NIM: E1A017117
MATKUL: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KELOMPOK: 6
KELAS: A
IMPLEMENTASI
"Perlu pemahaman, kesadaran dan komitmen dari stakeholder sebagai modal dasar
meningkatkan kemampuan perencanaan dan pelaksanaan GNP2DS,"
Untuk melaksanakan Nawacita ke-6 Kemenkop dan UKM mengusung program utama
yaitu: “Peningkatan peran Koperasi dan UMKM untuk mewujudkan Kedaulatan Pangan,
Kedaulatan Energi, Pariwisata dan Peningkatan Perekonomian Masyarakat Pesisir”, dengan
program/kegiatan unggulan sebagai berikut:
Sebagai upaya memperoleh akurasi dan validitas data Koperasi dan UMKM
dilakukan dengan metode/strategi:
- Melakukan penertiban legalitas kelembagaan Koperasi baik Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
yang berpotensi tidak aktif dengan pembekuan Badan Hukum nya. Dari data 209.488 unit
Koperasi, yang tidak aktif sebesar 29,7% atau 61.449 unit. Untuk itu, maka pada tanggal 26
Mei 2015 lalu telah dikeluarkan Sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK) untuk koperasi yang
aktif dan tercatat di data base Kemenkop dan UKM.
- Pengumpulan data UMKM melalui sinergi dengan K/L terkait Pusat/Daerah yang
melakukan program pemberdayaan KUMKM. Berdasarkan verifikasi per 28 Februari 2015
sebanyak 47.524.526 unit secara by name by addres.
Untuk meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing, Kemenkop dan UKM
memberikan fasilitasi APBN untuk pembebasan biaya pembuatan akta koperasi bagi pelaku
usaha mikro potensial melalui kerjasama notaris yang direncanakan sebanyak 5.000 akta
melalui kerjasama dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI).
Dengan adanya fasilitas terpadu satu tempat itu, permohonan sampai memperoleh ijin
usaha cukup di satu tempat. Termasuk pendelegasian wewenang dari Bupati atau Walikota ke
Camat terkait perijinan usaha, tanda daftar usaha, paten, usaha kecil. Dengan mendapat
legalitas usaha tersebut, UMK diharapkan bisa mengakses kredit perbankan, khususnya kredit
dari Bank BRI.
Kemenkop dan UKM dan Kemenkum HAM telah mengadakan MoU pada tanggal 5
Maret 2015 berupa mengratiskan pembuatan Sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
bagi pelaku UKM. Program/kegiatan ini diluncurkan karena banyaknya produk produk
unggulan yang dihasilkan pelaku UKM Indonesia telah dicuri oleh negara lain. Untuk itu,
diperlukan paten atas desain produk sehingga kekayaan seni, budaya, dan kreativitas
Indonesia tetap terjaga. Guna mempermudah pendaftaran HAKI secara gratis, Kemenkop dan
UKM dan Kemenkum HAM menggunakan
pendaftaran secara online.
Selain itu juga telah dilaksanakan penataan 18.199 Umikro 240 Koperasi dengan
Total Anggaran Rp 122,6 M dan pada Tahun 2015 akan dilaksanakan di 1.000 kawasan
Pedagang Kaki Lima (PKL), serta pengembangan toko ritel modern UKM Mart dan Koperasi
sebagai Pusat Distribusi yang dikelola oleh 224 Koperasi. Penataan Toko Koperasi UKM
Mart TA 2011-2014 sebanyak 388 unit di 33 Propinsi pada 207 Kab/Kota, dengan Total
Anggaran Rp. 25,22 M.
10) Fasilitasi Dukungan Pemasaran Bagi Pelaku Koperasi dan UKM Melalui Lembaga
Layanan Pemasaran (LLP-KUKM) Kemenkop dan UKM
Kemenkop dan UKM telah menyediakan Gedung SMESCO Sebagai pusat pemasaran
produk-produk unggulan daerah seluruh Indonesiaantara lain: kerajinan, garmen, fashion,
alas kaki dan berbagai produk kreatif lainnya. Tempat tersebut juga dijadikan pusat inkubasi
untuk melahirkan wirausaha muda yang kreatif dan inovatif.