SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN
BUKU INFORMASI
DAFTAR ISI
2.2.
Pengertian Unit Standar .............................................................. 5
2.3.
Unit Kompetensi yang Dipelajari .................................................. 6
2.3.1. Judul Unit ..................................................................... 6
2.3.2. Kode Unit ...................................................................... 6
2.3.3. Deskripsi Unit ................................................................ 6
2.3.4. Elemen Kompetensi ....................................................... 7
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ........................................................ 7
2.3.6. Batasan Variabel ............................................................ 8
2.3.7. Panduan Penilaian ......................................................... 9
2.3.8. Kompetensi Kunci .......................................................... 10
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ............................................... 11
KOMPETENSI ...................................................................................... 54
5.1. Sumber Daya Manusia ................................................................ 54
BAB I
PENGANTAR
Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual
/ mandiri :
• Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Isi Modul
Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan
Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan
dan kegiatan praktik baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan individual/mandiri.
Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta
pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
• Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
• Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
• Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
• Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
• Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
• Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada buku kerja
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Standar Kompetensi ini?
Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk
“Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan
Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan
level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
• memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
• menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja
telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
1. Batasan Konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk sistem A/C yang dipasang pada
kendaraan ringan.
5. Kegiatan:
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus meliputi:
5.1. penyetelan
5.2. mendeteksi kebocoran refrigerant
5.3. pengujian kemampuan
1. Konteks:
1.1. Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak
melalui pekerjaan.
1.2. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi
dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi
tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui
simulasi.
1.3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan
langsung.
2. Aspek-aspek penting:
3. Pengetahuan dasar:
3.1. undang-undang K 3
3.2. menangani refrigerant dengan aman
3.3. kode area tempat kerja
3.4. undang-undang pemerintah
3.5. prinsip-prinsip kerja (siklus dasar refrigerant)
3.6. persyaratan keamanan perlengkapan/kerja
3.7. prosedur perawatan/pemeliharaan perlengkapan
4. Penilaian praktek:
4.1. mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik
4.2. menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dan aman
4.3. memelihara catatan/data pelanggan/perusahaan
4.4. melakukan servis sesuai dengan kode area tempat kerja dan undang-undang
pemerintah
4.5. melakukan pengujian sistem A/C
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang
telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
• Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan
berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip
sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi
antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar tersetruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh
Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
Uraian Materi
a. Compressor
Gambar 1. Compressor
Compressor
Berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar
tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan
temperaturnya meningkat.
b. Condenser
Gambar 2. condenser
Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah
dikompresikan oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang
berbentuk gas menjadi cair ( dingin ).
c. Dryer/receifer
Gambar 3. Receifer
Dryer/receifer
Berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke evaporator melalui expansion valve, sesuai
dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/receifer juga
berfungsi sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat
merugikan bagi siklus refrigerant.
d. Expansion valve
Expansion valve
Berfungsi Mengabutkan refrigrant kedalam evaporator, agar
refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.
e. Evaporator
Gambar 5. Evaporator
Evaporator
Merupakan kebalikan dari condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari
udara yang melalui sirip-sirip pendingin evaporator, sehingga udara tersebut
menjadi dingin
f. Blower
Gambar 6. Blower
1) Compressor
2) Kopling magnet ( Magnetic Clutch )
1) Compressor
Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran
kompresor ini akan menggerakkan piston/vane dan gerakan piston/ vane
ini akan menimbulkan tekanan bagi refrigerant yang berbentuk gas
sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan
meningkatkan temperaturnya.
Tipe Crank
Tipe Reciprocating
Tipe Crank :
Tipe through vane ini terdiri atas dua vane yang integral dan saling tegak
lurus. Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada arah radial
sehingga ujung-ujung vane akan selalu bersinggungan dengan permukaan
dalam silinder. (lihat bagan gambar mekanis kompresi)
Gambar 1 :
Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang isap.
Gambar 2 :
Akhir langkah isap dimana lubang pengisapan telah tertutup.
Gambar 3 :
Awal langkah kompresi dimana refrigerant mulai dikompresi kan untuk menaikkan
tekanan.
Gambar 4 :
Langkah kompresi penuh.
Gambar 5 :
Langkah penyaluran / pengosongan refrigerant dari silinder ke saluran keluar menuju
ke condenser melalui katup tekan (discharge valve)
Gambar 6 :
Penyaluran refrigerant selesai, ruang vane akan memulai dengan awal langkah isap
lagi.
Pada aktualnya through vane yang membentuk empat ruang, bekerja secara
bergantian, sehingga proses diatas akan berjalan terus menerus secara
berkesinambungan.
Konstruksi :
Puli terpasang pada poros kompressor dengan bantalan diantaranya
menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat
dengan kompressor housing, pressure plate terpasang mati pada poros
kompressor. ( lihat gambar )
Condenser
Refrigerant yang masuk kedalam condenser oleh karena tekanan
kompresor masih dalam bentuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi
o
(80 C).
Temperatur yang tinggi dari
refrigerant yang berada dalam
condenser yang bentuknya berliku-
liku akan mengakibat kan terjadinya
pelepasan panas oleh refrigerant.
Proses pelepasan panas ini di
permudah dengan adanya aliran
udara baik dari gerakan mobil
maupun isapan fan yang terpasang
dibelakang condenser. Semakin baik
pelepasan panas yang di hasilkan
oleh condenser se makin baik pula
pendinginan yang akan dilakukan
oleh evaporator.
Pada ujung pipa keluar condenser refrigerant sudah tidak berbentuk gas
lagi akan tetapi sudah berubah menjadi refrigerant cair dengan
o
temperatur 57 C (cooled liquid)
Receifer / Dryer.
Refrigerant dari condenser masuk ke tabung receifer melalui lubang masuk
( inlet port ), kemudian melalui dryer, desiccant dan filter refrigerant cair
naik
dan keluar melalui lubang keluar ( outlet port ) menuju ke expansion valve.
Expansion valve
Oleh karena fungsi dari expansion valve ini untuk mengabutkan refrigerant
kedalam evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang
kecil ( orifice ) konstan atau dapat diatur melalui katup ( valve ) yang
pengaturannya menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi oleh
sebuah sensor panas.
Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan
menjadi :
Evaporator
Perubahan zat cair dari refrigerant
menjadi gas yang terjadi pada
evaporator akan berakibat terjadi
penyerapan panas pada daerah
sekelilingnya, udara yang melewati kisi-
kisi evaporator panasnya akan terserap
sehingga dengan hembusan blower
udara yang keluar keruang kabin mobil
akan menjadi dingin.
a. Pressure Switch
Presure switch ini berfungsi untuk mengontrol tekanan yang terjadi
pada sisi tekanan tinggi, bila tekanan siklus refrigerant terlalu
berlebihan, baik terlalu tinggi (27 kg/cm2) maupun terlalu rendah (2,1
kg/cm2) maka secara otomatis akan menyetop switch sehingga
magnetic clutch menjadi off.
Kondisi tekanan yang tidak normal ini akan menyebabkan terjadinya
kerusakan pada berbagai komponen yang lain.
Letak pressure switch ada diantara receifer dan expansion valve ( lihat
gambar dibawah )
Tipe Thermistor
yang dipasangkan pada fin evaporator, dan bekerja berdasarkan
sinyal thermistor yang mengontrol temperatur fin. Bila
o
temperatur fin menurun < 0 C, maka magnetic clutch akan mati
dan kompresor akan berhenti berputar.
Prinsip kerja dari mekanis peralatan ini adalah ketika RPM mesin drop
hingga mencapai batas minimum, akan menghentikan magnetic
clutch, sehingga kompresor berhenti bekerja dan RPM mesin akan
normal kembali.
d. Peralatan idle up
Digunakan untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi idle dan AC
dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat
karena harus mengangkat beban kompresor sehingga mesin akan
sering mati dan kenyamanan berkendaraan akan menjadi terganggu.
Alat ini penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis bahan
bakarnya.
g. Magnetic valve
Terletak antara receifer dan expansion valve dan dipakai pada sistem
pendingin tipe dual. Pengontrol temperatur ini bekerja dengan cara
membuka dan menutup magnetic valve yang secara paralel akan
bekerja membuka dan menutup siklus pendingin.
Letak komponen pada AC mobil sangat bergantung dari jenis mobilnya, namun
demikian perbedaan letak ini tidaklah mempengaruhi urutan dari komponen
tersebut, contoh gambar dibawah menunjukkan letak masing-masing
komponen baik utama maupun tambahan pada mobil jenis sedan maupun
minibus yang memiliki ruang mesin dibagian depan.
6. Manifold Gauge.
Refrigerant atau zat pendingin mempunyai kemampuan menyerap panas dalam jumlah yang
besar dan pada proses itu disertai dengan perubahan
wujud yaitu dari cair menjadi gas. Zat
pendingin yang sering digunakan pada
sistem AC mobil adalah R 12 atau juga
dikenal dengan CFC 12 (fluorinated
hydrocarbon). Kele bihan zat pendingin ini
antara lain :
R 12
o
mendidih pada –29,8 C dalam tekanan atmosfir.
Stabil pada temperatur baik tinggi maupun rendah.
Tidak menimbulkan reaksi terhadap logam.
dapat larut bila dicampur dengan minyak.
kurang bereaksi terhadap karet.
tidak berwarna dan tidak berbau.
Mengenal pelumaKompressor.
Oli kompresor terdiri dari berbagai tingkatan dan jenis yang diolah
sedemikian rupa sehingga menghindari timbulnya busa dan belerang.
Selain itu oli kompresor sangat bergantung dengan jenis refrigerant yang
digunakan dan secara spesifik dapat diuraikan :
Prosedur pengosongan :
Tutup kedua katup manifold gauge.
pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel
tekanan tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang
hijau ke pompa vakum.
(lihat gambar)
baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah
bersih dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada
pada angka 750 mmHg ( 29,53 in Hg; 99,98 kPa )
biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.
tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.
tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran.
Bila terjadi penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih
terjadi kebocoran.
cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan
perbaiki.
Pengisian refrigerant.
Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah-langkah berikut
sudah dilakukan :
Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar.
Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah ke nipel
tekanan tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau
ke tangki refrigerant atau alat pengisi.
refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup.
singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk
menghindari terjadinya kecelakaan.
Langkah pengisian
Pemasangan selang pada tabung
refrigerant.
o Sebelum memasang selang,
putarlah handle berlawanan arah
jarum jam sampai jarum
katupnya tertarik penuh.
o Putarlah disc berlawanan arah
jarum jam, sampai posisi habis.
o Hubungan selang warna hijau ke
tabung refrigerant.
o Putarlah disch searah jarum jam
dengan tangan.
o Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan
putarlah kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat
mengalir ke selang.
o Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan jari tangan
sampai udara keluar dari selang tengah.
o Bila udara sudah keluar ( ditandai dengan keluarnya refrigerant )
tutuplah niple no 4 dengan tutup niple.
Pengisian Lanjutan.
o Baliklah tabung refrigerant
menghadap keatas agar isi
refrigerant keluar dalam bentuk
gas.
o Hidupkan mesin dan biarkan
beberapamenituntuk
pemanasan.
o Hidupkan switch AC, dan amati
pengukur tekanan manifold gauge
tanda merah harus terlihat pada
tekanan tinggi dan tanda biru
pada tekanan rendah tetapi tidak
vakum.
o Buka sedikit demi sedikit katup
manifold gauge warna biru.
(besar kecilnya pembukaan akan
mempengaruhi jumlah refrigerant
yang mengalir dalam sistem.
o Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin
sedikit dan lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup.
o Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan
rendah 1,5 – 2,0 kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kg/cm2
1. Refrigerant kurang.
Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut :
udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu
dingin. Pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung.
Pemeriksaan pada manifold gauge :
pengukur tekanan rendah : 0,8
kg/cm2 ( 11 psi, 78 kPa )
Pengukur tekanan tinggi : 8-0
kg/cm2 ( 114 psi, 882 kPa )
Kemungkinan penyebabnya :
terdapat kebocoran pada siklus Pendinginan.
Pemecahannya :
Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor kebocoran
dan perbaiki.
Kemungkinan penyebabnya :
Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan.
kondenser tidak bekerja dengan baik.
kopling fluida kipas radiator slip.
tali kipas kompresor kendor.
Pemecahannya :
Kurangi jumlah refrigerant.
Bersihkan kondenser.
Periksa kopling fluida kipas radiator, bila rusak ganti.
Stel tali kipas.
Kemungkinan penyebabnya :
Ada udara didalam siklus pendingin.
Pemecahannya :
Periksa kotoran oli dan jumlahnya.
Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak
tanah dan semprot dengan kompresor angin. lakukan
penyedotan kevakuman kembali.
Ganti receifer.
Pemecahannya :
Ganti Receifer/Dryer
lakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang uap air.
perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian.
Kemungkinan penyebabnya :
Pada expansion valve terjadi penyumbatan.
Pemecahannya :
Lepas expansion valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak
ganti.
Ganti Receifer/Dryer.
perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian.
Kemungkinan penyebabnya :
Expansion valve rusak atau pemasangan Heat sensitizing
salah.
Penyetelan aliran tidak baik
pada evaporator terlalu banyak refrigerant dalam bentuk
cair.
Pemecahannya :
Periksa pemasangan heat sensitizing.
Periksa expansion valve, bila rusak ganti.
AC tidak dingin
Pemeriksaan pada manifold gauge :
Pengukur tekanan rendah : terlalu tinggi
Pengukur tekanan tinggi : terlalu rendah
Kemungkinan penyebabnya :
Kompresor rusak.
katup kompresor rusak.
Pemecahannya :
Expansion valve
MAGNETIC CLUTH
(SWASH PLATE & THROUGH VANE)
MEMBONGKAR.
1. Melepas Pressure Plate :
b. Lepas baut poros (guna kan Spesial
servis tool dan kunci Sock)
e. Lepaskan shim
2. Melepas Rotor
a. Lepaskan snap ring ( menggunakan tang
tutup )
b. Keluarkan rotor
(gunakan palu plastik)
3. Melepas Stator :
a. Lepas kabel Stator dari rumah
compressor ( Tipe swash plate )
c. Lepaskan stator
MEMASANG :
3. Pasang Stator.
a. Pasang stator
4. Pasang Rotor.
a. Pasang rotor pada poros compressor.
b. Gunakan snap ring baru
MEMBONGKAR
6. Mengukur oli :
Ukur oli yang ada didalam Compressor sebagai
patokan pengsisian oli baru.
9. Melepas gasket.
MEMASANG.
1. Pemasangan seal.
a. atur seal poros tepat ditengah.
5. pengerasan baut-baut.
6. Pengisian Oli.
( Jumlah oli harus sama dengan oli yang terbuang
saat pem bongkaran ).
Gunakan Oli yang standard.
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah
untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk
menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan.
Penilai
PERALATAN :
1. Treker kaki tiga.
2. Tang buka dan tang tutup.
3. Kunci set pas dan ring.
4. Pelepas dan penekan seal.
5. Penahan seal.
6. Kunci Momen.
7. Palu Plastik