Anda di halaman 1dari 7

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

HALUSINASI

A. Topik : Terapi Aktivitas Kelompok : Halusinasi


Terapis : Mahasiswa (12 orang )
Sasaran : Pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi
Bangsal : Sinta

B. Tujuan
Umum : Untuk mengenal dan mengontrol halusinasi yang dialami
Khusus : 1. Pasien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk
mencegah munculnya halusinasi.
2. Pasien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadi
halusinasi.

C. Pembagian Tugas
1. Leader : Lilis Afrikayanti
2. Co Leader : Adi Tiya B Y
3. Observer : Conchita D
4. Fasilitator : Breni Sugeng P
5. Anggota : Anisa,Dwi,Afrizal,Naia,Vina,Linda,Vera,Puspita

D. Landasan Teori
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu
yang sebenarnya tidak terjadi, suatu pencerapan panca indra tanpa ada rangsangan
dari luar ( Maramis, 1998 )
Menurut Townsend ( 1998 ) tanda dan gejala halusinasi adalah :
1. Data Subyektif :
a. Tidak mampu mengenal waktu, orang dan tempat
b. Tidak mampu memecahkan masalah
c. Mengungkapkan adanya halusinasi
d. Mengeluh cemas dan khawatir
2. Data Obyektif :
a. Bicara sendiri
b. Tersenyum dan tertawa sendiri
c. Tiba-tiba menyerang orang lain atau marah
d. Gelisah
e. Pikiran cepat berubah-ubah
f. Konsentrasi rendah
g. Disorientasi
h. Bersikap mendengarkan sesuatu

Beberapa faktor predisposisi yang berkontribusi pada munculnya respon neurologis


seperti halusinasi adalah :
1. Genetik
2. Faktor neurobiologis
3. Study neurotransmitter
4. Teori virus
5. Psikologis
Sedang faktor presipitasi :
1. Berlebihan proses inflamasi pada sistem saraf yang menerima dan memproses
informasi hipotalamus.
2. Mekanisme penghantaran listrik di syaraf terganggu
3. Gejala-gejala pemicu seperti kondisi kesehatan, lingkungan, sikap dan perilaku.

B. Kriteria Anggota Kelompok


Klien dengan halusinasi yang sudah diberikan asuhan keperawatan sampai TUK III
(klien dapat mengontrol halusinasi).
F. Proses Seleksi
1. Hasil observasi sehari-hari di ruangan
2. Informasi dari perawat ruangan
3. Hasil diskusi kelompok
4. Kontrak dengan pasien yaitu kesadaran pasien untuk mengikuti kegiatan
berdasarkan kesepakatan mengenai kegiatan, tempat dan waktu.

G. Uraian Pelaksanaan Kegiatan


1. Hari/tanggal :
2. Tempat pertemuan kegiatan :
3. Waktu :
4. Lamanya :
5. Kegiatan : Terapi Aktivitas Kelompok
6. Jumlah Anggota :

H. Perilaku Yang Diharapkan Dari Peserta TAK


1. Pasien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi.
2. Pasien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi.

I. Perilaku Yang Diharapkan Dari Leader


1. Menjelaskan tujuan aktifitas
2. Memperkenalkan diri
3. Mengenal cara mengontrol halusinasi
4. Menjelaskan aturan permainan
5. Memberikan reiforcement bila diperlukan.
J. Metode
1. Setiap anggota kelompok diberi kesempatan untuk mengungkapkan dan
memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya
halusinasi.
2. Setiap anggota kelompok mampu melakukan dua kegiatan untuk mencegah
terjadinya halusinasi.

K. Setting Tempat

Keterangan :
L
K CL K
K : Klien

obs obs :LLeader


K K
: Co Leader
F F CL

:FFasilitator
K K

K K : Observer
obs

obs
L. Jalannya Acara
Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1). Salam dari terapis kepada klien
2). Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi / Validasi
1). Terapis menanyakan keadaan klien saat ini
2). Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah depelajari
3). Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik
halusinasi.
c. Kontrak
1). Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya
halusinasi dengan melakukan kegiatan.
2). Menjelaskan aturan main berikut.
- jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis.
- lama kegiatan 45 menit
- setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan cara kedua, yaitu melakukan kegiatan sehari-hari.
Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah
munculnya halusinasi.
b. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan dengan
arah jarum jam.
c. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat
giliran untuk menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari, dan
tulis di whiteboard.
d. Terapis membagikan formulir jadual kegiatan harian.
Terapis menulis formulir yang sama di whiteboard.
e. Terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadual kegiatan
harian, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien mengguanakan formulir,
terapis menggunakan whiteboard.
f. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.
g. Berikan pasien dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai
membuat jadual dan memperagakan kegiatan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1). Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadual
kegiatan dan memperagakannya.
2). Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi,
yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.
c. Kontrak yang akan datang
1). Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
2). Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

M. Alat Bantu Yang Digunakan


1. Jadwal kegiatan harian
2. Ballpoint
3. Whiteboard, spidol atau kertas HVS
4. Tape recorder
5. Bola tenes
N. Evaluasi Dan Dokumentasi
Stimulasi persepsi halusinasi
Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan

Nama Klien
NO Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5

1. Menyebutkan kegiatan yang biasa dilakukan

2. Memperagakan kegiatan yang biasa dilakukan

3. Menyusun jadual kegiatan harian

4. Menyebutkan dua cara mengontrol halusinasi

Anda mungkin juga menyukai