Apabila barangnya bagus, sudah pasti barang tersebut terkenal dipasaran dan sudah dilakukannya
tahap promosi bagi perusahaan. Apabila barang tersebut tidak laku, maka perusahaan dapat
mengatasi masalah dengan cara menetapkan harga tetapi menghilangkan kegiatan promosi.
Sehingga alokasi dana yang digunakan untuk promosi tidak terpakai.
Pada hakekatnya harga tidak harus diidentifikasikan dengan sejumlah uang. Karena untuk
mendapatkan sesuatu barang pada zaman dahulu dapat digunakan sistem barter. Akan tetapi
seiring dengan kemajuan, maka terciptalah yang namanya uang sebagai standar dalam sistem jual
beli. Satuan uang dapat berupa rupiah, rupe atau satuan yang lain tergantung dari mata uang
masing-masing Negara.
Jadi kami lebih memilih menurunkan harga. Karena dengan menurunkan harga perusahaan masih
dapat menarik minat konsumen , sehingga barang yang yang diperjualkan masih tetap laku dan
tidak mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Hal ini dilakukan dengan cara , misalnya
perusahaan dapat mengurangi kuantitas dari barang menjadi lebih kecil, sehingga harganya juga
lebih murah.
Jadi, dalam menurunkan harga dipasaran perusahaan tidak menurunkan harga secara langsung
dengan sepihak. Akan tetapi mereka saling berkoordinasi antar perusahaan dengan produk sama,
kemudian membuat kesepakatan harga sesuai dengan kualitas barang yang dihasilkan oleh masing
– masing perusahaan tanpa merusak stabilisasi pasar dan pangsa pasar.
Apabila terdapat perusahaan kompetitor yang menjual produk sama dengan harga yang lebih
rendah, maka perusahaan harus lebih pintar dalam melakukan penetapan harga dari kualitas
produk. Karena masyarakat akan lebih memilih produk yang berkualiatas pasti dengan harga lebih
tinggi dari pada produk dengan harga murah tetapi kualitas rendah.