolah SMK Negeri 3 Majene sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Pemakaman
b. Sebelah Timur : Bukit
c. Sebelah Selatan : Pemukiman
d. Sebelah Barat : Laut
2. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Majene
b. NSS : 34.1.19.19.02.001
c. Npsn : 40601313
d. Alamat Sekolah : Jln. Poros Majene-Mamuju Km.14
e. Provinsi : Sulawesi Barat
f. Kabupaten : Majene
g. Kecamatan : Pamboang
h. Kelurahan : Tinambung
i. Kode POS : 91451
j. Fax : Fax (0422) 21066
k. E-Mail : smknegeri3majene@gmail.com

7
3. Struktur Sekolah/Madrasah
Setiap aktifitas dalam suatu Sekolah pada umumnya diperlukan suatu
manajemen sehingga tujuan yang telah ditetapkan dari sekolah tersebut dapat
tercapai secara efektif dan efisien. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
Sekolah SMK Negeri 3 Majene didukung oleh adanya struktural. Untuk lebih
jelasnya, kita dapat melihat struktur Sekolah pada gambar berikut :

B. Masalah Umum Sekolah/Madrasah


Penempatan lokasi Praktek Pengalam Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3
Majene adaalah kesempatan besar bagi kami untuk menggali informasi sedalam-
dalamnya tentang bagaimana menjadi seorang Guru yang profesional dan Guru
yang dapat memberikan semangat kepada taruna(i)nya, karena menjadi seorang
Guru harus mampu mentransfer ilmu yang diketahuinya dan yang paling berat
adalah bagaimana seorang Guru dapat diteladani oleh taruna(i)nya dan menjadi

8
contoh yang baik serta mampu mendidik. Sebelum melakukan proses
pembelajaran secara langsung maka tahap pertama yang dilakukan yakni
melakukan observasi selama satu minggu pada lingkungan dan kelas yang akan
kita ajarkan guna mengetahui karakterisktik taruna(i) serta lingkungan sekiar yang
akan dihadapi guna kelancaran proses kegiatan pembelajaran dengan baik pada
SMK Negeri 3 Majene.
Pelaksanaan proses observasi ini juga kami mengamati kendala apa saja
yang dihadapi dalam lingkup SMK Negeri 3 Majene yang nantinya bisa kami
berikan solusi dan jalan keluar. Proses observasi ini, kami mencoba untuk
menjawab masalah atau kendala yang dihadapi dalam praktek sehari-hari
mengenai beberapa taruna(i) yang memiliki minat belajar masih rendah dan dilain
sisi beberapa taruna(i) memiliki minat belajar yang tinggi dalam mengikuti proses
pembelajaran dan hasil observasi ke beberapa taruna(i), hal tersebut dapat terlihat
proses belajar mengajar dari guru maupun mahasiswa yang melaksanakan
kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). Hal ini terlihat dari perhatian
taruna(i) yang sering teralihkan pada saat pemberian materi di dalam kelas, pada
saat menerangkan materi.
Berdasarkan hasil observasi dan kendala yang ditemukan maka adapun
langkah-langkah pemecahan masalah yang dapat dilakukan yakni melakukan
berbagai macam pendekatan pendekatan terhadap taruna(i), guna memberikan
cara atau metode yang baik, agar sesuai dengan keinginan taruna(i), disamping
hal-hal tersebut langkah-langkah yang biasa dilakukan untuk memecahkan
masalah tersebut yaitu sebagai berikut :
a. Melakukan konsultasi dengan guru selaku pembimbing dalam pembuatan
selama melaksanakan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
b. Membuat perangkat pembelajaran sebelum mengajar di kelas
c. Mempelajari kembali materi yang akan diajarkan, sehingga materi dapat
dikuasai dengan baik
d. Menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran
yang akan diajarkan

9
e. Menggunakan berbagai cara yang kreatif dan inovarif dalam upaya menarik
minat siswa untuk mengikuti pelajaran, seperti media pembelajaran yang
menarik sehingga taruna(i) tertarik untuk belajar
f. Memberikan teguran pada siswa yang tidak meperhatikan materi
pembelajaran, maupun taruna(i) yang bermain pada saat pembelajaran
berlangsung.

C. Identifikasi Masalah KKN-PPL Terpadu

Kegiatan mahasiswa yang berhubungan dengan kegiatan PPL yang


diharapkan oleh setiap mahasiswa dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala.
Namun, realita yang ada dilapangan akan selalu terjadi kesenjangan atau harapan
tidak sesuai dengan kenyataan. Berikut adalah masalah yang dihadapi mahasiswa
PPL yang berhubungan dengan kegiatan PPL:

1. Interaksi yang tidak terjalin secara seimbang


Masalah yang dihadapi oleh mahasiswa PPL dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di kelas terkadang terjadi interaksi atau pola
komunikasi yang tidak terjalin secara seimbang antara mahasiswa PPL
dengan taruna(i) ataupun antara taruna(i) dengan taruna(i). Hal ini
mengakibatkan perhatian taruna(i) sering teralihkan dari guru maupun
mahasiswa PPL saat penyampaian materi pembelajaran, sehingga proses
belajar mengajar berjalan tidak seperti seharusnya. Untuk mengatasi hal
tersebut, mahasiswa PPL perlu melakukan berbagai pembaharuan metode
maupun gaya mengajar, sehingga perhatian taruna(i) dapat kembali terfokus
terhadap apa yag diajarkan dan disampaikan oleh guru.

2. Rendahnya minat taruna(i) terhadap materi yang diberikan


Permasalahan lain yang sering dihadapi oleh guru maupun mahasiswa
PPL dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas adalah masih
rendahnya minat taruna(i) terhadap materi yang akan disampaikan ataupun
mata pelajaran yang dibawakan. Hal tersebut secara teori dapat dijelaskan,
bahwa rendahnya minat taruna(i) tersebut dapat disebabkan oleh faktor intern

10
maupun ekstern. Faktor intern antara lain meliputi sikap, watak, maupun sifat
dari siswa itu sendiri. Sementara faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar
taruna(i), dapat berasal dari lingkungan keluarga, sekolah, maupun tempat
tinggal. Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa PPL perlu melakukan
berbagai pendekatan secara persuasif terhadap siswa sehingga taruna(i) tidak
hanya menganggap mahasiswa PPL sebagai pengajar dikelas, namun juga
sebagai teman maupun saudara mereka.

3. Waktu yang terbatas


Proses belajar mengajar diharapkan dapat menjadi efisien dan efektif,
namun hal ini terkadang tidak sesuai dengan harapan karena yang biasanya
muncul adalah masalah waktu. Biasanya, alokasi waktu yang ditetapkan telah
habis namun materi belum selesai untuk satu pertemuan. Untuk menghindari
hal yang demikian maka pengajar harus mampu menggunakan waktu
seefektif dan seefisien mungkin.

4. Krisis karakter
Permasalahan lainyang juga sering muncul adalah sulitnya
membimbing peserta didik dalam proses belajar mengajar hingga peserta
didik mengerti materi yang diberikan. Selain itu, peserta didik juga memiliki
kebiasaan bercerita di kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Kebiasaan yang paling buruk adalah terkadang mereka kurang menghargai
atau acuh tak acuh terhadap mahasiswa PPL. Cara untuk mengatasi masalah
tersebut adalah pihak sekolah harus melakukan pembimbingan untuk
pembentukan karakter yang baik misalnya pengadaan kegiatan
ekstrakurikuler yang berhubungan dengan kerohanian. Selain itu, sebelum
mengajar guru atau mahasiswa memberikan siraman rohani ataupun kata
bijak yang sifatnya membangun karakter yang lebih baik.

11
D. Bentuk Program dan Target Minimal yang Akan Dicapai Untuk Masing-
Masing Bidang
Pelaksanaan kegiatan PPL di bagi sesuai dengan biang keahlian atau
jurusannya. Bentuk program yang dilakukan mahasiswa selama PPL dalam
bidang Pendidikan Teknik dalam mata pelajaran produktif setelah melakukan
observasi dan identifikasi selama berada di lapangan atau dalam proses
pembelajaran adalah:

1. Memberikan praktek berdasarkan pengajaran yang sesuai dengan


rancangan pembelajaran dengan mengoptimalkan teknologi terbaru
SMK Negeri 3 Majene merupakan salah satu sekolah Kemaritiman
yang menghasilkan lulusan yang profesional dan berkompeten. Sesuai dengan
hasil observasi yang dilakukan bahwa mata pelajaran yang kami ampuh tidak
terlalu singkron dengan jurusan kami oleh karenanya kami memilih mata
pelajaran yang kami kuasai seperti Fisika.

Pelaksanaan program kegiatan yang dicanangkan dalam memberikan


metode pembelajaran yang variatif, serta mengoptimalkan sarana dan
prasarana yang ada. Teori yang didapatkan oleh taruna(i) tidak hanya menjadi
sekedar teori namun ada praktik agar siswa menjadi terampil sesuai dengan
bidang keahlian yang dimiliki. Target minimal yang diharapkan adalah
taruna(i) dapat bersaing dan update dengan teknologi terbaru serta terampil
dalam bidang keahliannya dan memiliki wawasan yang luas.

Setiap jurusan yang ada di SMK Negeri 3 Majene peserta didik


diharapkan mampu untuk menguasai beberapa pengetahuan umum misalnya
mata pelajaran Seni Budaya dan tidak mengenyampingkan Peserta didik yang
memiliki keahlian tidak akan mengalami kesulitan jika terjun ke dunia
industri, dalam artian bahwa taruna(i) bisa diterima di masyarakat dan
merupakan jaminan di masa yang akan datang.

2. Menerapkan metode pembelajaran yang menghasilkan siswa yang


kreatif dan inovatif
Metode pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam
melakukan suatu proses belajar mengajar. Metode yang diberikan guru atau

12
mahasiswa akan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam proses dan
hasil belajar siswa. Metode yang diberikan harus menghasilkan kreatifitas dan
inovatif serta produktifitas dari siswa. Kebanyakan para tenaga pendidik
(guru) maupun mahasiswa kurang mampu untuk mengelola kelas sehingga
proses pembelajaran menjadi membosankan dan menghasilkan siswa yang
pasif. Penerapan metode pembelajaran pun harus sesuai dengan materi yang
diajarkan, jadi seorang guru atau mahasiswa harus kreatif dalam melakukan
rancangan pembelajaran.

3. Kegiatan Layanan Bimbingan Taruna(i)


Pemberian bimbingan merupakan proses membantu taruna(i) atau
individu untuk mencapai perkembangan yang optimal. Perilaku bermasalah
merupakan persoalan yang harus mendapat perhatian guru atau
mahasiswa.Masalah yang dihadapai oleh seorang taruna(i) juga merupakan
masalah seorang guru. Masalah yang dihadapi siswa jika dibiarkan anak akan
mengalami kesulitan belajar, lambat mencerna pelajaran, menjadi anak yang
nakal dan susah diatur.
Informasi mengenai layanan atau bimbingan bagi taruna(i) yang
bermasalah ini diperoleh dari bagian BK (Bimbingan dan konseling).
Umumnya kasus yang ditemui adalah pelanggaran tata tertib, misalnya sering
terlambat, tidak menghadiri kelas (absen/alpa), bolos, pakaian yang tidak rapi
ataupun karena berkelahi. Semua jenis pelanggaran akan dicatat oleh personil
sekolah yang menemukannya. Selain dicatat, taruna(i) yang melakukan
pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai degan tata tertib sekolah.
Bentuk kegiatan layanan bimbingan yang dilakukan yakni diskusi
mengenai kesulitan yang dihadapi. Pemberian belajar tambahan atau
membantu dalam menyelesaikan sebuah persolan dalam proses
pembelajarannya.

13
E. Bentuk Program atau Kegiatan Selain Mengajar
1. Pembagian Area Kebersihan
Dalam kegiatan pembagian area kebersihan ini merupakan kegiatan
dimana para mahasiswa mampu berkomunikasi dengan Guru maupun
Taruna(i) yang ada di SMK Negeri 3 Majene. Adapun kegiatan ini termasuk
dalam program kerja yang ada di sekolah yaitu program adiwiyata Nasional.
Ada beberapa area kebersihan dalam kelompok kerja adiwiyata di antaranya,
Bank Sampah, Pengomposan, Taman Sekolah, Taman Burung, Green House,
Tanaman obat, Hutan Sekolah dan lainnya.
2. Pendampingan EKSKUL
Pendampingan ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang di
laksanakan dengan mendampingi beberapa Ekskul yang ada di SMK Negeri 3
Majene seperti Marching Band, Pramuka, PMR, dan Rohis. Kegiatan
pendampingan ini adalah membantu para pembina ekskul mendampingi di
beberapa kegiatan. Selain itu beberapa mahasiswa PPL juga beberapa jadi
pemateri atau pembicara dalam kegiatan ekskul di SMK Negeri 3 Majene.
3. Pendampingan Batalyon (OSIS)
Kegiatan pendampingan Batalyon merupakan kegiatan Mahasiswa
PPL yang dilaksanakan untuk mendampingi Staff Batalyon di beberapa
program kerja yang akan di lakukan agar siswa dapat menjalankan program
kerjanya dengan baik .
4. Melaksanan Salam Pagi Sebelum Apel
Kegiatan salam pagi ini dilakukan rutin setiap pagi sebelum
melaksanakan apel pagi. Semua Mahasiswa PPL melakukan penjemputan di
pintu gerbang terhadap Taruna(i) dan memberikan salam pagi kemudian
melaksanakan Apel bersama.
5. Aksi bersih lingkungan
Pada kegiatan aksi bersih ini di lakukan di area perkuburan islam
pamboang pada pagi hari yaitu pada pukul 07.00 – 11.00 WITA yang di ikuti
oleh beberapa masyarakat setempat Dan Kepala Dusun. Kegiatan ini di
lakukan guna membersihkan lorong perkuburan untuk keindahan lorong
perkuburanislam pamboang agar tetap asri

14
6. Bimbingan Belajar untuk anak SMK
Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung setiap malam pada pukul 19.00–
20.30 yang di laksanakan di Posko. Pada kegiatan ini para Siswa khususnya
anak SMK 3 Majene di berikan pelajaran tambahan untuk semua mata
pelajaran yang ada di sekolah serta membantu siswa tersebut dalam
mengerjakan Tugas (PR) jika ada yang tidak di mengerti. Siswa di sekitar
posko sangat antusias dalam bimbingan yang di berikan.
7. Pengecetan Talung Sekolah Dan Lapangan Voly
Pengecetan talung di laksanakan pada Bulan terakhir pelaksanaan
KKN – PPL untuk lebih memperindah sekolah. Kegiatan ini di laksanakan
guna membantu sekolah.
8. Pendampingan Latihan Dasar Ketarunaan (LAT SARTAR)
LATSARTAR Merupakan salah satu agenda tahunan yang
dilaksanakan oleh sekolah dalam rangka pengembangan karakter siswa dan
merupakan salah satu syarat dalam pelantikan untuk mendapatkan gelar
taruna. Kegiatan LATSARTAR memiliki rangkain yakni pemberian materi
dasar yang telah disusun sedimikian rupa dan pemberian materi.
Kegiatan ini di laksanakan selama satu bulan. kegiatan tersebut dibagi
menjadi beberapa kelompok dimana masing-masing serta KKN-PPL
Bertaggung jawab atas satu kelompok dalam hal mulai dari pemasangan
tenda hingga pendampingan lomba. Kegiatan yang dilakukan dalam
rangkaian LATSARTAR yakni melakukan jurit malam yang di bagi atas
beberapa pos dengan yang ditempatkan di kuburan, bukit dan beberapa
tempat lainnya.
9. Berpartisipasi dalam mengawas Ujian Tengah Semester Siswa
Kegiatan ujian tengah semester dilaksanakan pada tanggal 4 desember
KKN-PPL. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN-PPL telah diberikan
jadwal dan dalam kegitan mengawas yang berbaur dengan Guru juga.
Pelaksnaan kegiatan ujian tengah semester ini berlangsung selama satu pekan
yang terdiri atas kelas X dan XI.

15
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM DAN HASIL

A. Hasil dan Pembahasan Pelaksanaan Program Pada Masing-Masing Kegiatan


1. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran dalam pelaksanaanya sudah berjalan cukup baik
dikarenakan hampir seluruh taruna(i) dapat mengikuti proses pembelajran
dengan baik, oleh karena taruna(i) tersebut merupakan taruna(i) yang
memiliki karakter baik dan disiplin dalam mengikuti segala aturan yang telah
dibuat. Selain itu proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik karena
fasilitas serta sarana dan prasarana yang cukup mendukung dalam
pelaksanaan proses pembelajaran.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak lepas dari beberapa
kekurangan-kekurangan yang telah dihadapi seperti pelaksanaan proses
pembelajaran yang bersamaan dengan kegiatan sekolah yang telah terjadwal
oleh karenanya jam mengajar yang ada tidak berjalan maksimal, namun
keaktifan dan partisipasi dalam mengikuti proses pembelajaran dapat
menutupi kekurangan-kekurangan yang ada.

2. Pelaksanaan Kegiatan diluar Pembelajaran


Pelaksanaan kegiatan diluar pembelajaran baik sekolah maupun
masyarakat sudah berjalan dengan baik. Itu di karenakan adanya bantuan
dana dari pihak sekolah sehingga semua program kerja di sekolah bisa
terlaksana dan berjalan dengan baik meskipun pelaksanaannya kurang
optimal karena keterlambatan dana.
Kegiatan yang dilakukan diluar program kerja yakni Ikut
Berpartisipasi dalam mengawas Ujian Akhir Sekolah dan Ulangan Semester,
ikut berpartisipasi dalam penugasan piket, selain itu kami juga dilibatkan
dalam pembagian dalam kelompok kerja (POKJA) dan Pembagian Zona
Kebersihan, Ikut dalam kegiatan aksi bersih di lingkungan sekolah,
Pendampingan dalam program kerja Batalyon (OSIS), pendampingan
pelaksanaan kegiatan latihan dasar ketarunaan dan pelantikan taruna(i).

16
Hampir semua kegiatan diluar proses pembelajaran melibatkan Mahasiswa
dan menjadi pendamping dalam sebuah kegiatan. Keterlibatan mahasiswa
diluar proses pembelajaran memberikan pengalaman dan pengetahuan baru.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat


Selama pelaksanaan PPL tentunya tidak terlepas dari faktor yang
mendukung pelaksanaan PPL sehingga dapat berjalan dengan lancar, namun
selain faktor pendukung terdapat pula faktor penghambat dalam pelaksanaan PPL.
1. Faktor pendukung
a. Berkat rahmat Tuhan yang maha kuasa.
b. Kerjasama teman-teman posko KKN-PPL terpadu angkatan XIV.
c. Kerjasama pihak sekolah baik kepala sekolah, guru maupun staf yang
menerima dengan baik mahasiswa PPL.
d. Kerjasama guru pamong yang selalu membimbing mahasiswa.
e. Antusias dan kerjasama taruna(i) selama proses mengajar di kelas
maupun di luar kelas.

2. Faktor penghambat
a. Terdapat beberapa taruna (i) yang acuh tak acuh terhadap penerimaan
materi yang diberikan guru.
b. Tidak tersedianya jaringan internet
c. Peserta didik yang memiliki komputer atau laptop sangat sedikitsehingga
perlu pengajaran yang lebih intensif karena pembelajaran hanya
dilakukan disekolah.
d. Kegiatan diluar pembelajaran yang cukup padat di luar proses
pembelajaran yang menyebabkan taruna(i) kurang konsentrasi menerima
materi yang diberikan oleh guru maupun mahasiswa karena faktor capek
dan sulitnya membagi waktu antara belajar dan kegiatan tambahan yang
sama-sama penting untuk dilakukan.
C. Kontribusi yang diberikan Bagi Sekolah dan Masyarakat
Pelaksanaan PPL merupakan sebuah bentuk pengabdian kepada
masyarakat khususnya di sekolah sehingga mahasiswa wajib memberikan sebuah

17
kontribusi kepada sekolah maupun masyarakat. Selain itu, PPL juga merupakan
wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diharapkan mahasiswa PPL dapat
membawa harum nama Universitas.
Program Kerja yang dilaksanakan oleh Mahasiswa peserta Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) Posko SMK Negeri 3 Majene secara keseluruhan
berjumlah 7 Program kerja, namun kegiatan praktek mengajar yang dilakukan
pada SMK Negeri 3 Majene tidak tercantum dalam rancangan program kerja,
meskipun program praktek mengajar tetap dilaksanakan hingga menjelang
penarikan.
Adapun kontribusi yang dapat kami berikan bagi sekolah dan masyarakat
yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan bantuan pemikiran dalam hal merencanakan dan melaksanakan
pembangunan, pembangunan yang dimaksud yaitu kualitas sumber daya
manusia (SDM)
2. Membantu guru-guru dalam berbagi pengetahuan pada taruna(i) SMK Negeri
3 Majene
3. Membantu para staf SMK Negeri 3 Majene dalam memberikan pelayanan
kepada siswa, sebab pelayanan yang baik akan memberikan implikasi yang
baik pula pelayanan yang dimaksud adalah berkoordinasi dengan taruna(i)
yang ada dalam naungan SMK Negeri 3 Majene.

18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang
telah dilaksanakan pada SMK Negeri 3 Majene , maka penulis dapat menarik
beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan sangat memiliki
arti dan nilai yang reproduktif bagi mahasiswa itu sendiri sebagai calon guru,
karena dengan melaksanakan kegiatan seperti ini merupakan suatu bentuk
pelatihan agar dapat menjadi guru yang professional.
2. Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang merupakan dasar
pengendalian potensi pada profesionalnya seorang calon pendidik dan sebagai
figur yang mampu menjaga eksistensi kepahlawanan tanpa tanda jasa.
3. Peraktek pengalaman lapangan (PPL) ini membuat penulis jadi lebih
dewasa, baik dalam berfikir, berbuat, bertingkah laku, bergaul, dan berdisiplin
sebagai seorang guru.
4. Kondisi fisik lingkungan sekolah, sarana dan prasarana yang disediakan di
SMK Negeri 3 Majene cukup memadai untuk proses belajar mengajar.
5. Proses pembelajaran di SMK Negeri 3 Majene, berjalan dengan lancar dan
aman. Hal ini didukung oleh para tenaga pendidik dan fasilitas sekolah yang
cukup memadai.
6. Pengelolaan kurikulum di SMK Negeri 3 Majene berjalan sesuai dengan
rencana sehingga dapat mencapai target yang diharapkan oleh pihak sekolah.
Hal ini dapat terjadi karena adanya kemauan, tekad yang kuat, dan kedisplinan
serta ketertiban yang tinggi dari semua pihak di sekolah.
7. Mahasiswi yang melakukan PPL di SMK Negeri 3 Majene khususnya mata
pelajaran Produktif (Sistem Komputer) di jurusan Teknik Komputer dan
Jaringan (TKJ) senantiasa mendapatkan bimbingan dan masukan tentang
bagaimana melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dengan baik, baik
dari guru pamong maupun guru lainnya.

19
B. Saran
Dari hasil Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini penulis dapat
memberikan beberapa saran-saran yaitu antaralain :
1. Kepada taruna(i) SMK Negeri 3 Majene, penulis sarankan supaya lebih giat
belajar untuk meraih masa depan dan cita-cita, persiapkan diri dengan ilmu
yang dimiliki dan keterampilan yang cukup karena dengan itu akan mampu
bersaing di era globalisasi yang penuh persaingan.
2. Bagi Mahasiswa yang melaksanakan PPL agar lebih siap sebelum mengajar
di kelas, siapkan mental, dan menguasai meteri serta mampu menangani serta
mengatur kelas dengan baik
3. Mahasiswa yang akan melaksanakan PPL di SMKN 3 Majene, hendaknya
mempergunakan waktu semaksimal mungkin dalam melaksanakan setiap
kegiatan di sekolah, baik kegiatan observasi sekolah, mengajar maupun non-
mengajar
4. Kegiatan observasi sekolah selama satu minggu sangat penting karena
kegiatan inilah yang memperkenalkan kita pada lingkungan sekolah dan para
staf di sekolah, dan yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai seorang calon
guru seharusnya memperhatikan sebaik mungkin segala persiapan sebelum
mengajar, sehingga pada saat proses belajar mengajar di kelas dapat
terlaksana dengan baik dan lancar sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
5. Kepada pihak sekolah SMK Negeri 3 Majene khususnya para guru, tempat
penulis melaksanakan PPL, perlu sesering mungkin menjalin komunikasi
dengan peserta didik agar peserta didik lebih termotivasi untuk belajar
sehingga di harapkan tujuan pendidikan Nasional dapat tercapai seperti
yang diharapkan.
6. Kepada pihak sekolah agar lebih memberikan bimbingan dan pendekatan
persuasif terhadap peserta didik yang prestasi belajarnya kurang serta peserta
didik yang sering melakukan pelanggaran lebih mengaktifkan kegiatan
ekstrakurikuler yang menarik minat dan bakat peserta didik untuk lebih rajin
berkreasi.

20

Anda mungkin juga menyukai