Anda di halaman 1dari 11

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/287596033

Distilasi Membran Dalam Pengolahan Air Dan


Limbah

Article · December 2015

CITATIONS READS

0 1,002

1 author:

Yosi Febriani
Bandung Institute of Technology
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Yosi Febriani on 23 December 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Distilasi Membran Dalam Pengolahan Air Dan Limbah

Yosi Febriani*

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung


Jalan Ganesa No. 10, Bandung, Indonesia
*Corresponding Author: yosi_febriani@students.itb.ac.id

Abstrak
Kebutuhan air bersih meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pesatnya
pertumbuhan industri. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih berbagai upaya telah dilakukan termasuk dengan
pemanfaatan teknologi membran. Teknologi membran merupakan salah satu teknik pemisahan yang berdasarkan
pada perbedaan laju transfer antara masing – masing substansi pada membran. Membran distilasi merupakan
salah satu teknologi membran yang digunakan dalam pengolahan air dan limbah. Membran distilasi
memanfaatkan perbedaan suhu sebagai driving force dengan mengandalkan kesetimbangan uap – cair sebagai
basis proses pemisahan. Pada proses pemisahan dengan membran distilasi, dua fluida encer dengan temperatur
berbeda dipisahkan dengan membrane hidrofobik dimana temperatur operasi lebih rendah daripada temperatur
kedua fluida. Membran distilasi memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan teknologi membran lainnya
dalam hal penggunaaan energi yang lebih hemat serta kondisi operasi yang lebih lunak. Makalah ini akan
membahas secara singkat teknologi membrane distilasi, konfigurasi MD, konfigurasi modul MD, transfer panas
pada proses MD serta pemanfaatan MD dalam proses pengolahan air dan pengolahan limbah.
Kata kunci : teknologi membran, membrandistilasi, distilasi

1. Pendahuluan membran memiliki kelebihan


dibandingkan proses lain diantaranya
Air merupakan salah satu kebutuhan utama
pemisahan dapat dilakukan secara kontinu,
penyokong kehidupan manusia dan
konsumsi energi umumnya relatif lebih
makhluk hidup lainnya. Bumi sendiri
rendah, proses membran dapat
didominasi oleh perairan, 97%-nya terdiri
digabungkan dengan proses pemisahan
dari air laut dan 3 % merupakan air tawar
lainnya (hybrid processing) dan pemisahan
yang terdiri air tanah, air permukaan serta
dapat dilakukan dalam kondisi yang
glacier.. Seiring dengan tingginya angka
mudah diciptakan.[19]
pertumbuhan penduduk, berdampak pada
ketersediaan air bersih. Kelangkaan akan Sejarah perkembangan membrane sendiri
air bersih bisa semakin memburuk dengan dimulai pada tahun 1748 saat pertama
pesatnya perkembangan industri dan kalinya Abbe Nollet mengemukakan
tingginya angka perusakan lingkungan. tentang konsep semipermeabilitas. Pada
Indonesia sendiri memiliki persebaran air tahun 1907, Bechhold merancang teknik
yang tidak merata. Beberapa pulau besar untuk menyiapkan membran nitroselulosa
seperti pulau Jawa, Sulawesi, Nusa dengan ukuran pori bertingkat. Penelitian
Tenggara Timur dan Bali termasuk dalam terus berkembang hingga pada tahun 1950
pulau yang mengalami krisis air.[1,18] Sartorius Werke GmbH memproduksi
membran skala industrial. Hingga saat ini
Untuk mengatasi permasalahan krisis air,
membran polimer telah banyak digunakan
peneliti terus mencari solusi alternativ
pada proses pengolahan air dan limbah,
diantaranya proses desalinasi air laut dan
sektor pangan, bioteknologi, farmasi,
reklamasi air limbah. Teknologi membran
medis, kimia serta pembangkit energi [22].
merupakan salah satu solusi dalam
penyediaan air bersih. Pengembangan Penggunaan teknologi membran pada
teknologi membran sendiri telah banyak sektor air bersih dan limbah menempati
menarik perhatian dikarenakan proses porsi paling besar dan masih dikuasai oleh
Yosi Febriani, Membran Distilasi Dalam PEngolahan Air Dan Limbah, 2015, 5-11 2

perusahaan utilitas. Seiring dengan menyebabkan adanya aturan yang lebih


perkembangan teknologi membran dan ketat dalam menangani permasalahan
aplikasinya, perusahaan penyedia limbah tersebut. Berbagai upaya
membran juga berkembang pesat. dialakukan dalam mengatasi permasalahan
Perusahaan tersebut masih didominasi oleh tersebut salah satunya adalah dengan
negara – negara maju [22]. memanfaatkan teknologi membran [5].
Metoda desalinasi konvensional seperti
multi stage flash distillation (MSF), multi-
effect distillation (MED) atau sea water
reverse osmosis (SWRO) untuk produksi
air bersih telah banyak dikembangkan
secara komersial. Teknologi membran
selalu mengalami perkembangan. Salah
satunya adalah membran distilasi (MD).
Membran distilasi merupakan teknologi
yang mulai diperkenalkan pada tahun
1960-an yang pada saat itu tidak bertujuan
untuk di komersialkan [8]. Membran
distilasi dinilai memiliki banyak
keunggulan dibandingkan proses lain
diantaranya dari segi biaya, penggunaan
energi yang lebih hemat dibandingkan
teknologi membran lain seperti RO dan
distilasi konvensional, proses dapat
Gambar 1.1 Penggunaan teknologi dilangsungkan pada temperatur rendah dan
membran diberbagai sektor [22] tekanan normal serta mampu mengurangi
Definisi membran sendiri adalah lapisan interaksi kimia antara membran dan
tipis yang berada diantara dua fasa yang larutan proses [2,7].
berfungsi sebagai pemisah yang selektif. 2. Membran Distilasi
Pemisahan pada membran bekerja
berdasarkan pada perbedaan koefisien Membran secara umum dapat
difusi, perbedaan potensial elektrik, didefinisikan sebagai lapisan tipis
perbedaan tekanan atau perbedaan semipermeabel yang berfungsi sebagai alat
konsentrasi [16]. Pemanfaatan teknologi pemisah berdasarkan sifat fisiknya. Hasil
membran diantaranya adalah pada proses pemisahan berupa retentate atau disebut
pengolahan air dan limbah. Limbah sendiri konsentrat (bagian dari campuran yang
menjadi salah satu faktor yang tidak melewati membran) dan permeate
menyebabkan kelangkaan air bersih dan (bagian dari campuran yang melewati
mencemari lingkungan karena tidak membran) [14].
melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
Keterbatasan teknologi pengolahan limbah Membran dapat diklasifikasikan dengan
menyebabkan efluen yang dihasilkan berbagai cara. Berdasarkan asalnya
memiliki kualitas yang jauh dari standar membran dapat diklasifikasikan sebagai
baku mutu limbah [16]. Untuk limbah cair membran biologis (membran yang
yang dihasilkan pada proses penambangan menyelubungi seluruh sel penyususn
berdasarkan komposisi senyawa kimia dan mahluk hidup) dan membran sintetik
pH terbagi menjadi tiga yaitu, air tambang (buatan). Membran sintetik dapat
asam, air tambang alkali dan air tambang dibedakan menjadi membran organik dan
netral. Tingginya tingkat pencemaran yang membran anorganik. Berdasarkan
disebabkan oleh aktivitas penambangan strukturnya maka membran dapat
Yosi Febriani, Membran Distilasi Dalam PEngolahan Air Dan Limbah, 2015, 5-11 3

diklasifikasikan menjadi membran porinya tidak terbasahkan oleh fasa


simetris atau membran asimetris. cair[21].
Berdasarkan konfigurasinya membran
dibedakan menjadi membran datar Distilasi merupakan suatu metode
(flat/sheet) dan membran tubular. pemisahan berdasarkan pada perbedaan
Sedangkan untuk modul membran kecepatan penguapan atau volatilitas bisa
dibedakan menjadi modul membran plate juga dikatakan berdasarkan perbedaa titik
and frame, spiral wound, tubular, kapiler, didih. Proses pemisahan dengan distilasi
dan hollow fiber [15]. juga bergantung pada perbedaan tekanan
uap senyawa dalam campuran. Cairan
yang mempunyai tekanan uap yang lebih
membran tinggi pada suhu kamar akan memiliki titik
umpan didih lebih rendah daripada tekanan
uapnya pada suhu kamar. Destilasi telah
dimanfaatkan pada proses desalinasi air
laut menjadi air tawar dengan metoda
multistage flash distillation system. Pada
system ini air dipanaskan berulang – ulang
pada setiap tingkat distilasi dimana
konsentrat permeate tekanan pada tingkat sebelumnya dibuat
lebih rendah dari tingkat berikutnya[27,
Gaya
28].

Membran distilasi merupakan suatu proses


ΔP, ΔC, ΔT, ΔE yang memanfaatkan perbedaan tekanan
uap untuk menyerap air melalui membran
makropori dan menolak konstituen non-
Gambar 2.1 Skema pemisahan oleh
volatile lain yang terdapat dalam air
membran [10]
influen [9]. Membran distilasi adalah
bagian dari membran kontaktor. Membran
Klasifikasi proses dalam membran
kontaktor merupakan membran yang
dilakukan berdasarkan driving force (gaya
memfasilitasi fasa gas dan cairan untuk
dorong). Perbedaaan tekanan sebagai
kontak secara langsung tanpa adanya
driving force ditemui pada proses
pencampuran dengan tujuan perpindahan
mikrofiltrasi (MF), ultrafiltrasi (UF),
antar fasa [2,14].
reverse osmosis (RO) dan piezodialisi.
Perbedaan konsentrasi sebagai driving Membran distilasi adalah proses membran
force ditemui pada proses pemisahan gas, dengan perbedaan suhu sebagai driving
pervaporasi, membran cair, dialysis. force. Berdasarkan terminologi dari
Perbedaan suhu adalah driving force untuk membran distilasi, proses MD harus
proses membran distilasi (MD) dan termo- mempunyai membran dengan karakteristik
dialisis. Sedangkan elektrodialisis sebagai berikut [9,21]:
menggunakan perbedaan potensial listrik  Membran harus berpori.
sebagai driving force [15].  Membran tidak dibasahi oleh
Termodialisis merupakan perpindahan cairan proses.
materi selektif melalui membran  Tidak terjadi kondensasi kapiler di
hidrofobik berpori yang memisahkan dua
dalam pori membran.
larutan yang dijaga pada suhu berbeda.
 Hanya fasa uap yang mengalami
Membran distilasi merupakan proses
perpindahan pada pori membran.
distilasi dimana fasa cair dan gas
dipisahkan oleh membran berpori, yang
Yosi Febriani, Membran Distilasi Dalam PEngolahan Air Dan Limbah, 2015, 5-11 4

 Membran tidak boleh mengubah terdifusi dan/atau terkonveksi melalui


kesetimbangan uap dari membran dan kemudian terkondensasi
komponen yang berbeda pada atau terambil pada sisi lain
cairan proses. (permeat/distilat) dari sistem [2,14].
 Satu sisi membran setidaknya
harus mengalami kontak langsung
dengan cairan proses.
Baik MD maupun distilasi konvensional
mengandalkan kesetimbangan uap-cair Aqueous
sebagai basis proses pemisahan dan kedua solution
proses tersebut membutuhkan suplai panas
laten dari proses penguapan. MD Sweep
beroperasi dengan prinsip kesetimbangan gas
uap-cair, secara teoritis MD 99,99% Aqueous r
membran mampu menyingkirkan ion, solution θ Vacuum
Vapor
makromolekul, koloid, sel dan konstituen or
non-volatil lainnya. Ketika sistem MD
diaplikasikan pada proses desalinasi, MD Air Gap
mampu mecapai fluks hingga 75 kg/m2.h
[8].
Air gap

2.1Prinsip Dasar Membran Distilasi

Gambar 2.3 Interfasa Vapor – liquid pada


Feed or MD [8].
Distilate
rentetate or
permeate
Driving force dari perpindahan uap berasal
dari perbedaan tekanan uap antara dua
larutan di antarmuka yang disebabkan oleh
gradien temperatur. Karakteristik
Aqueous Aqueous hidrofobik dari material polimer mencegah
solution solution perpindahan fasa larutan curah melewati
membran [Cantor dalam [14]].
Air gap

Membran Hidrofobik
vacuum

Sweep
gas

Gambar 2. 2 Skema Proses MD [13] θ

Dalam proses MD, microporous Membran hidrofobik


hydrophobic membrane dikontakkan
dengan larutan akuatik yang terpanaskan Gambar 2.4 Sudut kontak air pada
pada satu sisi (umpan/retentat). Sifat alami Membran hidrofobik > 90o [23]
hidrofobik dari membran mencegah
transfer massa dari fasa cair dan Membran yang digunakan pada proses MD
membangun interfasa uap-cair pada pori adalah membran hidrofobik yang
masuk. Senyawa volatil akan terevaporasi, umumnya dibuat dari polypropylene (PP),
Yosi Febriani, Membran Distilasi Dalam PEngolahan Air Dan Limbah, 2015, 5-11 5

polyethylene (PE), polyvinylidene fluoride menggerakkan/menghasilkan fluks.


(PVDF) atau polytetrafluoroethylene Gambar 2.3 mengilustrasikan empat
(PTFE) [23]. konfigurasi paling umum dalam proses
Secara teori membran hidrofobik tidak MD yang digunakan untuk menghasilkan
terbasahi oleh air, namun penelitian driving force yang dibutuhkan [8].
tentang penggunaan membran hidrofobik (a) Konfigurasi DCMD : merupakan
menunjukkan bahwa meskipun membran konfigurasi paling sederhana yang
bersifat hidrofobik, pembasahan membran mampu menghasilkan fluks yang
oleh cairan absorben masih terjadi yang tinggi dan paling cocok digunakan
menyebabkan peningkatan tahanan untuk proses desalinasi. Larutan
perpindahan massa yang berakibat pada akuatik yang lebih dingin dari
penurunan kinerja membran pada operasi larutan umpan dikontakkan
jangka panjang. Oleh karena itu untuk langsung dengan sisi permeat.
menungkatkan kinerja membran penelitian Perbedaan temperatur
untuk pengembangan membran hidrofobik transmembran mendorong
terus dilakukan untuk meningkatkan perbedaan tekanan uap. Akibatnya
hidrofobisitas membran kearah molekul volatil menguap pada
superhidrofobik [Lv dkk, Zhang dkk dalam antar muka (interface) larutan
[23]]. panas/uap melewati membran
Sudut kontak adalah sudut yang dibentuk dalam fasa uap dan berkondensasi
oleh sebuah garis singgung terhadap cairan dalam interfasa larutan dingin/uap
pada garis kontak dan sebuah garis yang di dalam modul membran [9,14]
melalui dasar dari tetes cairan . untuk (b) Konfigurasi AGMD : konfigurasi
membran hidrofobik nilainya 90o < θ < ini memiliki efisiensi energi paling
120o sedangkan membran superhidrofobik besar, namun fluks yang
θ > 150o [23]. dihasilkan lebih rendah. Celah
udara stagnan ditempatkan
2.2 Konfigurasi MD diantara membran dan permukaan
kondensasi sehingga molekul

Gambar 2.4 Konfigurasi MD: (a) Direct contact membran distillation (DCMD); ); (b)
Gore-tex membran distillation; (c) Vacuum membran distillation (VMD); (d) Sweep gas
membran distillation (SGMD) [8].
Variasi konfigurasi digunakan untuk volatil akan menguap kemudian
menentukan perilaku perbedaan tekanan melewati pori membran dan celah
uap yang melewati membran sehingga udara hingga akhirnya
Yosi Febriani, Membran Distilasi Dalam PEngolahan Air Dan Limbah, 2015, 5-11 6

terkondensasi pada permukaan dikontakkan pada sisi hollow fiber, dan


dingin dalam modul membran fluida pendingin, sweeping gas dapat
[9,14]. diterapkan pada sisi lain membentuk
(c) Konfigurasi SGMD : molekul uap VMD, SGMD atau DCMD. Modul ini
dibawa keluar membran oleh gas memiliki luas area aktif yang besar
inert dingin yang mengalir pada sehingga berpotensi untuk digunakan
sisi permeat dan proses kondensasi secara komersial walaupun hollow fiber
terjadi di luar modul [14]. yang rusak tidak bisa diganti, tapi dapat
(d) Konfigurasi VMD : kondisi dideteksi dengan liquid decay test (LDT)
vakum diterapkan pada sisi [9].
permeat dengan menggunakan
pompa vakum. Tekanan vakum
tersebut lebih rendah daripada
tekanan uap dari molekul volatil
yang akan dipisahkan dari umpan.
Kondensasi terjadi di luar modul
[14].

Konfigurasi AGMD dan SGMD memiliki


struktur yang sederhana dan menghasilkan
fluks yang relativ tinggi sehingga paling
banyak dipelajari. Konfigurasi DCMD
memiliki kekurangan pada aplikasi
komersial yaitu efisiensi energi yang Gambar 2.6 Modul Plate and Frame [9].
cenderung rendah [9].
Modul ini sangat cocok untuk lembaran
2.3 Konfigurasi modul MD membran yang flat dan dapat digunakan
untuk DCMD, AGMD, VMD dan SGMD.
Konfigurasi modul MD ada dua, (a) modul Packing density dari modul ini 100 – 400
tubular dan (b) frame modul. m2/m3. Walaupun memiliki area efektif
yang lebih kecil dengan volume yang sama
dengan modul tubular, modul ini lebih
mudah untuk dibuat dan adanya lapisan
multilayer dapat meningkatkan area
efektifnya [9].

Membrane hollow fiber memiliki beberapa


karakteristik, diantaranya [13] :
(a) Laju alir pada system berkisar
antara 0,5 hingga 2,5 m/s
(b) Perbandingan luas permukaan
dengan volumembran tinggi
(c) Tekanan opersi maksimum 1,8
atm
(d) Diameter tubular kecil sehingg
Gambar 2.5 Modul Tubular [9]. kaddang – kadang menimbulkan
penyumbatan paa lubang inlet
Pada modul tubular, membran hollow fiber umpan. Untuk mecegah
menempel pada kerangka tabung. terkadinya pernyumbatan maka
Konfigurasi modul ini memiliki densitas perlu dilakukan filtrasi
packing yang tinggi (3000 m2/m3). Umpan pendahuluan sampai kandungan
Yosi Febriani, Membran Distilasi Dalam PEngolahan Air Dan Limbah, 2015, 5-11 7

prtikel berukuran kecil dari 100 besarnya dihitung dengan Temperature


det-1. polarization coefficient (TPC).
(e) Tegangan geser rendah, yaitu
antara 4.000 – 14.000 det-1.. 𝑇𝑓𝑚 − 𝑇𝑝𝑚
𝑇𝑃𝐶 =
𝑇𝑓𝑏 − 𝑇𝑝𝑏
2.4 Manfaat MD
Jw
Manfaat dari membran distilasi adalah
sebagai berikut [6,8] :
1) Digunakan untuk menyingkirkan Cold
ion, makromolekul, koloid, sel dan Tfb Permeate
zat non-volatil hingga 100%. Tfm

Membrane
2) Temperatur operasi lebih rendah
dibandingkan distilasi
konvensional Tpm
3) Dapat mereduksi interaksi kimia
antar membran dan larutan proses Hot feed Tpb
4) Tekanan operasi lebih rendah
dibandingkan dengan proses
membran konvensional
berdasarkan driving force
5) Persyaratan mekanik yang lebih
lunak dalam hal tekanan dan Gambar 2.7 diagram skema polarisasi
kemampuan menahan panas. temperatur pada MD [12]. Tfm, Tpm, Tfb,
6) Mereduksi ruang penguapan Tpb adalah temperatur permukaan
dibandingkan dengan proses membran dan temperatur bulk fluida pada
distilasi. umpan dan sisi permeat [12].
2.5 Transfer Panas 3. Membran distilasi dalam pengolahan
air
Transfer panas pada MD terdiri dari tiga
langkah [12]; Air gap membrane distillation (AGMD)
(i) Transfer panas melalui batas telah digunakan dalam proses desalinasi air
sisi luar membran. laut. Pada konfigurasi AGMD, perbedaan
(ii) Transfer panas sepanjang temperatur sepanjang membran hidrofobik
membran.
menyebabkan adanya perbedaan tekanan
(iii) Transfer panas melalui batas
lapisan sisi permeat. parsial yang mendorong terjadinya
Transfer panas dari umpan ke permukaan penguapan air pada sisi umpan panas ke
modul membran menyebabkan adanya sisi permeate melalui pori membran. Air
resistansi terhadap transfer massa karena yang menguap kemudian berdifusi
besarnya jumlah panas yang harus disuplai sepanjang celah udara yang stagnan (air
ke permukaan membran untuk gap) yang terletak di antara membran dan
menguapkan cairan. Temperatur
dipermukaan membran lebih kecil plat kondensasi dimana air terkondensasi
dibandingkan pada bulk sehingga membentuk air distilat (distilled water).
memberikan efek negativ pada driving [24].
force transfer massa. Fenomena ini dikenal
Penelitian yang dilakukan oleh Khalifa
dengan Temperature polarization,
mempelajari effek dari parameter operasi
seperti temperatur inlet umpan, laju alir
Yosi Febriani, Membran Distilasi Dalam PEngolahan Air Dan Limbah, 2015, 5-11 8

umpan, temperatur coolant, laju alir rendah dan menyingkirkan radionuklida


coolant, konsentrasi umpan, ukuran pori [4].
membran, serta lebar celah udara pada Membran distilasi dengan konfigurasi
DCMD juga dapat digunakan untuk
fluks permeate. Temperatur umpan dan
treatment TOW (table olive wastewater)
lebar celah udara merupakan factor yang dan menghasilkan air dengan kualitas yang
paling mempengaruhi performa AGMD, bagus dan juga senyawa fenolik. DCMD
dimana fluks permeat meningkat seiring mampu memisahkan konsentrat garam
dengan naiknya temperatur umpan dan laju yang kaya akan senyawa polyphenol
alir umpan berkebalikan dengan celah dengan air berkualitas bagus dari TOW [5].
udara dimana diperkecilnya celah dari 7 H. kiai [5] melakukan proses MD terhadap
TOW dengan menggunakan tiga membran
mm ke 3 mm menunjukkan peningkatan
polytetrafluoroethylene (PTFE) yang
fluks [25]. berbeda (TF200, Tf450 dan TF100,
Vacuum membrane distillation (VMD) Gelman) dengan perolehan factor
juga digunakan dalam pengolahan air yang pemisahan lebih besar dari 99,5% (𝛼 ∗ 𝑠𝑎𝑙𝑡 )
setelah diproses selama 4 jam.
mengandung Arsen (trivalent, As (III) dan
pentavalent, As (V)) dengan Table 1. konduktifitas elektrik dari rentetat
memanfaatkan prinsip hanya uap air dan dan permeat, salt concentration factor
senyawa volatil yang mampu terserap oleh (𝛽∗ 𝑠𝑎𝑙𝑡 ) dan salt separation factor (𝛼 ∗ 𝑠𝑎𝑙𝑡 )
membran, sementara senyawa non volatil yang diukur selama treatment TOW
seperti arsenic tertahan di sisi umpan. dengan DCMD setelah 4 jam dengan
membran PTFE.
Penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan modul flat membrane M T 𝛺𝑟𝑒𝑛𝑡𝑒𝑡𝑎𝑡 𝛺 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑎𝑡 𝛽 ∗ 𝑠𝑎𝑙𝑡 𝛼 ∗ 𝑠𝑎𝑙𝑡
2
dengan area 180 cm dan tekanan vakum (mS/cm) (μS/cm)

10 mbar dengan variasi konsentrasi dalam 1 50 105,5 109,9 1,44 99,90


air umpan meunjukkan bahwa sudah tidak 60 120,8 130,5 1,02 99,89
70 126,4 151,0 1,07 99,88
ada arsen yang terdeteksi pada permeat dan 2 50 97,8 100,6 1,33 99,90
fluks berada pada range 3 dan 12,5 kg/hm2 60 114,7 181,1 1,59 99,84
pada temperature 20 dan 40oC [26]. 70 118,6 193,3 1,61 99,84
3 50 110,3 176,0 1,40 99,84
4. Membran Distilasi Untuk Pengolahan 60 124,6 155,0 1,02 99,77
Air Limbah 70 133,2 155,0 1,71 99,73

Prinsip dari treatment air limbah adalah *M : Membran (1 = TF200; 2 = TF450; 3


menghilangkan kontaminan hingga level = TF1000)
tertentu sehingga efluennya dapat *T : Temperatur umpan (oC)
digunakan kembali [4]. Pada treatment
limbah textil, MD memisahkan pewarna Aplikasi membran distilasi juga dilakukan
dari air dan kemudian digunakan kembali. untuk treatment limbah pertambangan.
Hampir sama dengan proses MD pada
Sebelumnya,limbah pertambangan dan
treatment saline wastewater yang
mengubah limbah menjadi air murni dan proses metalurgi yang mengandung efluen
konsentrat yang mengandung substansi asam hanya dilakukan netralisasi dengan
yang ada pada larutan induk. Proses MD menggunakan sejumlah besar reagen
juga diaplikasikan untuk treatment limbah alkaline seperti kalsium karbonat, kalsium
cair dengan tingkat readioaktiv yang oksida, kalsium hidroksida, magnesium
hidroksida dan natrium hidroksida. Namun
Yosi Febriani, Membran Distilasi Dalam PEngolahan Air Dan Limbah, 2015, 5-11 9

upaya tersebut juga menghasilkan lumpur [2] Curcio, Efrem et.al, A New Membran-
yang mengandung logam berat. Selama based Crystallization Technique: Test on
proses netralisasi limbah, banyak Lysozyme, Journal of Crystal Growth. 247
(2003) 166 - 176.
kehilangan senyawa asam yang
[3] D. Enrico, C. Alessandra, M.L. Peña.
sebenarnya dapat digunakan kembali dan Membran Distillation. Water And
juga mengurangi dampak buruk bagi Wastewater Treatment Technologies –
lingkungan. Untuk mengatasi Vol. III.
permasalahan tersebut salah satunya [4] G. Marek, T. Maria, K Krzysztof.
adalah dengan kombinasi solvent Wastewater treatment by membran
extraction (SX) dengan membran distilasi distillation. Desalination 198 (2006) 67–
73.
(MD) [7]. SX merupakan metoda
[5] H. Kiai, M.C. García-Payo, A. Hafidi,
penyingkiran logam dengan pelarut serta , M. hayet. Application of membran
recovery asam (H2SO4 dan HCl) dari distillation technology in the treatment of
proses hidrometalurgi. Kombinasi SX dan table olive wastewaters for phenolic
MD bisa diaplikasikan untuk compounds concentration and high quality
menghasilkan konsentrat asam dan logam water production. Chemical Engineering
(garam anorganik), kemudian mengekstrak and Processing. 86 (2014) 153 – 161.
[6] Islam, Ashiq M. Membran Distillation
asam yang terkandung pada garam
Processfor Pure Water and Removal of
anorganik untuk kemudian menghasilkan Arsenic, Master thesis, Chalmers
fresh water dan asam dan juga logam [7] Universitiy of Technology, 2005.
Eksperimen yang dilakukan oleh Ucheena [7] K. Uchenna, H.A. Kesieme.
K dkk meunjukkan kemampuan MD dalam Application of membran distillation and
mengekstrak H2SO4 dan memperoleh fresh solvent extraction for water and acid
recovery from acidic mining waste and
water dari larutan asam. Konsentrat H2SO4
process solutions. Journal of
yang didapat dari 0,85 hingga 4,4 M dan Environmental Chemical Engineering 3.
recovey fresh water mencapai 80%. (2015) 2050–2056.
[8] L. Kevin W., Douglas R. Lloyd.
Daftar Notasi Membran distillation. Journal of Membran
Science 124 (1997) 1-25
TPC : Temperature Polarization [9] M.C. Lucy, D. Ludovic, J. Zhang, Jun-
Coefficient de Li, G. Juan and R. Stephen. Advances
Tfm :Temperatur permukaan in Membran Distillation for Water
membran umpan Desalination and Purification
Tfb : Temperatur permkaan bulk Applications. Water 2013, 5, 94-196;
umpan doi:10.3390/w5010094.
Tpm : Temperatur permukaan [10] Mulder, M. Basic Principles of
membran permeate Membran Technology. Kluwer Academy
Tpb : Temperatur permkaan bulk Pub London. (1991)
permeate [11] N Dow, J Zhang, M Duke, J Li, SR
Gray, E Ostarcevic. Membran Distillation
Daftar Pustaka of Brine Wastes. Research Report 63.
[1] D. Enrico, A. Aamer, M. Francesca. 2008.
Membran distillation: Recent [12] O. Pelin. Membran Distillation:
developments and perspectives. Principle, Advances, Limitations and
Desalination 356 (2015) 56–84. Future Prospects in Food Industry. Trakya
Yosi Febriani, Membran Distilasi Dalam PEngolahan Air Dan Limbah, 2015, 5-11 10

University Department of Food [24] M.N.A. Hawlader, R. Bahar, K.C. Ng,


Engineering, Edirne Turkey. L.J.W. Stanley, Transport analysis of an air
[13] P. Arief, R.M. Akhsanur. Membran gap membrane distillation (AGMD)
Kristalisator Untuk Pengolahan Air Laut. process, Desalin. Water Treat. 42 (2012)
Laporan penelitian. Program Studi Teknik 333–346.
Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut [25] Khalifa, A , D. Lawal, M. Antar, M.
Teknologi Bandung. 2007. Khayet. Experimental and theoretical
[14] R. Sri. Proses Desalinasi Dengan investigation on water desalination using
Membran. Direktorat Penelitian Dan air gap membrane distillation.
Pengabdian Kepada Masyarakat (Dp2m) Desalination 376. 94–108. 2015.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi [26] Criscuoli. A, Patrizia B, Enrico D.
Departemen Pendidikan Nasional.2011. Vacuum membrane distillation for
[15] Wenten. I.G. Teknologi Membran purifying waters containing arsenic.
Dalam Pengembangan Agroindustri: Desalination 323 17–21. 2013.
Produksi Bersih Dalam Industri Tapioka. [27] D. Rahayu. Metode Pemisahan. 2009.
2002. Kimi.upi.edu. 25 November 2015.
[16] Wenten. I.G. Recent development in [28] AMDK. 2012. Desalinasi, mengolah
membran science and its industrial air laut menjadi air tawar .
applications. 2003. http://sanfordlegenda.blogspot.co.id/. 25
[17] Wenten. I.G. Teknologi Membran November 2015
Dalam Pengolahan Air Dan Limbah
Industri Studi Kasus: Pemanfaatan
Ultrafiltrasi Untuk Pengolahan Air
Tambak. 2004.
[18] Z. Jian, S. Bonyadi, Chung Tai-
Shung, Exploring the potential of
commercial polyethylene membrans for
desalination by membran distillation.
Journal of Membran Science. 497 (2015)
239 – 247. (Journal)
[19] E. Syafputri. Dirjen SDA:
ketersediaan air sebagian pulau cukup
rawan. 2013.
http://www.antaranews.com/berita/36848
9/dirjen-sda-ketersediaan-air-sebagian-
pulau-cukup-rawan. 18 November 2015.
[20]Team HYDRO. Pengolahan air. 2012.
http://hydro.co.id/knowledge/teknologi-
pengolahan-air/. 18 November 2015.
[21] Wenten, IG, Khoirudin, A.N Hakim,
P.T.P Aryanti. Teori Perpindahan Dalam
Membran. Institut Teknologi Bandung.
2012
[22] Wenten, IG, Khoirudin, A.N Hakim,
P.T.P Aryanti. Pengantar Teknologi
Membran. Institut Teknologi Bandung.
2010
[23] Wenten, IG, N.F Himma, S. Anisah,
N. Prasetya. Membrane Superhidrofobik.
Institut Teknologi Bandung. 2015

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai