Anda di halaman 1dari 32

Sistem Informasi

TUGAS III

OLEH :

NAMA : ADITYAS HIDAYAT

NIM : 16-05-065

KELAS :B

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik

Universitas Dayanu Ikhsanuddin Bau-bau

2017

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta

hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas mata kuliah “SISTAM INFORMASI”. Kemudian shalawat

beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah

memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat

di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah SISTEM

INFORMASI di program studi teknik informatika universitas dayanu

ikhsanuddin. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada dosen pembimbing mata kuliah telah memberikan bimbingan.

Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan

dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran

yang konsruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Baubau,22 November 2017

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Penganta ....................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................ ii

BAB I : Pendahuluan ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................... 1

BAB II : Isi ............................................................................................. 2

A. Sistem Informasi Akuntansi .................................................. 2

B. Sistem Informasi Pengambil Keputusan ............................... 8

C. Sistem Informasi Pakar ......................................................... 9

D. Sistem Informasi Pemasaran ................................................. 13

E. Sistem Informasi Perkantoran ............................................... 15

F. Sistem Informasi Manajemen ............................................... 17

G. Sistem Informasi Geografis................................................... 19

BAB III Penutu...................................................................................... 28

A. Kesimpulan ................................................................................. 28

B. Saran ............................................................................................ 28

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Informasi (SI) [1] adalah kombinasi dari teknologi informasi dan

aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan

manajemen.[2] Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering

digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan

teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya

pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi

juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam

mendukung proses bisnis.[3]

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu sistem informasi akuntansi?

2. Apa itu sistem informasi keputusan?

3. Apa itu sistem informasi pakar?

4. Apa itu sistem informasi pemasaran?

5. Apa itu sistem informasi perkantoran?

6. Apa itu sistem informasi manajemen?

7. Apa itu sistem informasi geografis?

C. Tujuan

Mengetahui macam-macam sistem informasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansiadalah suatu komponen organisasi yang

mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan

mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan

bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :

 SIA melakasanakan tugas yang diperlukan

 Berpegang pada prosedur yang relatif standar

 Menangani data rinci

 Berfokus historis

 Menyediakan informasi pemecahan minimal

Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah

organisasi antara lain:

 Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan

transaksi.

 Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan

dalam proses pengambilan keputusan.

 Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

2
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi

keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi

pemrosesan transaksi keuanga

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:

 Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis

harian.

 Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan

keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas,

pengembalian pajak.

 Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak

manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus

serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan,

seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan

pertanggungjawaban.

Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem

Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun

perbedaan keduanya adalah :

 SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa

dan mengkomunikasikan informasi keuangan

3
 SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa

dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:

 Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga

dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif

dan efisien.

 Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang

dihasilkan

 Meningkatkan efisiensi

 Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan

 Meningkatkan sharing knowledge

 Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :

 Spesialis Informasi

 Akuntan

Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:

 Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan

jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu

bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan

yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut

4
 Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan

pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian

data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya

dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian

pemasaran.

Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari

keputusan yang sesuai. Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang

berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :

 Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi

nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

SIA terdiri dari 3 subsistem:

 Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.

 Sistem buku besar/ pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan,

seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.

 Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen

internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang

dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan

kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

5
 Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk

tercapainya suatu keputusan.

 Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu

departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan

menjadi 2, yaitu :

 Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang

ditujukan kepada pihak extern.

 Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam

pengambilan keputusan.

Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data

dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.

Adapun kerangka kerja sistem informasi dibagi menjadi 2 yang utama yaitu :

Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang

menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri

sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA

pada sebuah organisasi antara lain :

 Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan

transaksi.

6
 Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan

dalam proses pengambilan keputusan.

Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab

beberapa pertanyaan sebagai berikut :

 Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan

transaksi organisasi?

 Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga

manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?

 Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan

informasi ?

Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:

 Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga

dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif

dan efisien.

 Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang

dihasilkan

 Meningkatkan efisiensi

 Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan

 Meningkatkan sharing knowledge

 menambah efisiensi kerja pada bagian keuanga

7
B. Sistem Informasi Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS)

adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk)

sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk

mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data

menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang

spesifik.

Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang

berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan,

berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan

pada saat-saat tidak biasa.

Tahapan SPK:

 Definisi masalah

 Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan

 pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik

maupun tulisan

8
 menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)

Tujuan dari SPK:

 Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur

 Mendukung manajer dalam mengambil keputusan suatu masalah

 Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan

Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti

Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.

C. Sistem Infomasi Pakar

Sistem Pakar(dalam bahasa Inggris :expert system) adalah sistem

informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan

untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagi

dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi).

Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik

yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman.

Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan

lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks.

Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih

banyak daripada pakar yunior. Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer

9
kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan

pakar).

Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung

pengetahuan dari satu atau lebih pakarmanusia mengenai suatu bidang spesifik.

Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada

dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an.

Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu

set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu

sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari

masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu

merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan

koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu

simpulan.

Kelebihan Sistem Pakar:

1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.

2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

4. Meningkatkan output dan produktivitas.

5. Meningkatkan kualitas.

6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang

termasuk keahlian langka).

7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.

10
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

9. Memiliki reliabilitas.

10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.

11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap

dan mengandung ketidakpastian.

12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.

Kelemahan Sistem Pakar:

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya relatif mahal

karena diperlukan banyak data.

2. Perlu admin khusus yang selalu update informasi dalam bidang yang

sesuai dengan sistem pakar.

3. Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan

perangkat lunak konvensional.

4. Susah dikembangkan.

5. Membutuhkan waktu yang lama.

Contoh Sistem Pakar:

1. MYCIN : diagnosa penyakit

11
2. Dendral : mengidintifikasikan struktur molekul campuran kimia yang tidak

dikenal

3. XCON & XSEL : konfigurasi sistem komputer besar,

4. Prospector : bidang biologi

12
D. Sistem Informasi Pemasaran

Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System) adalah suatu

sistem berbasis komputer yang saling terhubung dengan Sistem Informasi

Fungsional lainnya untuk dapat mendukung kegiatan manajemen perusahaan

dalam menyelesaikan permasalahan pemasaran produk pada perusahaan tersebut.

Dengan Sistem Informasi Pemasaran yang dikembangkan dengan baik, maka akan

memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan tersebut.

Sistem Informasi Pemasaran dapat membantu berhubungan dengan

departemen lain dalam sebuah perusahaan, misalnya Departemen Pemasaran

(memakai Sistem Informasi Pemasaran) memberikan data peramalan penjualan,

hal ini sangat bermanfaat bagi Departemen Keuangan untuk dapat memprediksi

laba-rugi dari penjualan tersebut. Selain itu juga data peramalan penjualan juga

dibutuhkan oleh Departemen Produksi dalam penyusunan jadwal produksi barang

dan jasa.

Dalam Sistem Informasi Pemasaran ada 2 subsistem utama yang

menyusun model Sistem Informasi Pemasaran, yakni Subsistem Utama Input dan

Subsistem Utama Output.

13
data-data pemasaran yang akan membentuk basis data pada model Sistem

Informasi Pemasaran. Subsistem Utama Input terdiri dari:

1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System) yang

berfungsi dalam mengumpulkan data internal maupun eksternal lalu

dimasukkan kedalam basis data

2. Subsistem Riset Pemasaran (Marketing Research Subsystem) yang

berfungsi dalam mengumpulkan data internal dan eksternal dengan

melakukan studi-studi khusus.

3. Subsistem Intelegensi Pemasaran (Marketing Intellegence Subsystem)

yang berfungsi mengumpulkan data eksternal yang menginformasikan

aktivitas para pesaing, pelanggan, dan unsur-unsur lain yang

mempengaruhi operasi pemasaran.

14
Selain itu, Sistem Informasi Pemasaran terdiri pula dari Subsistem Utama

Output yang berfungsi memberikan unsur-unsur penting didalam Marketing mix

(produk, harga, promosi, dan tempat). Subistem Utama Output terdiri dari:

1. Subsistem Produk (Product Subsystem) yang berfungsi memberikan

informasi mengenai material dan spesifikasi produk, serta sasaran

marketing-nya.

2. Subsistem Lokasi (Place Subsystem) yang berfungsi memberikan

informasi mengenai saluran dan distribusi pemasaran.

3. Subsistem Promosi (Promotion Subsystem) yang berfungsi memberikan

informasi mengenai harga-harga produk yang dipasarkan.

4. Subsistem Bauran Terintegrasi (Intergrated Mix Subsystem) yang

berfungsi memberikan informasi mengenai integrasi (gabungan) dari

unsur-unsur Subsistem Utama Output.

E. Sistem Informasi Perkantoran

Sistem otomasi perkantoran atau terkadang disebut sistem informasi

perkantoran (office

information system atau OIS) adalah :

Sistem yang memberikan fasilitas tugas-tugas pemrosesan informasi

sehari-hari didalam perkantoran dan organisasi bisnis. Sistem ini menyediakan

aneka ragam perangkat untuk pemrosesan informasi, seperti pengolah lembar

kerja (spreadsheet), pengolah kata (word processor), pengolah grafik, aplikasi

15
presentasi,pengaksesan basis data personal, surat elektronik (email), surat

bersuara (voice mail), danteleconference. Pengguna sistem ini pada prinsipnya

adalah semua personil dalam organisasi,baik staf maupun yang masuk kategori

level manajemen.

Contoh pengguna perangkat-perangkat yang mendukung otomasi

perkantoran :

1. Pengolah lembar kerja digunakan menganalisa berbagai kemungkinan harga.

2. Pengolah kata dipakai untuk membuat kontrak penjualan.

3. Surat elektronik untuk memberikan deskripsi produk kepada calon pelanggan.

4.Video konferensi digunakan untuk melakukan pertemuan virtual jarak jauh

untuk melakukan koordinasi sejumlah orang yang berada diberbagai tempat yang

berjauhan. Dalam hal ini, wajah para anggota (member) dapat terlihat dalam

monitor.

Sistem ini sering kali dikatakan dapat mendukung kantor tanpa kerta

(paperless office). Artinya, semua yang berbau dokumen kertas dapat dihilangkan.

11 Aplikasi Otomatisasi Perkantoran diantara lain :

a. Pengolah Kata (Word Processing)

b. Surat Elektronik (Electronic Mail)

c. Surat Bersuara (Voice Mail)

d. Kalender Elektronik (Electronic Calendaring)

16
e. Konferensi Suara (Audio Conferencing)

f. Konferensi Video (Video Conferencing)

g. Konferensi Komputer (Computer Conferencing)

h. Facsimile (FAX)

i. Videotext

j. Pencitraan (Imaging)

k. Desktop Publishing

F. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris: management

information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian

internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,

dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis

seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi

manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan

untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas

operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk

merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan

otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya

sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

17
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:

 Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu

adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya,

perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk

mencapai tujuan tersebut.

 Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran. Setelah

suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan

manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan

rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial

untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif

sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.

 Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative

disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini

merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus

memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan

yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih.

Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:

 Sistem informasi akuntansi(accounting information systems),

menyediakan informasi dan transaksi keuangan.

18
 Sistem informasi akademik (academic information systems), menyediakan

informasi tentang proses pendidikan yang sedang berjalan di suatu

akademi/sekolah/perguruan.

 Sistem informasi pemasaran (marketing information systems),

menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-

kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain

sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.

 Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management

information systems).

 Sistem informasi personalia (personal information systems).

 Sistem informasi distribusi (distribution information systems).

 Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).

 Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).

 Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).

 Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and

development information systems).

 Sistem informasi analisis software

 Sistem informasi teknik (engineering information systems).

 Sistem informasi Rumah Sakit (Hospital information systems).

G. Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information

System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang

19
memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih

sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,

menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis,

misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para

praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan

data sebagai bagian dari sistem ini.

Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah,

pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan

rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung

waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk

mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Komponen Sistem Informasi Geografis

Komponen-komponen pendukung SIG terdiri dari lima komponen yang

bekerja secara terintegrasi yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak

(software), data, manusia, dan metode yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perangkat Keras (hardware)

Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan

bagian dari sistem komputer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan.

Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan

resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasioperasi basis data

dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari

20
beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil

proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses :

 Input data: mouse, digitizer, scanner

 Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card

 Output data: plotter, printer, screening.

2. Perangkat Lunak (software)

Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan,

menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial.

Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:

 Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG

 Data Base Management System (DBMS)

 Alat untuk menganalisa data-data

 Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa

3. Data

Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu :

 Data Spasial

Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di

permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar

21
dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau

dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.

 Data Non Spasial (Atribut)

Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi

informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut

berbentuk data tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.

4. Manusia

Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah

perencana dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti

pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan

mengelola sistem, sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk

membantu pekerjaannya sehari-hari.

5. Metode

Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap

permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya.

Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis (SIG)

Pada dasarnya pada SIG terdapat lima (5) proses yaitu:

 Input Data

22
Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data

non-spasial. Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus

menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke

dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses

digitasi dapat juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning

pada peta analog.

 Manipulasi Data

Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu

dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG

mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial maupun non-spasial.

 Manajemen Data

Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah

pengolahan data non-spasial. Pengolaha data non-spasial meliputi penggunaan

DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar.

 Query dan Analisis

Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara

fundamental SIG dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu:

 Analisis Proximity

23
Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak

antar layer. SIG menggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung

di sekitar layer dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar

sifat bagian yang ada.

 Analisis Overlay

Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda.

Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih

dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.

 Visualisasi

Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan

dalam peta atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan

informasi geografis.

Manfaat SIG di berbagai bidang

1 Manajemen tata guna lahan

Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi

yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya

adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan

yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya dibagi menjadi

daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum,dan jalur

hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing wilayah

24
tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunanutilitas-

utilitas yang diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah

perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar

kriteria-kriteria tertentuyang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya,

pembangunan tempat sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter

antara lain: di luar area pemukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan

air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan sebagainya. Dengan kemampuan SIG

yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-

kriteriaini nanti digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak

sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria. Di daerah pedesaan

(rural) manajemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor pertanian.

Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisitanah, ketinggian, dan keadaan

alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan

bagaimana proses pengolahan lahannya. Pembangunan saluran irigasi agar dapat

merata dan minimal biayanya dapat dibantu dengan peta sawah ladang, peta

pemukiman penduduk, ketinggian masing-masing tempat dan peta kondisi tanah.

Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian dapat terbantu dengan

memanfaatkan peta produksi pangan, penyebarankonsumen, dan peta jaringan

transportasi. Selain untuk manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat

membantu dalam hal penataan ruang. Tujuannya adalah agar penentuan pola

pemanfaatan ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial yang ada, sehingga

lebih efektif dan efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan, pedesaan,

permukiman,kawasan industri, dan lainnya.

25
2. Inventarisasi sumber daya alam

Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya

alamialah sebagai berikut:

 Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya

minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.

 Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:

1. Kawasan lahan potensial dan lahan kritis;

2. Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak;

3. Kawasan lahan pertanian dan perkebunan;

4. Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan;

5. Rehabilitasi dan konservasi lahan.

3. Untuk pengawasan daerah bencana alam

Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:

 Memantau luas wilayah bencana alam;

 Pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang;

 Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana;

 Penentuan tingkat bahaya erosi;

 Prediksi ketinggian banjir;

 Prediksi tingkat kekeringan.

26
4. Bagi perencanaan Wilayah dan Kota

 Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman,

pertanian, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi,

analisis daerah rawan bencana.

 Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang

wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan

permukiman, penataan sistem dan status pertahanan.

 Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah,

seperti manajemen sistem informasi jaringan air bersih,

perencanaan dan perluasan jaringan listrik.

 Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan

analisis potensi pariwisata suatu daerah.

 Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan

transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan

perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemacetan

dan kecelakaaan.

 Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan

persebaran penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan

persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya,

pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan

pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan

pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit,

sarana hiburan dan perkantoran.

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan belajar sistem informasi kita bisa menyimpulkan bahwa Tujuan

dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Sistem informasi adalah

data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang

diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat

berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat

kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat

nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh tiga pilar ini

tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah

(garbage).

B. SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya

penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas

dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung

jawabkan.

28
DAFTAR PUSTAKA

http://shienaanan.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-sistem-informasi-

akuntansi.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar

http://ikubarunovryan.blogspot.co.id/2013/07/sistem-informasi-pemasaran-

marketing.html

http://suyoko84.blogspot.co.id/2009/10/sistem-informa.html

https://www.academia.edu/19089472/Sistem_Informasi_Manajemen_Perkantoran

_Modern?auto=download

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis

29

Anda mungkin juga menyukai